Beranda / Romansa / Cinta Sang Duda / 5. Tidak Untuk Selingkuh

Share

5. Tidak Untuk Selingkuh

Penulis: Queenazalea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ma, ini gimana?"

Kanaya mulai panik diajak pulang oleh Athalla. Bagaimana cara menjadi seorang istri yang taat kepada suami? Satu yang belum berani dilakukan oleh Kanaya. Yaitu disentuh oleh Athalla kemudian diceraikan. Namun orangtuanya selalu mendukung penuh.

Janji dengan Saka bahkan dibatalkan karena tidak berani melawan Fatan yang menunggu di rumahnya. Jujur saja kalau sebenarnya Kanaya merasa takut sekali sejak pria itu marah kepadanya. Diminta untuk jadi seorang istri yang baik untuk suaminya. Kedekatan dengan Athalla belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sudah diminta untuk menjadi istri yang taat pada suami.

Berada di rumah seharian. Sebentar lagi Athalla akan datang menjemput untuk mereka pulang. Hidup dengan pria itu mungkin menakutkan juga bagi Kanaya. Belum pernah berumah tangga. Tapi Athalla sudah pernah gagal satu kali.

Menikah secara paksa tidak akan pernah disukai oleh wanita mana pun di dunia ini. "Apa yang kamu pikirkan tentang Athalla memangnya?" Fatan bersuara. Tidak ada penyesalan yang ada di hatinya setelah menampar anaknya tadi pagi.

Peringatan yang diberikan kepada Kanaya juga tidak main-main bagi Fatan. Dibawa pulang oleh Athalla merupakan hal yang ditakutkan oleh Kanaya. Akan tinggal berdua dengan suaminya. Tidak ada kebebasan. Tidak ada tempat mengadu kalau suaminya menyakiti dirinya.

"Papa jamin nggak dia nggak bakalan apa-apain aku?"

Fatan mengiyakan meskipun anaknya tidak menjawab pertanyaan yang tadi diajukannya. Kanaya pasti akan bahagia bersama dengan Athalla. Berusaha ditolak oleh anaknya beberapa kali. Tapi sebagai orangtua jelas juga Fatan tidak sudi lihat anaknya dibawa ke mana-mana oleh Saka. Belum tentu juga orang itu menikahi putri mereka. "Papa yang berhadapan sama dia kalau dia berani pukul kamu."

"Kalau aku dicelakai bagaimana, Pa?"

Tapi Fatan sudah pastikan jika menantunya tidak akan berbuat hal yang sangat hina seperti itu. Apalagi sampai sakiti Kanaya. "Nggak usah mikir gitu. Dia lagi di jalan. Kamu siapin saja semua barang kamu."

"Sudah siap semua, Papa."

"Ya deh, Papa doakan rumah tangga kamu baik-baik saja sama dia. Jangan berpikiran untuk bertemu sama Saka lagi. Kamu harus tahu masa lalu suami kamu seperti apa juga. Dia trauma sama perempuan. Tapi sama kamu, dia berusaha untuk jatuh cinta lagi."

Tapi Arum dengar itu malah menggeleng dengar suaminya menceritakan tentang trauma yang dirasakan oleh Athalla.

Mereka berbincang sampai pria itu datang. Kanaya sudah gugup saat suaminya datang menjemput.

"Pa, mau langsung pamit pulang nggak apa-apa?"

Fatan malah mengiyakan. Kanaya jelas takut tinggal berdua saja dengan suaminya. "Akan lebih beruntung kamu kalau menikah. Lalu suami kamu punya rumah sendiri. Apa-apa kamu bisa urus. Ingat ya rumah tangga kamu jangan sampai diikut campuri oleh mertua. Kamu harus tetap bahagia, Ay. Mama doakan yang terbaik buat kamu." tutur Arum.

