Share

60. Tongkat Kayu

Sanggapati terjun dari ketinggian, bersama dengan cindaku yang ikut meluncur dengannya. Pemuda itu berusaha tidak berteriak, memutuskan untuk menyilangkan tangan guna berjaga-jaga dari apapun yang bisa melukai wajahnya. Seketika ia lupa akan tongkat kayunya.

Sanggapati jatuh menembus hamparan kabut yang membentang di tengah-tengah ketinggian tebing. Embusan angin kini terasa menjadi cambuk saking cepatnya ia meluncur. Sanggapati membulatkan mata, kala mendapati bentangan sungai memanjang di bawahnya.

"Konsentrasi ..."

"Konsentrasi ..."

Pemuda itu dengan cepat memutar tubuh di udara, menjadikan kaki sebagai organ pertama yang mendarat. Lantas sibuk mengumpulkan beban untuk diubah jadi pelepasan energi. Maka pada saat kakinya mulai terasa ringan, ia siap menapak di atas air menggunakan teknik napak banyu.

Sanggapati berhasil mendarat menggunakan Napak banyu. Namun efek penggunaannya itu menimbulkan dentuman yang nyaring. Air sungai meluap ke pinggir,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status