Share

52. Kehilanganku

Penulis: Sayap Ikarus
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-03 20:21:53

"Kamu sebenernya anak kandung bukan sih Mas?" celetuk Ann penasaran.

Keduanya sudah ada di dalam kamar Ben. Ann memang meminta Ben untuk memeriksa kembali lukanya dan mengobatinya dengan perawatan yang lebih serius. Luka di lengan Ben cukup dalam dan Ann harus memastikan apakah luka itu membutuhkan jahitan atau tidak.

"Kenapa? Kamu ngeliat cuma aku yang nggak mirip sama sodaraku yang laen?" tanya Ben balik. Sesekali ia meringis kecil saat Ann tak sengaja menyentuh lukanya cukup keras.

"Mama kamu nggak ada peduli-pedulinya pas kamu luka," desis Ann.

"Dia begitu karena ditempa keadaan," sahut Ben. "Aku tau dia lebih khawatir ketimbang yang laen. Di keluarga, kami nggak biasa saling mengkhawatirkan, kami besar dalam situasi yang nggak memperbolehkan rasa itu tumbuh," ceritanya.

"Keluarga macam apa yang begitu?"

"Keluargaku. Udah liat sendir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Candu Cinta Bos Mafia   53. I Got Addicted

    "Itu karena kamu sendiri seenaknya nyebut perasaan kamu itu cinta sepihak, Ann," jawab Ben cukup membingungkan. "Kamu serius cinta sama aku?" tegasnya kali ini menatap Ann, ia dekati lagi gadis yang setia mengobati lukanya. "Aku capek Mas, mau istirahat," Ann menghindar cepat, ia berusaha untuk kabur tapi sudah pasti Ben akan menghalanginya. "Nggak pa-pa kalau aku cuma jadi obat luka. Ya obat luka fisik kamu, juga luka hati kamu," tambahnya miris. Ben bungkam tapi tatapannya tak lepas dari wajah cantik Ann yang sudah tanpa rona. Ia sendiri tak mengerti dengan hatinya. Perasaan meletup-letup saat melihat tingkah Ann yang menggemaskan, atau rasa terbakar ketika ia harus menahan diri tidak meniduri Ann yang begitu menggoda di matanya. Apakah itu juga bisa dinamakan jatuh cinta? Jika boleh jujur, Ben tidak mau gegabah mengartikan perasaannya. Interaksi intens dan intimnya dengan Ann berawal dari perjanjian tak terhindarkan. Apa bisa ia jatuh hati saat dirinya se

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Candu Cinta Bos Mafia   54. Bagaimana Jika Aku Jatuh?

    Ann memejamkan matanya saat kecupan Ben berpindah dari pipi turun ke lehernya. Darahnya berdesir hebat, ini bukan pengalaman pertama Ben menyentuhnya tapi Ann selalu merasa asing oleh sentuhannya. Seumur hidup, hanya Ben yang berhasil menguasai dirinya, tempat istimewa yang berhasil Ben raih di percobaan pertama. "Damn!" desis Ben tak bisa mengendalikan dirinya lagi. Cenderung pasif dan tak suka banyak berimprovisasi, Ben tertantang oleh bentuk lekuk tubuh Ann, juga tulang selangkanya yang aduhai. Bahu simetris Ann yang terpampang sangat seksi itu menyulut letupan-letupan kecil di perut Ben. Ia tidak pernah segila ini saat menginginkan tubuh perempuan, terutama mereka yang ia kontrak tidur dengannya hanya semalam. Dari tulang selangka, Ben naik lagi ke belakang telinga Ann, ia ciumi lembut daerah sensitif itu. Sebaliknya, Ann tak berani menggeram, bahkan mendesah meski ia sendiri kelimpungan menahan diri agar tetap terlihat tenang. Ben tahu bagaimana cara membuatnya tak berda

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Candu Cinta Bos Mafia   55. For The Rest Of My Life

