Share

Bab 14

Author: Natasha
last update Last Updated: 2024-07-01 17:30:31
Seorang wanita yang merupakan editor majalah berkata, "Aku hanya sering mendengar kamu punya pacar, tapi kenapa dia nggak pernah muncul, benar-benar membuat orang penasaran."

Lisa memainkan rambutnya, lalu berkata dengan tertekan, "Aku nggak suka dia muncul di depan umum, jadi aku menyuruhnya nggak perlu menemaniku ke acara-acara seperti ini. Kalau kami menikah, aku pasti akan mengundang kalian."

"Misterius sekali, kalau begitu aku akan menantikannya."

Editor itu menoleh pada Thasia, lalu menganggukkan kepalanya. "Nona Thasia, kita bertemu lagi."

Thasia juga kenal wanita ini, waktu itu saat Jeremy melakukan wawancara mereka sempat bertemu.

Justru karena campur tangan wanita ini mereka jadi berhasil.

Thasia pun balas menyapa, "Bu Dela."

"Kalian saling kenal?" tanya Editor Dela pada mereka.

Lisa menjawab, "Kenal tapi nggak dekat."

Lisa segera membatasi hubungannya dengan Thasia.

Thasia juga meneruskan percakapan mereka tadi, "Berita kepulangan Nona Lisa juga tertulis karena ingin bertemu calon suami, tentu saja Bu Dela merasa penasaran, aku juga penasaran. Aku kira pacarmu orang luar, tapi sepertinya bukan."

Editor Dela bertanya lagi dengan terkejut, "Benar-benar."

"Hah, itu orang media yang menulisnya dengan sembarangan," jawab Lisa dengan tidak enak.

Sebenarnya dia yang suruh media menulis seperti itu untuk menguji Jeremy, apakah pria itu peduli kalau dirinya memiliki calon suami.

Namun, dia sempat mendengar Jeremy mabuk, berarti pria itu peduli.

"Pacarku selama ini berada di sini, dia sudah menungguku cukup lama, perasaan kami nggak pernah berubah. Aku nggak mungkin bisa jatuh cinta pada pria lain lagi di luar sana."

Tatapan Lisa tertuju pada Thasia, seakan-akan perkataan itu untuknya.

Juga mengingatkannya, tidak peduli walau Thasia dan Jeremy sudah menikah, hubungan Lisa dan Jeremy tidak akan pernah berubah.

Thasia merasa kesal, tapi dia adalah istri sah Jeremy, wanita itu tidak akan bisa mengancamnya.

"Sudah berpacaran begitu lama masih belum menikah, apa lagi yang kalian tunggu?" Thasia langsung menatap Lisa. "Orang-orang media begitu hebat, Nona Lisa juga sangat terkenal, seharusnya foto kalian bersama sempat terambil, Nona Lisa hebat sekali menutupinya dari media? Aku sering mendengar gosip dunia hiburan, sempat ada kejadian serupa dan ternyata artis itu menyukai pria yang sudah beristri."

Saat membicarakan gosip, orang-orang pun langsung berkumpul. Mereka juga mengenal Lisa.

Saat berbicara, Thasia juga melirik Lisa, sehingga semua orang menatap Lisa dengan tatapan aneh.

Editor Dela juga menunggu jawabannya, ketika melihat Lisa terdiam, dia pun merasa ragu. "Lisa, nggak mungkin, 'kan?"

Dia tahu Lisa memiliki ego yang tinggi, semua orang tahu hal itu, jadi mereka tidak pernah memikirkan kemungkinan ini.

Namun, sebagai publik figur, semua orang tahu dia punya tunangan, hanya saja masih belum ditunjukkan, hal ini memang membuat mereka penasaran.

Kata "pria beristri" seperti jarum yang menusuk hati Lisa, menghancurkan pertahanan hatinya. Dia pun mengepal tangannya sambil berkata, "Bagaimana mungkin, jangan sembarangan berbicara."

