Share

Bab 299

Author: Natasha
last update Last Updated: 2024-10-02 18:00:00
Zack berkata dengan sangat jelas.

Thasia pun tercengang.

Dua setengah bulan lagi. Bukankah kehamilannya saat itu sudah mencapai empat bulan? Perutnya sudah pasti terlihat jelas membesar.

Jika begitu Jeremy sudah pasti tidak akan melepaskannya.

Namun, Thasia dengan cepat menyadari sesuatu.

Thasia tersenyum sinis dan berkata, "Aku seharusnya memanggilmu temannya Jeremy, bukan?"

Tatapan Zack menjadi serius, lalu dia dengan cepat berkata sambil tersenyum, "Kak Thasia sungguh memiliki mata yang jeli."

Meski Zack terlihat tenang, sebenarnya dia merasa cukup salut pada Thasia di dalam hatinya.

Thasia langsung mengetahui hal ini. "Kalau kamu nggak mau mengurusi masalah perceraianku, maka aku pergi dulu."

Setelah mengatakannya, Thasia pun berjalan pergi.

Begitu Thasia pergi, Zack langsung menelepon Jeremy.

Jeremy masih tidur saat ini.

Setelah minum terlalu banyak, sekarang dia tiba-tiba dibangunkan, badannya terasa sangat sakit.

Saat Zack mendengar suara serak Jeremy, dia seketika tertawa. "Mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 300

    Sisilia berjalan ke arah Thasia.Saat ini Sisilia terlihat tersenyum.Dibandingkan dengan kemarin, sikap Sisilia sangat berbeda.Thasia hanya bisa tersenyum sambil menjawabnya, "Nggak masalah. Maurin, beri salam pada rekan kerja sama kita."Jeremy sudah bilang menyuruh Maurin yang mengurusi perwakilan PT Sintrom, meski sikap Sisilia sudah berubah, Thasia tetap berpikir untuk memperkenalkan Maurin padanya.Walau Sisilia merasa tidak senang, dia tidak menunjukkannya."Bu Thasia sedang mengajari anak baru?"Dulu yang datang adalah Vina, sekarang malah jadi Maurin.Sedangkan Jeremy sampai saat ini masih tidak muncul-muncul.Hal ini membuat Sisilia merasa tidak senang, tapi dia tidak menunjukkannya.Sekarang dia hanya bisa mencari topik pembicaraan untuk berbicara dengan Thasia.Thasia menjawab, "Nona Sisilia takut hal ini akan memengaruhi kerja sama kita? Tenang saja, semua kontrak sudah Pak Jeremy lihat dengan teliti."Sisilia menutup bibirnya. "Kalau begitu kita bicarakan di PT Okson saj

    Last Updated : 2024-10-03
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 301

    Thasia juga tidak menyangka Sisilia belum memegang gelasnya dengan benar."Nona Sisilia, kamu salah paham, aku nggak bermaksud mencelakaimu. Hanya saja kamu yang nggak memegangnya dengan benar," kata Thasia dengan datar.Dia menatap kedua mata Sisilia, saat ini tatapan mata wanita itu terlihat dingin."Aku nggak memegangnya dengan benar? Aku hanya memegang gelas saja nggak becus? Pak Jeremy, padahal aku sudah datang jauh-jauh untuk membahas kerja sama ini denganmu, tapi sekretarismu ini malah terlihat sangat sombong."Sisilia langsung balik bertanya dua kali.Kalimat terakhirnya dia katakan pada Jeremy.Jeremy berdiri tidak jauh dari sana, tatapan dinginnya melihat dengan meremehkan. "Apakah aku harus memperlihatkan rekaman CCTV agar Nona Sisilia mengingat lagi apa yang terjadi tadi?"Dia tahu seperti apa sifat Thasia.Karena sudah dikritik, Thasia tidak akan peduli.Sebelum berhenti bekerja, wanita itu akan melakukan pekerjaannya dengan baik, dia tidak akan bekerja dengan sembarangan.