Barangnya dimasukkan ke dalam mobil yang dibawa oleh Athalla barusan. Pria itu bersalaman dengan sopan. Kanaya tidak berbicara satu kata pun di dalam mobil. Pikirannya dibawa terbang oleh angin. Menghilangkan semua ego yang ada di rumahnya mengenai suaminya punya kisah buruk. Memikirkan tentang suaminya yang jahat.

Kanaya sudah hidup jauh dari orangtua sejak meninggalkan rumah orangtuanya barusan. "Ay, kamu sehat?"

"Sehat."

"Tidur kamu nyenyak?"

"Ya."

"Sarapannya kamu makan?"

Kanaya membuangnya, menyebabkan emosi tinggi pada Fatan yang sampai tega memukulnya. "Maaf."

Athalla tidak berkomentar tadinya.

Begitu mereka berhenti di salah satu rumah yang belum Kanaya lihat sepenuhnya karena pagarnya yang tinggi. "Makasih, Pak." Ucap pria itu yang sedang membuka pagar.

Kanaya menelan salivanya. "Rumah lo?"

"Hmm, lebih tepatnya rumah kita. Bukan rumah aku. Kan kita sudah menikah. Jadi ini adalah rumah kita, Ay."

Belum apa-apa tapi Athalla sudah mengatakan itu rumah mereka berdua. Kanaya mengiyakan lalu kemudian Athalla turun.

Kanaya dibukakan pintu mobil oleh suaminya. "Yuk masuk!"

"Barangnya?"

"Udah tunggu aja di atas."

Diperlakukan baik. Namun tidak membuat Kanaya langsung jatuh cinta dengan pria ini. Alasannya belum menerima status duda dari Athalla.

"Pak, mobilnya sekalian dibawa ke belakang, ya. Saya mau anterin istri ke kamar dulu. Barangnya nanti juga bawa ke kamar."

"Baik, Pak." Jawab orang suruhannya Athalla.

Begitu diajak masuk. Apa yang Kanaya cari? Semua juga sudah pasti ada di rumah ini.

Kanaya sudah bisa merasakan bagaimana ini sangat besar sekali. Apalagi ketika diajak masuk oleh pria itu ke kamarnya. "Aku mau ke kamar mandi bentar. Mau cuci muka," ucap Athalla.

Di tempat ini sangat luas. Kanaya yang hidupnya serba sederhana tapi mendapatkan suami yang seperti ini.

Harga dirinya telah hancur. Apalagi kalau nantinya jika bertemu dengan teman-teman Athalla lalu ditanya pekerjaannya apa. Bisa mati kutu hidupnya yang tidak pernah mewah. Tapi suaminya serba punya.

Rumah dengan delapan pilar menjulang tinggi di depan. Ditambah lagi ketika mobilnya berhenti tadi sudah berhenti di depan pintu langsung. Menaiki tangga, malah tangga rumahnya dilapisi dengan karpet berwarna merah. Kurang mewah apalagi hidupnya Athalla?

Sementara Kanaya hidup serba berkecukupan.

"Ay, nggak mandi?" pria itu keluar dari kamar mandi lalu membawa handuk yang masih dilipat.

Kanaya diam, tidak mengatakan apa pun. Pria itu mendekatinya. "Kamu mandi aja dulu. Ini handuknya masih baru kok."

"Gue udah mandi di rumah."

Athalla mengangguk. "Ya udah aku taruh handuknya di kamar mandi."

Kanaya ikut ke kamar mandi waktu Athalla masuk barusan. "Gue mau cuci muka juga," ucapnya.

Tapi begitu masuk ke dalam kamar mandi. Dilihatnya tempat mandinya Athalla sangat luas sekali. "Athalla, lo serius tinggal di sini?"

"Ya, baru sebulan ini sih. Dulu sama Mama. Tapi nunggu kamu selesai kuliah dulu kan. Rumahnya juga nggak kelar bentar. Empat tahun baru selesai. Dan aku langsung tempati."