Dia tidak ingin menjadi bahan tertawaan di sebuah acara.

Thasia melirik gaunnya, lalu berkata, "Baik sekali dia ingin membelikan gaun seharga dua miliar, tapi mungkinkah ada kejadian yang pas sekali."

Begitu mendengar ini, Editor Dela berkata, "Kejadian pas apa?"

Thasia melihat Lisa dengan tatapan menyindir, lalu berkata dengan menusuk, "Kemarin aku dengar dari seseorang, bos sebuah perusahaan berselingkuh, dia membelikan selingkuhannya baju seharga dua miliar dengan kartu kredit, lalu ketahuan oleh istrinya, mereka pun ribut."

Seketika wajah Lisa memucat, dia terlihat tidak senang.

Thasia juga mengerti, walau Jeremy dan Lisa saling mencintai, selama dirinya merupakan istri Jeremy, Lisa tetap akan dianggap sebagai selingkuhan.

Lisa ini publik figur, dia tidak akan berani bertaruh dengan masa depannya.

Gadis itu tidak akan membiarkan orang-orang tahu bahwa dia menyukai suami orang lain.

Meski pernikahannya dengan Jeremy disembunyikan, tentu saja dia takut ada yang mengetahuinya, kemudian akan timbul masalah besar.

Melihat Lisa begitu tertekan dan hanya diam saja, Thasia pun menghalihkan topik pembicaraannya, "Tentu saja aku nggak bermaksud orang itu adalah Nona Lisa, aku hanya merasa kebetulan saja, aku percaya kamu nggak akan tertarik pada suami orang lain."

Editor Dela orang yang pintar, dia juga tidak ingin membuat suasana menjadi canggung, jadi dia berkata, "Aku mengenal Lisa dengan baik, dia nggak akan tertarik pada suami orang lain."

Tangan Lisa sudah hampir hancur, matanya memerah, dia pun berkata dengan senyuman memaksa, "Kalian sungguh pandai bercanda."

Thasia merasa lapar, dia pun pergi mencari makanan. Orang-orang sedang melihat pameran di luar, hanya sedikit orang yang berada di dalam.

Lisa masih tidak terima, ego-nya tidak mengizinkan Thasia menginjak-injaknya, jadi dia pun mengejar Thasia dan berkata dengan suara sedikit keras, "Thasia!"

Thasia tidak memedulikannya.

"Apa maksudmu tadi?" Mata Lisa memerah. "Kamu tadi ingin menghancurkan nama baikku?"

Thasia mengambil segelas minuman. "Kalau aku berpikir begitu, mungkinkah kamu masih bisa berdiri di depanku saat ini?"

Lisa berkata, "Kamu yang selingkuhan. Aku dan Jeremy sudah saling mencintai selama bertahun-tahun, kamu yang merusak hubungan kami, kalau nggak ada kamu, kami mungkin sudah menikah. Jeremy selalu mencintaiku, dia selama ini menunggu kepulanganku, lalu kalian akan bercerai!"

Perkataannya berhasil menusuk hati Thasia.

Batas pernikahannya dengan Jeremy hanya tiga tahun, mungkinkah hanya untuk menunggu kepulangan Lisa?

Thasia menatap Lisa, nada bicaranya menjadi dingin, "Nona Lisa, bukankah kata-katamu terdengar lucu? Aku dan Jeremy memiliki surat nikah, aku adalah istrinya, sedangkan kamu siapa? Kamu ingin orang-orang tahu kamu telah menggoda suami orang?"

Air mata mengalir dari mata Lisa, dia dengan tenang menghapusnya, lalu berkata sambil tertawa, "Tapi orang-orang nggak tahu bahwa kamu adalah istrinya Jeremy. Jangan kira aku tidak tahu, kamu menikahinya karena utang 20 miliar, semua itu demi uang! Jeremy nggak ingin ada yang tahu pernikahan kalian, dia ingin melindungi nama baikku, jadi aku nggak akan terpengaruh oleh pernikahan kalian."