    Last Updated : 2024-10-03
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 302

    Wajah Sisilia seketika menegang. "Pak Jeremy, sebelumnya aku sempat bermasalah dengan sekretarismu, ditambah dengan masalah tadi, aku yakin sebagian besar orang juga akan berpikir dia sengaja.""Lagi pula, kamu lupa aku ini siapa?"Semakin Sisilia berbicara, semakin dia tidak bisa mengendalikan dirinya.Tatapan Jeremy terlihat dingin dan tajam. "Memangnya aku nggak tahu pegawaiku itu orang seperti apa? Kalau dia sengaja, memangnya kenapa?"Kalimat Jeremy ini membuat Sisilia mati kutu.Sorot mata Jeremy, serta pertanyaan Sisilia yang diabaikan itu jelas membuktikan bahwa Jeremy lupa padanya.Sisilia merasa kesal dan malu.Saat itu tiba-tiba suara Thasia terdengar di sana. "Nona Sisilia, ini es batumu."Wajah Thasia terlihat tenang, sama sekali tidak terpengaruh oleh kejadian tadi.Saat Sisilia melihat Jeremy di sampingnya, sorot matanya tetap dingin, bahkan juga terlihat tajam dan menekan, seakan-akan berkata, "Kalau kamu nggak minta maaf pada Thasia, maka jangan harap kerja sama ini ak

    Last Updated : 2024-10-03
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 303

    Sekarang dia masih harus mengorbankan 20% keuntungannya, tentu saja dia rugi, terutama dirinya harus dimarahi.Jeremy sekarang bertanya seperti ini, hal itu sama saja dengan membunuhnya.Sedangkan dirinya saat ini tidak bisa membantah.Dia hanya bisa tetap tersenyum. "Pak Jeremy, kami lebih mementingkan masa depan yang masih jauh di depan sana. Merelakan 20% berarti keuntunganku akan berkurang, tapi aku bisa memenangkan klien besar seperti Pak Jeremy. Pak Jeremy, aku hanya bisa merelakan 20% saja, nggak bisa lebih banyak lagi.""Oke."Jeremy menyetujuinya dengan cepat.Namun!Sudah ada bibit kebencian di hati Sisilia. "Pak Jeremy, karena kita sudah sepakat, nanti malam aku akan mengadakan pesta di Vila Rosa, semoga Pak Jeremy bisa hadir.""Hmm."Karena sudah begini Jeremy tidak bisa menolaknya, dia pun menerima undangan itu.Sisilia mengangguk pada Jeremy. "Kalau begitu aku pamit dulu.""Thasia, antarkan tamu."Jeremy memanggil Thasia.Meski Sisilia tidak terlalu suka diantar oleh Thas

    Last Updated : 2024-10-04
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 304

    Thasia bertanya padanya, "Bisa nggak perjalanan ke Negara Firlanda dipercepat?"Jeremy tidak menjawab, tapi tatapan matanya menjadi lebih dingin.Di balik asap rokok itu Thasia juga menyadari perubahan pada sorot mata pria itu.Jeremy merasa bingung.Jelas-jelas Thasia berhubungan baik dengan Jason, kenapa sekarang dia malah bertanya perjalan mereka ke Negara Firlanda bisa dipercepat atau tidak?"Kalau mau dibatalkan juga nggak masalah. Pak Jeremy, apakah ada perintah lain?" Melihat Jeremy hanya diam saja, Thasia juga tidak memaksanya untuk menjawab.Jeremy menghentikan lamunannya, malah berkata, "Buatkan aku teh.""Oke."Thasia mengiakannya.Tidak sampai dua menit, Thasia sudah membuatkan seteko teh untuk Jeremy.Teh yang disajikan untuk tamu berbeda dengan yang disajikan untuk Jeremy.Jeremy suka teh oolong."Untuk masalah PT Sintrom masih kamu yang urus, besok malam ikut aku ke Vila Rosa."Mendengar perintah Jeremy, Thasia tidak berkomentar.Namun, setelah keluar dari kantornya, ada