    "Aku bantuin pake baju nanti," ucap Ann. "Kalau nggak ada aku, pas sakit gini ngeluh sama siapa kamu, Mas? Chester? Yang ada makin digaruk badan kamu pake cakarnya," dumalnya galak tapi masih tetap perhatian. "Kalau nggak ada kamu, aku nggak ngeluh," jawab Ben jujur. "Aku udah terbiasa sama luka yang lebih parah dari ini, tanpa keluarga, tanpa temen. Mungkin kamu udah denger cerita gimana tragisnya kisahku sama kayak kisahnya Chester. Dibuang oleh kawanan ngebuat kami jauh lebih kuat dan jadi bergantung satu sama lain," ceritanya getir. Ann tertegun, hatinya luluh saat mendengar cerita Ben yang pasti harus melalui semua kesakitan dan kesulitannya sendirian. Ben besar dalam tempaan hidup yang tidak mudah meski sekitarnya berserak harta benda mewah. Ia harus berjuang untuk bertahan dalam lingkungan keluarga penuh kompetisi yang sebenarnya lebih sering menyakiti ketimbang mengayomi."Jadi, mumpung ada kamu, aku manja nggak pa-pa kan? Seenggaknya kamu calon istriku meski kita nikah buka

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Candu Cinta Bos Mafia   56. Pengawal Istimewa

    Tak banyak pikir panjang, begitu mendapat kabar mengenai kecelakaan kecil yang Ann alami sebelum acara Queen's Diary dimulai, Ben mengambil alih kemudi mobilnya. Dua hari ini ia memang harus mengurus bisnis black market-nya di Batam dan tak sempat saling berkirim kabar dengan Ann. Jadi, ketika Arino mendapat informasi bahwa Ann dilarikan ke rumah sakit karena terjatuh dari tangga, ia langsung bergegas menyusulnya. Ini kali pertama Ben terlihat begitu mencemaskan perempuan yang terlibat dengannya setelah Eriska. Wajahnya tampak serius, ia tinggalkan mobilnya begitu saja dan berlari secepat yang ia bisa ke dalam ruangan tempat Ann menerima perawatan. "Ann!" Ben langsung merangsek masuk ke dalam kamar perawatan. Rasa khawatirnya sudah ada di puncak ubun-ubun dan ia terpaku di ambang pintu saat Ann balas menatapnya dari atas ranjang. "Mas," senyum Ann melebar, ia melambaikan tangannya ceria. "Nggak pa-pa kamu? Mana yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Candu Cinta Bos Mafia   57. Bahasa Cinta Big Ben

    "Dia bakalan begitu kalau ada yang nyuruh Ann. Inget, aku lagi proses urus penangguhan kontrak kamu di Queen's Diary, model yang laen pasti denger masalah ini. Meskipun akubyang punya perusahaan sekalipun, aku nggak bisa ngontrol mulut orang. Kamu musti hati-hati!""Jadi kamu mau bilang kalau bisa aja ada yang iri sama aku karena mau dinikahin sama Big Ben?" gumam Ann. "Ya Tuhan!" Ben meraup wajahnya, ia berjalan mendekat ke kaca jendela, menjernihkan pikiran agar tidak emosi pada Ann. "Ini jauh lebih berbahaya ketimbang masalah iri Ann. Kamu nggak tau resikonya apa kalau sampe musuh keluarga denger soal kamu," terangnya. "Om Taka udah ngasih tau, nyawaku bisa terancam juga kan? Mereka bakalan jadiin aku kelemahan kamu, Mas. Bener kan?" tebak Ann tepat sasaran. "Kalau kamu udah tau itu, berhenti berpikir positif soal orang-orang di sekitar kamu. Inget! Kamu calon istriku, jangan percaya siapapun. Apalagi sekarang kamu udah luka kayak gini!" teg

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Candu Cinta Bos Mafia   58. Oke, Deal!

