Salman pun juara di seri ke 6 dan tetap bertengger di posisi pertama klasemen sementara. Seri selanjutnya akan dilangsungkan di Sirkuit Jakabaring Palembang, Sumatera Barat, 3 minggu dari sekarang.
Bang Jagor dan seluruh tim mekanik bersorak sorai merayakan kemenangan Salman Durangga.
“Bang Jagor, motor ini perlu di rombak, payah sekali di trik lurus!” ceplos Salman biasa-biasa saja, setelah melepas helm dan bersiap naik podium.
Salman sudah terbiasa tidak merayakan berlebihan kemenangannya di arena balapan. Coy Michael rekan Salman hanya mampu finish di urutan 8, sehingga tak begitu mendapatkan respon berlebihan dari tim mekanik.
“Siap bosss…kita punya waktu 3 minggu sebelum seri berikutnya di gelar!” sahut Bang Jagor sambil berdiri dengan lagak hormat.
Seperti biasa, setelah menerima piala dan tim sudah merapikan semua peralatan balapan hingga motor yang dimasukan ke sebuah mobil khusus.
Salman dan tim mekani
Kenapa orang tuanya setuju menolak, hal itu dipicu ketika suatu hari mereka ikut menonton langsung Salman latihan di arena balap, kedua mami sambungnya bilang ngeri liat balapan, terlebih saat meliat betapa nekat dan gilanya Salman saat di lintasan.Mami Sherin sampai menutup matanya ketika meliat Salman meng overlap pembalap-pembalap yang ada di depannya.Selesai balapan, Mami Sherin langsung mendatangi paddock Salman dan saking gemesnya, sampai menjewer kuping anak sambungnya ini, sesaat setelah usai balapan, hingga jadi bahan tertawaan pembalap lain.“Uhuyyyyy….anak mami…cantik banget maminya….jewerrr teruss tanteee!” teriak beberapa pembalap rekan Salman, mereka menertawakan ulah Sherin yang masih tetap cantik di usia 40 an ini.Salman sendiri hanya mesem-mesem saja diperlakukan bak anak kecil oleh mami sambungnya ini. Sejak itulah, bila mendengar Salman akan turun balapan, telinganya harus menerima omelan dan ke
Selepas SMU Vanya pun kerja serabutan membantu ekonomi tante nya yang mempunyai 3 orang anak, apesnya dua anak Doria malah kelakuannya tak ada yang benar.Darman anak tertua tertangkap karena terlibat perampokan dan di vonis 8 tahun penjara. Adik wanitanya malah ikutan berurusan dengan pihak berwajib, gara-gara ketahuan jualan narkoba dan telah di vonis 6 tahun.Adik bungsunya inilah yang agaknya berbeda, si bungsu laki-laki yang seumuran dengan Vanya memilih masuk pesantren sejak lulus SD dan sampai kini jadi pengajar di pesantren yang ada di Jawa Barat.Dua tahun setelah lulus SMU, Doria tanpa bertanya dengan Vanya, menerima pinangan seorang pria yang sudah lama naksir Vanya.Doria menerima pinangan itu, karena si pria tadi ortunya lumayan tajir dan berjanji akan membantu hutang-hutang Doria pada rentenir.Doria berhutang dengan bunga mencekik itu tujuannya untuk keperluan sehari-hari, juga memberikan sogokan pada oknum jaksa dan hakim, aga
“Wah wahhh…masih muda udah hebat nge gombal…jangan-jangan banyak punya kekasih diluaran nihh…!” Vanya lagi-lagi tertawa berderai hingga memperlihatkan giginya yang putih bersih dan rata.“Ahhh bisa aja kamu nih…kamu sendiri paling yang banyak punya kekasih, kan masih muda, cantik lagi, pasti banyak yang menyukai kamu kan?”“Banyak yang mau…tapi aku ga mau…ngapain melayani laki-laki yang datang ke kafe yang rata-rata punya masalah, entah itu dengan istri, bini simpanan atau pacar…seperti kamu ini!” Vanya kembali tertawa sambil menunjuk wajah Salman, pemuda ini hanya tersenyum mesem.“Vanya, sekali lagi aku minta maaf, ketiduran di ranjang kamu yang enak ini, hingga kamu terpaksa tidur di lantai yang dingin!” kata Salman lagi, setelah tawa Vanya mereda.“Enaknya minta maaf, aku terpaksa nyuci sprei itu dan bawa ke laundry!” sungut Vanya dengan wajah
