Share

Bab 0006

Author: Ans
last update Last Updated: 2023-09-23 00:08:29

Kening Bayu mengerut. “Putri?” Dia memastikan bahwa telinganya tidak salah mendengar. Entah siapa yang salah dalam menghitung usia, tapi Marcella dan Bianca terlihat hanya berjarak beberapa tahun saja. Orang akan percaya jika mereka kakak dan adik.

Kenyataan yang Bayu dengar jika Bianca ternyata adalah putri Marcella, adalah sebuah kejutan. Beberapa hari pertemuan mereka, Bayu selalu berpikir Marcella adalah seorang gadis.

Informasi yang membuat Bayu tergelitik untuk tahu lebih banyak tentang Marcella.

“Lalu yang disebelahnya?” tanya Bayu melambatkan langkah untuk mengulur waktu mereka tiba di meja makan.

“Itu ayahnya Nona Bianca.”

“Oh, mantan suami Marcella? Atau sudah meninggal?” tanya Bayu lagi.

“Nyonya Marcella belum pernah menikah, Tuan.” Pembantu Marcella itu melihat ke arah Bayu yang masih menggunakan jas pernikahannya. Seketika dia menyadari bahwa dirinya salah bicara. “Kecuali dengan anda, Tuan.” Pembantu itu mengangguk dan menggeser berdirinya.

Rupanya mereka telah tiba di ruang makan. Marcella duduk sambil menikmati makanannya. Dia telah berganti pakaian dengan sebuah dress pendek berwarna merah marun. Warna yang membuat Marcella terlihat dominan dengan kulit putihnya yang kontras.

Bayu menelan ludah tanpa sebab. Marcella bahkan tidak repot-repot tersenyum atau melihat ke arahnya. Mereka seperti dua orang asing yang bertemu di sebuah restaurant dan memutuskan untuk duduk bersama menikmati makanan.

“Seharusnya kau menunggu suamimu sebelum makan.” Bayu bergumam sambil menarik kursi dan mulai duduk di depan Marcella.

Marcella menurunkan sendok yang hampir menjangkau mulutnya. Dia melihat lekat pada Bayu. “Jangan berlagak bodoh. Semua sudah kita bicarakan sejak awal. Di rumah ini, kau bisa memakai semua fasilitas yang ada. Ya, anggap saja ini adalah bonusmu.”

“Kau terdengar baik hati. Apakah kau akan mengijinkan aku meninggalkan rumah ini? Atau mengurungku seperti binatang peliharaan?” Bayu seolah tidak peduli. Dia mengambil piring yang ada di hadapannya dan mulai mengisi dengan makanan.

Rumah Marcella menjanjikan sebuah hukuman atas ratusan juta yang wanita itu berikan. Namun, perut lapar Bayu berteriak untuk diberi makanan. Sekarang dia ada di rumah ini, dia tidak punya pilihan selain membuat dirinya merasa lebih nyaman.

Mendengar pertanyaan Bayu, Marcella sejenak diam. Sampai tadi pagi sebelum mereka mengucapkan janji di altar, yang Marcella pikirkan hanyalah pernikahan. Dia berusaha menghadapi ketakutan dalam dirinya.

Kehidupan setelah pernikahan, sama sekali belum Marcella pikirkan. Meski begitu, Marcella tidak ingin melepaskan kendali atas Bayu.

“Kau masih bisa melakukan pekerjaanmu. Tidak perlu ada ijin siapa yang akan datang dan pergi di rumah ini. Satu hal, jangan pernah membawa seorang wanita atau temanmu ke rumah ini. Aku tidak suka.” Marcella mengangkat dagunya untuk membuat kata-katanya berwibawa.

Bayu sama sekali tidak melihat ke arahnya. Dia justru sibuk menikmati makanan sambil mengangguk setuju. Itu membuat Marcella sedikit kesal. Dia ingin Bayu menunjukan perlawanan.

“Ok. Kalau begitu kau juga tidak boleh membawa pria ke rumah kita. Ah! Maksudku ke rumah ini.” Bayu berkata dengan mulut penuh makanan.

