Beranda / Romansa / Cinta Sang Duda / 4. Ketakutan Berumah Tangga

Share

4. Ketakutan Berumah Tangga

Penulis: Queenazalea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kanaya, sudah telepon Athalla belum? Ini sudah mau jam berapa coba?"

Kanaya berada di ruang keluarga bersama semua anggota keluarganya. Akan tetapi suaminya belum juga pulang bekerja. Pertanyaan dari Fatan membuat dia seketika merasa geli kalau bahas soal suami. Masih sampai saat ini Kanaya tidak percaya jika dia telah bersuami. "Kamu harus tahu dia pulang ke rumah orangtuanya atau ke sini."

"Dia pulang kalau tahu rumahnya, Pa."

"Jangan bicara begitu, Kanaya. Mama nggak suka kamu mulai bicara yang nggak pernah Mama ajarkan ke kamu. Jangan kasar ke dia, bagaimanapun juga dia suami kamu." Arum ikut campur jika anaknya memang salah, pasti akan ditegur. Seperti saat ini Kanaya terus mengelak soal pernikahannya dengan Athalla.

Kanaya mengirimkan pesan pada suaminya karena perintah dari Fatan untuk menanyakan posisi pria itu. "Lo nggak pulang?" akhirnya dia mengirimkan pesan itu kepada Athalla.

"Sudah aku kirim pesan ke dia, Pa. Jadi nggak usah tanya lagi. Aku mau ke kamar dulu." Kanaya beranjak dari tempat duduknya. Meninggalkan keluarganya di sana. Tidak mau terlalu lama berada di sana. Bisa panas telinganya dengar Arum yang terus mengomelinya setiap kali bersikap kepada Athalla. Tapi jujur saja kalau Kanaya belum siap untuk jadi istri. Belum siap disentuh, membayangkan jika dirinya tidur dengan Athalla, setelah perawannya hilang lalu kemudian diceraikan.

Kalau diingat latar belakang Athalla yang sangat berbeda sekali. Jelas itu menjadi alasan mengapa Kanaya sangat takut kehilangan keperawanan meski sudah menikah.

Tidak ada kabar dari Athalla setelah mengirimkan pesan itu. Kanaya membunyikan notifikasi paling besar, mana tahu ada pesan dari pria itu saat dia ketiduran entah meminta untuk dibukakan pintu atau tidak.

Baru saja dia mencoba untuk memejamkan mata. Tapi malah Saka yang menghubunginya. "Sayang, besok ke bioskop yuk!" ajak Saka padanya.

"Jam berapa?"

"Hmm, malam deh. Nggak larut kok pulangnya."

Tapi Kanaya sadar sedang ada di rumah orangtuanya. Jangan sampai dia kena masalah besar jika pergi bersama dengan kekasihnya malam hari. Apalagi nanti Athalla juga ada di rumah. Mungkin hanya malam ini yang lembur. Bisa menjadi masalah besar atau bahkan kena pukul oleh Fatan. Memang selama ini tidak pernah mendapatkan itu dari orangtuanya. Tapi ingat statusnya sebagai istri, harus hati-hati keluar.

"Sayang, kok diam?"

"Aku nggak bisa deh kalau malam. Pas jam makan siang gimana?"

"Ya sudah, boleh kok. Tapi kita jalan aja deh." Lalu saat itu Kanaya izin tidur karena mengantuk sekali malam ini. "Selamat tidur sayang."

Kanaya menutup teleponnya. Memilih untuk tidur dibandingkan harus menunggu Athalla pulang bekerja.

Kanaya bangun dari tidurnya setelah lampu yang ada di kamarnya dimatikan. Dia mendengar suara pintu kamar mandi ditutup. Kanaya tidak mendapatkan balasan sama sekali dari Athalla. Harusnya pria itu membalas pesannya tadi.

Waktu Athalla di kamar mandi, Kanaya melihat yang ada di ponselnya. Ternyata jam tiga dini hari. Athalla sesibuk ini kah? Ingat kata mertuanya kemarin kalau Athalla pernah diselingkuhi oleh mantan istrinya.

Suara pintu kamar mandi dibuka. Buru-buru Kanaya memejamkan matanya. Tercium aroma sabun mandi yang dipakai oleh Kanaya kali ini dipakai juga oleh suaminya. Tempat tidurnya mulai bergerak sedikit. Merasakan kalau selimutnya juga ditarik untuk menutupi tubuhnya Kanaya.

