Share

Menanti

Besok pagi, seperti biasa Doni sudah duduk di warung kopi sambil menghisap rokok. Satu gelas kopi sudah berkurang separuh dan sudah dingin. Cuaca hari ini mendung, semendung cuaca hatinya. Gerimis yang turun ikut juga membasahi hati dan perasaan yang dirasa, tidak bergerak, dan terpatri hanya untuk memikirkan gadis itu; Lastri. Namanya sudah cinta berat, tai kucing pun rasa coklat. Tahu, jika dia sudah ditinggalkan ... apa daya, tidak ada kekuatan yang bisa menolak rasa rindu yang semakin besar menghampiri. Dan ... tunggu dulu! 

Cemburu? Jelas!

Laki-laki ini menghembuskan nafas dengan berat. Pandangan mata kosong menatap jauh ke depan. Mimik muka juga tidak ada. Kaku, pucat, dan tanpa aura yang bisa menunjukkan bahwa dia masih bisa untuk hidup normal. Merasa sedih, putus harapan, dan tidak berharga. Seakan-akan semua hal yang ada di sekitar sudah tidak ada arti lagi semenjak ditinggal gadis itu pergi. Laki-laki ganteng berambut panjang ini sudah tidak pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status