Tidak heran kalau rumah ini selesai dalam jangka waktu yang sangat lama sekali. Apalagi kalau ingat kehidupan Athalla yang serba ada. Rumah mewah ini miliknya sendiri "Tempati rumah ini sendirian?"

"Ada satpam, ada ART, ada tukang kebunnya, ada tukang mandiin mobil."

Kanaya tidak mau terlihat kampungan di depan suaminya. Meskipun dia akui sendiri jika tempat mandi Athalla jauh lebih luas dibandingkan dengan kamarnya. "Kenapa lo bisa tidur waktu di rumah gue?"

"Tidurnya sama kamu, nyenyak aja kok. Kecuali kamu nggak ada di sana waktu itu."

"Tapi lo kan hidupnya beda."

"Apanya yang beda? Karena harta?"

Kanaya menganggukkan kepalanya. Kanaya selesai mencuci wajahnya lalu diberikan handuk yang lain oleh Athalla. "Nggak ada yang abadi, Ay. Ini cuman titipan. Mau banggain apa dari uang? Kalau Tuhan marah karena kesombongan kita. Otomatis semuanya ini bakalan habis. Yang penting aku sudah punya rumah, nikahi kamu, ahagiain kamu. Itu sudah cukup buat aku."

Apa dulu mereka pernah kenal sebelumnya? Karena Athalla menyebutkan jika dirinya menunggu Kanaya menyelesaikan kuliahnya. "Hmm, dulu waktu nikah pertama. Lo tinggal di mana?"

"Ada rumah lain. Dijual juga langsung waktu itu. Nggak perlu diingat-ingat lagi. Kan aku bilang aku tinggali ini baru sebulan."

Kanaya tidak bisa lanjutkan percakapan itu jika Athalla sudah membatasi diri dengan cara seperti itu.

"Nanti kalau kita sudah dekat, Ay. Kita udah bisa ngobrol santai sebagai suami istri. Aku bakalan ceritain kamu semuanya. Untuk sekarang, aku nggak mau cerita. Kita masih jadi asing seperti ini. Tunggu momen di mana kita berdua nggak canggung cerita apa-apa. Kamu ngeluh ke aku, aku cerita masa lalu aku. Pasti akan ada waktu di mana kita bisa duduk berdua. Untuk cerita semuanya."

"Gimana kalau gue nggak bisa jatuh cinta ke lo?"

"Atas dasar apa kamu nggak bisa jatuh cinta? Apa kamu yakin kalau kamu nggak jatuh cinta sama aku?"

"Yakin." Kanaya sudah mati kutu sejak awal. Selalu merasa jika semua ini hanyalah pernikahan yang diinginkan oleh orangtuanya.

Terutama yang membuat Kanaya tidak bisa lanjut lantaran latar belakang mereka yang jauh sekali perbedaannya.

"Aku sih yakin kita bakalan selamanya, Ay. Bakalan punya anak juga. Kamu bebas lakuin apa saja di rumah ini. Ajak teman-teman kamu. Mau karaoke juga ada ruangannya kok. Mau main billiard, mau bioskop pribadi juga ada. Yang jelas kamu nggak usah keluar sama pacar kamu. kalau ke rumah orangtua, aku bakalan nganterin. Kamu mau nginap, aku nggak akan batasi kamu ke rumah orangtua."

"Lo nggak masalah kalau gue nginap di sana selama seminggu?"

"Aku yang bakalan nyari kamu kalau kangen."

"Kalau gue keluar sama Saka?"

Athalla terdiam. Waktu itu Kanaya menoleh ke arah pria tersebut. Ekspresinya berbeda. "Kamu bebas lakukan apa saja yang kamu mau. Asal jangan satu, yaitu selingkuh. Sama saja kamu ulangi sakit hatiku." 

