Share

Fitnah Ferdinand

Di rumah keluarga Ferdinand, pria itu masih sangat emosi. Ia menunggu Jonathan pulang, tetapi sang anak tak kunjung datang. Pak Ferdinan terlihat begitu kesal, wajahnya sudah bermuram durjana. Mengapa kedua anaknya tak ada yang bisa diajak berkompromi dalam hal ini, mereka semua seolah menyalahkan dirinya. Padahal Ia melakukan apa yang menurutnya terbaik untuk menjaga harkat dan martabat keluarganya.

"Mau kopi?" tanya Bu Santi.

Pak Ferdinan menggeleng, beberapa kali ia melihat ke arah raya ponselnya. Dan lelaki itu bergumam tak jelas seperti tengah memaki seseorang.

Bu Santi memperhatikannya sejak tadi. Ada apa dengan suaminya. Terlihat gelisah dan penuh amarah. Iya sangat heran mengapa sepulang kerja suaminya itu terlihat sangat muram. Ia sudah menawarkan kopi dan beberapa camilan. Namun, ditolak mentah-mentah oleh pak Ferdinand.

Bu Santi memilih untuk duduk di sebelah suaminya, ia merasa tak enak apakah dirinya memiliki salah sampai suaminya itu bersikap seperti itu.

"Ada apa, Mas?"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status