Beranda / Romansa / CEO MESUM itu SUAMIKU / Bab 100 Kenalan dulu dong

Share

Bab 100 Kenalan dulu dong

Penulis: Wii
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-09 22:35:04

Ervan tiba di depan sebuah showroom mobil yang jaraknya cukup jauh dari rumah sakit tempat istrinya dirawat. Ervan memang sudah janjian dengan calon pembeli apartemennya di showroom itu. Semula, Ervan ingin bertemu di kafe saja. Akan tetapi, sang calon pembeli sedang ada urusan penting di showroom tersebut. Mau tidak mau, Ervan harus menuruti keinginan calon pembelinya.

Pria itu turun dari mobil, lalu merapikan sedikit kemejanya. Kedua lengannya sengaja Ervan gulung hingga ke siku karena cuaca yang sangat panas. Kancing kemeja atasnya juga terbuka, hingga menampilkan leher jenjangnya yang sangat mempesona. Bahkan beberapa karyawan wanita di showroom itu sampai tidak berkedip melihat ketampanan dan kegagahan seorang Ervan.

Sesampainya di dalam showroom, Ervan celingukan kesana kemari. Mencari keberadaan calon pembeli apartemennya.

“Ada yang bisa dibantu, Pak?” tanya salah satu karyawan wanita di tempat itu.

“Oh, saya lagi ada janji ketemu sama seseorang di sini. Namanya Pak Indra,” jaw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 101 Perdebatan Bagus dan Nurma

    Keesokan harinya, Bagus yang baru saja selesai rapat, bergegas mencari keberadaan Ervan di ruangannya. Saat rapat dimulai sampai selesai, Ervan tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Padahal rapat kali ini sedang membahas hal penting tentang proyek terbaru mereka yang rencananya akan launching pada akhir bulan ini. Akan tetapi, Ervan justru tidak hadir dalam rapat tersebut.Bagus melangkah cepat ke arah ruangan Ervan, mengabaikan beberapa karyawan yang menyapanya. Sesampainya Bagus di depan ruangan Ervan, ia langsung membuka pintu tersebut tanpa diketuk. Namun sayang, ruangan itu kosong. Tidak ada Ervan di sana.“Kemana anak itu?” gumam Bagus.Pria paruh baya itu melangkah masuk ke dalam ruangan Ervan, mencari Ervan di ruangan pribadinya. Namun hasilnya tetap nihil. Ruangan itu memang kosong.“Jangan bilang dia nggak mogok kerja hari ini,” ujar Bagus lalu menghubungi Fahri melalui sambungan telepon kantor yang ada di ruangan Ervan.‘Halo, selamat pagi.’“Selamat pagi,” balas Bagus.

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 102 Sengaja

    “Mas, kita kok pergi diam-diam gini sih? Kenapa nggak ngabarin Papa sama Mama kamu, Mas?” tanya Gea.Mereka berdua sudah tiba di sebuah rumah tipe 45 yang di desain minimalis, dengan halaman yang cukup luas, sejak pagi tadi. Rencananya, lahan kosong itu akan dibangun sebuah kios kecil untuk berjualan sembako. Ervan sudah merencanakan semua ini dengan cepat, tentunya dibantu oleh Herman.Mereka berangkat dari Jakarta Pusat menuju Semarang melalui jalur penerbangan pada pukul 06.00 pagi. Hanya menempuh waktu sekitar satu jam lebih sepuluh menit, mereka sudah sampai di bandara Kota Semarang. Dan jarak dari bandara menuju rumah mereka sekarang cukup jauh, sekitar 500 meter.Ervan sengaja merahasiakan kepergian mereka agar Bagus tidak sempat melarangnya. Bisa makin gawat urusannya jika Bagus tahu bahwa Ervan sedang menghindar.“Sayang, kalau kita pamit sama mereka, otomatis mereka bakal ngelarang kita. Makanya aku sengaja nggak kasih tahu ke mereka,” ujar Ervan setelah selesai merapikan is

