Share

bab 16

Penulis: Mariahlia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-15 21:01:47

Tiar adalah anak bude Sira. Anak bude Sira yang merantau di Kalimantan dua tahun lalu dan baru kembali pulang hari ini. Entah suatu kebetulan atau apa, tapi Tiar ini adalah mantan kekasih Nisa dulu. Dan Tiar juga sama sekali tidak tau menahu jika Nisa menikah dengan sepupunya Doni. Berita sepupunya menikah memang terdengar di telinganya, namun Tiar sama sekali tidak tau jika yang menjadi istri dari sepupunya itu adalah mantan kekasihnya. mantan kekasih yang masih sangat di cintainya. Dan salah satu alasan Tiar merantau ke pulau lain adalah ingin mencari uang dan segera melamar Nisa. namun, siapa sangka jika Nisa telah menikah.

Kecewa, jelas. Hubungan mereka berakhir juga tanpa kepastian yang jelas. Karena Nisa yang tiba-tiba dulu mengakhiri sepihak, padahal Tiar tidak mau hubungan mereka berakhir. Tiar sangat mencintai Nisa.

Nisa meremas kedua tangannya dengan kencang, rasa canggung itu jelas terlihat di raut wajahnya, bagaimana pun, dirinya di sini yang bersalah pada pria itu. Diri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Cacian Keluarga Suami Ku    Bab 17

    "Aku nggak mau tau bang. Pokoknya kamu harus menceraikan istri kamu itu. Aku nggak mau ya jadi istri kedua. Aku mau jadi istri satu-satunya kamu" ucap Sari pada Doni.Doni tersenyum lebar, mendekatkan dirinya pada Sari, lalu mencium pipi wanita itu.Cup"Kamu tenang saja sayang, Abang memang berencana akan menceraikan dia."Sari mendorong sebal wajah Doni. "Kapan? Abang selalu berkata seperti itu. Katanya Abang akan ceraikan dia setelah dia pulang dari rumah sakit. Tapi, ini udah dua hari dia pulang dari rumah sakit, tapi Abang sama sekali belum menjatuhkan talak sama dia." Sari jadi kesal sendiri karena Doni nyatanya tidak menepati janjinya sama sekali. Padahal pria itu sendiri di yang berjanji padanya akan menceraikan Nisa secepatnya."Abang jangan bohong. Kalau Abang bohong, pekerjaan Abang taruhannya." Ancam Sari. Dan Sari ini adalah sepupu pemilik kebun karet yang saat ini Doni kerja. Sari yang sering datang ke kebun karet itu jatuh cinta pada sosok Doni yang wajahnya tampan. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 18

    Nisa berdiri terpaku, matanya melebar penuh ketakutan saat Joko mendekatinya dengan tatapan yang menggambarkan nafsu serakah. "Jangan, Joko," suaranya bergetar, pelan tetapi penuh keputusasaan. Joko, yang sudah kehilangan akal sehat, hanya menggertakkan giginya seraya menggenggam erat lengan Nisa. Air mata mulai mengalir deras di pipi Nisa, dia berusaha mendorong Joko yang lebih besar dan lebih kuat darinya, namun sia-sia. "Tolong... jangan," ratapnya lagi, suaranya tercekat oleh tangisnya yang pecah. Joko, dengan tangan yang kasar, mencoba membuka baju Nisa yang terbuat dari kain tipis. "Kamu mau apa ?" Pekik Nisa saat Joko sudah semakin dekat dengan dirinya . Joko menyeringai melihat nya semakin tidak tahan dengan wajah perempuan yang ada dihadapan nya saat ini . "Aku mau kamu mbak, bersenang-senang lah denganku, mumpung tidak ada orang di rumah" "Gila! Kamu gila ya" pekik Nisa, perempuan itu sudah akan ingin berlari namun Joko langsung menahan tangannya, pria itu me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 19