Thasia menutup bibirnya, hatinya merasa lebih sakit lagi.

Ternyata begitu.

Ternyata pernikahan mereka dirahasiakan demi Lisa.

Sedangkan dirinya malah mengikuti peraturan itu dalam diam.

Melihat ekspresi Thasia sedikit berubah, Lisa pun berkata, "Thasia, dengan latar belakangmu itu, kamu menikah demi uang, mana mungkin Keluarga Okson menerimamu, jadi kamu nggak pernah dihargai oleh mereka. Kalau kamu hanya ingin uang, aku juga bisa memberikannya. Kamu mau berapa banyak untuk meninggalkan Jeremy?"

Thasia berkata, "Gaunmu saja harus dibelikan oleh Jeremy, kamu bisa memberiku berapa?"

Lisa berkata, "Dia memberiku hadiah, seharusnya dia nggak pernah memberimu gaun secantik ini, bukan?"

Thasia menghela napas, pada akhirnya dirinya yang terlihat menyedihkan. Dia pun melewati Lisa, ingin menjauhinya.

Namun, Lisa malah menariknya. "Kamu mau ke mana? Pasti perkataanku berhasil menusuk hatimu, Jeremy memang nggak pernah memilih gaun untukmu, bukan?"

Kuku Lisa yang tajam menusuk kulit Thasia sehingga dia merasa kesakitan, dia pun berkata dengan nada dingin, "Lepaskan."

Lisa malah semakin kelewatan. "Thasia, sadarlah, kamu nggak pernah dicintai, kamu hanya istri dalam kertas saja. Kenapa kamu begitu murahan, ingin memiliki pria yang bukan ...."

Plak!

Thasia menamparnya.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kasmi Yanti
si pelakor emang cari gara² ya
goodnovel comment avatar
Wawa Hartini
biar rasa tuh lisa, dia gak punya hak atas yeremy, karena dia hanya masa lalu, dari bacaan sebelumnya kalau yeremy mulai menyukai rahasia.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 15

    Wajah Lisa seketika memerah. Dia pun melepas genggamannya dan menutupi wajahnya, air matanya terjatuh, membuatnya terlihat sangat kasihan.Dia memang pantas menjadi publik figur, aktingnya berpura-pura terlihat menyedihkan sungguh menyakinkan.Kalau bukan karena sikapnya tadi, Thasia mungkin akan percaya pada aktingnya ini."Jaga sikapmu!" kata Thasia dengan suara sedikit kencang.Lisa menangis dan berkata dengan lembut, "Kak Thasia, aku juga tahu malu, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini, aku nggak merebut priamu, tolong jangan salah paham ....""Thasia!"Suara Jeremy terdengar dari kejauhan.Thasia merasa terkejut, kenapa pria itu bisa ada di sini?Kalau dipikir-pikir, mungkin Lisa memang sudah merancang semua ini.Saat Thasia menoleh, Jeremy menatapnya dengan tatapan tajam dan ekspresi tidak senang, seakan-akan dirinya telah membuat kesalahan besar.Jeremy melangkah mendekat, lalu segera menarik Lisa ke pelukannya.Tarikannya cukup keras sehingga tubuh Thasia pun terdorong mundu

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 16

    Perkataan Lisa berhenti.Thasia masih di tempat acara, dia sangat terkejut menerima telepon dari Jeremy, dia kira pria itu sudah pergi berkencan dengan Lisa.Pria itu tidak akan mengingatnya.Thasia menenangkan hatinya, seakan-akan tidak ada yang terjadi. "Masih di pameran."Jeremy berkata, "Setelah selesai kembali ke kantor denganku."Bukannya pria itu memberinya libur, kenapa sekarang menyuruhnya ke kantor.Thasia hanya bisa mengiakan.Setelah menutup telepon, Jeremy menoleh kepada Lisa di samping. "Kamu bilang apa?"Lisa awalnya ingin mencari kesempatan untuk berduaan dengan pria itu, tapi setelah mendengar perkataannya tadi, dia merasa sudah tidak mungkin lagi, dia pun menarik kembali tangannya. "Aku pulang dulu, sampai jumpa besok.""Hmm," jawab Jeremy.Namun, Lisa masih tidak mau menyerah. "Besok malam ada waktu?""Lihat keadaan dulu.""Kalau ada waktu, aku ingin mentraktirmu makan."Jeremy menjawab, "Lihat besok."Lisa menganggap pria itu setuju, dia pun merasa senang, lalu perg