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 103 Mencari Ervan dan Gea

    Dua minggu sudah berlalu, namun Bagus dan Nurma tak kunjung menemukan Ervan dan Gea. Hampir setiap hari mereka mengunjungi kediaman lama Ervan dan hasilnya tetap sama saja. Rumah itu kosong dan Abdi tidak bisa ditanyai karena ia juga tidak tahu kemana majikannya pergi.Karena sudah terlalu lelah mencari, dan nomor Ervan serta nomor Gea juga tidak bisa dihubungi, Bagus beserta Nurma berinisiatif menemui Lastri. Mereka yakin, Lastri pasti mengetahui dimana keberadaan Ervan dan Gea.Hingga sampai tiba di hari Minggu pagi, Bagus dan Nurma benar-benar berkunjung ke rumah Lastri. Lastri yang baru pulang dari pasar pun terkejut melihat keberadaan dua besannya itu.“Loh, Pak Bagus? Bu Nurma?”“Pagi, Bu Lastri,” Nurma menyapa dengan ramah. “Habis darimana, Bu?”“Oh, saya habis belanja di pasar, Bu. Ayo, silahkan masuk. Kita ngobrol di dalam aja,” ucap Lastri dan bergegas membuka pintu agar kedua besannya bisa masuk.Mereka bertiga masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu. “Saya tinggal ke da

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 104 Saling Menyalahkan

    Nurma terus melamun di sepanjang perjalanan pulang. Semua ucapan Lastri masih terngiang di telinganya. Apalagi Lastri membongkar semua aib yang selama ini ditutupi oleh Ervan dan Gea. Nurma menyalahkan diri sendiri karena belum bisa mendidik Ervan dengan baik selama ini. Nurma mencoba mengingat kesalahan apa saja yang pernah ia perbuat, sampai karma yang ia terima bisa separah ini.Tapi, Nurma juga kesal karena Ervan lebih memilih menceritakan semuanya secara gamblang dengan Lastri, daripada dirinya. Padahal Ervan sempat cerita tentang masa lalunya, namun tidak sampai tuntas. Nurma kesal sekali harus mengetahui fakta ini dari besannya sendiri.“Ini semua salah kamu, Ma,” celetuk Bagus di tengah perjalanan, setelah beberapa saat hening melanda di antara mereka.“Loh? Kok jadi Mama yang salah?” tanya Nurma dengan nada tidak terima. “Papa juga salah. Jangan coba-coba alihkan kesalahan Papa ke Mama.”Bagus mendengus. “Ya jelas kamu yang lebih banyak salah. Nggak becus ngurus anak. Lihat k

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 105 Kedatangan Nurma

    Nurma tiba di Semarang pada pukul 10.00 pagi menggunakan jalur penerbangan. Ia berangkat dari Jakarta sekitar pukul 09.00 pagi dan kepergiannya tidak diketahui Bagus. Nurma sengaja merahasiakan ini karena tidak ingin melanggar janjinya pada Ervan.Nurma menaiki sebuah taksi dan memberitahukan alamat rumah Ervan pada sang sopir. Taksi itu berangkat dari bandara menuju alamat yang tertera di sebuah kertas.Setelah berkendara sejauh 500 meter, sampailah Nurma di depan rumah Ervan. Nurma segera membayar ongkos taksi lalu keluar dari mobil. Ia masuk setelah membuka gerbang rumah Ervan, namun pintu dan jendela terkunci rapat.“Apa mungkin mereka lagi pergi? Atau aku yang salah rumah?” gumam Nurma sendirian.“Cari siapa ya, Bu?”Nurma tersentak saat seseorang berbicara padanya dari arah belakang. Nurma langsung menoleh dan ternyata yang berbicara adalah tetangga Ervan. “Oh, saya cari Ervan sama Gea. Ini bener rumah mereka, kan?”“Oh, iya bener, Bu. Ini rumah Mas Ervan sama Mbak Gea.”“Alhamd

