Share

Kecurigaan Profesor

“Tidak apa-apa. Ayah hanya demam biasa. Istirahat sebentar juga sudah baikan lagi nanti,” ucap profesor Rudiana sembari menghibur putranya yang sedang mencemaskan keadaannya.

“Ayah, aku akan memeriksamu terlebih dahulu. Tunggu sebentar! Aku akan memerintahkan pelayan membawakan peralatan medis di mobilku.”

“Tidak usah repot-repot. Ayah sudah diperiksa kemarin dan minum obat,” tolak profesor Rudiana.

“Benarkah? Ayah tidak bohong padaku?” Ruben memastikan.

“Kalau kamu tidak percaya pada Ayah, kamu bisa tanyakan pada beberapa pelayan di rumah ini.”

“Baiklah. Aku percaya kalau begitu.” Ruben mengalah demi menghibur ayahnya yang sedang sakit.

“Jadi, apa yang ingin Ayah bicarakan denganku?” desak Ruben. Dia penasaran sekali dengan pembicaraan ayahnya di telepon.

“Apa kamu masih berhubungan dengan wanita itu? Emery,” tanya profesor Rudiana.

Ruben menoleh. “Kenapa Ayah mempertanyakan hal itu? Bukankah sudah jelas bahwa sekarang dia menjadi rekan kerjaku di rumah sakit.”

“Berhati-hatilah kepad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status