Share

97. Haruskah bercerai?

“Buat apa juga ngangkat telpon kalau cuma mau dengerin orang marah-marah, gak ada kerjaan juga!” Nisa menggerutu pada dirinya sendiri ketika berada di kantor sekolah, sehingga menjadikan Riri dan Deden saling tatap mendapati Nisamarah-marah seperti itu.

“Ada apa lagi, Nis?” tanya Riri langsung saja, tanpa basa-basi lagi.

Riri sudah tahu betul dengan kisah rumah tangga Nisa, bahkan sudah sering pula ia menangis di depan Riri jika bercerita.

“Itu si Reza nelpon cuma mau marah-marah aja, pasti disuruh bundanya, ya udah aku matiin aja, gak ada gunanya juga dengerin orang marah,” jawab Nisa sekenanya saja kepada Riri.

“Iya, bagus banget, Nis. Lebih baik dimatiin aja, dari pada dengerin kalimat toxic seperti itu,” sahut Riri setuju dengan apa yang dikatakan oleh Nisa.

“Nah, mendengar kata toxic dari Bu Riri, apa Bu Nisa gak merasa kalau pernikahannya itu toxic?” sambung Deden yang kini malah membahas masalah toxic, Nisa hanya diam saja ketika Deden bertanya seperti itu kepadanya.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status