Bab terkait

  • Cinta Sang Duda   6. Pria Menakjubkan

    Tidak diperbolehkan untuk pergi ke mana pun kecuali keluar untuk hal penting. Atau ke rumah orangtuanya pun harus meminta izin. Kanaya memilih mengundang teman-temannya ke rumah Athalla. Tidak ada Saka—akan lebih menenangkan.Ingat waktu itu Athalla mengatakan tidak untuk selingkuh. Meskipun masih menjalin hubungan dengan pria itu. Akan tetapi Kanaya masih punya rasa takut kepada suaminya. Takut jika orangtuanya malah jadi tumbal kegilaannya Kanaya."Eh, lo pernah bilang. Mau cerai sama suami, lo. Jadi apa nggak?"Yang datang kali ini adalah teman-teman semasa kuliahnya Kanaya. Anita mengambil mikrofon diberikan pada Kanaya. "Gue nggak mau jadi janda dulu. Soalnya sayang banget nggak nikmati ini semua.""Lanjutin, Ay. Kasih anak ke dia. Biasanya cowok kalau udah niat banget nikah. Kasih anak, pasti bakalan makin nempel."Kanaya belum siap melahirkan, belum siap untuk itu juga. Dirinya masih ingin menjadi wanita yang bebas ke mana saja. Tapi ingat jika suaminya punya mata-mata di mana

  • Cinta Sang Duda   7. Alasan Mencintai

    Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak bicara kalau dia ajak ke dokter.Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisahnya. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba masuk ke kamar sang istri.Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?""Ada urusan.""Aku anterin.""Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain."Kamu pergi sama siapa?""Naik taksi.""Ketemu temenmu?""Ya, nggak

  • Cinta Sang Duda   8. Versi Kamu

    Athalla ada di kamarnya sedang menonton televisi. Istrinya juga belum pulang dari bioskop bersama dengan teman-temannya. Walaupun istrinya pergi dengan teman-temannya. Tetap saja dia mengerahkan anak buahnya untuk menjaga dan melihat apakah ada teman prianya Kanaya saat pergi. Tapi wanita itu menepati janji. Sudah sering sekali kali pergi dengan izin Athalla. Dia berkata dengan jujur kalau tidak ada Saka di sana. Kalau sampai ada di sana, dia tidak akan pernah berikan maaf kepada pria itu yang mengganggu istrinya. Istrinya cukup jujur dan jika sudah berkata dia akan pergi dengan teman-temannya. Sampai di rumah pun akan menjelaskan kepada Athalla walaupun tidak diminta. Kanaya tidak pernah berbohong kepadanya. Kalau Saka chat pun dia beritahu Athalla. Padahal itu bisa memicu pertengkaran. Tapi istrinya malah begitu polosnya memberitahukan jika yang mengirimkan pesan adalah Saka. Masih menunggu istrinya pulang. Sampai dia menuliskan pesan kepada Kanaya. “Ay, udah larut. Pulang!” Ath

  • Cinta Sang Duda   9. Kejujuran

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga lantaran dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan tersinggung."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Jangan bilang kalau kamu belum pern

  • Cinta Sang Duda   10. Mulai Terpana

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah yang dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga karena dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan bunuh."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Nggak bilang kalau kamu belum pernah d

  • Cinta Sang Duda   1. Pernikahan Paksa

    Follow dulu sebelum baca, ya. Biar nanti dapat pemberitahuan saat update. "Lihatlah putri cantik kita."Fatan bertepuk tangan ketika Kanaya yang baru saja keluar dari ruang rias terlihat begitu anggun dengan balutan gaun yang sangat indah melekat di tubuhnya. Akan tetapi ini bukan pernikahan yang Kanaya inginkan. Ini sebuah bencana karena menikah dengan seorang duda yang dia sendiri tahu status pria itu ketika sedang lamaran.Menolak tidak akan pernah bisa dilakukan, lantaran perjanjian bodoh antara orangtuanya di masa lalu dengan orangtuanya Athalla, seharusnya sebagai orangtua mereka itu harus mengerti bahwa keinginan Kanaya tidak pernah seperti ini.Apa Fatan dan juga Arum tidak bisa berpikir dengan jernih mengapa Athalla yang menjadi duda itu tidak ditelusuri masa lalunya? Tapi malah menerima lamaran begitu saja.Semenjak lamaran itu resmi, jujur saja pemikirannya Kanaya sudah mulai bercabang. Dia berpikir bahwa Athalla adalah orang yang sering memukul istrinya dulu, atau selingk

