Share

Bab 95 Sensitif

Beberapa bulan kemudian, kehamilan Gea sudah memasuki usia delapan bulan. Gea berencana akan melakukan pemeriksaan hari ini dan sudah membuat janji dengan Fredy. Gea terpaksa pergi bersama Abdi karena Ervan harus menghadiri rapat pagi ini. Untunglah Abdi sangat sigap saat diperintah oleh Ervan.

“Aku pergi dulu. Nanti sampai di rumah sakit, langsung kabari aku ya,” ucap Ervan sebelum berangkat ke kantor.

“Iya, Mas.”

“Hati-hati kalau jalan dan satu lagi, jangan ganjen sama Dokter Fredy. Awas kalau kamu ketahuan genit sama dia ya. Aku bakal mogok makan,” ancam Ervan.

Gea bersungut kesal. Sikap posesif suaminya muncul lagi hari ini. Padahal sebelumnya sudah tidak pernah lagi membahas tentang kedekatannya dengan Fredy. Jika sudah seperti ini, Gea hanya bisa mengangguk saja. Berdebat pun akan percuma.

“Oh iya, kalau misalnya dia macam-macam, kamu langsung telpon aku. Atau nggak bilang sama Abdi ya. Jangan mau kalau digodain sama dia,” lanjut Ervan.

“Mas, dia bukan dokter mesum loh. Dia itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status