Share

4. Georgina

Author: Hana Reeves.
last update Huling Na-update: 2025-02-27 14:46:09

Deron dan Victoria keluar dari ruang Versaille tanpa ada pembicaraan diantara mereka berdua. Gadis itu merasa dirinya sudah cukup banyak mendapatkan permasalahan dalam kurun waktu kurang dari 12 jam saja dan tidak mau menambahkan lagi. Deron melirik ke arah Victoria yang berjalan sambil menunduk dan tampak gadis itu sedang berpikir.

“Victoria?”

“Aku rasa tugas aku sebagai tameng kamu sudah selesai ya?” ucap Victoria sambil mendongakkan wajahnya ke Deron.

“Apa maksudmu ?”

“Tanggung jawabku sebagai pihak yang bersalah sudah selesai. Jadi kita berpisah sampai disini.”

Mata Deron menyambar mata hijau Victoria. “Tidak semudah itu Victoria!”

“Apa?”

“Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu masih harus melanjutkan sandiwara ini!”

Victoria mengerjap-ngerjapkan matanya. “Aku masih harus melanjutkan? Dengar, Tuan Deron, aku hanya melakukan apa yang anda minta tadi. Dan aku … aku rasa aku cukup baik menjadi kekasih dadakan kamu yang … hampir saja ketahuan karena kita belum ada persiapan apapun!”

“Dengar Victoria, aku akan menawarkan kontrak kerja yang menurutku adalah kontrak paling enak di muka bumi.”

Victoria menatap Deron dengan wajah bingung. “Kontrak … kerja?”

“Ya. Kontrak kerja menjadi kekasihku. Kamu akan mendapatkan banyak keuntungan disana! Plusnya bagiku, ibuku itu akan menyerah menjodoh-jodohkan aku dengan si Ursula itu !”

Victoria menggelengkan kepalanya. “Maaf Deron, aku tidak tertarik menjadi kekasih kontrakmu.”

Deron terkejut karena baru kali ini ada wanita yang tidak mau menjadi kekasih seorang Deron Gonzaga. “Berikan alasanmu. Apa yang kamu minta, akan aku berikan!”

“Bukan soal materi, Deron. Tapi … masalah personal. Aku baru saja mendapatkan kejadian tidak menyenangkan dari ke … eh mantan kekasihku dan untuk saat ini, aku sedang dalam krisis kepercayaan pada kaum pria. Jadi … sorry, aku menolaknya.”

Deron memandang wajah terluka Victoria. “Dia melukaimu? Parah?”

Victoria tersenyum sumbang. “Lumayan.”

“Victoria, aku menawarkan uang yang banyak.”

Victoria menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, terima kasih. Aku sudah punya pekerjaan disini jadi soal uang, bukan masalah yang mendesak buatku.”

Mereka pun tiba di depan dua lift dan kedua-duanya pun terbuka. Victoria bergegas masuk ke dalam lift sebelah kanan dan menutupnya cepat hingga Deron tidak memiliki kesempatan menyusul gadis itu. Namun Deron sempat melihat bibir Victoria mengatakan, “Goodbye Deron.”

Deron memukul pintu lift yang sudah menutup itu menuju ke lantai bawah. Pria itu tersenyum smirk.

“Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi … Vicky.”

Sementara itu Victoria harus menepuk dadanya pelan karena adrenalin yang menderanya. Victoria tidak mau mendapatkan masalah lagi dengan terlibat urusan keluarga Deron. Sudah cukup dia mendapatkan kejadian yang menyakiti hatinya hari ini. Vincentia memegang kepalanya yang mulai terasa sakit lagi sekarang setelah sebelumnya tidak ia rasakan.

Victoria rasanya ingin menangis keras-keras meratapi nasibnya tapi dia tahu itu sama saja akan membuatnya tidak bisa lepas dari bayang-bayang ucapan menyakitkan dari Roger dan gaya menjijikan Marilyn, saat mereka dipergoki oleh Victoria sedang bergumul liar.