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 17

    Pria itu memasukkan kedua tangannya ke kantong, tatapannya yang ramah menatap Thasia, lalu berkata, "Jason Lantan, kita pernah satu kelas saat SD dan SMP."Thasia berpikir cukup lama.Seingatnya penampilan Jason tidak seperti ini dulu.Jason dulu sangat gendut, setiap hari dia hanya duduk di belakang dan tidak bersuara.Thasia tidak terlalu dekat dengannya.Thasia dulu selalu menjadi murid dengan nilai terbaik, dia menjadi anggota komite di kelas, paling mereka hanya pernah mengobrol saat menyerahkan PR saja.Tidak menyangka pria itu malah menjadi begitu tampan sekarang."Jason?" Thasia segera tersenyum. "Kamu berubah sekali, aku hampir nggak mengenalimu.""Benarkah? Karena terlalu berubah, maklum kalau kamu nggak mengenaliku." Jason menatapnya dengan lekat. "Banyak teman-teman dulu yang nggak mengenaliku, tapi aku bisa mengenalimu."Thasia merasa sangat senang bisa bertemu teman sekolahnya dulu.Semenjak kerja dia jarang berkumpul dengan teman-teman sekolahnya dulu, semua itu karena k

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 18

    Melihat Jason masih berada di samping, Thasia takut pria itu bisa mendengar mereka, nanti suasana malah menjadi canggung. Jadi dia menyuruh Sabrina berhenti membahasnya.Sabrina pun mau tak mau menurutinya dan tidak membahas hal ini lagi.Setelah Jason beramah tamah dengan rekannya, dia kembali kepada Thasia.Sabrina berkata, "Pak Jason, kamu tamu yang cukup langkah."Jason menjawab, "Pameran Nona Sabrina sangat sukses, sudah pasti daya tariknya sangat kuat.""Hanya hobi orang zaman dahulu saja, masih nggak sebanding dengan Pak Jason." Sabrina segera mendorong Thasia. "Tadi aku dengar kalian teman lama, bagaimana kalau kamu mengantar Thasia sebentar, dia sore ini harus ke kantor."Thasia yang didorong olehnya seketika merasa panik, sebelum dia menjawab Jason sudah berkata, "Boleh juga, aku juga nggak ada kerjaan, jadi aku bisa mengantarmu."Sabrina pun mengedipkan mata pada Thasia, lalu berkata dengan sungkan, "Maaf merepotkan."Dia mendorong Thasia ke sisi Jason. "Pasti banyak yang in

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 19

    Dia melihat Thasia berada di pelukan pria lain.Kedua terlihat sangat dekat, saling memandang, seakan-akan sedang kasmaran.Seketika alis Jeremy berkerut, wajahnya yang sudah dingin menjadi lebih mengerikan, tatapan tajamnya tertuju pada kedua orang yang sedang berpelukan itu.Seingat Jeremy sepertinya Thasia tidak memiliki teman pria.Dia juga tidak pernah melihatnya.Saat ini tiba-tiba muncul seorang pria di sisinya, hal itu membuat hati Jeremy seakan-akan tersumbat, terasa tidak nyaman.Seketika langkahnya pun menjadi lebih cepat.Thasia merasa sangat terkejut sehingga dia tertegun sejenak. Setelah sadar bahwa jaraknya dengan Jason cukup dekat, dia merasa tidak enak, dia pun segera keluar dari pelukannya."Apakah kamu terluka?" tanya Jason dengan penuh perhatian."Nggak, terima kasih," jawab Thasia dengan tersenyum."Sama-sama." Jason berkata, "Kita baru saja bertemu, kata yang sering kamu ucapkan malah maaf dan terima kasih. Kamu nggak perlu begitu sungkan padaku."Jason ingin lebi