  • Cinta Sang Duda   2. Bercocok Tanam

    Athalla memasang jam tangannya yang ditaksir dengan harga yang cukup fantastis. Hari ini adalah rencana untuk pulang ke rumah orangtuanya Kanaya. Mengambil semua pakaian dari istrinya yang akan dibawa untuk ke rumah Athalla. Sedangkan istrinya masih tertidur dengan pulas.Mencoba untuk mendekat dan menyentuh kepala istrinya. "Ay, ayo pulang!"Saat istrinya sedang merenggangkan badannya lalu dia menjawab. "Jam berapa memangnya sekarang?""Sudah jam sepuluh pagi. Kita harus ke rumah kamu dulu. Papa kamu telepon aku."Kanaya bangun lalu dengan posisi duduk menguap dengan lebar lalu menggaruk perutnya. "Lo udah siap-siap?""Panggil, Mas, Ay. Aku suami kamu. Harus sopan!""Najiiiis."Istrinya malah meninggalkan ke kamar mandi. Tapi Athalla sama sekali tidak keberatan tentang istrinya yang pergi meninggalkan begitu saja. Sebagai seorang suami yang memang sudah lama sekali mengincar Kanaya, baru kali ini dia mendekati orangtua dari wanita itu sehingga berhasil merayu orangtuanya Kanaya untuk

  • Cinta Sang Duda   3. Alasan Bercerai

    Kanaya menatap kartu yang diberikan oleh Athalla untuknya. Juga kartu yang sebelahnya lagi dengan kata sandi yang juga sudah diberikan. Athalla sudah berangkat bekerja. Sementara itu Kanaya ada janji dengan teman-temannya. Beberapa hari ada di rumah orangtuanya justru membuat dia semakin gila saja.Bukannya menjadi waras setelah menikah. Tapi Kanaya malah merasa gila dengan Athalla, suaminya memiliki kekayaan berlimpah. Tapi tidak pernah terlihat seperti orang yang mewah. Namun apa pun yang dipakai oleh Athalla jelas semua sudah tinggi sekali harganya. Namun Kanaya masih enggan untuk buka hati kepada suaminya sendiri.Membuka pesan yang ada di grupnya, Kanaya memang sudah ketahuan menikah oleh beberapa temannya. Jadi tidak salah untuk kumpul-kumpul. Suaminya juga memberikan izin.Keluar dari kamar usai berdandan dan siap untuk jalan-jalan. Dia bertemu dengan Arum di luar. "Mau ke mana kamu?""Mau jalan sama teman, Ma. Biasalah anak muda.""Anak muda apanya? Kamu sudah bersuami, ya."T

Bab terbaru

  • Cinta Sang Duda   10. Mulai Terpana

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah yang dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga karena dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan bunuh."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Nggak bilang kalau kamu belum pernah d

  • Cinta Sang Duda   9. Kejujuran

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga lantaran dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan tersinggung."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Jangan bilang kalau kamu belum pern