    "Doni!!!" Bude Sira langsung marah mendengar perkataan dari Doni itu. Namun semuanya sudah terlambat, talak sudah jatuh dan hubungan mereka telah berakhir. Mirna langsung tersenyum puas, akhirnya, apa yang di tunggu-tunggu selama ini tercapai. Dirinya yang sangat membenci wanita miskin itu tidak akan lagi melihat wanita itu. "Kamu keterlaluan Don! Dia istri kamu, dan dia baru saja keguguran!" Sentak bude Sira. "Aku enggak peduli bude! Dia sekarang bukan istriku lagi! Dan mulai sekarang dia harus pergi dari sini! Aku juga akan menikah" "Kamu kejam Doni!" "Aku enggak peduli. Mau kalian mengatakan apa tentang diriku, Pokoknya aku sudah menjatuhkan talak dengan Nisa." "Don--" "Hei sudah! Kenapa kau yang repot-repot sih? Doni anakku, dia sudah memberikan keputusan, dia sudah tidak mau lagi dengan Nisa. Jadi kamu Sira jangan ikut campur. " Ucap Mirna dengan sinis, tidak ada embel-embel kakak, padahal dirinya itu bersaudara kandung dengan Sira, dan Sira adalah kakak Mirna. Bude Sira

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 20

    Malam itu terasa sangat lama bagi Nisa. Rasanya matanya sangat sulit sekali terpejam. Nisa berulangkali mencoba memejamkan kedua bola matanya, namun sayang, bayang-bayang kejadian kemarin terus saja menghantui dirinya. Nisa melirik ke arah sampingnya, tepatnya pada bude Sira yang sedang tertidur lelap, bergelung dengan selimut tebal. Tidur wanita paruh baya itu tampak sangat pulas sekali, mungkin karena wanita itu kelelahan seharian ini. Bude Sira yang mengemasi barang-barang miliknya yang ada di rumah Mirna. Wanita paruh baya itu di bantu oleh Desi anaknya. Nisa tadi ingin ikut, dan biarkan saja dirinya yang mengemasi semua barangnya. Rasanya tidak enak dan sungkan sekali, membiarkan orang lain mengemasi barang-barangnya. Tapi bude Sira dan Desi melarang Nisa. Keduanya menyuruh Nisa untuk tetap berada di rumah bude Sira dan beristirahat saja. Sedangkan Tiar pemuda itu sudah pergi mencari becak keliling yang akan mereka gunakan besok untuk mengantar Nisa pulang ke rumah kedua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 21

    Benar saja, sekitar jam lima sore mereka sudah tiba di desa milik ibu dan bapaknya Nisa. Desa yang sangat sejuk, banyak sekali pemandangan sawah yang membentang di sepanjang perjalanan. Sungguh sangat memanjakan mata. Desa yang sudah beberapa bulan tidak Nisa kunjungi, membuat hati Nisa mendadak sedih. Jahat sekali dirinya tidak pernah menengok keadaan bapak dan ibunya selama ini. Padahal merekalah orang yang sangat mengerti dirinya. Sungguh rasa bersalah itu muncul di dalam dirinya. "Nis, bude terakhir kalinya datang kemari waktu nikahan kamu sama Doni. Itu udah lama banget, setelah nya bude enggak pernah kemari lagi." Ucap bude Sira yang duduk tepat di samping Nisa. "Iya bude, Nisa juga udah lama banget enggak ke sini" ucap Nisa sambil menundukkan kepalanya, merasa sedih. Bude Sira menghela nafasnya kasar, dirinya sangat tau, bagaimana mungkin wanita itu datang ke rumah orang tuanya, suaminya saja tidak pernah mau mengajak Nisa ke sana. Kalau Nisa pergi sendiri, bagaimana mun

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 22

    "Assalamualaikum" "Wa'alaikum salam." "Ya ampun, masuk-masuk bude. Maaf ya saya tidak menyambut kedatangan anda tadi." Ibunya Nisa langsung membuka pintu yang terbuat dari kayu itu lebar-lebar, lalu mempersilahkan bude Sira masuk ke dalam rumah. Bude Sira tersenyum, lalu segera bangkit dan mengambil beberapa bungkusan yang memang tadi di siapkan di rumah untuk kedua orang tua Nisa. "Maaf, saya tidak bawa apa-apa" bude Sira menyerahkannya pada ibunya Nisa, membuat ibunya Nisa terkejut bukan main saat menerima bungkusan yang di bawa oleh wanita itu. "Ini repot sekali ya ampun. Ayo silahkan masuk, dan duduk. Saya akan buatkan minuman, pasti haus ya kan." Bude Sira menganggukkan kepalanya, lalu masuk dan duduk di kursi rotan yang ada di dalam rumah itu. Rumah yang tampak lebih luas bagi bude Sira saat terakhir kalinya dirinya datang ke rumah ini. Di sana juga sudah ada kursi rotan, sebuah televisi, dan lemari, yang sebelumnya tidak ada. Karena waktu itu mereka datang duduk beralas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-09
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 23

