“Makanlah dulu! Nanti kita akan membicarakannya lagi di rumah,” balas Ruben.“Aku akan makan yang banyak. Wah, kelihatannya lezat sekali semua makanan ini!”“Jangan lupa, habiskan ya!”“Tentu. Aku lapar sekali dan tidak sabar ingin segera makan semuanya.”“Selamat makan, Sayang.”“Kamu tidak ikut makan bersamaku?”Ruben menggeleng. “Aku ingin kamu menyuapiku. Baru aku akan makan.”“Hah? Apa? Kenapa kamu tiba-tiba jadi manja sekali seperti ini?”“Aku suamimu. Jadi, lakukan apa yang suamimu perintahkan!”“Baiklah! Aku akan menyuapimu.” Emery mengambil sendok dan garpu makanannya. Lalu, dia menyuapi Ruben.“Bagaimana rasanya Spagheti ini?” Emery menanyakan pendapat Ruben.“Lumayan enak,” kata Ruben. “Aku akan makan yang ini saja.”Ruben balas menyuapi Emery. Mereka berdua terlihat senang sekali pada saat makan bersama. Meskipun mereka melakukannya secara diam-diam, mereka menikmati setiap kebersamaannya.Tanpa mereka sadari, seorang pria di luar sana tengah mengamati keduanya di dalam ru
“Iya, benar. Putra saya sangat menyukai dokter Emery. Jadi, sebelum mereka lulus nanti dan menikah, kami akan menjodohkan mereka terlebih dahulu,” jelas Tuan Milano.“Kelihatannya mereka saling menyukai satu sama lain meski masih malu-malu,” tambah istri Tuan Milano.Pernyataan dari suami istri itu mampu membakar api cemburu yang ada di dalam hati Ruben saat ini. Pertunangan? Ruben syok sekali mendengarnya. Dia tak banyak bicara setelah itu.‘Jadi, itu rencana Tuan Milano. Pantas saja, ada yang aneh ketika Tuan Milano mempekerjakan Emery kembali ke rumah sakit,’ pikir Ruben.“Silakan Dokter Ruben, jangan sungkan! Habiskan makananmu!” kata istri Tuan Milano yang sempat melihat raut wajah Ruben berubah seketika. Setelah mendengar kabar pertunangan Emery dengan Adrian.Usai makan malam, Ruben pulang ke rumah dalam keadaan kalut. Dia sempat uring-uringan sepanjang perjalanan pulang. Dia tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Dia tidak rela pria lain menyentuh Emery.“Emery hanya milikku,”
“Aku suka gaun yang ini,” kata Emery.“Tentu. Itu gaun terindah yang pernah kulihat saat kamu mengenakannya, Sayang,” balas Ruben. Emery sampai terharu mendengar pujian Ruben.“Benarkah?” Emery tersenyum sumringah. “Kalau begitu, aku akan memakainya di sesi pemotretan foto prewedding kita.”“Aku akan senang sekali karena kamu yang memakai gaun itu. Lakukan apa yang kamu suka, Sayang,” kata Ruben menyetujuinya.“Lalu, bagaimana dengan tuxedomu? Apa kamu akan memakai itu?” tunjuk Emery. Tuxedo yang dia gunakan tidak serasi dengan gaun yang dipakai Emery saat ini.“Kamu tidak suka?” Ruben menanyakan pendapatnya.“Aku akan memilihkannya untukmu. Tunggu sebentar!” Emery segera memilih-milih tuxedonya. Sementara, Ruben masih belum bisa beranjak dari pandangannya saat ini. Dia masih memandangi Emery.“Coba pakai yang ini saja!” kata Emery memilih. Lalu, dia menyerahkannya pada Ruben untuk segera menggantinya.“Tuan, permisi. Sesi pemotretannya akan segera dimulai,” Fotografer memberitahu mer
Ruben diam saja. Dia bingung harus menjelaskannya dari mana dulu. Lalu, perhatian Sean teralihkan oleh penampilan Emery yang berdiri di samping Ruben.“Apa kalian sekarang terang-terangan sedang berkencan?” tanya Sean agak sinis ke arah Emery.Dokter yang memeriksa profesor Rudiana keluar dari ruangannya dan segera memberitahukan keadaannya pada Ruben.“Ayah Anda harus segera mendapatkan perawatan intensif di sini. Sesak napas yang sering dialaminya kini sudah mencapai tahap yang membahayakan paru-parunya,” jelas dokter.“Baik, saya mengerti. Saya akan mempersiapkan semuanya. Mohon rawat dia dengan baik, Dokter Daniel,” mohon Ruben dengan mata berkaca-kaca. Dia panik sekali, takut terjadi sesuatu pada ayahnya.Dokter Daniel hanya mengangguk. Lalu, dia menyarankan Ruben supaya mulai memerhatikan kesehatan ayahnya yang makin memburuk. Tidak hanya itu, Ruben juga diajak bicara empat mata mengenai kesehatan ayahnya.Ruben yang panik bergegas pergi tanpa menghiraukan Emery. Setelah Ruben d