Dirasakan oleh wanita itu ada ciuman pada pipinya. "Lekas sembuh, Ay. Mau bagaimanapun kamu selingkuh sama Saka di luar sana. Aku ngerti. Aku di sisi kamu sampai kamu sembuh."

Kanaya dengar semua yang dikatakan suaminya. Memangnya dirinya sakit? Kanaya tidak pernah sakit. Mungkin Athalla salah orang sampai mengatakan Kanaya itu sedang dalam keadaan tidak sehat. Apalagi bawa-bawa nama Saka padanya.

Wanita itu memang tidur miring dan bisa saja berhadapan dengan Athalla kalau mereka sama-sama menghadap arah berlawanan. Lampu kamar juga lupa dimatikan oleh Kanaya tadi karena ketiduran.

"Haaaaaaaaaa." Kanaya bangun merenggangkan tubuhnya. Tidurnya nyenyak sekali tadi malam. Lalu menggaruk punggungnya. Saat baru saja bangun dari tidurnya.

Waktu Kanaya sadar sudah tidak ada Athalla di tempat tidur. Dia kemudian melihat ke arah baju yang digantung di kamarnya. Baju yang sudah disediakan mungkin oleh Arum.

Setelah dia mencuci wajahnya. Kanaya ke tempat makan. Tapi tidak ada suaminya juga di sana. "Kanaya, Mama harus bagaimana lagi didik kamu? Mama malu sama Athalla, dia siapin sarapan buat kita semua. Kamu malah tidur. Dia pulang larut sekali. Kamu ikut saja dia pulang hari ini. Dia minta izin pulang sore bawa kamu."

"Aku masih mau di sini, Ma. Kalau Mama maksa aku. Mama saja yang pergi sana sama dia! Mama kenapa nggak nikahkan aku sama yang masih bujang? Kenapa harus duda? Apa nggak ada stok yang jauh lebih baik?"

Kanaya hanya masih belum terima statusnya Athalla, ditambah lagi takut kalau pernikahannya dilandasi dengan nafsu semata dari pria itu. Diceraikan saat dirinya jatuh cinta. Kanaya membatasi dirinya berinteraksi dengan suami sendiri.

"Aku mau pergi sama, Saka."

"Pergi dari sini dengan Saka. Papa pastikan kamu menderita sampai seumur hidup kamu, Kanaya. Papa sudah bilang, kalau Athalla adalah suami kamu. Nggak bakalan bisa kamu jalin hubungan lagi sama, Saka. Apa yang kamu lihat dari dia? Papa bukan remehkan dia, tapi dia nggak ada niat untuk menikahi kamu. Kalau memang dia niat, sudah bekerja dan nabung buat kamu. Tapi apa? Kalian berdua keluyuran terus. Papa nggak bisa biarin kamu keluar sama dia. Apa pun yang terjadi, terserah Papa bakalan pukul kamu kalau berani nekat keluar sama dia."

Kanaya tidak bisa berkata apa-apa dengan ancamannya Fatan. Tidak ada kata bercanda jika papanya sudah berkata demikian. Ini hal yang paling menggelikan bagi Kanaya saat orangtuanya sudah mulai bermain dengan ancaman.

Hidupnya memang sudah berubah semenjak menikah. Ada yang menafkahi, uang tidak pernah kekurangan. Hatinya yang masih belum siap menerima.

"Papa nggak sayang sama aku, kah? Dari awal semua ini Papa paling antusias atas pernikahanku."

"Karena dia ..."

Arum menggelengkan kepalanya. Sampai Fatan menarik napasnya dalam sekali. "Karena apa, Pa? Karena uang? Karena dia bisa kasih Papa kehidupan yang jauh lebih layak. Papa nggak mau hidup susah dan manfaatin menantu Papa yang kaya? Gimana kalau setelah ini justru dia buat hidup Aya menderita, Pa? Kenapa Papa nggak pikirkan sejauh itu soal latar belakang keluarga mereka. Papa cuman mau hidup enak doang. Tapi nggak mikirin gimana perasaan aku, Pa. Itu nggak nyampe di pikiran, Papa. Cuman mikirin diri sendiri. Nggak mikirin gimana aku berusaha untuk nerima ini. Aku lihat, Papa. Harga diri keluarga kita."

