Share

95. Kalung Titipan

Sambil meraih cangkir tinggi dari meja, Herbert mendengus sinis. “Kemarin, Sebastian membawakan buku harian Max kecil kepadaku. Dari situ, aku tahu bahwa sejak dulu, dia sering menghabiskan waktu bersama ibu dan ayah kandungnya.”

Sedetik kemudian, sebelah alis pria tua itu meninggi meminta konfirmasi. “Bukankah itu berarti, dia mengetahui perselingkuhan ibunya sejak awal?”

“Aku tidak yakin, Tuan. Seorang anak kecil tidak akan mengerti apa itu perselingkuhan,” sahut Mia jujur.

Mendengar pembelaan tersebut, Herbert berdecak kesal. “Max itu jenius. Tentu saja dia tahu apa itu perselingkuhan. Aku yakin, dia juga tahu bahwa laki-laki berengsek itu adalah ayah kandungnya. Tapi lihat! Sampai saat ini, anak itu masih saja memasang tampang manis seolah aku memang ayah kandungnya. Sungguh munafik.”

“Kenapa Tuan begitu yakin kalau Tuan Max bukanlah anak kandung Anda? Padahal menurut saya, kalian sangatlah mirip,” celetuk sang gadis yang masih terus memegang tase

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status