Share

Bab 462

Author: Natasha
last update Last Updated: 2024-11-14 18:00:00
"Jeremy."

Saat sedang berkelahi dengan Karen, Yasmin menyadari kehadiran Jeremy, dia merasa sangat terkejut.

Thasia juga menoleh, dia melihat Jeremy berdiri di belakangnya, tatapannya sangat dingin, dia tidak merasa terkejut mendengar percakapan mereka.

Sebaliknya, dia dengan lapang dada menerima kenyataan ini.

Karen, yang melihat sorot mata Jeremy merasa terkejut.

Detik ini dia merasa menyesal karena tadi terlalu emosi, dia sampai mengatakan kenyataan bahwa Jeremy bukan anak kandungnya Yasmin.

Bagi Jeremy, hal ini adalah sebuah pukulan besar.

Karen merasa panik, dia menatap Jeremy. "Jeremy ...."

Jeremy hanya diam saja.

Jeremy tahu mereka datang ke pemakaman ini dan ingin ribut, jadi dia ke sini karena merasa khawatir.

Yasmin seketika merasa lebih marah lagi. "Karen, apa yang kamu katakan? Kamu pasti sengaja ingin membuatku menderita, kamu benar-benar orang jahat!"

Yasmin segera mendorong Karen.

Karen masih fokus pada Jeremy, dia sudah tidak seemosi tadi lagi, dia bahkan berhenti menye
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 463

    "Bukan begitu ...." Yasmin berkata, "Kamu adalah anakku, aku merasa menyesal, aku akan berusaha menebus kesalahanku itu ....""Nggak perlu." Sorot mata Jeremy sangat dingin. "Aku sudah mengalah dengan memanggilmu ibu, seharusnya kamu tahu diri!"Yasmin berjalan mundur beberapa langkah, dia berkata dengan panik, "Kamu nggak bisa memperlakukanku seperti ini, bagaimana bisa sikapmu padaku seperti ayahmu, kalau nggak, untuk apa aku membawamu pulang!"Jeremy berkata dengan dingin, "Dengan adanya diriku, kamu baru ada harapan untuk merebut hati suamimu, sayangnya semua malah sia-sia!"Setiap kata Jeremy telah menusuk hati Yasmin.Waktu itu bisa dibilang dialah yang memaksa untuk menikah dengan Vazon.Vazon sama sekali tidak mencintainya, malahan membencinya.Yasmin kira setelah menikah, Vazon akan menjadi miliknya.Karena sudah terlanjur, pasti pria itu akan menerima kenyataan ini.Ternyata dirinya yang terlalu naif, Vazon setiap malam tidak pernah pulang, Yasmin selalu berada di rumah itu s

    Last Updated : 2024-11-14
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 464

    Saat Yasmin sedang melindungi Lisa, Thasia berkata demikian.Yasmin yang mendengar perkataan Thasia ini segera berkata, "Thasia, kondisi Lisa sudah seperti ini, kamu jangan mencelakainya lagi!"Wanita itu langsung melindungi Lisa.Thasia berjalan mendekat, dia melihat Lisa menangis dengan menyedihkan, gadis itu terlihat lemah. "Kenapa aku nggak boleh berkata seperti itu? Memangnya kalian mengkhawatirkan keselamatan Bibi? Kamu khawatir Jeremy membuangmu, sedangkan Lisa khawatir orang-orang akan menyalahkannya, berpura-pura nangis dengan menyedihkan. Kami melihat dengan mata kepala sendiri siapa yang mendorong Bibi, bisa jadi Lisa yang menghasutmu untuk bertindak seperti itu!"Karen sudah dibawa ke ruang operasi, lukanya cukup parah, hal ini membuat Thasia tidak ingin bersabar lagi menghadapi kedua wanita ini."Kamu sembarangan saja!" Yasmin mengeluh, "Aku memang mendorong Karen, tapi doronganku nggak kuat, kenapa kamu nggak berpikir kalau Karen sengaja jatuh sendiri?"Thasia menatap Yas

