Share

5. Ular Beludak

Author: Hana Reeves.
last update Last Updated: 2025-02-27 16:03:10

Victoria terbangun menjelang pukul enam pagi dengan kondisi kepala pusing akibat pengaruh alkohol semalam dan semua perisrtiwa yang terjadi kemarin. Victoria mengangkat tangannya dan meletakkan diatas dahinya. Dirinya seperti merasakan mimpi tapi dia juga tahu jika ini bukan khayalannya. Ini nyata! Pemandangan Roger bergumul dengan Marilyn begitu liarnya dan kata-kata pedasnya saat melihat Victoria yang terluka. Bagaimana dia kembali ke kamar hotelnya dan minum alkohol begitu banyak. Victoria tidak ingat berapa gelas dia minum semalam. 

Dan bagaimana dia salah masuk kamar hingga bertemu dengan Deron. Pipi Victoria memerah saat mengingat bagaimana ciuman panas dan sentuhan Deron di tubuhnya. Mengingat itu saja, sudah membuat tubuhnya menggelenyar dan bergairah. Victoria menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan semuanya tentang Deron. Gadis itu pun bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Victoria hendak keluar dari kamar hotelnya dan pergi ke apartemennya yang sudah dia sewa saat masih di London.

Setelah segar dan memakai kaus hitam lengan pendek, celana jeas, sepatu boot dan jaket musim panasnya, Victoria membereskan semua bawaannya termasuk gaun yang dia beli khusus kemarin. Rasanya ingin membuang gaun itu namun mengingat harganya, membuat Victoria mengurungkan niatnya. Gaun ini juga yang dilihat oleh Deron.

Victoria sekali lagi menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan bayangan pria tampan dengan brewok di rahangnya serta mata birunya yang tajam dan menghipnotis dirinya. Gadis itu membawa keluar duffle bag dan kopernya keluar lalu dia berjalan menuju lift. Victoria memencet tombol area lobby dan gadis itu menunggu sampai lift itu tiba di lantai satu.

Victoria keluar dari lift lalu berjalan menuju meja resepsionis. Gadis itu melakukan check out dan membayar tagihannya. Usai menyelesaikan semua administrasinya, Victoria pun keluar dan sebuah taksi datang lalu gadis itu masuk ke dalam mobil.

Tanpa sepengetahuan Victoria, Deron keluar dari lift di lantai yang sama. Pria itu mengenali rambut merah Victoria yang jarang dimiliki oleh wanita Italia manapun. Sudut bibir seksi pria itu tertari ke atas secara samar karena tahu Victoria sudah pergi. Deron mengambil ponselnya yang tersimpan di saku dalam jasnya. 

"Roberto, makan siang di restauran La Casa satu jam lagi!" perintah Deron.

"Baik Boss," jawab Roberto di seberang.

Deron pun menyimpan kembali ponselnya. Victoria MacAlpen. Entah mengapa Deron merasa dirinya akan bertemu dengan gadis berambut merah itu kembali.

Sementara itu, Victoria menikmati pemandangan kota Milan dan meminta pada supir taksi yang sudah tua itu untuk memperlihatkan lokasi perusahaan tempat kerjanya yang baru dengan apartemennya. Victoria melihat dari g****e map jarak dari gedung apartemennya ke kantor hanya sepuluh menit dengan berjalan kaki.

"Ini kantor TechPro, nona. Gedung apartemen milik nona, ada di blok sebelah sana. Cukup dekat," ucap sopir taksi itu ke Victoria.

"Cukup dekat ya?" Victoria tersenyum karena dirinya bisa menghemat uang transportasi.

"Benar Nona." Mobil yang membawa Victoria pun tiba di depan gedung apartemennya dan gadis itu membayar taksinya lalu turun. Victoria melangkah dengan percaya diri masuk ke dalam gedung apartemennya dan melihat agen perumahan yang dia panggil sudah datang. Keduanya pun naik ke lantai dua dimana unitnya berada dan Victoria pun mendapatkan kuncinya. 

Victoria merasa bersyukur karena transaksinya sangat lancar dan dia melihat apartemennya yang masih kosong. Gadis itu pun mengambil ponselnya dan mencari situs belanja online guna minta dikirimkan tempat tidur, kasur dan bantalnya. Setelah selesai membayar, gadis itu menunggu kirimannya datang dengan membersihkan apartemennya.

