Share

Insiden Menumpang Mandi

Pagi-pagi sekali, Ruben menghubungi Emery. Sekitar pukul 5.20 pagi. Emery baru saja keluar dari kamar mandi dan dia melihat notifikasi di layar teleponnya. Raut wajahnya langsung berubah, dan dia mengernyitkan dahi.

“Ruben? Ngapain dia nelepon sepagi ini?” Emery heran.

Emery tidak ingin berburuk sangka pada Ruben. Mungkin ada pasien gawat darurat yang harus segera mereka tangani lagi bersama-sama di balai desa. Lantas, dia menelepon balik Ruben. Tidak lama kemudian, sudah ada jawaban dari seberang sana.

“Emery!” panggil Ruben yang antusias sekali mendapat telepon dari Emery.

“Tadi … Anda menelepon saya. Ada apa?” tanya Emery mencari tahu.

“Begini … aku belum terbiasa mandi di kamar mandi umum di sini. Bolehkah aku ke rumahmu dan menumpang mandi di sana?” keluh Ruben sekaligus meminta izin pada Emery.

Astaga! Ruben merepotkan sekali. Emery terdiam sejenak sebelum dia memutuskan.

“Emery?!” panggil Ruben sekali lagi. Dia menunggu kepastian dari Emery. “Gimana? Apa aku boleh ke rumahmu se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status