Share

50. Berdebat Lagi

“Tuh, kan? Apa kataku juga, Nis! Pasti si Bunda akan cepat baik lagi kalau kitanya mau minta maaf dan melakukan apa yang dia mau,” seru Reza ketika keduanya sudah berada di rumah, ya sudah pulang dari rumah Eneng, mertua Nisa.

Akan tetapi kini Nisa masih merenung saja sejenak, entah apa yang ada di dalam pikirannya saat ini, ia hanya merasa bahwa beban hidupnya kini malah bertambah berat, padahal niatnya menikah dengan tujuan agar bisa berbagi beban hidup.

Tapi faktanya malah menambah saja, karena Nisa melakukan semua pekerjaan rumah hanya seorang diri, wajib atas perintah Ibu mertuanya.

“Masa aku harus minta maaf aja sih, meskipun gak salah,” cerocos Nisa, sedikit mengganjal dengan apa yang dikatakan oleh suaminya itu.

“Iyalah, Nis! Kan si Bunda itu adalah orang tua kita, dan kita berdua ini adalah sebagai anak, dituntut harus berbakti, harus mengikuti apa yang diperintahkan olehnya, gak usah membantah, jangan durhaka nantinya masuk neraka!”

Reza ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status