"Kamu bicara harga diri. Tapi kamu jalankan tugas kamu sebagai istri nggak? Kamu berguna nggak buat, Athalla? Apa yang sudah kamu kasih ke keluarga ini sampai kamu ngerasa apa yang jadi pilihan kamu itu sudah benar semua? Kamu bilang Saka itu yang terbaik buat kamu. Ya silakan kamu pilih dia, minta cerai sama Athalla. Tapi jangan nyesel, kamu kehilangan suami sebaik dia."

"Papa bilang dia baik karena Papa dapat keuntungan banyak setelah anak Papa nikah sama dia. Papa nggak tahu bagaimana aku berhadapan sama dia. Papa nggak tahu bagaimana aku takut jalani ini semua."

Kanaya akhirnya beranikan diri bicara seperti itu kepada orangtuanya. Meski dengar dari mertuanya kalau Athalla bercerai karena diselingkuhi. Tapi tetap saja dia takut jalani rumah tangga ini.

Satu sisi kasihan terhadap Athalla yang punya masa lalu buruk. Tapi satu sisi lagi dia malah merasa hidupnya tidak akan berakhir dengan bahagia atau malah justru akan menderita di kemudian hari karena trauma Athalla bisa saja dibalas kepada Kanaya.

Athalla juga sudah berangkat bekerja. Sarapan Kanaya sudah siap oleh pria itu. Dia mengambil piring itu dan membuang makanan yang disiapkan oleh Athalla sampai Fatan murka.

Plaaaak.

"Kamu sudah benar-benar keterlaluan, marahmu ke Papa silakan. Jangan buang makanan yang sudah disiapkan sama suami kamu sendiri."

"Terserah."

Mau sampai kapan hidupnya seperti ini? Menikah baru beberapa hari tapi sudah merasa ketakutan dengan pernikahan.

Sekembalinya ke kamar. Kanaya malah lelah berada di rumah sendiri.

Arum masuk ke dalam kamarnya dan mendekati Kanaya yang menangis. "Maafin Mama sama Papa yang paksa kamu nikah sama, Athalla."

"Ma, kenapa harus nikah sama orang yang aku nggak sayang, Ma? Kenapa aku harus ikuti kemauan egonya, Papa?"

"Aya, nggak boleh bilang begitu. Papa pilih dia karena dia yang minta langsung ke sini. Seorang pria yang niatnya baik. Apalagi bawa orangtuanya untuk minta kamu dengan baik. Kenapa harus dipersulit? Sedangkan kami kenal mereka sudah lama."

"Tapi Mama sudah mikir apa risikonya nggak? Mama, aku lebih pilih Saka. Walaupun dia nggak kaya seperti Athalla. Tapi dia sayang sama aku, Ma."

"Kenapa nggak coba aja jadi istri yang baik untuk Athalla? Dia kan suami kamu. Kalau sama Saka masih pacaran. Hak Athalla itu besar di kamu, ingat ya kalian itu sudah resmi jadi suami istri."

"Ma, gimana kalau Athalla justru cuman pengen dapat perawan? Pengen dapat kepuasan dari Aya doang?"

Arum malah tersenyum meski Kanaya menangis. "Nggak mungkin, Ay. Kalau cuman butuh teman tidur. Dia banyak uang, pasti dikelilingi wanita yang mau menemani dia di ranjang. Dia nggak akan nikah kalau dia seperti itu. Buktinya dia memilih menduda dengan waktu yang lama. Lalu melamar kamu." 

Jangan lupa tambahkan ke perpustakaan kalian, ya. Yuk komentarnya. Awas ada adegan anu nantinya. 