Mendengar kata-kata Bayu Mata Marcella seketika melebar. “Hey! Apa maksudmu? Aku memang tidak pernah membawa pria ke rumah ini.” Jelas dia tersinggung dengan ucapan Bayu.

“Hmm….” Bayu menanggapi dengan sepotong ‘Hmm’ yang membuat Marcella semakin sengit.

“Singkirkan jauh-jauh pikiranmu tentangku. Apa pun itu. Aku bukan wanita murahan yang mudah saja memiliki hubungan dengan seorang pria.” Marcella menjelaskan.

Bayu menghentikan aktivitas makannya. Dia mengunyah sisa makanan di mulutnya perlahan sambil melihat ke arah Marcella. Ketika kemudian makanan itu masuk ke tenggorokannya, Bayu pun tersenyum.

“Kau tidak harus menjelaskan apa pun padaku, Cella. Bukankah kau bilang kita hanya akan hidup seperti dua orang asing? Atau kau ingin kita mengenal lebih jauh?” Bayu mengedipkan sebelah mata dan menggoda Marcella.

Aksi yang membuat wajah Marcella seketika memerah. Ada kesal sekaligus senang di hatinya. Itu seperti mawar yang berduri. Indah untuk dinikmati tapi harus berhati-hari. Marcella nyaris terbuai karena wajah tampan Bayu dan mata tajamnya terarah tepat pada Marcella.

Lalu dia mengalihkan perhatian dengan mengangkat gelas berisi air di dekatnya. “Singkirkan wajah bodohmu itu! Tidak akan terjadi apa pun sampai tiba waktunya kita berpisah. Ini hanya soal waktu dan aku harap itu akan segera tiba.”

Meski Marcella mengatakan itu untuk membuat Bayu mengerti, entah kenapa ada sebaris perih menyayat di hatinya. Marcella berusaha mengabaikan perasaan itu. Sebuah perasaan asing yang tidak pernah dia kenali. Dan itu tentang Bayu.

Menyadari hal itu mungkin saja akan terbaca oleh Bayu, Marcella tidak ingin mengambil risiko. Dia berdiri dan bersiap meninggalkan meja makan.

“Pembantuku akan menunjukkan kamarmu. Itu ada tepat di sebelah kamarku. Setelah itu kau bisa melakukan apa pun yang kau sukai. Aku akan pergi ke butik.” Marcella mengatakan itu sambil membalikkan badan.

“What?! Kau akan pergi bekerja di hari pernikahan kita?” tanya Bayu.

“Hari yang tidak berarti!” sahut Marcella kesal.

Entah kenapa Marcella merasa bahwa perlahan Bayu memberikan arti untuk apa yang sudah dia beli. Dan Marcella tidak ingin terjebak dalam perasaan itu. Ingatannya akan cinta hanya terhubung dengan ujung yang bernama luka. Itu sudah sejak lama Marcella singkirkan dari hidupnya.

Ketika Marcella hampir keluar dari ruang makan, Bayu memanggilnya. Tak ayal Marcella pun membalikkan badan.

“Cel! Kenapa kamarku di sebelah kamarmu?”

Marcella memutar bola matanya. “Jangan berpikir mesum! Itu untuk mempermudah kita kalau hal darurat terjadi. Misalnya orang tuaku datang. Kau bisa dengan cepat menyelinap ke kamarku. Jauhkan pikiran kotor dari kepalamu!”

Akhirnya Marcella pun meninggalkan Bayu yang menyeringai lebar sambil berusaha kembali menikmati makanannya. Bagi Bayu, walau Marcella adalah wanita yang dingin dan kaku, ada sebuah sisi baik yang seperti magnet dan Bayu ingin tahu lebih jauh tentangnya.

Dan kejadian ‘darurat’ yang Marcella khawatirkan bahkan terjadi lebih cepat.

Dia sedang duduk di depan meja rias untuk mempercantik dirinya sebelum berangkat ke butik. Ketika ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari ibunya.

Orang tua dan keluarga besarnya pasti masih berkumpul untuk merayakan pernikahan Marcella dan Bayu. Walau tanpa pengantin, mereka akan tinggal lama dan berbincang satu sama lain.

