Share

96. Dua pilihan sulit

“Reza, coba chat istrimu itu, ngapain sampe bilang ke Erma dan Uwa Wawat segala masalah rumah tangganya, bikin malu aja!” Eneng kini meminta Reza untuk segera menegur Nisa lewat chat.

“Eh, iya, Bun.” Reza menjawab, lalu meraih ponsel yang ada di atas meja itu.

“Apa lagai kaau sampe berkoar-koar ke orang lain, gak usah banyak omong, malu-maluin aja,” imbuh Eneng lagi yang kini sudah disulut emosi, bahkan Toni dengan setia sudah membelai lembut punggung istrinya itu, menenangkannya, agar emosinya kembali stabil, karena bahaya juga bagi Eneng yang memiliki penyakit jantung.

“Sabar, Bun. jangan sampe jantung bunda kambuh lagi, tarik nafas, ya lalu keluarkan pelan-pelan.” Toni memberikan saran kepada istrinya yang wajahnya sudah memerah itu, sehingga Eneng pun akhirnya mengikuti apa yang dikatakan oleh suaminya untuk menghela nafas, berulang kali.

“Gak usah dichat, ditelpon aja langsung!” Eneng meralat ucapannya itu kepada Reza, yang masih sibuk mengetik di screen keyboard.

“Oh,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status