Victoria mengambil ponselnya dan memblokir nomor Roger dan nomor Marilyn serta menghapus semua akun sosial medianya yang jarang dia update karena dia lebih fokus bekerja demi bisa menyamakan posisinya dengan Roger yang seorang manajer bank. Tapi sepertinya semua kerja kerasnya, tidak ada artinya dimata Roger.

Suara denting pintu lift terdengar dan kali ini Victoria memastikan bahwa dia berada di lantai yang benar. Gadis itu pun berjalan menuju kamarnya dan mengambil kartu dari dalam tasnya. Pintu pun terbuka dan Victoria pun masuk ke dalam lalu menutup pintunya serta melakukan kunci ganda dengan mengaitkan rantai pintu.

Victoria melemparkan tasnya sembarangan diatas tempat tidur dan mulai melepaskan gaunnya serta pakaian dalamnya. Gadis itu menyambar handuk besar yang ada di kamar mandi dan menutup tubuhnya yang mulus dengan kain berwarna putih itu. Victoria mengambil gaun tidurnya dari dalam kopernya dan masuk ke dalam kamar mandi karena dia butuh membersihkan tubuhnya.

Victoria sedang mengeringkan rambut merahnya, ketika ponselnya berbunyi. Victoria mengambil ponselnya yang ada di dalam tas, tersenyum saat tahu siapa yang menelpon dirinya.

“Halo, George,” sapanya sambil tersenyum.

“Hai Tori. Sudah sampai Milan kamu? Apakah sedang bersama Roger sekarang?” cerocos si penelepon yang dipanggil George itu.

“Batal!” cebik Victoria dengan penuh kebencian.

“Apa maksud kamu batal?” seru George bingung.

“Dia berselingkuh dariku, Georgina!” jawab Victoria dengan nada penuh amarah dan juga sedih.

“Apa? Dengan siapa?” geram Georgina atau biasa dipanggil George oleh Victoria karena sahabatnya dari junior dan high school itu memang tomboy. Sementara Georgina memanggil Victoria adalah Tori, karena nama panggilan Vicky sangat pasaran.

“Dengan Marilyn Rowan.”

Victoria bisa mendengar sahabatnya mengumpat dengan sangat kasar di seberang. “Georgie ….”

“Sudah kamu blokir? Orang itu ya, belum pernah aku lindas dengan Ducati aku!” amuk Georgina kesal. “Dengar bestie, apakah kamu akan memberikan pelajaran dengan dua orang ular beludak itu? Jika memang iya, aku dengan senang hati melakukannya !”

Victoria tertawa kecil mendengar omelan sahabatnya. “Kamu tidak usah repot-repot, bestie. Aku tidak apa-apa. Justru aku bersyukur, kami belum menikah dan aku belum tidur bersama Roger. Jadi aku tidak merasa rugi kan?”

“Nah, itu baru bestieku! You’re strong girl! Kamu kuat, Tori! Hempaskan mereka berdua! Jangan kamu kasih panggung dan kesempatan lagi ! Pantas aku tidak pernah suka dengan dua kutu itu!” ucap Georgina berapi-api.

“Sudah George. Sekarang kamu touring dimana?” tanya Victoria mengalihkan omelan sahabatnya.

“Aku di Istanbul sekarang dan aku sangat suka disini karena anjing serta kucingnya bebas. Kamu tahu sendiri kan, aku tidak bisa memelihara hewan jika masih hobi touring begini?” jawab Georgina yang memang bekerja sebagai koresponden majalah otomotif.

“Oke George, aku ingin beristirahat setelah hari ini sangat melelahkan dan menjengkelkan.” ucap Victoria.

“Oke Tori. Selamat tidur dan jika kamu butuh aku, aku akan datang.”

“Thank you bestie.” Victoria mematikan ponselnya dan melanjutkan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Setelah dirasa rambutnya sudah kering, gadis itu pun naik ke atas tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya. Victoria pun menarik selimutnya hingga sebatas dada.