Marcella terpaksa mengangkat panggilan video call dari ibunya.

“Cella! Kalian sudah di rumah?” ibunya tampak di layar ponsel.

Latar belakang tempat ibunya berdiri tepat seperti yang Marcella pikirkan. Kebun rumah orang tuanya yang besar dan berhias ornament pesta. Beberapa orang tampak sedang tertawa dan berbincang di sana.

“Ya, Bu. Kami sedang beristirahat. Maaf ya, karena kami harus pergi lebih dulu tadi.” Marcella berusaha tersenyum.

“It’s ok, Cella. Ibu mengerti, kok. Ayah dan ibu kan juga pernah muda dan pernah jadi pengantin.” Ibunya menggoda Marcella. Semburat wajah Marcella memerah, karena malu memikirkan bahwa apa yang ibunya sangkakan adalah hal yang tidak ada.

Tiba-tiba seorang wanita mendekati ibunya. Sial! Itu adalah Andara tantenya. Andara tidak hadir dalam acara pemberkatan di gereja, rupanya dia tetap hadir dalam acara makan keluarga setelah Marcella dan Bayu pergi.

Segera Marcella menutup kamera depan ponselnya dengan jari.

“Cella! Ini tante Andara. Hey! Mana gambarnya, aku tidak bisa melihat apa pun. Cella!” Andara memanggil.

Related chapters

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0007

    Marcella yakin, Andara tidak datang untuk sekedar memberi ucapan selamat. Tantenya itu pasti datang untuk membuktikan apakah suami Marcella lebih baik dari Antony Si Pria Botak yang pernah dijodohkan dengannya. Dengan panik Marcella keluar dari kamarnya sambil tetap berbicara dengan suara pada ibun

    Last Updated : 2023-09-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0008

    “Katakan lebih jelas,” Bayu berbisik tepat di belakang telinga Marcella. Kali ini Marcella merasa keberaniannya sungguh tidak berguna. Sementara Bayu sepertinya enggan untuk melepaskan tubuh Marcella. Mereka nyaris tenggelam dalam kekacauan perasaan ketika ponsel Marcella berbunyi dan mengejutkan k

    Last Updated : 2023-09-23
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0009

    “Apa memangnya?” Keterkejutan Sarah membuat Marcella sama terkejutnya. Sarah memutar bola matanya tidak percaya. Di usia yang ketiga puluh lima, Marcella masih saja berpikir sederhana seperti yang pernah dikenalnya bertahun-tahun lalu ketika mereka sama-sama masih memakai seragam SMA. Marcella bisa

    Last Updated : 2023-09-24
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0010

    “Anda kenal Marcella?” tanya Sarah pada pria yang berdiri di depan mereka. Pria dengan tampilan botak dan tubuh tambun berusia lebih dari setengah abad itu melihat Marcella dengan mata liar. Tatapan matanya Sarah mulai mengantisipasi. Sekilas dia melihat dua pria lain yang berbadan kekar di belaka

    Last Updated : 2023-09-25
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0011

    “Siapa kau?” Wajah Antony terlihat kesal. Dia sudah hampir mendapatkan apa yang diinginkannya, lalu sekarang muncul lagi gangguan lain. Perhatian pengunjung, dua bodyguard Antony dan Sarah teralihkan. Mereka melihat ke arah pintu masuk bar. Seorang pria yang bertubuh tinggi dan kekar berdiri di san

    Last Updated : 2023-09-25
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0012

    “Aku tidak akan tertipu oleh wajah polosmu,” tekad Bayu pada dirinya sendiri. Lalu dia mengalihkan pandangan. Dia tidak bisa lebih lama melihat wajah Marcella, itu akan membuat pikirannya terperangkap di sana. Bukan waktunya untuk jatuh cinta dalam kepelikan yang sedang dia rasakan. Lagi pula wanit

    Last Updated : 2023-09-25
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0013

    “Ini kamar rumahku, tapi… kenapa ada pria? Kenapa aku ada di kamar tamu?” Marcella masih berusaha mengembalikan kesadarannya secara penuh. Dia memijat perlahan pelipisnya. Kepalanya terasa sakit akibat minuman keras yang diteguknya tadi malam. Perlahan Marcella bangkit dari ranjang dan berdiri. Dia