Keesokan harinya, Victoria pun sudah bersiap menuju tempat kerjanya yang baru dan dirinya sudah merasa nyaman di apartemennya meskipun belum terisi lengkap semua perabotannya. Tapi itu bukan masalah karena yang terpenting, dia tidak harus tinggal di hotel. Victoria pun turun ke lantai bawah usai mengunci unitnya dan berjalan ke arah bangunan miliik TechPro. 

Victoria bisa melihat bangunan mewah itu dengan kaca-kaca di sekelilingnya, membuatnya semakin terlihat elegan sepanjang jalan menuju TechPro. Gadis itu pun masuk dan menemui resepsionis yang memberitahukan pada HRD. Victoria pun masuk ke bagian HRD untuk menyelesaikan semua administrasi termasuk mendapatkan id card guna mempermudah dirinya. Olivia, bagian HRD membawa Victoria ke lantai sembilan dimana dia bekerja sebagai sekretaris CEO TechPro Milan.

Mereka pun tiba di lanta sembilan yang agak lengang dan Olivia melangkah ke sisi kanan  lantai sembilan itu dimana ada papan kecil bertuliskan 'CEO' di sudut atas pintu kayu mahal itu. Victoria melihat ada meja kerja dan kursi yang nyaman berada di depan ruang CEO itu lengkap dengan PC, printer dan segala sesuatu yang dibutuhkan seorang sekretarsi.

"Ini tempat kerja kamu, Victoria. Biasanya Boss baru datang sekitar siang karena setahu aku ada jadwal meeting dengan rekan bisnis dulu," ucap Olivia.

"Terima kasih Olivia," senyum Victoria yang puas dengan meja kerjanya.

"Semoga betah. Aku tinggal dulu." Olivia dan Victoria saling melambaikan tangan sebelum HRD itu berjalan menuju lift. 

Victoria lalu duduk di kursi kerjanya dan mulai menyalakan komputernya. Gadis itu mulai melihat semua isi folder yang berhubungan dengan bidang kerjanya yang sudah ada disana termasuk jadwal sang CEO yang hanya berinisial D.G.

Victoria masih beradaptasi dengan semuanya ketika mendengar suara langkah kaki. Wajahnya pun diangkatnya dari layar monitor dan dirinya terkejut saat melihat siapa yang datang.

"Wah, wah, wah ... Ternyata benar kamu ya, Vicky. Kamu memang tidak bisa berpisah dariku rupanya?" Wanita itu tertawa sinis. 

"Apa maumu Marilyn?" balas Victoria dingin.

"Tidak ada. Tadi aku sedang keluar dari ruanganku dan melihat seorang wanita berambut merah mencolok dan dugaanku benar. Itu memang kamu! Apa yang kamu lakukan disini?"

Victoria mengangkat dagunya. "Aku bekerja disini, Marilyn."

Marilyn tertawa sumbang. "Oh, segitunya kamu mengejar Roger hingga kamu rela pindah kemari? Oh, sayang, kamu itu terlalu naif! Terlalu polos ! Memangnya Roger senang didatangi kamu? Tidak!" Marilyn menyeringai menyebalkan. "Kamu itu terlalu udik !"

"Memang aku udik tapi ... aku tidak murahan seperti kamu yang dengan mudahnya tidur dengan banyak pria," jawab Victoria dengan wajah datar. "Silahkan jika kamu mau ambil Roger, aku tidak perduli."

Marilyn tertawa sinis. "Kamu bilang seperti itu, sebenarnya kamu patah hati kan? Aku bisa memuaskan Roger di ranjang dan dia juga sangat suka dengan servisku. Kamu? Mungkin macam papan kayu yang kaku dan tidak ada gairah disana!"

Mata hijau Victoria berkilat marah namun dia tetap mengontrol emosinya demi tidak terpancing dengan semua ejekan Marilyn yang sudah pernah dia terima sejak kuliah.

"Mungkin. Tapi setidaknya aku masih punya harga diri dengan tidak merebut semua pria yang dekat denganku. Sekarang, siapa yang lebih iri dan murahan? Aku atau kamu?" Victoria berdiri berhadapan dengan Marilyn. 

"Oh sayang, mau kamu berbicara sampai berbusa tentang aku, kamu tidak akan pernah menang, Vicky. Karena kamu adalah seorang pecundang sejati!" seringai Marilyn membuat Victoria mengepalkan tangannya.