    "Ya Allah" ibunya Nisa sampai memegangi dada yang tiba-tiba sesak saat mendengar cerita dari Nisa. Dirinya tidak menyangka jika Doni sudah menalak anaknya itu. Nisa jelas tentu menceritakan singkatnya saja, tentang Doni yang menalaknya, bukan tentang sikap pria itu dan keluarganya yang semena-mena pada dirinya. Diri nya akan simpan hal itu, dan tidak akan di ceritakan kepada bapak dan ibunya. "Ini salah Nisa buk, karena Nisa tidak becus menjadi istri untuk bang Doni." Ucap Nisa di sela tangisnya. Tubuhnya bergetar hebat, sang ibu langsung memeluknya dengan erat. Sungguh entah terbuat dari apa hati wanita itu, Nisa di sini tidak bersalah sama sekali, karena dirinya lah yang menjadi korban. Doni dan keluarganya yang salah. Namun wanita itu selalu menganggap ini kesalahannya. Kurang apa Nisa? Dirinya selalu mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari anggota keluarga Doni, namun wanita itu terus saja sabar dan selalu menuruti keinginan mereka. Tapi tidak ada sedikitpun rasa iba yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 24

    "Aduh capek banget aku!!" Kemuning memijit tangan sebelah kirinya dan kakinya berulang kali, wanita itu sampai berselonjoran akibat kelelahan karena dirinya habis mencuci pakaian. Kemuning sudah terbiasa, bangun tidur rumah sudah rapih, pakaiannya sudah di cuci, makanan sudah tersaji di atas meja makan. Dirinya hanya perlu mencuci muka dan langsung sarapan pagi. Tidak melakukan apa pun, tapi sekarang ini dirinya harus melakukannya. Menyeka keringat yang ada di keningnya, Kemuning kembali menuangkan air yang ada di ceret di sebelahnya ke dalam gelas kosong. Entah sudah berapa gelas yang dirinya habiskan , hingga membuat ceret itu hanya tersisa sedikit saja. "Muning, jangan duduk aja, kalau udah siap jemurin pakaiannya dulu setelah itu kamu beresin ini rumah. Halaman depan di sapu, udah dari kemarin enggak ibuk sapu." Seru Mirna. Kemuning menoleh sengit ke arah ibunya yang suka sekali mengatur itu. "Enak saja . Ibuk saja sana yang kerjain. Aku mau tidur habis makan." Cetus Kemunin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18

Bab terbaru

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 34

    Doni akhirnya terpaksa menerima konsekuensinya, dirinya harus mencicil biaya pengobatan pak Danto, karena pria itu terluka parah. Beruntung dirinya masih di berikan keringanan untuk mencicilnya, kalau saja tidak, entah darimana Doni uang, mungkin dirinya saat ini sudah masuk penjara. Hari demi hari di lewati oleh mereka seperti beban yang menumpuk di pundak mereka. Bahkan tidak ada kebahagiaan lagi yang hadir di hidup mereka. Hanya sebuah penderitaan yang datang silih berganti terus memutari kehidupan mereka. Kemuning menangis saat mendengar penolakan yang kesekian kalinya dari Joko . Pria itu bahkan dengan enteng nya mengatakan jika akan menikab dengan orang lain, jauh lebih cantik bahkan kaya raya . Tidak seperti Kemuning yang hanya gadis miskin saja . "Enggak usah nangis , mending sana kamu pulang , urusin itu ibuk kamu yang cacat . " Celetuk Joko mengusir Kemuning . Ya saat ini Kemuning datang ke rumah Joko, dan meminta pertanggung jawaban lagi pada laki-laki itu . Tapi sa

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 35

    "Kamu?!" Doni memekik saat melihat perempuan yang menjadi selingkuhannya itu malah kini bermesraan dengan pak mandor yang telah memecatnya beberapa hari yang lalu. Tangan Doni terkepal erat, sampai buku-buku jarinya tampak jelas dan nyata. Matanya menyorot tajam ke arah keduanya yang sama sekali tidak peduli dengan keberadaannya. Padahal Doni datang ke rumah Sari ingin curhat tentang keadaan keluarganya yang hancur seketika, namun rupanya dirinya malah mendapati sebuah fakta yang membuat hatinya terasa sakit. Sari wanita itu malah dengan santai bermesraan di depan Doni. "Kurang ajar kamu, kenapa kamu tega melakukan hal seperti ini sama aku, Sar? Kamu tau aku cinta sam kamu, bahkan aku sudah cerai dengan istri aku, dan berniat menikahi kamu, tapi kamu–" Tenggorokan Doni terasa tercekat, tak mampu melanjutkan kata-katanya lagi, rasanya terlalu kecewa sekali dengan apa yang di lihatnya saat sekarang ini.Wanita berpakaian seksi itu mengangkat dagunya tinggi. "Kenapa? Ada yang salah he