Bab terkait

  • Cinta Sang Duda   5. Tidak Untuk Selingkuh

    "Ma, ini gimana?"Kanaya mulai panik diajak pulang oleh Athalla. Bagaimana cara menjadi seorang istri yang taat kepada suami? Satu yang belum berani dilakukan oleh Kanaya. Yaitu disentuh oleh Athalla kemudian diceraikan. Namun orangtuanya selalu mendukung penuh.Janji dengan Saka bahkan dibatalkan karena tidak berani melawan Fatan yang menunggu di rumahnya. Jujur saja kalau sebenarnya Kanaya merasa takut sekali sejak pria itu marah kepadanya. Diminta untuk jadi seorang istri yang baik untuk suaminya. Kedekatan dengan Athalla belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sudah diminta untuk menjadi istri yang taat pada suami.Berada di rumah seharian. Sebentar lagi Athalla akan datang menjemput untuk mereka pulang. Hidup dengan pria itu mungkin menakutkan juga bagi Kanaya. Belum pernah berumah tangga. Tapi Athalla sudah pernah gagal satu kali.Menikah secara paksa tidak akan pernah disukai oleh wanita mana pun di dunia ini. "Apa yang kamu pikirkan tentang Athalla memangnya?" Fatan bersuara.

  • Cinta Sang Duda   6. Pria Menakjubkan

    Tidak diperbolehkan untuk pergi ke mana pun kecuali keluar untuk hal penting. Atau ke rumah orangtuanya pun harus meminta izin. Kanaya memilih mengundang teman-temannya ke rumah Athalla. Tidak ada Saka—akan lebih menenangkan.Ingat waktu itu Athalla mengatakan tidak untuk selingkuh. Meskipun masih menjalin hubungan dengan pria itu. Akan tetapi Kanaya masih punya rasa takut kepada suaminya. Takut jika orangtuanya malah jadi tumbal kegilaannya Kanaya."Eh, lo pernah bilang. Mau cerai sama suami, lo. Jadi apa nggak?"Yang datang kali ini adalah teman-teman semasa kuliahnya Kanaya. Anita mengambil mikrofon diberikan pada Kanaya. "Gue nggak mau jadi janda dulu. Soalnya sayang banget nggak nikmati ini semua.""Lanjutin, Ay. Kasih anak ke dia. Biasanya cowok kalau udah niat banget nikah. Kasih anak, pasti bakalan makin nempel."Kanaya belum siap melahirkan, belum siap untuk itu juga. Dirinya masih ingin menjadi wanita yang bebas ke mana saja. Tapi ingat jika suaminya punya mata-mata di mana

  • Cinta Sang Duda   7. Alasan Mencintai

    Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak bicara kalau dia ajak ke dokter.Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisahnya. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba masuk ke kamar sang istri.Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?""Ada urusan.""Aku anterin.""Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain."Kamu pergi sama siapa?""Naik taksi.""Ketemu temenmu?""Ya, nggak

  • Cinta Sang Duda   8. Versi Kamu

    Athalla ada di kamarnya sedang menonton televisi. Istrinya juga belum pulang dari bioskop bersama dengan teman-temannya. Walaupun istrinya pergi dengan teman-temannya. Tetap saja dia mengerahkan anak buahnya untuk menjaga dan melihat apakah ada teman prianya Kanaya saat pergi. Tapi wanita itu menepati janji. Sudah sering sekali kali pergi dengan izin Athalla. Dia berkata dengan jujur kalau tidak ada Saka di sana. Kalau sampai ada di sana, dia tidak akan pernah berikan maaf kepada pria itu yang mengganggu istrinya. Istrinya cukup jujur dan jika sudah berkata dia akan pergi dengan teman-temannya. Sampai di rumah pun akan menjelaskan kepada Athalla walaupun tidak diminta. Kanaya tidak pernah berbohong kepadanya. Kalau Saka chat pun dia beritahu Athalla. Padahal itu bisa memicu pertengkaran. Tapi istrinya malah begitu polosnya memberitahukan jika yang mengirimkan pesan adalah Saka. Masih menunggu istrinya pulang. Sampai dia menuliskan pesan kepada Kanaya. “Ay, udah larut. Pulang!” Ath

  • Cinta Sang Duda   9. Kejujuran

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga lantaran dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan tersinggung."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Jangan bilang kalau kamu belum pern

  • Cinta Sang Duda   10. Mulai Terpana

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah yang dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga karena dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan bunuh."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Nggak bilang kalau kamu belum pernah d

