“Anda kenal Marcella?” tanya Sarah pada pria yang berdiri di depan mereka. Pria dengan tampilan botak dan tubuh tambun berusia lebih dari setengah abad itu melihat Marcella dengan mata liar. Tatapan matanya Sarah mulai mengantisipasi. Sekilas dia melihat dua pria lain yang berbadan kekar di belaka
“Siapa kau?” Wajah Antony terlihat kesal. Dia sudah hampir mendapatkan apa yang diinginkannya, lalu sekarang muncul lagi gangguan lain. Perhatian pengunjung, dua bodyguard Antony dan Sarah teralihkan. Mereka melihat ke arah pintu masuk bar. Seorang pria yang bertubuh tinggi dan kekar berdiri di san
“Aku tidak akan tertipu oleh wajah polosmu,” tekad Bayu pada dirinya sendiri. Lalu dia mengalihkan pandangan. Dia tidak bisa lebih lama melihat wajah Marcella, itu akan membuat pikirannya terperangkap di sana. Bukan waktunya untuk jatuh cinta dalam kepelikan yang sedang dia rasakan. Lagi pula wanit
“Ini kamar rumahku, tapi… kenapa ada pria? Kenapa aku ada di kamar tamu?” Marcella masih berusaha mengembalikan kesadarannya secara penuh. Dia memijat perlahan pelipisnya. Kepalanya terasa sakit akibat minuman keras yang diteguknya tadi malam. Perlahan Marcella bangkit dari ranjang dan berdiri. Dia
“Semua ini berjalan tidak seperti yang aku inginkan.” Marcella duduk di ranjang kamarnya dengan perasaan putus asa. Tentang sebuah kesepakatan di mana Marcella berpikir dialah yang menjadi pembeli, Bayu sama sekali tidak bersikap seperti barang yang sudah Marcella dapatkan. Lalu tentang kecepatan
“Kau ini cerewet sekali. Aku sudah menyelesaikan semua dan kau hanya perlu berangkat.” Marcella menutup kata-katanya sambil mengambil selembar tissu di atas meja dan mengelap bibirnya. Itu gerakan yang biasa, tapi efeknya membuat jantung Bayu bersorak. Semua segera kembali normal manakala dia mengi
“Aku sedang ada pasien. Bisakah kau menunggu di luar?” tanya dokter Diana. Sebagai jawaban, Bayu justru melayangkan pandangan pada pasien dokter Diana. Tatapannya penuh ancaman untuk mengusir pasien itu keluar. Melihat tidak ada sela untuk menenangkan Bayu, dokter Diana meminta pasien yang bersaman
“Kenapa kau melihatku seperti hantu?” tanya Marcella tanpa meihat ke arah Bayu yang baru datang di depannya. Pria itu mematung melihat Marcella. Kata-kata Andreas berlomba di dalam kepalanya. Dia mulai menelusuri apa yang membuatnya berpikir bahwa Marcella adalah wanita yang begitu buruk. Menggunak