"Ohya? Lalu kamu itu apa?" senyum Victoria. "Bagaimana seorang yang katanya sahabat, tega merebut pria milik sahabatnya? Siapa yang pecundang disini?"

Wajah Marilyn memerah menahan amarah karena Victoria yang dia hadapi, berbeda dengan Victoria yang dia kenal. Yang selalu penakut dan lebih suka mengalah.

"Kamu memang --"

"Apa yang terjadi disini?"

Terdengar suara bariton yang membuat kedua wanita itu menoleh dan Victoria terkejut saat tahu siapa berada di belakang Marilyn.

Deron?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ellyana Imutz
woow mantap banget berusaha menghindar & menjauh eeeh takdir berkata Laen mlh d mudah kn jln untuk saling mengenal
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    6. Dia Boss-ku?

    Victoria terkejut saat melihat ada dua orang pria disana yang mana satu adalah Deron sementara di belakangnya juga ada pria dengan wajah dingin. Victoria bisa melihat mata biru pucat pria asing itu seperti sebuah es dingin saat ini."Tu ... tuan Gonzaga ... Eh--maaf. Saya akan pergi." Marilyn hendak pergi ketika suara Deron menghentikannya."Jaga kelakuan kamu!" ucap Deron dengan nada dingin dan tidak bisa dibantah yang mampu membuat Marilyn pucat pasi. "Ba--baik tuan Gonzaga." Marilyn pun langsung bergegas pergi dari meja Victoria. Deron melihat Victoria yang sangat terkejut dan hanya tersenyum smirk. "So, nona MacAlpen. Apa yang kamu lakukan disini?"Victoria hanya bisa menganga. Deron adalah boss aku? Victoria berusaha mengembalikan wibawanya. "Selamat pagi, tuan Gonzaga. Saya adalah sekretaris baru anda. Perkenalkan, Victoria MacAlpen." Victoria mengangguk hormat.Deron hanya mengangguk angkuh. "Baiklah. Atur semua jadwalku. Sekretaris aku yang lama sudah meninggalkan datanya.

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    7. Surat Perjanjian

    Victoria menatap Deron dengan perasaan campur aduk. Benar-benar bisa memanfaatkan situasi! Victoria merasa menyesal dia tidak membaca detail tentang kontrak pekerjaannya dimana ada pasal penalti jika melakukan pemutusan kontrak di tengah jalan. Apalagi dia baru dua jam disini! Victoria lebih memilih nama baiknya dan cukup tahu jika Deron bisa melakukan apa saja. Parahnya, pria ini bisa memblacklist dirinya di berbagai perusahaan sebagai orang yang tidak bisa bersikap profesional! "Apa yang anda tawarkan, tuan Gonzaga?" tanya Victoria pada akhirnya. Deron tersenyum yang entah dimata Victoria sebagai senyum licik penuh kemenangan. "Roberto!" Victoria melihat Roberto berjalan menuju ke meja dan mengambil sebuah map dari dalam tas kerjanya. Gadis itu tidak menyangka jika Deron sudah mempersiapkan semuanya. "Silahkan dibaca Nona MacAlpen," ucap Roberto sambil menyerahkan map ke Victoria. Gadis itu membaca poin-poin yang ada di surat perjanjian. Matanya melebar saat ada poin, harus berm

    Last Updated : 2025-02-28
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    8. Victoria Curhat

    Victoria berjalan dengan santainya menuju gedung apartemennya dengan memperhatikan sekelilingnya. Bukan untuk mengawasi orang-orang tapi menghapalkan tempat makan jika dia malas memasak. Victoria melihat ada sebuah toko roti dan teringat dia belum membeli baguette yang biasa dia toast dan diberikan campuran mayonaise, alpukat dan potongan udang rebus serta kepiting. Victoria tersenyum ke arah bakernya. Mereka saling mengobrol dan Victoria berjanji akan mengambil roti dari bakeri itu.Victoria berjalan keluar sambil membawa roti dan ke arah apartemennya tanpa tahu ada sebuah mobil sport hitam berhenti di seberang mengawasi dirinya. Victoria pun masuk ke dalam gedung apartemennya dan dua orang yang di dalam mobil itu hanya memperhatikan dari jauh."Rupanya itu gedung apartemen La Sole," gumam Deron.Roberto hanya mengangguk."Oke. Sudah tahu. Ayo pulang," perintah Deron membuat Roberto menjalankan kembali mobil miik boss yang juga sahabatnya.Deron adalah orang yang tertutup dan hanya s

