Share

59. Urat Nadi

"Kena kau!"

Bersamaan dengan itu, pakaian Askara banjir cairan kental berwarna merah, bahkan bercipratan ke segala arah. Askara menacapkan dalam-dalam batu yang sekilas sudah berbentuk kapak genggam itu.

Namun sepertinya batu yang ia tancapkan tak cukup untuk memutus urat nadi cindaku.

Si monster masih menyempatkan untuk mengaum, lantas dilanjut menghempaskan badan Askara sampai pemuda itu bergulingan di tanah. Cindaku terdengar meraung sekeras-kerasnya, ia mengeleng-gelengkan kepala. Mengamuk karena lehernya berlubang sampai mengocorkan darah merah menyala.

Askara mendecih, ia meraba-raba mencari batu yang sempat terlempar tadi. Untungnya ia berhasil mendapatkannya kembali. Segera ia merangkak bersembunyi untuk sementara waktu di balik batang pohon tengkaras. Keadaan sekitar cukup gelap, nampak mata biru Askara berkedip-kedip seolah waktu pemakaiannya hampir habis.

"Ini aneh. Hari itu aku bisa memutus lehernya dengan cepat," gumam Askara dengan na

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status