Beranda / Romansa / Bukan Sopir Biasa / 23. Sebuah Kisah

Share

23. Sebuah Kisah

Setelah beberapa menit Bagas beraksi di bibir sang istri, dia menatap Armila dengan tatapan penuh arti. Membuat Armila meremang tubuhnya.

“Dek.”

“Hm.”

“Sudah siap belum?”

Armila pun terdiam. Dia memalingkan wajahnya ke arah lain dengan wajah memanas, karena malu. Dia ingin bilang sudah, tapi canggung rasanya. Tapi kalau bilang belum siap, rasanya dia sangat berdosa pada Bagas karena pria itu berhak atas dirinya.

Bagas yang melihat ekspresi sang istri, tahu kalau Armila sedang dalam mode malu-malu kucing. Akhirnya dia pun berinisiatif memulai aktivitas panas khas pasangan suami istri. Tanpa Bagas sangka, Armila tak menolak. Sehingga hujan yang malam itu turun dengan lebat, menjadi saksi bagi dua insan yang tengah memadu kasih. Malam yang dingin itu pun berubah menjadi hangat akibat percikan api asmara, yang kini bergelora pada diri dua sejoli tersebut.

“Terima kasih, Sayang,” bisik Bagas ketika sudah selesai dengan aktivitas panas mereka.

Armila hanya tersenyum simpul dan menutup wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status