    Last Updated : 2024-11-14
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 465

    Yasmin melihat sikap Jeremy yang begitu dingin padanya. "Jeremy!"Jeremy tidak ingin mendengarkan kata-katanya, dia langsung pergi dengan tidak peduli.Yasmin ingin mengatakan sesuatu pada Jeremy, tapi Lisa sedang menangis dan dianiaya, jadi dia tidak bisa mengejar Jeremy, dia hanya bisa membantu Lisa berdiri. "Lisa, berdiri dulu, jangan menangis lagi!"Lisa segera dibantu berdiri, dia memeluk Yasmin. "Bibi, apakah semua orang membenciku?""Nggak, aku nggak membencimu, semua orang menyukaimu."Yasmin menepuk punggung Lisa dengan maksud menenangkan.Lisa terus menangis di pelukan Yasmin.Saat melihat keadaan Lisa, meski gadis itu bersalah, tetap saja orang-orang akan berpikir dia adalah korban, siapa yang berani mengomentarinya?Kalau mereka bukan berada di rumah sakit dan tidak ada banyak orang, Thasia rasanya ingin memberi Lisa pelajaran dan membuka kedoknya, lihat saja wanita itu masih bisa berpura-pura sampai kapan.Tentu saja Thasia tahu, tidak peduli Lisa berpura-pura seperti apa,

    Last Updated : 2024-11-15
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 466

    Vazon tidak ingin bertengkar dengan Yasmin, jadi dia tidak peduli wanita itu membuat keributan.Baginya air mata Yasmin tidaklah berarti sama sekali.Sedangkan Yasmin sebagai wanita yang melihat sikap suaminya begitu dingin merasa sangat hancur, dia berkata dengan lebih sengit lagi, "Kenapa diam saja? Apakah bagimu Karen lebih penting daripada aku? Aku ini istri sahmu, kamu nggak bisa memperlakukanku seperti ini!"Mata Yasmin sudah memerah karena menangis, dia ingin suaminya lebih peduli padanya.Meski hanya meliriknya sedikit saja, maka amarah dan rasa resah di hatinya ini mungkin bisa mereda.Vazon malah diam saja, dia sudah memutuskan akan memperlakukan Yasmin seperti orang asing.Jeremy sudah terbiasa melihat cara mereka berinteraksi, dia juga tidak berkomentar apa pun.Baginya mereka hanyalah orang tua di atas kertas saja.Dia tumbuh besar di lingkungan seperti ini, jadi dia sudah terbiasa.Bahkan dia tetap bersikap dingin melihatnya.Vazon tidak tahan lagi melihat sikap Yasmin, d

    Last Updated : 2024-11-15
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 467

    Mungkinkah Jeremy dari awal sudah tahu?Saat mendengar Karen mengatakannya, Thasia masih tidak menemukan alasannya.Mungkin Jeremy dari awal sudah tahu tapi pria itu diam saja."Thasia."Jason berjalan ke sisi Thasia, dia berkata dengan lembut, "Bagaimana kalau kamu istirahat dulu, kamu pasti kelelahan."Thasia sudah berdiri cukup lama, saat ini dia merasa pinggangnya sakit, tapi dia ingin menunggu Karen keluar, jadi dia duduk di samping. "Aku ingin menunggu Bibi siuman.""Aku akan menemanimu," kata Jason.Thasia mengangguk.Jeremy bersandar di kusen pintu, dia melirik Jason yang begitu perhatian pada Thasia, sorot mata Jason bahkan terlihat sangat lembut.Thasia sepertinya menerima kebaikan pria itu dengan senang hati.Perasaan kesal menyelimuti Jeremy.Sorot matanya menjadi lebih dingin, dia sengaja menendang tong sampah di samping sehingga menimbulkan suara kencang.Jason, yang duduk di bangku menoleh padanya, Jeremy berkata dengan nada dingin, "Maaf, nggak sengaja ketendang!""Ngga