    Last Updated : 2025-03-01
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    9. Roger

    "Apa maksud kamu?" tanya Roger saat dia berada dalam satu tempat tidur dengan Marilyn. "Anak udik kuno itu bekerja di satu perusahaan sama kamu?""Iya. Si bloon itu sekarang adalah sekretaris boss aku, Deron Gonzaga dan tadi, dia memisahkan aku dengan si kuno itu! Aku merasa kesal ! Bagaimana dia bisa menjadi sekretaris CEO mengingat dia sangat bodoh !" omel Marilyn dengan nada cemburu berat membuat Roger menoleh ke wanita yang memeluknya dengan tubuh polosnya. "Dia dulu bekerja sebagai sekretaris juga, sayang." "Tapi di perusahaan tidak jelas ! Bahkan aku dengar, perusahaannya juga nyaris bangkrut sekarang! Yang aku tidak habis pikir, bagaimana bisa dia diterima di TechPro? Mengingat otak dia sangat dangkal hingga aku bisa memanfaatkan dia!" "Apakah dia beruntung?" gumam Roger. "Tapi dia kemarin sangat terkejut melihat kita ... " Pria itu melirik licik ke Marilyn. "Bagaimana jika kita buat dia tidak betah berada perusahaan kamu, sayang ?" Marilyn terseyum licik. "Aku suka dengan

    Last Updated : 2025-03-03
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    10. Gadis Menarik

    Victoria menatap wajah Roger dengan perasaan kesal luar biasa karena tidak hanya dia dipermainkan secara hati tapi juga dengan finansial dan itu sangat memukul egonya. Perasaannya yang tulus ke Roger, ternyata hanyalah harapan semu, sia-sia dan buang-buang waktu! Selama ini dia menunggu Roger menjadi sosok yang lebih serius dan mengambil level yang meningkat tapi ternyata ... tidak ada dalam agenda Roger yang jelas."Lebih baik kamu pergi, Roger!" usir Victoria.Roger tertawa. " Harusnya kamu yang pergi, anak kampung! Karena kamu tidak cocok disini dengan gaya pakaian kamu yang kuno dan tidak sophisticated ... Kamu memang cocoknya di Inggris yang muram bukan di Milan yang fashionable dan glamor." "Memang siapa kamu? Kok malah mengatur kehidupan aku? Kita sudah selesai Roger sejak kamu bergumul dengan liar macam binatang tidak punya aturan di atas tempat tidur kamu! Justru aku berterima kasih, karena kaku sekarang terbebas dari kamu jadi aku hanya memikirkan diri sendiri ... Seperti k

    Last Updated : 2025-03-05
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    11. Memilih Gaun

    Mobil milik Deron akhirnya tiba di sebuah restauran ekslusif yang berada tepat di seberang butik Morr. Victoria baru tahu soal ini jadi tidak heran jika tadi Deron bilang untuk datang ke butik saat dia membicarakan soal bisnis dengan Alessandro Moretti. Ketiganya pun turun dan pelayan mengantarkan mereka ke sebuah ruangan VIP. Victoria bisa melihat seorang pria sudah menunggu mereka disana dan menurutnya, Alessandro Moretti adalah pria Italia yang matang dan sangat seksi. Victoria tidak heran jika banyak wanita yang akan suka rela melemparkan tubuhnya ke pria itu. Dia sepertinya sangat panas di tempat tidur - batin Victoria. Dibandingkan Roger, mantannya itu tidak ada apa-apanya! "Alessandro ...." Deron tersenyum ke arah pria tinggi besar itu. "Deron ... Apa kabar?" senyum Alessandro sambil bersalaman dengan Deron. "Kamu ingat Roberto, asistenku dan ini sekretaris aku yang baru, Victoria MacAlpen." Deron memperkenalkan mereka semua dan Alessandro menyalami mereka satu p

    Last Updated : 2025-03-06
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    12. Make Over