Victoria mengira dirinya akan memikirkan soal Roger dan Marilyn sebelum tidur tapi dia salah. Tanpa diminta, dirinya terbayang bagaimana Deron menciumnya dengan penuh gairah dan sentuhannya, membuat tubuhnya menggelenyar. Victoria menggelengkan kepalanya. Ini hanya nafsu sesat. Tapi kenapa dia merasa rindu dengan Deron?

Kaugnay na kabanata

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    5. Ular Beludak

    Victoria terbangun menjelang pukul enam pagi dengan kondisi kepala pusing akibat pengaruh alkohol semalam dan semua perisrtiwa yang terjadi kemarin. Victoria mengangkat tangannya dan meletakkan diatas dahinya. Dirinya seperti merasakan mimpi tapi dia juga tahu jika ini bukan khayalannya. Ini nyata! Pemandangan Roger bergumul dengan Marilyn begitu liarnya dan kata-kata pedasnya saat melihat Victoria yang terluka. Bagaimana dia kembali ke kamar hotelnya dan minum alkohol begitu banyak. Victoria tidak ingat berapa gelas dia minum semalam. Dan bagaimana dia salah masuk kamar hingga bertemu dengan Deron. Pipi Victoria memerah saat mengingat bagaimana ciuman panas dan sentuhan Deron di tubuhnya. Mengingat itu saja, sudah membuat tubuhnya menggelenyar dan bergairah. Victoria menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan semuanya tentang Deron. Gadis itu pun bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Victoria hendak keluar dari kamar hotelnya dan

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    6. Dia Boss-ku?

    Victoria terkejut saat melihat ada dua orang pria disana yang mana satu adalah Deron sementara di belakangnya juga ada pria dengan wajah dingin. Victoria bisa melihat mata biru pucat pria asing itu seperti sebuah es dingin saat ini."Tu ... tuan Gonzaga ... Eh--maaf. Saya akan pergi." Marilyn hendak pergi ketika suara Deron menghentikannya."Jaga kelakuan kamu!" ucap Deron dengan nada dingin dan tidak bisa dibantah yang mampu membuat Marilyn pucat pasi. "Ba--baik tuan Gonzaga." Marilyn pun langsung bergegas pergi dari meja Victoria. Deron melihat Victoria yang sangat terkejut dan hanya tersenyum smirk. "So, nona MacAlpen. Apa yang kamu lakukan disini?"Victoria hanya bisa menganga. Deron adalah boss aku? Victoria berusaha mengembalikan wibawanya. "Selamat pagi, tuan Gonzaga. Saya adalah sekretaris baru anda. Perkenalkan, Victoria MacAlpen." Victoria mengangguk hormat.Deron hanya mengangguk angkuh. "Baiklah. Atur semua jadwalku. Sekretaris aku yang lama sudah meninggalkan datanya.

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    7. Surat Perjanjian

    Victoria menatap Deron dengan perasaan campur aduk. Benar-benar bisa memanfaatkan situasi! Victoria merasa menyesal dia tidak membaca detail tentang kontrak pekerjaannya dimana ada pasal penalti jika melakukan pemutusan kontrak di tengah jalan. Apalagi dia baru dua jam disini! Victoria lebih memilih nama baiknya dan cukup tahu jika Deron bisa melakukan apa saja. Parahnya, pria ini bisa memblacklist dirinya di berbagai perusahaan sebagai orang yang tidak bisa bersikap profesional!"Apa yang anda tawarkan, tuan Gonzaga?" tanya Victoria pada akhirnya.Deron tersenyum yang entah dimata Victoria sebagai senyum licik penuh kemenangan. "Roberto!"Victoria melihat Roberto berjalan menuju ke meja dan mengambil sebuah map dari dalam tas kerjanya. Gadis itu tidak menyangka jika Deron sudah mempersiapkan semuanya."Silahkan dibaca Nona MacAlpen," ucap Roberto sambil menyerahkan map ke Victoria.Gadis itu membaca poin-poin yang ada di surat perjanjian. Matanya melebar saat ada poin, harus bermesra