  • Cinta Sang Duda   8. Versi Kamu

    Athalla ada di kamarnya sedang menonton televisi. Istrinya juga belum pulang dari bioskop bersama dengan teman-temannya. Walaupun istrinya pergi dengan teman-temannya. Tetap saja dia mengerahkan anak buahnya untuk menjaga dan melihat apakah ada teman prianya Kanaya saat pergi. Tapi wanita itu menepati janji. Sudah sering sekali kali pergi dengan izin Athalla. Dia berkata dengan jujur kalau tidak ada Saka di sana. Kalau sampai ada di sana, dia tidak akan pernah berikan maaf kepada pria itu yang mengganggu istrinya. Istrinya cukup jujur dan jika sudah berkata dia akan pergi dengan teman-temannya. Sampai di rumah pun akan menjelaskan kepada Athalla walaupun tidak diminta. Kanaya tidak pernah berbohong kepadanya. Kalau Saka chat pun dia beritahu Athalla. Padahal itu bisa memicu pertengkaran. Tapi istrinya malah begitu polosnya memberitahukan jika yang mengirimkan pesan adalah Saka. Masih menunggu istrinya pulang. Sampai dia menuliskan pesan kepada Kanaya. “Ay, udah larut. Pulang!” Ath

  • Cinta Sang Duda   7. Alasan Mencintai

    Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak bicara kalau dia ajak ke dokter.Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisahnya. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba masuk ke kamar sang istri.Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?""Ada urusan.""Aku anterin.""Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain."Kamu pergi sama siapa?""Naik taksi.""Ketemu temenmu?""Ya, nggak

  • Cinta Sang Duda   6. Pria Menakjubkan

    Tidak diperbolehkan untuk pergi ke mana pun kecuali keluar untuk hal penting. Atau ke rumah orangtuanya pun harus meminta izin. Kanaya memilih mengundang teman-temannya ke rumah Athalla. Tidak ada Saka—akan lebih menenangkan.Ingat waktu itu Athalla mengatakan tidak untuk selingkuh. Meskipun masih menjalin hubungan dengan pria itu. Akan tetapi Kanaya masih punya rasa takut kepada suaminya. Takut jika orangtuanya malah jadi tumbal kegilaannya Kanaya."Eh, lo pernah bilang. Mau cerai sama suami, lo. Jadi apa nggak?"Yang datang kali ini adalah teman-teman semasa kuliahnya Kanaya. Anita mengambil mikrofon diberikan pada Kanaya. "Gue nggak mau jadi janda dulu. Soalnya sayang banget nggak nikmati ini semua.""Lanjutin, Ay. Kasih anak ke dia. Biasanya cowok kalau udah niat banget nikah. Kasih anak, pasti bakalan makin nempel."Kanaya belum siap melahirkan, belum siap untuk itu juga. Dirinya masih ingin menjadi wanita yang bebas ke mana saja. Tapi ingat jika suaminya punya mata-mata di mana

  • Cinta Sang Duda   5. Tidak Untuk Selingkuh

    "Ma, ini gimana?"Kanaya mulai panik diajak pulang oleh Athalla. Bagaimana cara menjadi seorang istri yang taat kepada suami? Satu yang belum berani dilakukan oleh Kanaya. Yaitu disentuh oleh Athalla kemudian diceraikan. Namun orangtuanya selalu mendukung penuh.Janji dengan Saka bahkan dibatalkan karena tidak berani melawan Fatan yang menunggu di rumahnya. Jujur saja kalau sebenarnya Kanaya merasa takut sekali sejak pria itu marah kepadanya. Diminta untuk jadi seorang istri yang baik untuk suaminya. Kedekatan dengan Athalla belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sudah diminta untuk menjadi istri yang taat pada suami.Berada di rumah seharian. Sebentar lagi Athalla akan datang menjemput untuk mereka pulang. Hidup dengan pria itu mungkin menakutkan juga bagi Kanaya. Belum pernah berumah tangga. Tapi Athalla sudah pernah gagal satu kali.Menikah secara paksa tidak akan pernah disukai oleh wanita mana pun di dunia ini. "Apa yang kamu pikirkan tentang Athalla memangnya?" Fatan bersuara.