    Victoria melihat dirinya di depan cermin dan melihat dirinya tampak berbeda. Kulitnya yang putih pucat khas gadis Inggris dengan gaun off shoulder warna hitam, ditambah dengan rambut merahnya yang mencolok, membuat dirinya semakin terpancar kecantikan alaminya. Aku sangat berbeda jika pakai gaun ini - batin Victoria. Deron berdiri dan menghampiri Victoria. Pria itu berdiri di belakang gadis itu. "Rambut kamu tinggal disanggul Perancis dan wajah kamu diberi makeup sedikit saja, aku yakin, kamu akan membuat semua pria menoleh dua kali," ucap Deron. Pipi Victoria sedikit menghangat. "Saya ... tidak cantik." Deron berbisik di sisi telinganya. "Oh yeah, kamu sangat cantik." Victoria merasa bulu kuduknya berdiri saat Deron berbisik dan mengingatkan saat mereka bersama di kamar hotel. Entah mengapa dirinya masih saja terpengaruh dengan Deron. Apa karena kontrak itu? Yang membuat dirinya menjadi kekasih sementara pria itu hingga mempengaruhi dirinya? "Sa .. saya akan mengg

    Last Updated : 2025-03-07
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    13. Di Pesta

    Deron nyaris tidsk bisa berkomentar karena Victoria sangat berbeda dengan apa yang dia bayangkan sebelumnya. Dalam bayangan Deron, make over yang dilakukan Mario, sangat di luar ekspektasi. Victoria menjadi sosok yang berbeda dan berubah dari gadis polos menjadi gadis yang mampu menyihir banyak pria di pesta nanti dan Deron tidak tahu bagaimana bisa menghalau pria-pria haus darah itu."Apakah aku terlalu berlebihan, Deron sayang?" tanya Mario. "Jujur, aku sangat suka mendadani sekretarismu itu karena dia memiliki banyak hal yang belum aku ekplorasi. Asal kamu tahu, aku bisa membuat Victoria menjadi orang berbeda dalam seribu model.""Tidak usah banyak-banya!" jawab Deron dingin. "Kita berangkat sekarang?"Victoria mengangguk lalu menoleh ke Mario. "Terima kasih Mario, sudah memberikan aku kesempatan untuk membersihkan diri disini dan membuat aku seperti Cinderella."Mario memeluk Victoria. "Ayo, Cinderella, pergilah berpesta tapi jangan sampai sepatumu ketinggalan di jam dua belas mal

    Last Updated : 2025-03-08

Latest chapter

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    41. Bersama Evelyn Gonzaga

    Victoria hanya mendelik mendengar ucapan tanpa filter Georgina yang tampaknya bodo amat yang penting dia sudah mengatakan apa yang ada di benaknya. Deron hanya tersenyum simpul melihat dua sahabat itu namun dia tidak marah karena tahu itu hanya gurauan garing. "Oke, aku rasa aku harus pulang. Sampai besok,sayang." Deron mencium bibir Victoria lembut. "Bye Georgie." "Bye Deron. Drive safe." Deron pun masuk ke dalam lift dan melambaikan tangannya ke Victoria dan Georgina yang membalasnya. Pintu lift itu pun tertutup. Victoria menoleh ke arah Georgina. "Really, tidur bersama?" "Hanya menyarankan." Georgina mengedikkan bahunya.Victoria menggelengkan kepalanya. "Selamat malam George.""Selamat malam Tori."***Victoria tampak cantik dengan blazer dan celana panjang musim panasnya bewarna pink pucat dan tank top hitam serta sepatu datarnya yang senada dengan bajunya plus tas tangan juga dengan warna pink. Gadis itu membuka pintu saat mendengar bel apartemennya dan tersenyum saat meli

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    40. Curhat dan Kecurigaan

    "Aku tidak tahu kamu begitu paham soal elektronik seperti ini," ucap Georgina sambil mengajak Roberto makan malam di apartemennya karena merasa sepi makan sendirian, sementara Victoria sedang diajak makan malam dengan Deron. "Bisakah kamu ceritakan siapa dirimu?""Apa maksud kamu?" balas Roberto sambil memakan fish and chipsnya.NoteFish and Chips adalah makanan pesan-bawa yang paling terkenal yang berasal dari Britania Raya. Makanan ini terdiri dari ikan (secara tradisional cod) ditepungi dengan tepung roti dan dimakan bersama kentang goreng yang dipotong panjang.Fish and chips populer di Britania dan jajahannya pada abad ke sembilan belas, seperti Australia dan Selandia Baru serta Kanada. Fish and chips juga populer di beberapa bagian di Amerika Serikat sebelah utara (New England dan Barat Laut Pasifik).Fish and chips adalah makanan populer di kalangan kelas pekerja di Britania Raya sebagai hasil dari cepatnya perkembangan penangkapan ikan dengan pukat di Laut Utara, diiringi pem