    Ann keluar dari dalam mobil dipapah oleh Arino yang menyambut sambil melebarkan senyum. Sementara, Ben sudah bergegas lebih dulu, seperti tak sabar untuk memberi pelajaran pada orang yang sudah berani menyuruh teman satu profesi Ann untuk mencelakai calon istrinya itu. Ben memang tidak pernah main-main dalam bertindak dan membunuh orang bukan hal sulit baginya. "Nggak bakalan kejadian hal yang aneh-aneh kan Bang?" tanya Ann ikut menyusul didampingi Arino. "Perlu kursi roda nggak lo?" tanya Arino balik. "Jawab gue dulu!" desis Ann kesal. "Mukanya Mas Ben garang gitu, siap berburu kayaknya dia, jangan aneh-aneh ya Bang," pintanya. "Kalau mereka salah, Ben adalah orang yang tanpa ampun, Ann," balas Arino. "Lo udah cukup kenal kayak apa pacar lo itu," tandasnya. "Kami nggak pacaran!" elak Ann malu-malu. "Ya apalah sebutannya, yang jelas gue tau lo berdua saling cinta," ujar Arino menyempatkan diri untuk berhenti sebentar. "Ben bukan tipe cowok yang gampang bilang cinta ke perempuan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Candu Cinta Bos Mafia   59. Mencintai Joanna

    Tepat seminggu sebelum pernikahan Ben dan Ann digelar, Eriska meminta bertemu. Seperti di hari-hari lain, meski sudah tidak menyimpan perasaan, Ben tetap tidak bisa mengelak dari permintaan itu. Inilah kelemahan terbesar seorang Big Ben yang sampai saat ini belum bisa Ann atasi. "Lo yakin bakalan nikahin tu cewek?" tanya Eriska tanpa basa-basi. Senyum sinis Ben terkembang, "Kenapa? Lo bakalan makin getol buat nyoba nyelakain dia? Nggak dapet peringatan dari gue lewat orang suruhan lo kemaren? Itu baru 3 jarinya yang gue potong, masih ringan," ujarnya. Eriska diam. Sebenarnya ia tahu bahwa mengundang Ben untuk datang ke pertemuan ini adalah sama saja dengan mengakui bahwa tuduhan Ben memanglah benar. Ia yang menyuruh orang untuk mencelakai Ann, membuat calon istri Ben itu kesakitan. Jika boleh jujur, meski ia telah khilaf tidur dengan Petra, di dasar hatinya ia masih menyimpan rasa yang besar untuk Ben. "Gue bisa hancurin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Candu Cinta Bos Mafia   60. I'm Already Yours

    Begitu tahu jika Ann saat ini ada di rumah, Ben langsung melajukan mobilnya ke satu tujuan tanpa pikir panjang. Ada perasaan bersalah pada Ann yang tak bisa Ben jelaskan alasannya. Apakah karena ia merasa berkhianat di detik-detik jelang pernikahannya dengan menemui Eriska tanpa sepengetahuan Ann?"Mas!" Ann menyambut ceria saat melihat Ben masuk lewat pintu samping. Kebetulan Ann baru saja mengontrol makan dan minum Chester di kandangnya. "Pulang cepet hari ini," tegurnya senang."Kamu nggak ada kerjaan hari ini?" tanya Ben. Ann menggeleng, "Kamu udah atur jadwalku ke Bang Choky buat bebas sampe minggu depannya kan, jadinyab aku gabut di rumah cuma main sama Chester doang," jawabnya. Ben mengangguk, sesaat ia kehilangan suara, tak tahu harus berucap bagaimana. Mengetahui bahwa Ann hanya bersama Chester di kandang, Ben tak mampu menahan diri. Ia raih rahang Ann dan dikecupnya bibir Ann spontan. Kaget mendapat perlakuan manis yang tiba-tiba itu, Ann terhuyung. Beruntung, Ben sigap me

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-09

Bab terbaru

  • Candu Cinta Bos Mafia   195. Candu Cinta (Ending)