    Last Updated : 2024-11-15
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 468

    "Bukan," kata Thasia.Ekspresi Jeremy berubah, dia berkata, "Sebentar lagi dia akan menjadi mantan istriku!"Dokter tertegun mendengar perkataan mereka, dia segera menjawab, "Pasien mengalami gegar otak ringan, tulang tangannya patah, setelah istirahat pasti akan sembuh, kalian nggak perlu khawatir."Untungnya tidak ada masalah serius, Thasia segera menjawab, "Terima kasih Dokter.""Sama-sama."Mereka berdua berjalan ke bangsal mengikuti Karen.Thasia melihat bibir Karen sangat kering, dia segera mengambil air hangat, menggunakan kapas untuk membasahkan bibirnya.Jeremy berjaga di sampingnya.Di bangsal tidak ada orang lain lagi, karena takut akan mengganggu istirahat pasien.Thasia merasa sangat khawatir, dia duduk di seberangnya, terus menjaga Karen.Saat berjaga, Thasia mengantuk, kelopak matanya terasa berat, tanpa sadar dia tertidur.Thasia terbangun karena mimpinya.Dalam mimpi dia sedang berada di ruangan yang gelap dan kecil.Hal yang ditakutkan selalu saja terjadi, dalam mimpi

    Last Updated : 2024-11-15
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 469

    Bahkan tercium cairan antiseptik dari sana.Thasia pun mengangkat kepalanya, pria itu memakai jaket hitam, topi, celana bahan dan sepatu kulit.Pria itu tersenyum padanya, sepasang matanya menatap Thasia, wajahnya lebih putih dari tangannya. Dia juga memakai kacamata berbingkai emas, bibirnya melengkung seperti membentuk senyuman tipis sehingga memberi orang kesan ramah, terdapat tahi lalat di sudut mata kirinya.Melihat rupa ini membuat Thasia merasa merinding.Hatinya merasa takut."Thara ...."Pria itu terus menatap Thasia, lalu berkata dengan pelan.Thasia menghilangkan perasaan takut di hatinya, lalu dia berdiri. "Kamu panggil siapa?"Melihat reaksi Thasia, pria itu juga berdiri, dia tersenyum, berkata dengan penuh arti, "Sepertinya aku salah orang."Thasia berkata, "Bisakah kamu menyerahkan barang-barangku?"Pria itu tersenyum, lalu mengembalikan barang-barang Thasia.Thasia segera mengambilnya, saat bersentuhan dengan tangan pihak lawan sekali lagi dia merasa merinding. "Maaf, a

    Last Updated : 2024-11-16
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 470

    Setelah mendengar ini wajah Lisa menegang, lalu dia berkata lagi dengan tegas, "Nggak bisa, aku nggak akan melakukan hal itu, sekarang aku ini Lisa, artis terkenal, bagaimana bisa aku melakukan hal itu?""Lisa ...."Kent menyebut namanya dengan lugas, lalu tertawa sambil berkata, "Nama itu nggak bersih, orang yang pernah melakukan tindakan nggak terpuji, memangnya masih bisa menjadi orang terhormat, hmm?"Kent bertanya pada Lisa, jari-jarinya yang ramping terus mengetuk meja.Mereka pernah melakukan hal tidak terpuji, jadi jangan pernah berpikir bahwa nama mereka bisa benar-benar bersih.Wajah Lisa memucat, tangannya terkepal dengan erat. "Semua itu adalah masa lalu, nama kita sekarang sudah bersih!"Lisa sangat berharap namanya bisa bersih.Tidak ada yang tahu semua perbuatan Lisa dulu, meski tangannya sudah kotor, tetap saja bisa bersih lagi.Kent terdiam.Lisa menatapnya dengan tulus. "Aku ingin menjalani kehidupan seperti orang normal, aku sudah memiliki karier, nanti juga akan mem

    Last Updated : 2024-11-16

Latest chapter

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status