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 20

    Kalimatnya ini mengejutkan Thasia.Ini hal paling rahasia di antara mereka.Bagaimana bisa dia mengatakannya.Seketika Thasia merasa waspada.Jason merasa sangat terkejut, dia tertegun sebentar baru kembali tenang lagi. "Kenapa Pak Jeremy bisa tahu?"Jeremy ingin berbicara, tapi Thasia sudah berkata lebih dulu, "Pak Jeremy hanya bercanda."Dia segera menyela Jeremy.Bahkan dia keluar dari pelukan Jeremy, wajahnya tetap tersenyum."Selama ini aku terlalu sibuk kerja, mana mungkin sudah menikah, hal itu nggak benar," kata Thasia pada Jason.Mendengar ini, wajah Jeremy pun menegang, dia dengan kesal menatap Thasia. Bibirnya sudah membentuk garis dasar, terlihat sangat tidak senang."Ternyata begitu." Jason menghela napas lega. "Baguslah, pantas aku bingung, kenapa aku nggak mendengar kabar bahwa kamu sudah menikah."Kalau Thasia sudah menikah, dia pasti akan mendapat kabarnya.Thasia segera mengalihkan topik pembicaraan, dia tidak memberi kesempatan Jeremy menggila lagi, jadi dia berkata,

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 21

    Cindy segera mengeluarkan isi kantongnya. "Yang ini, aku takut Thasia nggak sempat mengambilnya, jadi aku membantunya ambil duluan."Melihat jas yang bukan miliknya, tatapan Jeremy menjadi semakin tajam.Jas pria.Seketika dia teringat Jason.Seingatnya saat bertemu Jason dan Thasia di pameran, wanita itu membawa kantong ini.Saat itu dia tidak terlalu memikirkannya.Ternyata isinya adalah jas pria itu.Tanpa sadar Jeremy mengepal tangannya.Cindy memperhatikan reaksinya, tidak terlalu berubah, tapi dia tahu pria itu sedang marah, pasti dia merasa kesal. Seketika Cindy bertanya, "Pak Jeremy, mau diletakkan di sini?"Jeremy menutup bibirnya, kemudian berkata dengan dingin, "Letakkan di sana."Cindy tersenyum. "Baiklah, kalau begitu aku keluar dulu."Setelah melakukan hal itu, Cindy berjalan keluar dengan puas, dia ingin lihat seberapa percayanya Jeremy terhadap Thasia.Jeremy terlihat kesal, saat kerja dia merasa jas itu mengganggu pemandangan.Setelah jam pulang kerja, Thasia baru masu

    Last Updated : 2024-07-01
  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 22

    Setelah sampai di ruang VIP, situasi di lantai dua memang lebih santai, tidak seramai di bawah.Begitu membuka pintu, ada seseorang berteriak dengan kencang, "Pak Jason sudah datang!""Jason, kamu berubah sekali, sekarang jadi lebih tampan dan kaya, banyak wanita yang berbaris untuk menjadi pacarmu."Jason menjawabnya dengan bercanda, "Benarkah? Aku ingin berbalik dulu untuk melihat apakah mereka sedang berbaris.""Kalau begitu kamu masih belum punya pasangan? Kalian para wanita yang ada di sini, dengarkan baik-baik, Jason masih belum ada pasangan, kalian harus memanfaatkan situasi saat ini dengan baik!"Setelah mengobrol dengan Jason sebentar, mereka baru menyadari kehadiran Thasia, seketika mereka tertegun dan seakan-akan mengerti sesuatu, baru berkata, "Hari ini kita kedatangan tamu langka. Thasia akhirnya kamu datang."Thasia berkata, "Maaf baru datang sekarang.""Thasia, kamu memang selalu begitu. Dulu saat reuni kamu nggak pernah ikut, kalau bukan karena Jason, aku rasa kami akan