Hari pernikahan pun tiba. Pagi-pagi sekali Emery dan Ruben sudah sarapan dan hendak pergi ke tempat resepsi pernikahan mereka. Setelah resepsi berakhir, mereka akan pergi berbulan madu ke Paris. Emery ingin sekali melihat Menara Eifel dan Ruben mengabulkan permohonannya.Satu jam kemudian, Emery dan Ruben tiba di gedung pernikahan. Mereka disambut meriah oleh staf wedding organizer. Emery dan Ruben masing-masing mendapatkan perlakuan istimewa dari mereka. Keduanya dibawa ke sebuah ruangan ganti pakaian.Emery menatap kembali gaun pernikahannya. Kedua matanya terlihat berkaca-kaca. Dia tidak menyangka hari bahagianya segera tiba. Tidak lama lagi dia akan menjadi istri dari dokter Ruben, sesuai dengan harapannya.“Nona, Anda cantik sekali,” puji staf wedding organizer pada Emery.“Benarkah? Terima kasih banyak,” ucap Emery. Dia tersenyum lebar dan tidak bisa menahan perasaan gembiranya.“Tuan Ruben beruntung sekali memiliki istri secantik Anda, Nona Emery.”Emery makin tersipu malu mend
Sebelumnya, Emery sudah mencari tahu lebih dulu tentang makanan khas Perancis melalui internet. Meskipun belum pernah mencicipinya, dia masih penasaran sekali dengan cita rasanya. Escargot merupakan makanan yang terbuat dari siput atau bekicot. Makanan itu memiliki beberapa nutrisi yang bagus untuk tubuh. Makan tersebut memiliki kandungan gizi protein, vitamin B2, dan asam amino.Sambil menunggu pesanan makanannya, Emery dan Ruben melihat-lihat jalanan sekitar kota Paris dari balik jendela kaca di restoran tersebut. Ruben meraih tangan Emery, menggenggamnya sangat erat. Lalu, dia mencium tangan Emery dengan mesra.***Setelah seharian berjalan-jalan dan mengunjungi tempat wisata di Paris, Emery dan Ruben menuju hotel. Mereka kelelahan sekali. Sudah waktunya pengantin baru itu beristirahat sebelum mereka kembali ke rutinitas awalnya sebagai seorang dokter.“Aku ingin berendam air hangat. Kamu mau menemaniku?” bisik Ruben. Dia menatap nakal ke arah Emery.Emery menoleh. “Berendam? Tanpa
“Apa maksudmu mereka pergi bersama?” Profesor Rudiana terkejut mendengar Ruben pergi dengan Emery ke Paris.“Setelah saya menyelidikinya, ternyata dokter Emery tidak ada di rumah orang tuanya, seperti yang diinformasikan pada pihak rumah sakit,” kata salah seorang pria suruhan profesor Rudiana melaporkan hasil temuannya.“Astaga! Anak nakal itu ….” Kalimat profesor Rudiana tiba-tiba terhenti dan kondisi tubuhnya makin memburuk.Profesor Rudiana mendadak terlihat kesakitan. Ada banyak dokter yang bergegas memeriksanya usai diberitahu oleh perawat yang menjaganya. Dokter-dokter senior itu berlarian menuju ruang inap profesor Rudiana. Sean yang kebetulan hendak menjenguknya terkejut seketika.“Ada apa dengan paman?” Sean lekas berlari dan mencari tahu.Ketika Sean hendak masuk ke ruang inap pamannya, dokter-dokter lainnya mencegahnya masuk. Sesuatu yang buruk terjadi pada profesor Rudiana. Mereka akan memeriksanya terlebih dahulu.Sean kalut sekali. Dia segera menghubungi Ruben untuk mem
Setelah berjam-jam menikmati perjalanan udara, Ruben dan Emery pun tiba di rumah sakit. Ruben segera berlarian mencari tahu keadaan ayahnya. Sementara, Emery ditinggal sendirian di dalam taksi.Emery tidak jadi turun karena takut mengundang curiga rekan-rekannya di sana. Jika dia datang bersama Ruben. Akhirnya, dia memilih untuk melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya saja. Taksi yang ditumpanginya segera melaju meninggalkan rumah sakit.Sesampainya di ruang inap ayahnya, Ruben menghampiri profesor Rudiana yang masih terbaring lemah di tempat tidurnya.“Bagaimana keadaan ayahku, Dokter Daniel?” tanya Ruben pada dokter Daniel.“Pneumonia dapat menyebabkan kantung paru berisi cairan bahkan nanah apabila sudah semakin parah. Abses biasanya bisa diobati dengan antibiotik. Namun, sejumlah kondisi membuat abses paru perlu ditangani dengan pembedahan atau drainase menggunakan jarum panjang untuk mengeluarkan nanah,” jelas dokter Daniel.“Astaga!” Ruben terpukul sekali mendengar penjelasan