    Last Updated : 2024-10-04
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 305

    Setelah mengatakannya Lisa menundukkan kepalanya dengan bersalah.Jeremy berdiri di sisi Lisa, pria itu menghadap ke kamera, lalu berkata dengan tegas, "Tujuan konferensi pers kali ini untuk menunjukkan bahwa di makanan itu nggak ada racun, nggak ada orang yang mencelakai Lisa. Hanya netizen saja yang membesar-besarkan masalah, hal ini selesai sampai sini."Wajah Jeremy terlihat dingin, seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang mengerikan.Tubuh Jeremy yang setinggi 188 cm memberikan kesan menekan di depan kamera.Thasia yang melihat ini pun tertegun.Jeremy bisa membela Lisa tanpa memedulikan apa pun, memberi Lisa perasaan aman, sedangkan terhadap dirinya? Jeremy selalu bersikap dingin dan cuek.Hanya Lisa yang bisa membuat Jeremy berbuat seperti ini.Saat Thasia ingin menoleh, di layar muncul beberapa kata lagi.Kali ini kamera diarahkan pada Jeremy, wajah pria itu diperbesar di sana. "Pak Jeremy, hari ini kamu membela Lisa apakah karena alasan umum atau pribadi?""Kedua-duanya."Bibir

    Last Updated : 2024-10-04
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 306

    Saat Lisa turun ponselnya berbunyi.Ternyata itu telepon dari pengirim paket. "Halo, Nona Lisa, paket Anda sudah sampai, Anda perlu datang mengambilnya."Lisa melihat pengirim paket itu berada tidak jauh dari mobil.Ada troli yang berisi beberapa paket di samping orang itu.Lisa pun meminta bantuan dari Jeremy. "Jeremy, tolong bantu aku bawa barang-barang itu sebentar. Aku membeli lampu, lampu di rumahku rusak."Jeremy tidak menjawab.Namun, setelah beberapa detik pria itu pun turun dari mobil.Setelah lima menit.Jeremy menyuruh Tony menarik troli sambil mengikuti Lisa ke tempat tinggalnya.Namun, Jeremy melirik Tony.Tony pun segera mengerti, dia membuka paketnya, menggantikan lampu untuk Lisa.Jeremy ingin menelepon Thasia. Baru saja dia berbalik, Lisa sudah menabraknya."Ah!"Lisa berteriak karena terkejut.Jus blueberry di tangannya tumpah ke tubuh Jeremy.Jeremy mengerutkan keningnya, lalu dia mendengar Lisa berkata, "Maaf, jus ini produk milik temanku, aku pernah minum dan rasan

    Last Updated : 2024-10-05
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 307

    Beberapa menit kemudian Jeremy baru berkata, "Pesankan tiket penerbangan tiga hari lagi ke Negara Firlanda untukku dan Thasia.""Baik."Setelah Tony mengiakannya, dia mendengar Jeremy turun dari mobil.Pria itu berjalan ke arah Vila Anggrek.Thasia sedang sibuk di dapur, saat pria itu berjalan masuk, Thasia kebetulan sedang mengeluarkan sup ayam dari dalam dapur."Sudah pulang ya, kebetulan masakannya sudah jadi semua."Thasia hanya melirik Jeremy sekilas, lalu mengalihkan tatapannya lagi.Thasia terlihat sangat tenang.Jeremy mengerutkan keningnya.Setelah beberapa detik dia berjalan ke arah Thasia.Thasia melihat noda jus dan darah di baju pria itu."Mbak Tati, keluarkan sayur lainnya ke meja makan." Setelah itu Thasia baru menatap Jeremy. "Kamu mandi dulu, nanti aku akan menyiapkan bajumu."Thasia berbicara demikian sambil membuka celemeknya.Wanita itu bahkan tidak bertanya dari mana asalnya noda di baju Jeremy.Sorot mata wanita itu juga terlihat datar."Thasia, menurutmu apakah k

    Last Updated : 2024-10-05

Latest chapter

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status