“Mobil yang mana Mas?”“Mobil sedan dua pintu warna perak, Aston Martin, bawel banget sih!”“Siap Mass…Mang Acan segera ke sana!”Salman sendiri tak bawa mobil atau motor ke kafe tempat dia bertemu Vanya, karena usai balapan dia ikut numpang mobil Bang Jagor, sedangkan motornya di antar ke apartemen oleh seorang mekaniknya.Salman kini hanya duduk termenung seorang diri di kursi yang ada di dekat ranjang hanya pake handuk, dia menunggu Vanya yang pergi tanpa pamit.Pintu kos terbuka dan Vanya datang dengan sebuah bungkusan, ternyata bungkusan itu adalah nasi berikut lauknya.“Lho kok abis mandi masih pake handuk, kenapa ga pake baju?”“Kamu sendiri darimana, pergi ga bilang-bilang?” Salman malah balik bertanya.“Dasar ni orang, di tanya balik nanya, aku beli nasi di warung, perutku lapar tau ga, nih satu bungkus buat kamu, kalau ga suka gapapa, aku ga tahu
“Rey kan kuliah, Bella tadi bilang ada tugas kampus!” sahut Cynthia, istri pertamanya.“Shania udah berangkat kerja belum Mi?” kali ini Radin mengalihkan pandangan ke istrinya yang nomor 2, Priscilla.“Udah pi, tu anak pagi-pagi bener udah ngantor ajahh, mami sering nasehatin dia kapan bawa jodoh untuk di kenalin ke kita-kita, umurnya udah hampir 24 tahunan lohh, masih jomblo aja!” sahut Priscilla.“Anak kesayangan Mami Sherin kemana…masih bandel ga dia ikut balapan motor?” Radin menatap istri ketiganya.“Ga tau tuh anak, dari tadi malam telpon mami ga dia angkat-angkat, entah nginap di mana dia usai balapan di Sentul!” sungut Sherin.Priscilla sendiri tak heran, anak kandungnya ini justru lebih dekat dengan madunya ini ketimbang dia.“Hmmm…keras kepala juga dia…!” sahut Radin.Orang yang baru diomongin tiba-tiba keliatan dari jauh sedang berj
Apalagi badannya sangat berotot, berkat rajin nge gym dan dia juga rutin latihan tinju bebas. Rey memang bercita-cita ingin jadi petarung, namun cita-cita itu terpaksa di pendam, karena larangan keras dari Mami Cynthia, ibu kandungnya.Namun diam-diam dia sudah 5X bertarung, 3 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah, pernah Rey tak berani pulang selama 3 hari, gara-gara wajahnya babak belur habis bertarung, dia bohong dengan Maminya dan bilang sengaja tak pulang, tapi tidur di apartemen, karena lagi ada tugas kuliah.Dengan tinggi badan melebihi ayahnya, serta rambut gondrong yang diikat di tambah cambang bawuknya yang lumayan lebat, Rey lebih cocok jadi bodyguard.Wajah Rey mirip bintang Film Aquaman, Jason Mamoa. Benar-benar laki habis, sampai Mami Priscilla memuji wajah Rey itu lama-lama bikin wanita susah move on, Priscilla sangat dekat dengan Rey ini.“Eh badan kamu kok kurus gitu bro…latihan gym lahhh, masa tampan-tampan kurus!”
Vanya sangat kaget, tidak dia kira kalau hari ini juga dia bakal langsung kerja, padahal dia belum sempat pamit dengan manajer kafe.Dipikirnya paling hari ini wawancara, lalu menunggu panggilan berikutnya.Saat jalan mengikuti Femi ke ruangan yang nantinya akan jadi tempat kerjanya, barulah dia sadar kalau Salman itu bukan orang sembarangan, titahnya tak ada yang berani membantah.“Bodohnya aku…Salman kan anak konglomerat dan pemilik perusahaan ini, direktur yang genit itu mana berani membantah perintahnya!” kata Vanya dalam hati.Setelah ditunjukan ruang kerjanya dan dikenalkan dengan atasannya di bagian itu, Vanya sempai terdiam dan bingung melihat meja kerja dan komputer di depannya.Ruang kerjanya lumayan mewah dan di ruangan itu ada 5 pegawai lainnya, satu pria dan 4 wanita rata-rata seumuran dia.Darma yang melihat kekakuan Vanya lewat CCTV, lalu menelpon kepala bagian di ruangan itu, dia memaklumi kalau Vanya pasti
“Kan kemarin aku udah beli 2 steel pakaian kerja, pake uang pemberian kamu yang udah aku rupiahkan, kok beli lagi?”“Ambil aja lagi…mana cukup dua steel itu, ambil selusin atau lebih, jangan lupa sepatunya, mana boleh ke kantor pake sepatu kets!” nada suara Salman lebih mirip perintah daripada bujukan, Vanya sampai melongo mendengarnya.Saat melihat harganya yang tidak ada di bawah 3 jutaan, Vanya terlihat ragu, Salman langsung tersenyum dan memanggil seorang pelayan.“Kamu layani dia, dia bakal beli 12 pasang pakaian kerja, plus sepatunya dan juga baju-baju harian!” kata Radin, pelayan itu langsung membungkukan tubuh dalam-dalam dan dia paham, hanya orang-orang kaya yang sanggup berbelanja di gerai mereka, apalagi sampai berniat ngeborong.“Ini pasti sultan ama pacarnya…!” batin se pelayan kesenangan.Kini dia memanggil 3 kawannya yang lain dan ke empatnya kemudian sibuk melayani Vanya.