Share

Pertanyaan Sederhana yang Sulit Dijawab

“Maksudmu, kita?” Ruben membelalak kaget. Emery mengangguk.

“Iya. Karena kita sebentar lagi akan menjadi orang tua dari bayi ini,” Emery meyakinkannya. Dia sambil mengelus-elus perutnya menatap penuh harap ke arah Ruben.

Ruben sebenarnya ragu-ragu dengan ajakan Emery. Menikah? Berulang kali dia memikirkannya. Itu mustahil baginya. Ada rasa takut yang kini mendominasi seluruh pikirannya. Dia juga sangat takut pada ayahnya sendiri, seandainya mendengar rencana konyol pernikahannya yang begitu mendadak.

“Dokter Ruben, tolong pikirkan sekali lagi! Saat ini, bayi inilah yang lebih penting dari apa pun,” bujuk Emery.

“Saya mohon,” Emery memelas di hadapannya.

Ruben tidak bisa menjawab atau mengiyakan permohonan Emery saat ini. Dia tidak ingin memberikan harapan apa-apa pada koas itu. Atau menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa dia tepati. Jadi, yang bisa dilakukannya saat ini hanya diam saja, sambil memikirkan langkah selanjutnya. Nasi sudah menjadi bubur. Permasalahannya kini sudah meny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status