Share

25. Tanda Pundak

"Aska."

Seruan itu membuat Askara membuka mata, pemandangan pertama yang ia lihat pertama kali adalah langit-langit gua. Berbaring di atas ranjang bambu dan tak bertenaga, kepalanya berkunang-kunang seakan baru bangun dari mimpi yang panjang.

"I-ini ..." lirihnya saat menyadari keberadaan bak air di ujung sana. Tak salah lagi, dia kini sudah berada di gua kediaman sepuhnya, Dwara.

"Akhirnya kau sadar juga." Askara melirik lewat ekor mata, ada Dwara di sampingnya yang duduk menemani. "Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya sang sepuh lagi.

Askara diam saja. Matanya berdalih menatap corak tak beraturan langit gua. Tidak, lebih tepatnya Askara menatap kosong objek di sekitar. Pikirannya pasti meracau, belum bisa melupakan tragedi Dalu yang menambah luka akan kepergian Ashoka.

"Kau membuatku khawatir. Tapi syukurlah kau akhirnya selamat."

"Dalu ... " rintih Askara tertatih sambil berusaha keras untuk bangun. Dwara membantu pemuda itu supaya bisa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status