Share

Bab 227

Tangan Jeremy memukul pantat Thasia.

Rasanya sakit.

"Aku rasa hukumanmu masih belum cukup!" kata Jeremy.

Setelah beberapa saat.

Thasia pun tidak tahan menerima hukumannya, dia masih sangat polos, mulut mengeluarkan suara dengan bergetar, "Nggak ... sudah cukup ... aku mohon, lepaskan aku ...."

Jeremy menatap Thasia yang terlihat lemas di atas meja, rambutnya berantakan, wajahnya memerah, di atas dahinya terdapat keringat.

Kemejanya sedikit terbuka hingga bagian pinggang, stockingnya sudah di robek oleh Jeremy, roknya juga sudah terangkat hingga ke bagian atas pahanya.

Air mata Thasia terus mengalir, hidungnya sudah memerah karena menangis, badannya meringkuk, terlihat sangat kasihan seperti baru dianiaya.

Jeremy pun merasa tidak tega, dia segera memeluk pihak lawan dengan posisi duduk.

Kepala Thasia sudah tidak bisa berpikir dengan jelas, dia menangis dengan tersedu-sedu, tenggorokannya terasa serak, pandangan matanya juga menjadi pudar.

Thasia seperti boneka yang hancur di pelukan Jer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status