    Last Updated : 2024-07-01

Latest chapter

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 590

    "Oke."Tatapan Kent mengikuti sosok Thasia yang berlalu.Thasia mengendarai sepedanya keluar, dia menuju ke pusat kota.Jaraknya tidak terlalu jauh.Jeremy telah memberinya sebuah vila dengan harga yang sangat mahal.Saat ini jalanan cukup ramai, dia sedang menunggu di lampu merah.Setelah lampu berwarna hijau, dia mendorong sepedanya, tiba-tiba ada orang berkata, "Biar aku bantu."Thasia menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria muda sedang mendorong belakang sepedanya.Sepertinya pria itu menyadari Thasia sedang hamil, jadi kesulitan mengendarai sepeda.Hari ini Thasia berpakaian dengan santai. Rambutnya dikepang, memakai sebuah topi dan gaun yang lebar, perutnya sedikit menonjol.Selain ibu hamil yang akan berpakaian seperti ini, yang lainnya tidak mungkin.Thasia merasa dirinya tidak selemah itu, tapi dia juga tidak ingin menolak kebaikannya, jadi dia berkata, "Terima kasih."Dia segera sampai ke seberang, orang itu berjalan ke arah yang berlawanan dengannya.Thasia lanjut meng

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 589

    Sabrina kira dirinya sedang bermimpi, dia merasa kesal, padahal sebelumnya dia melihat mereka saling mencintai, kenapa sekarang malah bercerai. "Apa yang terjadi? Jeremy itu, dasar pria berengsek, dia cepat sekali berubahnya. Nggak bisa, pokoknya aku harus memberinya pelajaran!"Thasia sudah menerima kenyataan ini. "Nggak perlu, ada baiknya kami bercerai, sekarang aku sudah punya rumah dan uang, aku sudah menjadi janda kaya, meski aku nggak bekerja seumur hidup, aku nggak akan mati kelaparan, kamu seharusnya mengucapkan selama padaku.""Keenakan wanita murahan itu!" Sabrina memosisikan dirinya seperti Thasia, mana mungkin dia terima."Biarkan saja." Thasia berkata, "Kamu nggak perlu mengurusi masalah ini, semua sudah berlalu.""Aku mengerti, hanya saja aku khawatir kamu akan merasa sedih, aku ingin bertanya apakah perlu aku temani, tapi kamu nggak menjawab panggilanku, aku juga nggak tahu kamu ada di mana. Membuatku khawatir saja." Sabrina benar-benar khawatir padanya, tapi juga tahu s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 588

    Matanya menatap ke arah Kent lagi, pria itu menatapnya dengan tatapan seperti biasa.Bagi Kent hal itu sudah biasa.Thasia akhirnya mengerti, pria ini tumbuh besar di lingkungan yang kejam dan selalu bersembunyi.Seperti katanya, Kent memang hidup di dunia yang gelap, tanpa adanya cahaya.Meski begitu Thasia tetap merasa terkejut, dia tidak mengerti padahal sama-sama manusia, kenapa mereka bisa hidup dengan cara yang sangat berbeda."Kenapa kamu memberikan darahmu padaku?" Thasia ingin menolak. "Aku nanti juga akan siuman kalau pingsan, kamu nggak perlu melukai dirimu, nggak baik bagi tubuhmu, aku nggak mau kamu bertindak seperti ini."Kent tersenyum santai, mungkin hal ini hal paling santai yang pernah dia lakukan. "Nggak masalah, hanya mengeluarkan sedikit darah saja, nggak akan mengancam nyawa.""Nggak boleh bilang begitu, lain kali nggak boleh lagi!" Thasia menentangnya dengan tegas. "Saat kamu bersamaku maka kamu juga harus dihargai, bukan barang untuk dikorbankan, kamu juga nggak