    "Baru pertama kali ini aku liburan ke Eropa. Mimpi apa aku bisa ke sini sama orang yang paling berarti di hidupku," desis Ann lirih. Matanya mengitar takjub, masih tidak percaya pada apa yang kini tengah dialaminya. London tengah ada di awal musim gugur saat ini. Suhu udara cukup dingin untuk kulit Ann yang terbiasa dengan suhu tropis khatulistiwa. Ia sampai memeluk tubuhnya sendiri dengan menyilangkan kedua tangan di depan dada untuk menghangatkan tubuhnya. Liburan musim panas di Inggris Raya baru akan selesai dan Westminster cukup sepi dari wisatawan di bulan-bulan ini. "Pilihan yang tepat kita keluar malam hari, untungnya Christ udah akrab sama Lala, jadi kita bisa keluar malem-malem gini, biar Christ istirahat," ujar Ben sengaja merangkul leher istrinya mesra. "Lala udah kenal Danisha lama, jadi kayaknya Christ sering diajak jalan bareng juga sama Lala, makanya mereka cepet akrab," gumam Ann. "Mas, indah banget Inggris Raya," ujarnya tak hentinya berdecak. Meninggalkan

  • Candu Cinta Bos Mafia   194. Rencana Kejutan

    Ann menyesap teh melati buatan Ben sambil memejamkan mata. Sungguh pagi yang begitu damai dan menenangkan baginya, tanpa beban. Christ sedang sarapan pagi bersama Ben di ruang makan, sedangkan Ann sendiri duduk di halaman belakang, sesekali mengusap punggung Chester yang kini memang sengaja diboyong ke rumah baru demi memulihkan kesehatannya. Minggu depan kuliah Ann sebagai Maba akan dimulai, jadi, ia sengaja menikmati momen-momen emas ini tanpa gangguan. "Ane-san, berangkat seolah dulu," kata Christ mendatangi Ann sambil membungkukkan badannya. "Oke, hati-hati ya, semangat sekolahnya!" balas Ann melambaikan tangannya ceria, menatap punggung kecil nan kokoh Christ yang berlalu menjauh. Untuk kegiatan sekolah dan les privat yang harus dijalani Christ, Ann menyiagakan seorang sopir antar-jemput. Ben juga meminta Sony untuk menjadi penjaga Christ selama berkegiatan di luar rumah. "Kamu nggak ada agenda ke mana-mana hari ini, Ann?" tegur Ben yang menyusul duduk di seberang Ann, menent

  • Candu Cinta Bos Mafia   193. Pilihan Christ

    "Hai, Christoper!" sapa Eriska yang sudah datang lebih dulu di sebuah coutage tempat mereka dijadwalkan bertemu. Seperti rencana, Ann dan Ben mengantar Christ bertemu dengan Eriska. Satu titik balik kehidupan Christ akan ditentukan hari ini. Ann tidak tahu apa yang tengah dirancang oleh Eriska untuk mengusiknya lagi, tapi ia percaya Ben bisa mengatasi gangguan Eriska lebih baik ketimbang sebelumnya."Mami Eris," balas Christ melambaikan tangan sekenanya, juga memberi senyum simpul yang asing. "Kamu tambah tinggi ya," puji Eriska. "Makanmu pasti enak-enak pas ikut Ben," katanya. "Makasih udah menuhin permintaanku," tambahnya ke arah Ben sambil memeluk Christ yang tampak canggung. "Gue pengin urusan kita segera selesai," balas Ben. "Biar Christ mesen makanan dulu ya," tandas Eriska. "Aku udah makan sama Ann dan Ben sebelum ke sini," ucap Christ sangat fasih. "Kata Ann, Mami kangen sama aku," gumamnya. "Iya," jawab Eriska mengangguk. "Mami nggak bawa makanan kesukaanku?" tembak Ch