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 106 Ribut Lagi

    “Mama yakin mau pulang? Nggak mau nginap di sini dulu sampai seminggu?” Ervan bertanya karena ia baru saja melihat Nurma mengemasi pakaian ke dalam tas, esok harinya. Waktu masih menunjukkan pukul 07.00 pagi.Nurma yang sudah selesai dengan agenda kemas-mengemasnya pun lantas menghampiri Ervan dan tersenyum. “Mama harus pulang sekarang, Nak. Papa kamu masih butuh Mama. Mama nggak mau nambah dosa karena pergi tanpa izin dalam waktu yang lama. Nanti, kalau semua masalah di sana udah selesai, Mama pasti datang lagi ke sini,” ujarnya.Ervan pun tidak bisa melarang jika hal ini sudah menyangkut tentang dosa. Ia juga tidak ingin membuat Nurma menjadi istri yang durhaka pada suaminya. Mau tidak mau, Ervan harus membiarkan Nurma pulang setelah menginap satu malam di rumahnya.“Ya udah, nanti Ervan antar ke bandara ya. Sekarang, kita sarapan dulu. Gea udah siap masak,” ajak Ervan sambil menggandeng tangan Nurma.“Iya, Van.”***Selesai sarapan, Ervan bergegas mengantar Nurma ke bandara. Kali i

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 107 Nurma Sakit

    “Ma, makan dulu ya,” bujuk Bagus sambil membawa semangkuk bubur hangat yang baru dimasak oleh asisten rumah tangganya.Sudah dua hari sejak pertengkaran itu, Nurma jatuh sakit dan susah sekali untuk makan. Apapun yang dimakan Nurma terasa pahit. Hingga membuat wajah Nurma semakin pucat karena kurangnya asupan makanan ke dalam tubuh.Seperti pagi ini, lagi-lagi Bagus harus bekerja keras membujuk Nurma untuk makan. Akan tetapi, sama dengan hari sebelumnya, Nurma menolak. Bahkan Nurma enggan menatap Bagus. Wanita itu masih kesal pada suaminya. Sulit rasanya melupakan pertengkaran mereka setelah Nurma kembali ke Jakarta waktu itu.“Ma, kalau nggak mau makan, nanti nggak sembuh-sembuh,” bujuk Bagus untuk kesekian kalinya.“Biarin. Biar mati sekalian. Kan Papa senang kalau Mama sakit. Itu kan maunya Papa?” Nurma mencibir sambil melengos.Bagus menghela napas berat. “Jangan ngomong gitu dong, Ma. Ucapan itu doa. Papa nggak mau lihat Mama sakit kayak gini. Papa tuh maunya Mama sehat.”“Kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 108 Luluh

    Seminggu sudah Bagus lewati. Di setiap saat, Bagus merenungi ucapan Nurma waktu itu. Dan inilah saatnya, Bagus menurunkan sedikit rasa egonya demi keutuhan rumah tangganya dengan Nurma. Walaupun memiliki sifat keras kepala, Bagus tidak sanggup jika harus kehilangan Nurma.Dengan langkah mantap, Bagus menemui Nurma yang sedang duduk bersantai di taman belakang sambil membaca sebuah buku. Bagus meletakkan secangkir teh hangat untuk sang istri di atas meja kecil, lalu duduk di sisi kiri Nurma.“Diminum dulu tehnya, Ma,” ucap Bagus.Nurma melirik sekilas, lalu kembali fokus pada buku bacaannya. Kemudian, ia berkata tanpa menoleh ke arah Bagus, “Papa lupa sama omongan Mama waktu itu? Jangan temui Mama kalau Papa belum sadar.”“Justru karena udah sadar makanya Papa di sini,” ujar Bagus lalu mengambil buku bacaan istrinya. Ia meletakkan buku tersebut di atas meja. “Ma, maafin Papa ya. Papa sadar kalau Papa ini egois. Harusnya Papa nggak maksa Ervan untuk cerai. Papa bener-bener minta maaf ya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-17

