Share

94. Mia

Hanya dalam sekejap, Amber terkesiap. Darahnya mendidih dan hampir menguap. Sekujur tubuhnya bergetar mengimbangi gemuruh napas yang tak terkendali. Ia tidak terima jika dirinya dianggap lebih rendah daripada anak seorang pelayan.

“Julian!” pekiknya mencoba menyadarkan pria itu.

Namun, bukannya menoleh, sang pria malah menyeret Mia kembali ke dalam lift. Tidak sedetik pun ia mengalihkan wajah dari gadis itu. Ciuman tetap berlangsung sampai pintu tertutup.

Setelah merasakan pergerakan pada lantai yang dipijak, Julian akhirnya menghentikan aksi spontannya. Sambil menyangga tangan pada dinding, ia mengurung gadis yang mematung dengan mata bulat dan minim kedipan.

“Maaf,” desah sang pria sembari berusaha meredakan deru napas. “Maaf karena aku lancang menciummu. Kau boleh menampar atau memukulku sekarang.”

Selang beberapa detik, sang gadis menurunkan pundak yang sebelumnya terangkat naik. Setelah otaknya berhasil mengumpulkan cukup oksigen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status