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 32

    "Kondisinya sudah baik. Dan pasien bisa pulang. Nanti jangan lupa di cek saja di klinik terdekat, sebab mau ke rumah sakit juga jauh, dan tidak masalah, asalkan terus di pantau." Ucap seorang dokter saat setelah Nisa sudah membaik. Ya, saat Nisa merasakan sakit hebat, rupanya jahitan bekas operasinya bermasalah, sampai perutnya sedikit mengeluarkan darah. Kedua orangtuanya langsung membawa Nisa ke rumah sakit yang ada di kota. Mereka tidak akan membiarkan Nisa kenapa-kenapa. Dan beruntung dokter segera menanganinya, sampai kondisinya sudah lebih baik dan seminggu di rumah sakit, Nisa sudah di perbolehkan untuk pulang. "Terimakasih dokter." "Sama-sama pak, dan sudah menjadi tugas saya sebagai seorang dokter." Sahut pria berjas dokter itu sambil tersenyum manis ke arah kedua pasang itu. Tatapannya beralih pada wanita yang duduk di atas ranjang, entah mengapa hatinya sedikit bergetar melihat wanita berwajah pucat itu. Walaupun tidak cantik, tidak seperti kebanyakan wanita yang di

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 31

    "Apa buk? Ada masalah dengan kandungan adik saya ?" Pekik Doni saat memeriksa kan kondisi Kemuning yang jatuh tak sadarkan diri tadi . Doni langsung bergegas membawa Kemuning ke klinik bersama dengan Tiar . Ya saat Desi mengantar rantang tadi, Desi terkejut saat melihat kondisi sepupu nya itu, dengan cepat , Desi berlari ke rumah nya dan langsung memanggil ibu dan Abang nya . Sira dan Tiar langsung berlari tergopoh-gopoh ke rumah Mirna . Sira menyuruh anak nya dan juga Doni untuk membawa Kemuning ke klinik, sedangkan dirinya dan juga Desi membersihkan rumah Mirna yang tampak sangat berantakan itu . Terlebih melihat kondisi Mirna yang sangat memprihatinkan itu . Buk bidan mengangguk kan kepala nya . "Iya mas , saya tidak tau pasti karena ketersediaan alat medis di klinik ini sangat sedikit mas . Jadi saran saya , mbak Kemuning di bawa saja ke rumah sakit di kota . Mumpung usia kandungan nya masih 4 bulan . " Terang sang bidan . Doni mengusap wajah nya dengan kasar , bagaimana mungk

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 30

    "Dasar murahan , lihat itu , enggak tau nya hamil di luar nikah , dasar perempuan murahan . " "Ngatain Nisa perempuan murahan , enggak tau nya dia sendiri tuh yang murahan . Mana enggak tau siapa lagi yang hamilin nya lagi . " "Iya ya , dasar . " Suara bising itu terus saja terdengar oleh Kemuning yang saat ini sedang melewati kerumunan ibu-ibu yang biasa bergosip di kampung nya , Kemuning yang hendak berjalan menuju ke pasar langsung kesal di buat nya. Ingin sekali menjambak rambut ibu-ibu tukang gosip itu, namun sayang , dirinya lah yang akan kalah duluan nantinya . Apa yang di katakan oleh ibu-ibu gosip itu benar adanya . Saat ini Kemuning sedang hamil 4 bulan . Dirinya hamil tanpa suami . Ya jelas , saat tau dirinya hamil Kemuning langsung menghampiri Joko dan meminta pertanggung jawaban pria itu, namun sayang , pria itu menampik semua nya , dan mengatakan jika itu bukan anak nya . Doni langsung murka yang memang mengetahui hal tersebut, pria itu juga sempat mendatangi