Bab terbaru

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 127 Akhir

    Delapan tahun kemudian....“Papa!”Iqbal berseru riang saat melihat sang ayah sudah menunggunya di parkiran mobil. Saat ini, Iqbal sudah bersekolah di Sekolah Dasar yang cukup terkenal dan bonafit di Semarang. Iqbal baru saja selesai ulangan matematika dan mendapatkan nilai terbaik. Ia tidak sabar ingin menunjukkan hasil ulangannya pada sang ayah.Iqbal berlari-lari kecil menghampiri ayahnya. Setelah hampir sampai, Iqbal tersandung batu dan hampir terjatuh. Untunglah sang ayah dengan sigap menangkap tubuhnya.“Astaga, Iqbal. Kamu tuh jangan suka lari-lari. Hampir aja jatuh kamunya. Kalau sampai ada yang luka, Papa yang dimarahi Mama,” ucap Ervan.Iqbal justru tertawa lalu meminta maaf pada Ervan. “Iya maaf ya, Pa. Soalnya aku semangat banget mau nunjukin hasil ulangan matematika aku ke Papa.”“Kamu ada ulangan matematika hari ini?” tanya Ervan.“Iya, Pa. Ini hasilnya.”Iqbal menyodorkan selembar kertas ulangan pada Ervan. Ervan pun dengan senang hati menerimanya dan memeriksa hasil ul

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 126 Kebahagiaan Ervan dan Fahri

    Dua tahun kemudian, Ervan tampak disibukkan dengan toko sembakonya yang semakin hari semakin ramai pembeli. Padahal ia sudah memiliki tiga orang pekerja, namun dirinya masih harus membantu jika sudah ramai pesanan. Belum lagi ada pesanan yang berasal dari beberapa toko kelontong yang harus diantar. Ervan benar-benar kewalahan, namun tetap bersyukur karena kios sembakonya selalu ramai pembeli.Hingga malam pun tiba, Ervan bergegas masuk ke kamar untuk tidur setelah menghitung keuntungan hari ini. Saat masuk ke kamar, ia melihat istrinya masih belum tidur. Sedangkan Iqbal sudah tidur di kamar satunya.“Sayang, kok belum tidur?” tanya Ervan sambil memeluk istrinya yang berdiri memandangi langit malam dari jendela kamar.“Aku belum bisa tidur, Mas. Tadi udah minum susu hangat, tapi belum ngantuk juga,” jawab Gea. “Oh iya, gimana keuntungan hari ini, Mas?”“Alhamdulillah makin meningkat, Sayang. Aku kayaknya butuh dua karyawan lagi deh, Yang. Soalnya setiap hari pembeli makin ramai. Kadang

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 125 Ikhlas

    Seminggu setelah kepergian Intan, Ervan dan Gea memutuskan untuk mengikhlaskan semuanya. Mulai dari permasalahan awal dengan Intan dan Irma, sampai merembet ke masalah Wahyu yang dendam karena kematian Jelita. Bahkan sampai menyeret beberapa orang, termasuk Restu. Mereka sudah mulai berdamai dengan masa lalu dan akan memulai kehidupan baru bersama-sama.Dan pagi ini, mereka berniat melihat kondisi terkini Irma dan juga Dira. Mereka berada di RSJ yang sama. Namun, mereka hanya bisa melihat dari kejauhan saja. Kondisi Irma dan Dira sangat buruk dan sulit untuk dikendalikan, terutama Irma yang terkadang berteriak bahwa dirinya adalah orang paling kaya di muka Bumi ini. Obsesinya menjadi orang kaya memang masih sangat melekat di pikirannya, sehingga membuatnya depresi ketika keinginan itu tak tercapai.Setelah selesai melihat kondisi Irma dan Dira, mereka memutuskan untuk berkunjung ke makam Wahyu dan Intan. Hanya sebentar karena mereka sekeluarga berencana untuk liburan ke tempat rekreas

