Share

Bab 168: Ciuman Mendadak

“Mobil yang mana Mas?”

“Mobil sedan dua pintu warna perak, Aston Martin, bawel banget sih!”

“Siap Mass…Mang Acan segera ke sana!”

Salman sendiri tak bawa mobil atau motor ke kafe tempat dia bertemu Vanya, karena usai balapan dia ikut numpang mobil Bang Jagor, sedangkan motornya di antar ke apartemen oleh seorang mekaniknya.

Salman kini hanya duduk termenung seorang diri di kursi yang ada di dekat ranjang hanya pake handuk, dia menunggu Vanya yang pergi tanpa pamit.

Pintu kos terbuka dan Vanya datang dengan sebuah bungkusan, ternyata bungkusan itu adalah nasi berikut lauknya.

“Lho kok abis mandi masih pake handuk, kenapa ga pake baju?”

“Kamu sendiri darimana, pergi ga bilang-bilang?” Salman malah balik bertanya.

“Dasar ni orang, di tanya balik nanya, aku beli nasi di warung, perutku lapar tau ga, nih satu bungkus buat kamu, kalau ga suka gapapa, aku ga tahu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status