  • Cinta Sang Duda   1. Pernikahan Paksa

    Follow dulu sebelum baca, ya. Biar nanti dapat pemberitahuan saat update. "Lihatlah putri cantik kita."Fatan bertepuk tangan ketika Kanaya yang baru saja keluar dari ruang rias terlihat begitu anggun dengan balutan gaun yang sangat indah melekat di tubuhnya. Akan tetapi ini bukan pernikahan yang Kanaya inginkan. Ini sebuah bencana karena menikah dengan seorang duda yang dia sendiri tahu status pria itu ketika sedang lamaran.Menolak tidak akan pernah bisa dilakukan, lantaran perjanjian bodoh antara orangtuanya di masa lalu dengan orangtuanya Athalla, seharusnya sebagai orangtua mereka itu harus mengerti bahwa keinginan Kanaya tidak pernah seperti ini.Apa Fatan dan juga Arum tidak bisa berpikir dengan jernih mengapa Athalla yang menjadi duda itu tidak ditelusuri masa lalunya? Tapi malah menerima lamaran begitu saja.Semenjak lamaran itu resmi, jujur saja pemikirannya Kanaya sudah mulai bercabang. Dia berpikir bahwa Athalla adalah orang yang sering memukul istrinya dulu, atau selingk

  • Cinta Sang Duda   2. Bercocok Tanam

    Athalla memasang jam tangannya yang ditaksir dengan harga yang cukup fantastis. Hari ini adalah rencana untuk pulang ke rumah orangtuanya Kanaya. Mengambil semua pakaian dari istrinya yang akan dibawa untuk ke rumah Athalla. Sedangkan istrinya masih tertidur dengan pulas.Mencoba untuk mendekat dan menyentuh kepala istrinya. "Ay, ayo pulang!"Saat istrinya sedang merenggangkan badannya lalu dia menjawab. "Jam berapa memangnya sekarang?""Sudah jam sepuluh pagi. Kita harus ke rumah kamu dulu. Papa kamu telepon aku."Kanaya bangun lalu dengan posisi duduk menguap dengan lebar lalu menggaruk perutnya. "Lo udah siap-siap?""Panggil, Mas, Ay. Aku suami kamu. Harus sopan!""Najiiiis."Istrinya malah meninggalkan ke kamar mandi. Tapi Athalla sama sekali tidak keberatan tentang istrinya yang pergi meninggalkan begitu saja. Sebagai seorang suami yang memang sudah lama sekali mengincar Kanaya, baru kali ini dia mendekati orangtua dari wanita itu sehingga berhasil merayu orangtuanya Kanaya untuk

Bab terbaru

  • Cinta Sang Duda   10. Mulai Terpana

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah yang dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga karena dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan bunuh."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Nggak bilang kalau kamu belum pernah d

  • Cinta Sang Duda   9. Kejujuran

    Kanaya pulang ke rumah orangtuanya dengan menggunakan mobil Porsche berwarna merah yang dibelikan oleh Athalla beberapa hari lalu. Itu adalah mobil yang paling mewah dimilikinya. Kanaya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mengingat kejadian malam itu, ada rasa ingin lagi. Tapi ada rasa malu juga lantaran dia tidak pernah melakukan itu sebelumnya dengan siapa pun.Membawakan barang-barang belanjaan yang diberikan oleh Athalla.Ia masuk ke dalam rumah. Melihat Arum baru selesai menyapu. "Athalla nggak ikut?""Nggak, Ma. Dia lagi sibuk.""Jadi program hamilnya?"Pertanyaan yang sama, entah di rumahnya maupun di rumah orangtuanya Athalla. Akan ada pembahasan mengenai anak yang terus dibahas oleh orangtuanya. "Mama tanya aja. Kamu jangan tersinggung."Kanaya memberikan bingkisan dari Athalla yang diberikan langsung kepada Arum. Wanita itu meletakkan sapunya di ujung ruangan. Mengajak Kanaya untuk duduk. "Kamu udah mau setengah tahun nikah sama, Athalla. Jangan bilang kalau kamu belum pern