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 124 Kabar Tentang Intan, Irma dan Dira

    Fahri berjalan memasuki kafe yang menjadi tempat pertemuannya dengan Ervan malam ini. Pagi tadi, ia ditugaskan Ervan untuk mengunjungi para pelaku yang sudah mengganggu kehidupan Ervan. Hanya sekadar mengetahui keadaan mereka masing-masing. Kalau Restu, Ervan sendiri sudah mempekerjakannya lagi mulai besok, dan itu atas permintaan Gea. Ervan juga sudah bisa memaafkan kesalahan Restu, mengingat kondisi Restu saat itu sedang terdesak.Ervan yang melihat keberadaan Fahri langsung melambaikan tangan. Posisi duduknya memang sedikit ke belakang area kafe karena lebih sepi dari bagian depan. Untung saja Fahri bisa menyadari lambaian tangannya dan bergegas menghampirinya.Fahri duduk di hadapan Ervan. Wajahnya tampak murung setelah mengunjungi Intan, Irma dan Dira. Ervan bisa merasakan aura tidak enak dari tatapan mata Fahri.“Ada apa, Ri?” tanya Ervan.Sebelum berbicara, Fahri menghela napas terlebih dulu. Helaan napasnya terdengar sangat berat sekali. Kemudian, Fahri berkata, “Van, gue puny

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 123 Hari yang Membahagiakan

    Gea melambaikan tangan ketika mobil Bagus sudah melaju meninggalkan rumahnya. Senyum bahagia Gea tak luntur sedetikpun. Hatinya sangat-sangat lega sekarang. Bagus kembali bersikap seperti biasanya dan justru menerima putranya sebagai cucu.Hingga tak lama kemudian, suara Ervan terdengar jelas di telinganya. Gea menoleh dan ternyata Ervan sudah berdiri di sampingnya.“Loh, ini kado dari siapa, Yang?” tanya Ervan sambil mengernyit heran.“Dari Papa, Mas.”Ervan melongo mendengar jawaban Gea. “Hah? Papa?”“Iya, Mas.”“Papa kesini?” tanya Ervan lagi.Gea mendengus dan hanya mengangguk. Sementara Ervan mencoba menepuk pipinya. Ia merasa sedang bermimpi. Namun hal itu justru membuatnya terlihat lucu di mata sang istri, sampai membuat istrinya tertawa.Ervan lantas menatap istrinya dengan alis yang tertaut samar. “Kok kamu ketawa, Yang?”“Ya soalnya kamu lucu,” jawab Gea apa adanya.“Lucu kenapa?”“Itu tadi, tepuk-tepuk pipi.” Gea menekan pipi Ervan yang tampak sedikit berisi. “Kamu itu lagi

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 122 Situasi Membaik

    “Ma, makasih banyak udah kasih pencerahan Gea. Berkat Mama, dia sekarang jauh lebih tenang dan nggak jadi pergi,” ucap Ervan lega.“Iya, Van. Mama ngelakuin ini demi kebahagiaan kalian. Jangan sampai kalian berpisah hanya karena ocehan dari tetangga. Memang pernikahan kalian terjadi atas dasar kesalahan. Tapi, bukan berarti mereka berhak menilai kalian seenaknya.”Saat ini, Ervan dan Lastri sedang duduk di ruang tamu. Sedangkan Gea dan Iqbal sudah tidur di kamar. Mereka masih mengobrol sambil menikmati segelas teh yang dibuat oleh Lastri.Ervan benar-benar lega sekali ketika hati Gea luluh oleh nasehat Lastri. Ia tidak menyangka, ucapan Lastri sangat berpengaruh pada keputusan Gea. Hingga akhirnya, Gea membatalkan keputusannya untuk pergi meninggalkan Ervan.“Ehm, atau kami pindah aja ya, Ma. Ke Semarang lagi. Soalnya tetangga di lingkungan sana baik-baik banget, terutama sama Gea. Beda sama tetangga di sini,” ujar Ervan.Lastri tersenyum dan berkata, “Van, mau kalian keliling dunia p