  • Cinta Sang Duda   4. Ketakutan Berumah Tangga

    "Kanaya, sudah telepon Athalla belum? Ini sudah mau jam berapa coba?"Kanaya berada di ruang keluarga bersama semua anggota keluarganya. Akan tetapi suaminya belum juga pulang bekerja. Pertanyaan dari Fatan membuat dia seketika merasa geli kalau bahas soal suami. Masih sampai saat ini Kanaya tidak percaya jika dia telah bersuami. "Kamu harus tahu dia pulang ke rumah orangtuanya atau ke sini.""Dia pulang kalau tahu rumahnya, Pa.""Jangan bicara begitu, Kanaya. Mama nggak suka kamu mulai bicara yang nggak pernah Mama ajarkan ke kamu. Jangan kasar ke dia, bagaimanapun juga dia suami kamu." Arum ikut campur jika anaknya memang salah, pasti akan ditegur. Seperti saat ini Kanaya terus mengelak soal pernikahannya dengan Athalla.Kanaya mengirimkan pesan pada suaminya karena perintah dari Fatan untuk menanyakan posisi pria itu. "Lo nggak pulang?" akhirnya dia mengirimkan pesan itu kepada Athalla."Sudah aku kirim pesan ke dia, Pa. Jadi nggak usah tanya lagi. Aku mau ke kamar dulu." Kanaya be

  • Cinta Sang Duda   3. Alasan Bercerai

    Kanaya menatap kartu yang diberikan oleh Athalla untuknya. Juga kartu yang sebelahnya lagi dengan kata sandi yang juga sudah diberikan. Athalla sudah berangkat bekerja. Sementara itu Kanaya ada janji dengan teman-temannya. Beberapa hari ada di rumah orangtuanya justru membuat dia semakin gila saja.Bukannya menjadi waras setelah menikah. Tapi Kanaya malah merasa gila dengan Athalla, suaminya memiliki kekayaan berlimpah. Tapi tidak pernah terlihat seperti orang yang mewah. Namun apa pun yang dipakai oleh Athalla jelas semua sudah tinggi sekali harganya. Namun Kanaya masih enggan untuk buka hati kepada suaminya sendiri.Membuka pesan yang ada di grupnya, Kanaya memang sudah ketahuan menikah oleh beberapa temannya. Jadi tidak salah untuk kumpul-kumpul. Suaminya juga memberikan izin.Keluar dari kamar usai berdandan dan siap untuk jalan-jalan. Dia bertemu dengan Arum di luar. "Mau ke mana kamu?""Mau jalan sama teman, Ma. Biasalah anak muda.""Anak muda apanya? Kamu sudah bersuami, ya."T

  • Cinta Sang Duda   2. Bercocok Tanam

    Athalla memasang jam tangannya yang ditaksir dengan harga yang cukup fantastis. Hari ini adalah rencana untuk pulang ke rumah orangtuanya Kanaya. Mengambil semua pakaian dari istrinya yang akan dibawa untuk ke rumah Athalla. Sedangkan istrinya masih tertidur dengan pulas.Mencoba untuk mendekat dan menyentuh kepala istrinya. "Ay, ayo pulang!"Saat istrinya sedang merenggangkan badannya lalu dia menjawab. "Jam berapa memangnya sekarang?""Sudah jam sepuluh pagi. Kita harus ke rumah kamu dulu. Papa kamu telepon aku."Kanaya bangun lalu dengan posisi duduk menguap dengan lebar lalu menggaruk perutnya. "Lo udah siap-siap?""Panggil, Mas, Ay. Aku suami kamu. Harus sopan!""Najiiiis."Istrinya malah meninggalkan ke kamar mandi. Tapi Athalla sama sekali tidak keberatan tentang istrinya yang pergi meninggalkan begitu saja. Sebagai seorang suami yang memang sudah lama sekali mengincar Kanaya, baru kali ini dia mendekati orangtua dari wanita itu sehingga berhasil merayu orangtuanya Kanaya untuk

DMCA.com Protection Status