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    39. Roberto Shock

    Roberto terkejut saat Georgina menempelkan bibirnya ke bibir milik pria itu. Roberto tidak menyangka kalau gadis itu seberani itu dengannya. Ciuman dari Georgina memang tidak dia balas karena Roberto masih merasa harus mencerna semuanya. Sungguh, Roberto merasa bibir Georgina sangat manis dan satisfying. Setelah lima belas detik kemudian, Roberto mendorong tubuh Georgina hingga pagutan itu terlepas. "Miss Heathfield!" "Ada apa Roberto? Apakah ... kamu tidak suka?" goda Georgina genit."Ini bukan yang seharusnya terjadi ...." Roberto mengusap rambutnya. "Kita anggap tidak ada apapun yang terjadi sekitar ... tiga puluh detik lalu!""Awww, Roberto, ayolah kita have fun sedikit dan menikmati hidup karena hidup itu hanya sekali!" senyum Georgina. Roberto melirik ke arah meja kopi dan terdapat satu gelas berisikan whisky yang hanya separo disana. Roberto menggelengkan kepalanya tidak menduga gadis cantik ini benar-benar khas Inggris yang suka minum. For God's sake .... Ini baru jam satu

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    38. Georgina Pindah Apartemen

    Victoria menerima ciuman lembut dari Deron ketika mereka mendengar suara pintu ruang VIP dibuka. Keduanya melepaskan pagutannya dan melihat Georgina dan Roberto datang dengan wajah berseri. Georgina sih yang sebenarnya memiliki wajah berseri-seri sementara Roberto tetap dengan wajah dinginnya. "Apakah kalian bersenang-senang di bawah?" tanya Deron. "Aku yang senang, kulkas Milan ini hanya berdiri kaku macam ... kulkas !" jawab Georgina sambil menoleh ke arah Roberto yang tetap dingin tanpa ekspresi. "Ya, Roberto memang dingin begitu sih," senyum Victoria."Kalau boleh nih Deron, aku pinjam asistenmu minggu depan, boleh?" Georgina memajukan tubuhnya ke Deron tanpa takut."Ada apa kamu mau pinjam Roberto?" tanya Deron bingung."Mau aku bawa ke Imola."Deron dan Victoria menatap Georgina dengan tatapan tidak percaya. "Ke Imola?"Georgina mengagguk penuh semangat. "Aku ingin memperlihatkan sisi lain dari Imola. Aku tahu kalian sudah biasa melihat perlombaan formula satu disana tapi bel

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    37. Georgina dan Roberto

    Georgina mengajak Roberto untuk turun ke lantai satu, arena dansa, berbaur dengan banyak orang yang memang ingin melepaskan euforianya dengan melakukan emosinya dengan menari. Selain itu, tidak sedikit yang mencari pasangan meskipun hanya one nigth stand. Roberto hanya diam saja saat dirinya ditarik oleh gadis berambut hitam pendek dengan mata biru indah yang membuat dirinya seperti seorang penyihir di cerita-cerita fantasy Medieval dan membuatnya memilih tidak menolak. Bukankah menyeramkan jika membuat seorang penyihir marah. "Whoah, ini sangat berbeda dibandingkan saat aku pertama kali kemari," ucap Georgina sambil melihat interior Milano club yang tampak sophisticated. "Kita hendak apa, nona Heathfield?" tanya Roberto. "Berdansa tentu saja, Roberto ! Dan tolong, panggil aku Georgie atau G, jangan nama belakang aku. Rasanya seperti hendak memesan kamar hotel untuk traveling," kekeh Georgina. Roberto menatap wajah cantik Georgina. "Kenapa anda suka dipanggil Georgie?" "Ag