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    1. Victoria

    “Siapa yang sudi tidur dengan gadis kuno dan kampungan seperti kamu?!” Ucapan Roger terus terngiang di kepala Victoria meski pikirannya sudah cukup kabur karena alkohol. Gadis itu kemudian meminta satu gelas lagi dan menenggaknya habis dalam sekali teguk sebelum berdiri dan berjalan menuju lift. Guna menuju ke kamarnya yang terletak di lantai 14. Sesampainya di depan kamar yang dituju, Victoria membuka pintu dan langsung membuka pakaiannya hingga menyisakan sepasang pakaian dalam berenda merah maroon yang mampu menggoda pria manapun. Sayangnya, kekasihnya ... ralat mantan kekasihnya lebih tertarik dengan yang lain. Pakaian dalam ini awalnya ia beli untuk memulai malam panas dengan Roger, karena hari ini adalah hari anniversary mereka yang kedua.Namun, siapa sangka kalau Roger ternyata sudah lebih dulu menghabiskan malam panas itu dengan sahabatnya, Marilyn? Mengingat itu, Victoria merasa kesal, karena Roger sama sekali tak pernah menyentuhnya lebih dari bersentuhan tangan. Bahka

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    2. Deron

    Victoria masih tidak bisa menggerakkan badannya setelah Deron melepaskan pagutan bibir mereka. Rasa syok membuat badannya kaku dan hanya bisa merasakan sensasi hangat pria itu di bibirnya.Hingga setelah pria itu berbalik untuk melihat siapa yang datang, Victoria baru ikut menoleh dan menatap sosok wanita paruh baya yang berdiri di dekat pintu. Victoria bersumpah dia melihat pria asing yang bernama Deron itu, sempat menyunggingkan senyum licik. “Siapa kamu?! Apa yang kamu lakukan bersama anak saya?!” bentak wanita yang diperkirakan berusia sekitar lima puluhan itu sambil menunjuk ke arah Victoria yang masih sedikit gemetar antara ciuman panas dengan Deron dan bentakan wanita asing yang mengatakan pria di depannya adalah putranya. Victoria hendak menjawab, tapi Deron sudah lebih dulu menggenggam tangannya dan meliriknya sekilas dengan pandangan meyakinkan. “Mama tidak ada urusan dengan Victoria.” Terdengar suara bariton itu sangat dalam dan dingin.Victoria terkejut bagaimana Der

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    3. Keributan

    Mendengar ucapan Deron, semua orang yang duduk di meja itu terperangah, terutama Ursula. Gadis yang duduk di tengah-tengah orang tuanya itu bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya dengan tatapan tidak terima.“Deron, sebaiknya kamu jangan bercanda di situasi seperti ini. Perjodohan kita sudah lama direncanakan dan kamu sama sekali tak punya kekasih!”Ursula berkata dengan percaya diri. Sebab, selama ini Elena memang selalu menegaskan kalau pria itu tak punya belahan hati. Ursula bahkan sudah mengamati sendiri kalau Deron sama sekali tak pernah kelihatan bersama wanita. Lalu, dari mana datangnya calon istri ini?!“Kamu berbicara seperti sangat mengenal dengan kehidupan pribadiku,” jawaban Deron membuat Ursula tersentak dan kesulitan untuk kembali berargumen. Bahkan Deron mengajak Victoria duduk dengan menarik kursi layaknya seorang gentleman dan gadis itu pun duduk. Deron menyusul duduk di sebelahnya dan menggenggam tangan Victoria lagi sembari menatap gadis itu dengan tatapan de