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 121 Nasehat Lastri

    Semenjak Gea berkata seperti itu kemarin, Ervan terus memikirkan hal tersebut sepanjang hari. Bahkan ia tak fokus lagi membantu Nurma untuk menyiapkan acara syukuran. Fokusnya hanya tertuju pada Gea dan juga anaknya, Iqbal Zubayr Pratama. Bahkan Ervan sampai menghampiri para tetangga yang kemarin sudah menghujat istri dan anaknya. Abdi yang memberitahukan siapa saja tetangga itu.Ervan tidak segan membentak para tetangganya karena sudah berani mengusik ketenangan keluarganya. Karena ucapan mereka, Gea yang masih sangat sensitif pasca melahirkan pun memutuskan hal yang menyakitkan bagi Ervan.“Jadi orang itu jangan suka usik urusan orang lain! Kalian itu nggak tahu apa-apa tentang keluarga kami! Saya udah pernah kasih peringatan sama kalian. Siapapun yang menghina istri saya, kalian akan berurusan sama polisi! Tapi kalian nggak ada kapoknya! Gara-gara kalian, istri saya jadi stres!”Dan karena dilabrak langsung oleh Ervan, para ibu-ibu itu pun tampak ketakutan. Ditambah lagi suami-suam

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 120 Hujatan

    Setelah tiga hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Gea diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Rencananya, besok Ervan dan Gea akan mengadakan syukuran kecil-kecilan untuk menyambut kehadiran buah hati mereka.Ervan sendiri tampak semangat sekali mempersiapkan segala sesuatunya, dibantu oleh Fahri, Herman, Nurma dan Lastri. Sementara Gea hanya duduk di ayunan taman sambil menggendong bayinya yang sedang terlelap. Dipandanginya wajah sang anak yang telah ia kandung selama 9 bulan itu.Gea tersenyum bahagia. Bayi yang tadinya tak ia harapkan ternyata berhasil ia pertahankan sampai lahir ke dunia. “Wajah kamu mirip banget sama Papa, Nak,” ucapnya pelan.Saat sedang sibuk mengamati wajah anaknya, tiba-tiba dari arah gerbang rumah, para tetangga julid itu muncul lagi. Mereka melontarkan kalimat-kalimat menyakitkan yang ditujukan pada Gea.“Tuhkan ibu-ibu, bener dugaan kita. Pasti itu anak di luar nikah.”“Iya, Bu. Ya ampun, nggak nyangka ya. Mukanya polos, tapi kelakuannya memalukan.”“Percum

  • CEO MESUM itu SUAMIKU   Bab 119 Melahirkan

    Menjelang kelahiran, Gea tiba-tiba mengalami serangan panik. Ia khawatir jika dirinya akan meninggal dunia setelah melahirkan. Itu semua karena Gea baru saja menonton sebuah video tentang seorang wanita yang meninggal dunia setelah melahirkan, di salah satu media sosialnya. Gea mulai memikirkan hal-hal buruk itu, sehingga membuatnya tidak nafsu makan.Ervan yang melihat perubahan sikap istrinya seketika bertanya, “Sayang, kamu kenapa?”“Nggak papa, Mas.”“Kalau nggak papa, kenapa nggak mau makan? Mukanya juga murung terus. Ada apa? Nggak mau cerita sama suami sendiri?” tanya Ervan dengan suara lembut.Gea menghela napas berat, dan menatap Ervan. Ia pun berkata, “Mas, aku takut.”Mendengar pernyataan Gea, dahi Ervan mengernyit heran. “Takut? Takut kenapa, Sayang? Masih takut soal Papa? Kan belakangan ini Papa udah nggak ganggu kita.”Memang benar yang dikatakan Ervan. Semenjak peristiwa pertengkaran dengan Lastri, Bagus sudah tidak pernah lagi mengganggu kehidupan Ervan dan Gea. Bahkan

DMCA.com Protection Status