  • Candu Cinta Bos Mafia   192. Daya Juang

    Setelah sekian lama tidak beraktivitas di ranjang karena kondisi kesehatannya, Ben cukup berhati-hati bergerak. Ann lebih banyak memimpin permainan, sang istri berbalik memegang posisi dominan. "Joanna," Ben mengerang lirih, menikmati pemandangan sang istri yang meliuk-liuk di atasnya. "Berasa liat aku di Queen's Diary lagi ya Mas," goda Ann masih sempat bercanda. "Ini lebih juara sensasinya," balas Ben merem-melek, terbakar gairah. Ann terkikik, ia bergerak makin cepat, tapi tetap berhati-hati. Ben yang tengah berbaring di bawahnya itu masih belum sembuh total, jadi mereka tidak boleh bermain liar. "Ane-san!" Ben mengeja panggilan istrinya, ia tiba di puncak dengan senyuman lepas yang puas. "Wah," deru napas Ann masih terengah, "lega, Big Ben? 250 juta transfer ke rekeningku ya," candanya lucu. Ia bangkit dan duduk di sebelah suaminya, membiarkan Ben meriah selimut untuk menutupi tubuh mereka. "Nggak 300 juta sekalian?" tawar Ben. Ann mengangguk, "Boleh. Dikasih 500 juta lebi

  • Candu Cinta Bos Mafia   191. Memenangkan Pikiran

    Setitik air mata Ann jatuh, ia berpaling agar tak ketahuan tengah bersedih. Sesak di dadanya berusaha ia sembunyikan sebisa mungkin, hatinya telah jatuh teramat banyak pada Christ. "Kenapa aku harus milih? Aku udah tinggal di sini kan?" gumam Christ lugu. "Kamu bukan anggota keluarga, Eriska minta kamu kembali ke keluarga kamu," ungkap Ben gamblang, terdengar sangat tega. "Ane-san," Christ menoleh Ann, "apa aku harus milih? Aku aku harus ikut Mami Eris?" tanyanya hampir menangis. "Kamu boleh tetep tinggal di sini kalau kamu mau, Christ," jawab Ann. "Asal kamu memilih tinggal bersama kami, kamu boleh tinggal selamanya di sini," sambar Ben. Christ terdiam, ia tampak bingung dan hanya memainkan kancing bajunya sebagai bentuk pelarian. Anak sekecil Christ tentu mempunyai banyak perspektif pada setiap orang yang pernah merawatnya. Ann meski galak dan tegas, tidak pernah memukul atau menggunakan kekerasan. Begitu pula dengan Ben, meski ia keras dan kejam, selalu menekan Christ dengan

  • Candu Cinta Bos Mafia   190. Memberinya Pilihan

    "Marah, Ane-san?" tegur Ben yang menyadari perubahan sikap istrinya semenjak pulang dari rumah makan tadi siang. "Hem?" Ann melirik suaminya sekejap, lantas fokus lagi memainkan ponselnya. "Kamu marah sama aku, Ann?" ulang Ben sabar. "Marah? Emangnya kamu kenapa?" tanya Ann balik. Ben mendecak, ia tahu Ann sedang tidak mau diajak mengobrol. Istrinya ini tengah marah, enggan ditanya-tanya tapi jika Ben tak acuh, kemarahan itu akan semakin membesar. "Coba bilang, salahku di mana?" pancing Ben. "Wah," Ann tertawa dalam tatapan piasnya yang tak menyangka. "Nggak sadar salahnya?" "Oke, aku salah ngambil keputusan setuju sama Eriska? Bener?" "Terus?" "Aku mengabaikan kamu," desis Ben meringis, takut salah. "Bukan cuma mengabaikan, Mas. Aku nggak kamu anggep ada di tempat itu. Seharusnya kamu tanya dulu keputusanku, kan?" sergah Ann bagai siap memuntahkan lahar panas dari mulutnya. "Iya, aku minta maaf," ungkap Ben tak mau memperpanjang masalah. Salah atau tidak salah, ia tetap ha