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    36. Kulkas Milan

    Georgina menatap Roberto dengan wajah kesal karena pria satu ini macam tidak bisa diajak untuk bergurau. Gadis itu hanya berjalan dengan mendongakkan wajahnya membuat dirinya seperti putri Inggris yang angkuh. Roberto hanya menatap dingin ke arah Georgina dan memilih untuk tidak berkomentar. Mereka pun masuk ke dalam mobil SUV mewah milik Deron dengan Roberto sebagai sopirnya. Deron duduk di belakang bersama dengan Victoria sementara Georgina di depan bersama Roberto. "Kita sudah pesan tempat VIP di club Milano dan yang jelas semuanya aman." Deron memeluk pinggang Victoria saat berada di dalam mobil dan duduk berdekatan. "Bukankah itu klub yang sangat sulit ditembus? Apalagi kalau tidak ada koneksi yang berpengaruh ?" tanya Georgina saat mobil mewah menuju jalan raya. "Bagaimana kamu tahu?" tanya Victoria. "Tori, aku kan tukang petualang dan sebelum kamu kemari ... Aku sudah kesini duluan dan kalau tidak ada Charles McGregor saat itu, aku tidak bisa masuk ke club itu!" jawab

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    35. Georgina dan Roberto

    Roberto dan Victoria menemui investor yang cukup potensial untuk menjadi partner TechPro. Roberto bisa melihat kemampuan persuasif Victoria, membuat para investor semakin tertarik untuk berinvestasi ke perusahaan keluarga Gonzaga. Roberto tidak menyangka jika di balik sikap polos dan naif Victoria, ternyata memiliki kemampuan bernegosiasi dengan klien potensial. Roberto sangat kagum dengan kemampuan Victoria yang selama ini tidak terlihat. Setelah mendapatkan deal dan mereka akan bertemu lagi di gedung TechPro. Mereka saling bersalaman dan kemudian, Roberto keluar bersama dengan Victoria. "Good job, nona Victoria," puji Roberto. "Terima kasih tuan Roberto. Terima kasih tadi tidak memanggil dengan panggilan yang biasanya," senyum Victoria sambil masuk ke dalam mobil. "Dan anda tidak memanggil saya dengan tuan Roberto seperti biasanya." Roberto pun duduk di kursi pengemudi. Victoria mengangguk. Suara ponselnya berbunyi dan gadis itu menerima. "Hai, Georgie." Roberto meliri

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    34. Salah Sangka

    Georgina merasa gabut setelah Victoria pergi bekerja dan dirinya mulai memeriksa kembali semua draft tulisannya yang sudah dia buat sebelumnya. Bagi Georgina, typo atau kesalahan apapun, tidak bisa dia tolerir karena akan membuat pembaca merasa tidak nyaman apalagi dia menulis dengan dua bahasa, Inggris dan Italia. Georgina memasang headphonenya dan mulai bekerja memeriksa semua artikelnya yang masih berada di draft. Setelah dirasa sudah bagus semua, Georgina pun mengirimkan ke editornya dan menunggu feedback darinya, baru setelahnya artikel itu dimuat di halaman web otomotif itu. Biasanya tidak terlalu lama karena editornya macam zombie yang nyaris tidak pernah tidur karena tidak hanya artikel darinya saja yang dipegang tapi dia juga punya penulis lain yang berada di Amerika dan Jepang. Georgina memang memegang area Eropa karena dia sangat mengenal negara-negara di Eropa, hasil solo travelingnya selama ini.Tak lama, email dari editornya pun masuk. "Good job Georgie. Akan aku muat se

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    33. Georgina Di Apartemen Victoria

    Georgina memarkiran motornya di area parkir gedung apartemen Victoria dan melepaskan helmnya. Gadis itu lalu membawa tas ransel dan duffle bag nya yang diikat di belakang, kemudian berjalan menuju lift apartemen. Victoria memang sudah memberikan kode pintu apartemennya karena hari ini, dia sudah masuk kerja sementara Georgina datang menjelang makan siang. Journalis dan pecinta petualangan itu pun tiba di lantai tempat unit apartemen Victoria berada. Georgina pun memasukkan kode pintu unit Victoria dan tersenyum karena apartemen itu sangat khas Victoria. Rapi, minimalis tapi tetap ada kesan girly disana. Georgina melihat ada memo diatas meja konsul dan membacanya. 'Ada makanan di kulkas tinggal kamu panaskan saja, Bestie. Minuman juga ada, bir dingin favorit kamu ada di kulkas juga. Jangan khawatir, kamu tidak akan kelaparan disini. Love Tori'.Georgina tertawa kecil karena tahu sahabatnya sangat memperhatikan kesenangan dirinya temasuk minuman favoritnya. Gadis itu lalu membuka kulk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status