    Huling Na-update : 2025-02-27

Pinakabagong kabanata

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    7. Surat Perjanjian

    Victoria menatap Deron dengan perasaan campur aduk. Benar-benar bisa memanfaatkan situasi! Victoria merasa menyesal dia tidak membaca detail tentang kontrak pekerjaannya dimana ada pasal penalti jika melakukan pemutusan kontrak di tengah jalan. Apalagi dia baru dua jam disini! Victoria lebih memilih nama baiknya dan cukup tahu jika Deron bisa melakukan apa saja. Parahnya, pria ini bisa memblacklist dirinya di berbagai perusahaan sebagai orang yang tidak bisa bersikap profesional!"Apa yang anda tawarkan, tuan Gonzaga?" tanya Victoria pada akhirnya.Deron tersenyum yang entah dimata Victoria sebagai senyum licik penuh kemenangan. "Roberto!"Victoria melihat Roberto berjalan menuju ke meja dan mengambil sebuah map dari dalam tas kerjanya. Gadis itu tidak menyangka jika Deron sudah mempersiapkan semuanya."Silahkan dibaca Nona MacAlpen," ucap Roberto sambil menyerahkan map ke Victoria.Gadis itu membaca poin-poin yang ada di surat perjanjian. Matanya melebar saat ada poin, harus bermesra

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    6. Dia Boss-ku?

    Victoria terkejut saat melihat ada dua orang pria disana yang mana satu adalah Deron sementara di belakangnya juga ada pria dengan wajah dingin. Victoria bisa melihat mata biru pucat pria asing itu seperti sebuah es dingin saat ini."Tu ... tuan Gonzaga ... Eh--maaf. Saya akan pergi." Marilyn hendak pergi ketika suara Deron menghentikannya."Jaga kelakuan kamu!" ucap Deron dengan nada dingin dan tidak bisa dibantah yang mampu membuat Marilyn pucat pasi. "Ba--baik tuan Gonzaga." Marilyn pun langsung bergegas pergi dari meja Victoria. Deron melihat Victoria yang sangat terkejut dan hanya tersenyum smirk. "So, nona MacAlpen. Apa yang kamu lakukan disini?"Victoria hanya bisa menganga. Deron adalah boss aku? Victoria berusaha mengembalikan wibawanya. "Selamat pagi, tuan Gonzaga. Saya adalah sekretaris baru anda. Perkenalkan, Victoria MacAlpen." Victoria mengangguk hormat.Deron hanya mengangguk angkuh. "Baiklah. Atur semua jadwalku. Sekretaris aku yang lama sudah meninggalkan datanya.

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    5. Ular Beludak

    Victoria terbangun menjelang pukul enam pagi dengan kondisi kepala pusing akibat pengaruh alkohol semalam dan semua perisrtiwa yang terjadi kemarin. Victoria mengangkat tangannya dan meletakkan diatas dahinya. Dirinya seperti merasakan mimpi tapi dia juga tahu jika ini bukan khayalannya. Ini nyata! Pemandangan Roger bergumul dengan Marilyn begitu liarnya dan kata-kata pedasnya saat melihat Victoria yang terluka. Bagaimana dia kembali ke kamar hotelnya dan minum alkohol begitu banyak. Victoria tidak ingat berapa gelas dia minum semalam. Dan bagaimana dia salah masuk kamar hingga bertemu dengan Deron. Pipi Victoria memerah saat mengingat bagaimana ciuman panas dan sentuhan Deron di tubuhnya. Mengingat itu saja, sudah membuat tubuhnya menggelenyar dan bergairah. Victoria menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan semuanya tentang Deron. Gadis itu pun bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Victoria hendak keluar dari kamar hotelnya dan

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    4. Georgina

    Deron dan Victoria keluar dari ruang Versaille tanpa ada pembicaraan diantara mereka berdua. Gadis itu merasa dirinya sudah cukup banyak mendapatkan permasalahan dalam kurun waktu kurang dari 12 jam saja dan tidak mau menambahkan lagi. Deron melirik ke arah Victoria yang berjalan sambil menunduk dan tampak gadis itu sedang berpikir.“Victoria?”“Aku rasa tugas aku sebagai tameng kamu sudah selesai ya?” ucap Victoria sambil mendongakkan wajahnya ke Deron.“Apa maksudmu ?”“Tanggung jawabku sebagai pihak yang bersalah sudah selesai. Jadi kita berpisah sampai disini.”Mata Deron menyambar mata hijau Victoria. “Tidak semudah itu Victoria!”“Apa?”“Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu masih harus melanjutkan sandiwara ini!” Victoria mengerjap-ngerjapkan matanya. “Aku masih harus melanjutkan? Dengar, Tuan Deron, aku hanya melakukan apa yang anda minta tadi. Dan aku … aku rasa aku cukup baik menjadi kekasih dadakan kamu yang … hampir saja ketahuan karena kita belum ada persiapan apapun!