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 587

    Kent ingin menghindari, jelas dia tidak ingin Thasia menyentuhnya.Saat ini Thasia merasa lebih curiga, dia bertanya, "Kenapa kamu berdarah?"Padahal Kent sudah terluka cukup lama, meski luka di tubuhnya masih belum sembuh total, tidak seharusnya masih meneteskan darah.Kecuali lukanya bertambah lagi.Kent menarik lengan bajunya, tapi beberapa tetes darah itu tidak bisa ditutupi dengan mudah.Pria itu tersenyum, lalu mencari alasan. "Tadi saat memasak nggak sengaja terluka, bukan masalah besar."Alasan itu tidak bisa mengelabui Thasia."Kamu sudah terbiasa melakukan pembedahan, mana mungkin bisa terluka saat memasak. Kamu nggak akan bisa membohongiku!" Thasia mengerutkan keningnya, dia sama sekali tidak percaya pada penjelasannya ini. "Luka ini sepertinya bukan muncul saat kamu memasak tadi, kenapa kamu bisa terluka?"Kent terdiam.Pria itu tidak mau bilang, Thasia tetap punya mata untuk melihat, dia menarik tangan Kent, ternyata di pergelangan tangannya ada luka yang diperban dengan k

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 586

    "Ini pertama kalinya aku masak."Thasia mengangkat alisnya. "Nggak masalah, aku ingin mencicipi masakanmu, mungkin saja kamu berbakat."Setengah jam kemudian Kent baru berjalan keluar dari dapur.Tidak ada aroma gosong, berarti Kent tidak membuat dapurnya terbakar.Namun, ketika Kent meletakkan masakannya di atas meja, Thasia merasa sangat terkejut.Thasia menatap Kent dengan tatapan ketakutan.Kent pikir Thasia tidak tahu masakan apa ini, jadi dia menjelaskan dengan tenang, "Ini hati ayam, ini ampela ayam ... kedua hal itu termasuk organ dalamnya, ini badan ayam, ini bagian pahanya, ada banyak daging tapi nggak eneg ...."Setelah mendengar penjelasan Kent, dia seakan-akan mendengarkan penjelasan bagian tubuh.Bisa dibayangkan saat Kent memasak, dia membedah ayam itu, begitu melihatnya selera makan Thasia pun menghilang.Sebaliknya malah membuatnya ingin muntah.Melihat Thasia masih belum mulai makan, Kent bertanya, "Kenapa? Kelihatannya nggak enak? Padahal aku sudah berusaha membuatny

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 585

    Tatapan Kent menjadi rumit, kalau Thasia tahu apa yang telah dirinya lakukan, wanita ini pasti tidak akan berkata seperti itu.Kent saja tidak berani menyentuh tangan Thasia, apalagi melakukan hal jahat padanya.Kent tidak menolak lagi, dia membiarkan Thasia menyentuh tangannya.Mereka berdua terdiam cukup lama, warna darah di gelang mutiara yang dipakai Thasia menjadi lebih pekat, hal ini terlihat oleh wanita itu, dia pun bertanya, "Apakah mutiara di gelang ini bisa berubah warna?"Tatapan Kent menjadi lebih gelap. "Benarkah?"Thasia memosisikan gelang itu di bawah sinar matahari, memang benar warna merahnya jadi lebih pekat. "Aku kira karena ini gelang lama, jadi warnanya bisa lebih gelap, tapi sekarang warna merahnya jadi lebih pekat. Gelang ini biasanya kamu yang pakai, 'kan? Kamu nggak sadar?"Kent tanpa sadar mengelus pergelangan tangannya, tertawa sambil berkata, "Mungkin ini barang palsu, aku nggak tahu, aku nggak pernah tes."Thasia menatap Kent. "Kalau palsu mungkinkah kamu m