  • Candu Cinta Bos Mafia   189. Biarkan Memilih

    "How's life, Ann? Kamu bahagia?" tanya Eriska yang ditemui oleh Ann di sebuah rumah makan besar. Ann melirik sang suami yang duduk di sebelahnya. Ben tampak tak acuh, ia itarkan pandangan ke sekeliling, enggak bertemu tatap dengan Eriska. Dari sorot matanya, tampak Eriska masih begitu mendamba suami Ann itu. "Gue nggak punya alasan buat nggak bahagia setelah suami masih hidup di sisi gue," jawab Ann jumawa. "Asal nggak ada orang yang mengusik kami lagi, gue yakin bahagia selamanya," gumamnya. "Ben," Eriska tersenyum, mencoba mengambil perhatian mantan pacarnya itu. "Aku nggak akan ngusik kalian lagi. Cuma satu penginku, aku diijinin buat ketemu sama Christ. Sekarang udah nggak ada Papa yang bakalan nyakitin dia, boleh nggak Christ disuruh milih, mau ikut aku atau kalian? Aku janji, setelah Christ milih, aku nggak akan pernah muncul dalam kehidupan kalian lagi," ujarnya. Ben yang semula tak peduli akhirnya memfokuskan pandangannya pada Eriska. Keduanya bertemu tatap, diam dan tak a

  • Candu Cinta Bos Mafia   188. Segalanya Bagiku

    Proses recovery Ben memakan banyak waktu dan perjuangan yang cukup panjang. Selama itu, Ann setia mendampingi, membantu sang suami mendapatkan tubuh bugarnya lagi. "Dua tusukan yang nggak akan pernah bisa dilupain," desis Ann sambil menunjuk bekas luka di dada dan perut Ben yang kancing kemejanya sengaja tidak dikancingkan. "Nggak kamu bikin tato, Mas?" tanyanya. Ben menggeleng, "Luka tembak ini sengaja kutato karena pengin kuhilangkan. Kalau luka tusuk beda cerita, ini award perasaanku atas kamu Ann. Aku terluka buat ngelindungin kamu, itu kebanggaan tersendiri," ujarnya. "Tapi aku jadi ngerasa bersalah kalau liat bekas luka ini. Kamu ada di ambang kematian selama 5 bulan, gimana aku nggak sedih.""Apa mau kutato aja biar kamu nggak sedih?" tawar Ben. Gelengan Ann berikan, "Kalau kamu nggak ngeliat aku sebagai bentuk kesalahan, sedihku bisa ganti jadi kebahagiaan kok Mas," ucapnya lembut, plin-plan. Senyuman Ben terkembang, ia kibaskan lagi pedangnya untuk kembali memulai latiha

  • Candu Cinta Bos Mafia   187. Obrolan Berdua

    Dua puluh empat jam pasca hidup kembali, Ben dinyatakan dalam kondisi yang sangat bagus oleh dokter. Tubuhnya sudah melewati pemeriksaan dan pengecekan dan tidak ada organ tubuhnya yang malfungsi. Ben hanya memerlukan banyak latihan bergerak dan berjalan untuk menormalkan kembali sendi-sendi dan tulangnya. "Dia minta pindah sekolah di sini, pengin jagain Ketua tapi dia ngeluh bosan nunggu kamu bangun, tiap hari begitu," ucap Ann tertawa. "Dia jagain kamu dengan baik ya," kekeh Ben sudah mulai lancar berkomunikasi. Ann mengangguk, "Kadang dia ngomel, kenapa Ketua nggak bangun-bangun padahal dia mau cerita gimana dia ngelawan anak-anak lain yang nyoba ngerundung dia," ceritanya. "Udah ya Mas, biar dia stay di Indo aja, Christ pasti nggak mau kalau disuruh balik ke Jepang lagi. Nanti aja kalau dia udah bisa milih mau lanjut studi di Jepang atau di negara mana pun, kita bisa atur lagi," urainya. "Aku ikut kebijakan kamu, Ane-san," kata Ben lembut. "Ah, Adyaksa sekarang dipegang sama

DMCA.com Protection Status