  • Cinta Sang Duda   8. Versi Kamu

    Athalla ada di kamarnya sedang menonton televisi. Istrinya juga belum pulang dari bioskop bersama dengan teman-temannya. Walaupun istrinya pergi dengan teman-temannya. Tetap saja dia mengerahkan anak buahnya untuk menjaga dan melihat apakah ada teman prianya Kanaya saat pergi. Tapi wanita itu menepati janji. Sudah sering sekali kali pergi dengan izin Athalla. Dia berkata dengan jujur kalau tidak ada Saka di sana. Kalau sampai ada di sana, dia tidak akan pernah berikan maaf kepada pria itu yang mengganggu istrinya. Istrinya cukup jujur dan jika sudah berkata dia akan pergi dengan teman-temannya. Sampai di rumah pun akan menjelaskan kepada Athalla walaupun tidak diminta. Kanaya tidak pernah berbohong kepadanya. Kalau Saka chat pun dia beritahu Athalla. Padahal itu bisa memicu pertengkaran. Tapi istrinya malah begitu polosnya memberitahukan jika yang mengirimkan pesan adalah Saka. Masih menunggu istrinya pulang. Sampai dia menuliskan pesan kepada Kanaya. “Ay, udah larut. Pulang!” Ath

  • Cinta Sang Duda   7. Alasan Mencintai

    Athalla makan malam sendirian. Istrinya mengatakan jika dia butuh istirahat untuk sementara waktu. Kanaya sakit kepala sejak tadi pagi, bahkan dia bertanya kepada asisten kalau Kanaya mengkonsumsi obat juga. Tapi istrinya memang tidak bisa diajak bicara kalau dia ajak ke dokter.Usai makan malam itu, ia ke kamar. Kanaya sering mengunjungi kamarnya Athalla, tapi beberapa waktu lalu istrinya meminta untuk pisahnya. Athalla mengikuti keinginan istrinya selama Kanaya tidak minggat dari rumah. Ia saat itu mencoba masuk ke kamar sang istri.Tapi begitu masuk, dilihatnya kalau Kanaya sedang berdandan. "Mau ke mana?""Ada urusan.""Aku anterin.""Nggak usah. Lo di rumah aja. Lo kan capek. Nanti sakit, gue kena damprat orangtua lo."Lebih parah lagi kalau Kanaya yang sakit. Athalla bisa kena amarah dari orangtuanya Kanaya pasti. Menjaga dan memastikan jika istrinya baik-baik saja terlebih dahulu. Apalagi pergi ke tempat lain."Kamu pergi sama siapa?""Naik taksi.""Ketemu temenmu?""Ya, nggak

  • Cinta Sang Duda   6. Pria Menakjubkan

    Tidak diperbolehkan untuk pergi ke mana pun kecuali keluar untuk hal penting. Atau ke rumah orangtuanya pun harus meminta izin. Kanaya memilih mengundang teman-temannya ke rumah Athalla. Tidak ada Saka—akan lebih menenangkan.Ingat waktu itu Athalla mengatakan tidak untuk selingkuh. Meskipun masih menjalin hubungan dengan pria itu. Akan tetapi Kanaya masih punya rasa takut kepada suaminya. Takut jika orangtuanya malah jadi tumbal kegilaannya Kanaya."Eh, lo pernah bilang. Mau cerai sama suami, lo. Jadi apa nggak?"Yang datang kali ini adalah teman-teman semasa kuliahnya Kanaya. Anita mengambil mikrofon diberikan pada Kanaya. "Gue nggak mau jadi janda dulu. Soalnya sayang banget nggak nikmati ini semua.""Lanjutin, Ay. Kasih anak ke dia. Biasanya cowok kalau udah niat banget nikah. Kasih anak, pasti bakalan makin nempel."Kanaya belum siap melahirkan, belum siap untuk itu juga. Dirinya masih ingin menjadi wanita yang bebas ke mana saja. Tapi ingat jika suaminya punya mata-mata di mana

  • Cinta Sang Duda   5. Tidak Untuk Selingkuh

    "Ma, ini gimana?"Kanaya mulai panik diajak pulang oleh Athalla. Bagaimana cara menjadi seorang istri yang taat kepada suami? Satu yang belum berani dilakukan oleh Kanaya. Yaitu disentuh oleh Athalla kemudian diceraikan. Namun orangtuanya selalu mendukung penuh.Janji dengan Saka bahkan dibatalkan karena tidak berani melawan Fatan yang menunggu di rumahnya. Jujur saja kalau sebenarnya Kanaya merasa takut sekali sejak pria itu marah kepadanya. Diminta untuk jadi seorang istri yang baik untuk suaminya. Kedekatan dengan Athalla belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun sudah diminta untuk menjadi istri yang taat pada suami.Berada di rumah seharian. Sebentar lagi Athalla akan datang menjemput untuk mereka pulang. Hidup dengan pria itu mungkin menakutkan juga bagi Kanaya. Belum pernah berumah tangga. Tapi Athalla sudah pernah gagal satu kali.Menikah secara paksa tidak akan pernah disukai oleh wanita mana pun di dunia ini. "Apa yang kamu pikirkan tentang Athalla memangnya?" Fatan bersuara.

