Share

47. Dihujam Tatapan Tajam

“Kamu harus banyak olah raga, yank, supaya bisa kuat, dan kurangi juga makan nasinya. Kan kamu kerjanya hanya duduk aja, kalori yang masuk gak sepadan dengan aktivitas kamu,” tutur Nisa kepada suaminya itu ketika ia menemani Reza yang sedang menyantap makan malamnya.

Raut wajahnya kini mulai berubah lagi, seolah tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Nisa mengenai hal dirinya untuk olah raga dan mengurangi makannya.

‘Apaan sih bawa-bawa olah raga dan mengurangi makan juga,’ gerutu Reza dalam hati.

“Kalau aku kurang makan, nanti kata si Bunda akan sakit, Nis,” sahut Reza sekenanya saja, dan selalu membawa nama Bundanya di setiap pembahasan mereka. Terlebih karena memang ia sendiri tidak rela jika harus mengurangi porsi makannya.

“Sakit apanya? Kamu itu kebanyakan makan nasi, lihat deh perutmu itu buncit kayak orang hamil aja! Katanya itu salah satu tanda kenapa kamu gak tahan lama juga, EDI (Ejakulasi Dini) gimana mau ngejebolin kalau kamunya aja gak tahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status