Share

BAB 23 : Amira?

Aku kesulitan mencerna apa yang Mas Satya katakan tadi. Dengkusanku otomatis keluar, bingung harus bersikap dan membalas apa.

"Kamu hamilin Runika terus nggak mau tanggungjawab gitu? Hah!" Aku memalingkan wajah, tidak percaya. Selama setahun ini, aku menikah dengan suami yang tidak bisa menjadi pemimpin seperti Mas Satya ini.

"Bukan Mas yang hamilin, seriusan. Mas bisa jamin, demi Allah. Bukan Mas."

"Terus siapa? Ngapain Runika minta pertanggungjawaban kamu kalau bukan kamu pelakunya?" Aish, kepalaku berdenyut sakit. Sembari memegang luka di kening, aku berusaha menenangkan diri. Namun, sulit. Serangannya datang dari dalam. Pernyataan Mas Satya langsung mengenai hati dan harapanku.

"Itu yang Mas cari tahu selama ini." Mas Satya melemahkan intonasi suaranya. "Tapi nggak ada jejak. CCTV hotel nggak rekam orang yang dibawa masuk Runika. Sialnya, waktu itu, Mas lagi diskusi masalah kerjaan sama r

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status