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 584

    Bisa dibilang hidupnya cukup beruntung.Lahir di keluarga yang harmonis, banyak orang yang baik padanya.Hanya dalam percintaan saja dia tidak beruntung.Mungkin hidupnya terlalu datar, agar hidupnya lebih berkreasi, dia harus mengalami perasaan kecewa ini.Perkataannya membuat Kent tertawa.Dia duduk di samping Thasia, menjaganya, matanya yang berwarna coklat terlihat sangat lembut."Kamu nggak pernah berkorban untukmu, tapi kamu memberiku kehidupan." Kent tidak menyembunyikan hal ini, ada hal yang harus dihadapi. "Tunggu ingatanmu pulih kamu juga akan tahu."Kent telah beberapa kali menolongnya, Thasia percaya pria ini tidak akan mencelakainya.Meski Kent bukan orang biasa.Sekarang orang yang menemaninya adalah Kent.Thasia tanpa sadar bertanya, "Kamu punya teman?""Nggak punya."Thasia bertanya lagi, "Kamu nggak ada teman?"Kent malah berkata, "Aku nggak perlu teman.""Orang tuamu di mana?""Aku nggak tahu siapa orang tuaku.""Kalau begitu kamu pasti kesepian, nggak ada keluarga da

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 583

    Bagi Lisa, dia hanya punya pilihan ini.--Thasia tidak tahu bagaimana dirinya melewati malam ini, waktu terasa sangat lama.Dia terus terjaga di sofa sepanjang malam.Setelah dia merasa lebih sadar, matahari sudah mulai terbit.Rasanya lelah.Sangat lelah.Thasia menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar mandi, dia mencuci muka, saat melihat wajahnya di kaca dia merasa terkejut.Dia kira dirinya melihat hantu.Matanya memerah, wajahnya sangat pucat, tidak ada rona darah sama sekali, dia terlihat seperti wanita sakit parah.Thasia mengelus wajahnya, dia tidak percaya dirinya menjadi seperti ini.Setelah hatinya dilukai apakah dirinya semenyedihkan ini?Tanpa Jeremy, apakah dirinya tidak bisa hidup lagi?Jawabannya tidak.Bukannya dia sempat berpikir putus hubungan dengan pria itu dan ingin bercerai?Bedanya kali ini pria itu yang meminta pisah.Thasia masih bisa hidup, dia bahkan bisa hidup dengan jauh lebih baik.Thasia sudah memutuskan, sudah cukup dia merasa sedih semalaman, hari-hari s

  • CEO Jeremy Ditinggalkan oleh Istrinya yang Hamil   Bab 582

    Lisa sudah membayangkan.Pernikahannya dan Jeremy akan semeriah apa.Dia akan menjadi pengantin paling bahagia di dunia ini.Pada saat ini, Lisa mendengar suara langkah kaki, dia kira pembantu di rumahnya, jadi dia berkata, "Kamu nggak perlu melayaniku, kamu istirahat saja."Namun, suara langkahnya tidak berhenti.Lisa mengerutkan keningnya, dia merasa sedikit kesal, jadi dia melepas maskernya sambil berkata, "Sudah aku bilang ...."Begitu dia menoleh dan melihat dengan lebih jelas siapa yang datang, dia merasa terkejut, dia membuang maskernya dan berkata dengan hormat, "Ayah ....""Lisa." Pria itu menatap Lisa, lalu berkata sambil tersenyum, "Lama nggak bertemu, ternyata kamu sudah besar."Lisa segera berdiri, dia memeluk pria itu. "Ayah, akhirnya kamu dibebaskan, aku sangat rindu padamu!"Pria yang berusia sekitar 50 tahun itu lebih tinggi sedikit dari Lisa, meski sudah tua tubuhnya cukup tegap, dia mengelus kepala Lisa dengan lembut. "Maaf membuatmu sendirian."Lisa berkata, "Nggak

DMCA.com Protection Status