Share

BAB 29 : Kunjungan ke Penjara

Selama dua pekan aku dirawat di rumah sakit, Satria tidak pernah absen sehari pun untuk menjenguk. Sebelum berangkat bekerja, dia akan mampir sebentar. Pun ketika pulang dari kantor, dia akan singgah walau hanya beberapa menit, atau sekadar menanyakan kabar.

"Kamu sudah makan?" Setiap kali muncul, pertanyaan itu yang akan Satria keluarkan. Ia akan meletakkan jas kerjanya di sandaran kursi, lalu mengambil alih mangkuk bubur dari nakas.

Sangat tahu, bahwa aku tidak terlalu menyukai bubur rumah sakit. Meski tidak memberikan makanan pengganti, Satria akan duduk di kursi besi samping ranjang rumah sakit untuk menyuapiku. Satu demi satu sendok bubur habis di mangkuk, berpindah dalam perutku.

Aku tersenyum, ketika Satria memberikan air minumnya.

"Papa kamu tumben nggak ada. Biasanya gantiin CCTV liat kita berdua," ujar Satria.

Aku terkekeh ringan. "Tadi siang pulang sebentar. Malam ini kayaknya balik lagi. Papa punya urusan dulu sama kerjaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status