  • Cinta Sang Duda   4. Ketakutan Berumah Tangga

    "Kanaya, sudah telepon Athalla belum? Ini sudah mau jam berapa coba?"Kanaya berada di ruang keluarga bersama semua anggota keluarganya. Akan tetapi suaminya belum juga pulang bekerja. Pertanyaan dari Fatan membuat dia seketika merasa geli kalau bahas soal suami. Masih sampai saat ini Kanaya tidak percaya jika dia telah bersuami. "Kamu harus tahu dia pulang ke rumah orangtuanya atau ke sini.""Dia pulang kalau tahu rumahnya, Pa.""Jangan bicara begitu, Kanaya. Mama nggak suka kamu mulai bicara yang nggak pernah Mama ajarkan ke kamu. Jangan kasar ke dia, bagaimanapun juga dia suami kamu." Arum ikut campur jika anaknya memang salah, pasti akan ditegur. Seperti saat ini Kanaya terus mengelak soal pernikahannya dengan Athalla.Kanaya mengirimkan pesan pada suaminya karena perintah dari Fatan untuk menanyakan posisi pria itu. "Lo nggak pulang?" akhirnya dia mengirimkan pesan itu kepada Athalla."Sudah aku kirim pesan ke dia, Pa. Jadi nggak usah tanya lagi. Aku mau ke kamar dulu." Kanaya be

  • Cinta Sang Duda   3. Alasan Bercerai

    Kanaya menatap kartu yang diberikan oleh Athalla untuknya. Juga kartu yang sebelahnya lagi dengan kata sandi yang juga sudah diberikan. Athalla sudah berangkat bekerja. Sementara itu Kanaya ada janji dengan teman-temannya. Beberapa hari ada di rumah orangtuanya justru membuat dia semakin gila saja.Bukannya menjadi waras setelah menikah. Tapi Kanaya malah merasa gila dengan Athalla, suaminya memiliki kekayaan berlimpah. Tapi tidak pernah terlihat seperti orang yang mewah. Namun apa pun yang dipakai oleh Athalla jelas semua sudah tinggi sekali harganya. Namun Kanaya masih enggan untuk buka hati kepada suaminya sendiri.Membuka pesan yang ada di grupnya, Kanaya memang sudah ketahuan menikah oleh beberapa temannya. Jadi tidak salah untuk kumpul-kumpul. Suaminya juga memberikan izin.Keluar dari kamar usai berdandan dan siap untuk jalan-jalan. Dia bertemu dengan Arum di luar. "Mau ke mana kamu?""Mau jalan sama teman, Ma. Biasalah anak muda.""Anak muda apanya? Kamu sudah bersuami, ya."T

  • Cinta Sang Duda   2. Bercocok Tanam

    Athalla memasang jam tangannya yang ditaksir dengan harga yang cukup fantastis. Hari ini adalah rencana untuk pulang ke rumah orangtuanya Kanaya. Mengambil semua pakaian dari istrinya yang akan dibawa untuk ke rumah Athalla. Sedangkan istrinya masih tertidur dengan pulas.Mencoba untuk mendekat dan menyentuh kepala istrinya. "Ay, ayo pulang!"Saat istrinya sedang merenggangkan badannya lalu dia menjawab. "Jam berapa memangnya sekarang?""Sudah jam sepuluh pagi. Kita harus ke rumah kamu dulu. Papa kamu telepon aku."Kanaya bangun lalu dengan posisi duduk menguap dengan lebar lalu menggaruk perutnya. "Lo udah siap-siap?""Panggil, Mas, Ay. Aku suami kamu. Harus sopan!""Najiiiis."Istrinya malah meninggalkan ke kamar mandi. Tapi Athalla sama sekali tidak keberatan tentang istrinya yang pergi meninggalkan begitu saja. Sebagai seorang suami yang memang sudah lama sekali mengincar Kanaya, baru kali ini dia mendekati orangtua dari wanita itu sehingga berhasil merayu orangtuanya Kanaya untuk

DMCA.com Protection Status