    Last Updated : 2023-09-25
  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0014

    “Semua ini berjalan tidak seperti yang aku inginkan.” Marcella duduk di ranjang kamarnya dengan perasaan putus asa. Tentang sebuah kesepakatan di mana Marcella berpikir dialah yang menjadi pembeli, Bayu sama sekali tidak bersikap seperti barang yang sudah Marcella dapatkan. Lalu tentang kecepatan

    Last Updated : 2023-09-26

Latest chapter

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0128

    “Dan dia jatuh cinta padamu.” Bayu menyimpulkan. Marcella tersenyum sedih. “Katakanlah begitu. Tapi, Avan bukanlah alasan aku memutuskan untuk tidak kembali padamu. Itu adalah dia hal yang berbeda.” “Apakah dia lebih baik dariku?” tanya Bayu. Marcella mengerling. “Kenapa aku harus membandingkan k

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0127

    Bayu meraih tangan Marcella. Hatinya bergetar. Semula dia memang berniat untuk tetap memberikan investasi itu pada Naomi Company. Jika itu berarti kemenangan Marcella dan membalaskan sakit hatinya pada Bayu, maka dia akan dengan senang hati memberikan kemenangan itu pada Marcella. Namun ternyata, j

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0126

    Pria yang sejak tadi memilih diam itu pun melihat ke arah Nirina. “Apa kau sedang mengancamku?” tanya Bayu. “Tentu saja tidak, Bayu. Ini bukan ancaman, ini adalah hal yang akan tampil menjadi kenyataan. Video pelecehan yang pernah kau lakukan pada Marcella, ada di tangaku.” Nirina menoleh ke salah

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0125

    Kamera wartawan berkilatan di depan mereka. Itu sama sekali tidak mengganggu bagi Nirina. Dia tersenyum bangga dan bahagia dengan para pewarta yang ada bersama mereka. Marcella duduk tenang dan anggun di sebelahnya sementara Bayu duduk di sisi yang lain. Itu adalah ruang pertemuan di dalah satu hot

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0124

    Marcella duduk diam sambil memutar-mutar gelas berisi air yang ada di depannya. Kata-kata Nindia mengandung banyak kekhawatiran. Dalam hati Marcella selalu bersyukur karena ibu yang dia miliki adalah Nindia. Wanita yang tegar dan tidak terpengaruh oleh keadaan. Kebijakannya dalam menentukan banyak h

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0123

    Sesaat semua orang memejamkan mata. Beberapa dari mereka adalah orang yang belum pernah melihat kekejaman Bayu yang hanya terdengar dari telinga. Ketika akhirnya mereka melihat dengan mata kepala sendiri dengan siapa mereka sedang bekerja, tak urung mereka pun berubah menjadi jeli. “Berterima kasih

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0122

    Bayu berdiri cepat. Dia membuka salah satu laci yang ada di belakangnya. Sepucuk senjata dengan segera berada di tangannya. Bayu dengan cekatan memasang beberapa peluru dan melepaskan pengaman pelatuknya. Manu berdiri. “Tidak, Bayu. Bukankah kiat sudah sepakat untuk tidak menggunakan cara ini lagi

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0121

    Tidak ada satu jawaban pun yang diterima Bayu. Sepanjang malam, ratusan kali dia menyentuh ponselnya hanya untuk melihat bahwa Marcella tidak sama sekali menanggapi pesan yang dia kirimkan. Pertanyaan bergelayutan di benak Bayu. Apakah istrinya belum membaca pesannya? Atau Marcella memang sudah tida

  • Cinta Sang Nyonya Melupakan Usia   Bab 0120

    “Tidak mungkin Marcella melakukan itu, Kak. Dia bukan wanita yang bisa membalas dendam dengan cara yang kejam.” Aryani menyangkal. “Bukankah itu menurutmu. Kenyataannya tidak seperti itu. Orang paling baik sekali pun bisa melakukan hal kejam ketika mereka melewati batas rasa sakitnya.” Bayu memijat

DMCA.com Protection Status