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 29

    "Astaga !!! Kenapa susah banget sih aku cari kerjaan . Dari tadi udah muter-muter enggak jelas , tapi enggak Nemu juga kerjaan . " Gerutu Doni. Peluh keringat sudah memenuhi dahi nya . Doni juga berjalan ke sana kemari untuk mencari pekerjaan . Mau naik sepeda motor milik nya juga tidak bisa , karena sepeda motor nya rusak , dan Doni tidak memiliki uang untuk membawa nya ke bengkel . "Aisss sialan banget ! Ini semua gara-gara ibuk yang pake acara sakit segala lagi . " Umpat Doni . Emas milik Mirna juga sudah habis di jual untuk biaya pengobatan Mirna selama di klinik, sisa nya uang nya di gunakan untuk keperluan sehari-hari mereka . "Kenapa hidup aku jadi menderita seperti ini ya . " Ucap Doni, dirinya terduduk di tanah sambil menyandar ke pohon karet . Sungguh uang sepeser pun Doni tidak punya . Tidak seperti dulu , dirinya selalu memiliki uang . "Oalah kalau kayak gini apa yang harus aku lakukan ." Gumam Doni . Bingung mendera di dalam pikiran nya sungguh, dirinya tidak tau haru

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 28

    "Kasihan sekali itu sih Mirna , para warga baru berani deketin dia waktu jam enam sore . Karena si gila itu pantau terus loh . Is , enggak ke bayang gimana nasib nya sekarang . Mana anak nya baru tahu nya malam lagi . " Ucap Kokom kepada ibu-ibu yang ada di sana . Ya orang gila itu sebentar-sebentar datang menghampiri Mirna . Bahkan jika ada yang ingin mendekati Mirna , orang gila itu akan marah . Sampai pada pukul enam sore , orang gila itu mengantuk dan langsung pergi ke tempat nya semula . Ya di sebuah tempat pembuangan sampah ada rumah kecil yang terbuat dari kardus , wanita gila itu tinggal di sana . "Mau gimana lagi, aku juga takut mau nolongin . Serem ah , bisa-bisa aku yang jadi sasaran kedua . " Celetuk salah satu ibu-ibu yang ada di sana . Kokom dan beberapa ibu-ibu langsung mengangguk kan kepala nya membenarkan apa yang di katakan oleh ibu-ibu itu . "Aku aja geli banget , eh enggak tau ya kenapa kok sih Mirna sial banget hari ini bisa ketemu sama wanita gila itu . " •

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 27

    "Pak, buk ." Entah kebaikan apa yang di lakukan oleh Nisa , wanita itu sampai memejamkan kedua bola mata nya saat melihat sekeliling nya . Mencoba meresapi apa yang baru saja di katakan oleh bapak dan ibu nya itu . Mereka berada di perkebunan kopi yang kata nya milik bapak nya itu ,Kedua bola mata nya terbuka , lalu mengerjapkan dengan perlahan . "Beneran ? Ba-- bapak jadi ?"Kepala bapak nya Nisa mengangguk cepat , membenarkan apa yang ingin di katakan oleh anak satu-satunya itu . "Bapak punya perkebunan kopi dan sawit Nis . Jadi selama ini bapak itu keturunan ningrat . Baru beberapa bulan setelah kamu pergi ikut suami kamu, adik bapak yang perempuan datang dan menyerahkan semua nya pada bapak . Bapak awal nya menolak , karena ... Karena bapak merasa enggak pantas saja . Sudah banyak melawan orang tua bapak , hingga sampai kedua orang tua nya bapak pergi meninggal, bapak masih saja tidak ada di samping kedua nya Nis ."Bapak nya Nisa menghela nafas nya kasar , agak sedikit berat me

  • Cacian Keluarga Suami Ku    bab 26

    "Yeye main yuk . Temen main , jangan lari-lari . Oh mau main lari-lari ya ... Boleh ." Wanita gila itu terus saja berlari mengejar Mirna . Dan hal tersebut membuat Mirna menjerit-jerit histeris . Beberapa orang yang melihat nya tidak berani menolong Mirna , karena mereka juga takut kena amukan orang gila itu . "Masuk , masuk ... Si Reren kumat " seru seorang ibu-ibu yang ada di sana , lalu mengajak anak-anak mereka untuk masuk . Si Reren , nama si wanita gila itu. "Hue, aku capek !!! Hei teman !!! Jangan lari lagi . Ayo main " teriak Reren . Mirna semakin kalut , beberapa kali melirik ke arah rumah warga , namun tidak ada yang buka . Mereka sangat tau betapa berbahayanya si Reren . Wanita gila itu tidak segan-segan menyakiti siapa pun . Mirna semakin kesulitan berlari , karena kaki nya terasa sakit sekali , apa lagi kepala nya sungguh pening akibat cuaca matahari yang terik terlebih tadi dirinya terkena lemparan bola wanita gila itu . "CK, aku harus kemana ? Sembunyi dimana " m

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status