Share

Dilanda Kecemasan

Selama beberapa menit, Emery menemani Ruben di sana. Tidak ada tempat untuk bersandar bagi Ruben selain Emery.

“Apa kamu sudah merasa lebih baik sekarang?” Emery memastikan. Ruben mengangguk.

“Ya, aku merasa jauh lebih baik saat ini. Terima kasih sudah mendengarkanku, Sayang,” ucap Ruben.

“Aku akan selalu menjadi rumahmu. Apa pun masalahmu, kamu hanya boleh menceritakannya padaku. Bukan pada orang lain.”

Ruben manggut-manggut. Dia menoleh ke arah Emery dan memiringkan wajahnya. Kode itu berhasil diterka oleh Emery. Wanita itu mencium bibir Ruben dengan lembut.

“Kamu adalah pria terhebat di hidupku. Jadilah dokter yang kuat dalam menghadapi semua permasalahan pasien-pasienmu. Aku akan selalu ada di sampingmu,” hibur Emery kembali.

“Aku harus pergi. Ada kelas di kampusku,” kata Emery memberitahu.

“Apa sudah waktunya kamu kuliah?” Ruben melirik ke arah jam tangannya. Emery mengangguk.

“Kita bertemu di rumah saja. Kamu akan pulang ke rumah malam ini, kan?” Emery memastikannya.

“Iya, aku a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status