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    3. Keributan

    Mendengar ucapan Deron, semua orang yang duduk di meja itu terperangah, terutama Ursula. Gadis yang duduk di tengah-tengah orang tuanya itu bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya dengan tatapan tidak terima.“Deron, sebaiknya kamu jangan bercanda di situasi seperti ini. Perjodohan kita sudah lama direncanakan dan kamu sama sekali tak punya kekasih!”Ursula berkata dengan percaya diri. Sebab, selama ini Elena memang selalu menegaskan kalau pria itu tak punya belahan hati. Ursula bahkan sudah mengamati sendiri kalau Deron sama sekali tak pernah kelihatan bersama wanita. Lalu, dari mana datangnya calon istri ini?!“Kamu berbicara seperti sangat mengenal dengan kehidupan pribadiku,” jawaban Deron membuat Ursula tersentak dan kesulitan untuk kembali berargumen. Bahkan Deron mengajak Victoria duduk dengan menarik kursi layaknya seorang gentleman dan gadis itu pun duduk. Deron menyusul duduk di sebelahnya dan menggenggam tangan Victoria lagi sembari menatap gadis itu dengan tatapan de

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    2. Deron

    Victoria masih tidak bisa menggerakkan badannya setelah Deron melepaskan pagutan bibir mereka. Rasa syok membuat badannya kaku dan hanya bisa merasakan sensasi hangat pria itu di bibirnya.Hingga setelah pria itu berbalik untuk melihat siapa yang datang, Victoria baru ikut menoleh dan menatap sosok wanita paruh baya yang berdiri di dekat pintu. Victoria bersumpah dia melihat pria asing yang bernama Deron itu, sempat menyunggingkan senyum licik. “Siapa kamu?! Apa yang kamu lakukan bersama anak saya?!” bentak wanita yang diperkirakan berusia sekitar lima puluhan itu sambil menunjuk ke arah Victoria yang masih sedikit gemetar antara ciuman panas dengan Deron dan bentakan wanita asing yang mengatakan pria di depannya adalah putranya. Victoria hendak menjawab, tapi Deron sudah lebih dulu menggenggam tangannya dan meliriknya sekilas dengan pandangan meyakinkan. “Mama tidak ada urusan dengan Victoria.” Terdengar suara bariton itu sangat dalam dan dingin.Victoria terkejut bagaimana Der

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    1. Victoria

    “Siapa yang sudi tidur dengan gadis kuno dan kampungan seperti kamu?!” Ucapan Roger terus terngiang di kepala Victoria meski pikirannya sudah cukup kabur karena alkohol. Gadis itu kemudian meminta satu gelas lagi dan menenggaknya habis dalam sekali teguk sebelum berdiri dan berjalan menuju lift. Guna menuju ke kamarnya yang terletak di lantai 14. Sesampainya di depan kamar yang dituju, Victoria membuka pintu dan langsung membuka pakaiannya hingga menyisakan sepasang pakaian dalam berenda merah maroon yang mampu menggoda pria manapun. Sayangnya, kekasihnya ... ralat mantan kekasihnya lebih tertarik dengan yang lain. Pakaian dalam ini awalnya ia beli untuk memulai malam panas dengan Roger, karena hari ini adalah hari anniversary mereka yang kedua.Namun, siapa sangka kalau Roger ternyata sudah lebih dulu menghabiskan malam panas itu dengan sahabatnya, Marilyn? Mengingat itu, Victoria merasa kesal, karena Roger sama sekali tak pernah menyentuhnya lebih dari bersentuhan tangan. Bahka

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status