Share

4. Georgina

Author: Hana Reeves.
last update Last Updated: 2025-02-27 14:46:09

Deron dan Victoria keluar dari ruang Versaille tanpa ada pembicaraan diantara mereka berdua. Gadis itu merasa dirinya sudah cukup banyak mendapatkan permasalahan dalam kurun waktu kurang dari 12 jam saja dan tidak mau menambahkan lagi. Deron melirik ke arah Victoria yang berjalan sambil menunduk dan tampak gadis itu sedang berpikir.

“Victoria?”

“Aku rasa tugas aku sebagai tameng kamu sudah selesai ya?” ucap Victoria sambil mendongakkan wajahnya ke Deron.

“Apa maksudmu ?”

“Tanggung jawabku sebagai pihak yang bersalah sudah selesai. Jadi kita berpisah sampai disini.”

Mata Deron menyambar mata hijau Victoria. “Tidak semudah itu Victoria!”

“Apa?”

“Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu masih harus melanjutkan sandiwara ini!”

Victoria mengerjap-ngerjapkan matanya. “Aku masih harus melanjutkan? Dengar, Tuan Deron, aku hanya melakukan apa yang anda minta tadi. Dan aku … aku rasa aku cukup baik menjadi kekasih dadakan kamu yang … hampir saja ketahuan karena kita belum ada persiapan apapun!”

“Dengar Victoria, aku akan menawarkan kontrak kerja yang menurutku adalah kontrak paling enak di muka bumi.”

Victoria menatap Deron dengan wajah bingung. “Kontrak … kerja?”

“Ya. Kontrak kerja menjadi kekasihku. Kamu akan mendapatkan banyak keuntungan disana! Plusnya bagiku, ibuku itu akan menyerah menjodoh-jodohkan aku dengan si Ursula itu !”

Victoria menggelengkan kepalanya. “Maaf Deron, aku tidak tertarik menjadi kekasih kontrakmu.”

Deron terkejut karena baru kali ini ada wanita yang tidak mau menjadi kekasih seorang Deron Gonzaga. “Berikan alasanmu. Apa yang kamu minta, akan aku berikan!”

“Bukan soal materi, Deron. Tapi … masalah personal. Aku baru saja mendapatkan kejadian tidak menyenangkan dari ke … eh mantan kekasihku dan untuk saat ini, aku sedang dalam krisis kepercayaan pada kaum pria. Jadi … sorry, aku menolaknya.”

Deron memandang wajah terluka Victoria. “Dia melukaimu? Parah?”

Victoria tersenyum sumbang. “Lumayan.”

“Victoria, aku menawarkan uang yang banyak.”

Victoria menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, terima kasih. Aku sudah punya pekerjaan disini jadi soal uang, bukan masalah yang mendesak buatku.”

Mereka pun tiba di depan dua lift dan kedua-duanya pun terbuka. Victoria bergegas masuk ke dalam lift sebelah kanan dan menutupnya cepat hingga Deron tidak memiliki kesempatan menyusul gadis itu. Namun Deron sempat melihat bibir Victoria mengatakan, “Goodbye Deron.”

Deron memukul pintu lift yang sudah menutup itu menuju ke lantai bawah. Pria itu tersenyum smirk.

“Suatu hari nanti, kita akan bertemu lagi … Vicky.”

Sementara itu Victoria harus menepuk dadanya pelan karena adrenalin yang menderanya. Victoria tidak mau mendapatkan masalah lagi dengan terlibat urusan keluarga Deron. Sudah cukup dia mendapatkan kejadian yang menyakiti hatinya hari ini. Vincentia memegang kepalanya yang mulai terasa sakit lagi sekarang setelah sebelumnya tidak ia rasakan.

Victoria rasanya ingin menangis keras-keras meratapi nasibnya tapi dia tahu itu sama saja akan membuatnya tidak bisa lepas dari bayang-bayang ucapan menyakitkan dari Roger dan gaya menjijikan Marilyn, saat mereka dipergoki oleh Victoria sedang bergumul liar.

Victoria mengambil ponselnya dan memblokir nomor Roger dan nomor Marilyn serta menghapus semua akun sosial medianya yang jarang dia update karena dia lebih fokus bekerja demi bisa menyamakan posisinya dengan Roger yang seorang manajer bank. Tapi sepertinya semua kerja kerasnya, tidak ada artinya dimata Roger.

Suara denting pintu lift terdengar dan kali ini Victoria memastikan bahwa dia berada di lantai yang benar. Gadis itu pun berjalan menuju kamarnya dan mengambil kartu dari dalam tasnya. Pintu pun terbuka dan Victoria pun masuk ke dalam lalu menutup pintunya serta melakukan kunci ganda dengan mengaitkan rantai pintu.

Victoria melemparkan tasnya sembarangan diatas tempat tidur dan mulai melepaskan gaunnya serta pakaian dalamnya. Gadis itu menyambar handuk besar yang ada di kamar mandi dan menutup tubuhnya yang mulus dengan kain berwarna putih itu. Victoria mengambil gaun tidurnya dari dalam kopernya dan masuk ke dalam kamar mandi karena dia butuh membersihkan tubuhnya.

Victoria sedang mengeringkan rambut merahnya, ketika ponselnya berbunyi. Victoria mengambil ponselnya yang ada di dalam tas, tersenyum saat tahu siapa yang menelpon dirinya.

“Halo, George,” sapanya sambil tersenyum.

“Hai Tori. Sudah sampai Milan kamu? Apakah sedang bersama Roger sekarang?” cerocos si penelepon yang dipanggil George itu.

“Batal!” cebik Victoria dengan penuh kebencian.

“Apa maksud kamu batal?” seru George bingung.

“Dia berselingkuh dariku, Georgina!” jawab Victoria dengan nada penuh amarah dan juga sedih.

“Apa? Dengan siapa?” geram Georgina atau biasa dipanggil George oleh Victoria karena sahabatnya dari junior dan high school itu memang tomboy. Sementara Georgina memanggil Victoria adalah Tori, karena nama panggilan Vicky sangat pasaran.

“Dengan Marilyn Rowan.”

Victoria bisa mendengar sahabatnya mengumpat dengan sangat kasar di seberang. “Georgie ….”

“Sudah kamu blokir? Orang itu ya, belum pernah aku lindas dengan Ducati aku!” amuk Georgina kesal. “Dengar bestie, apakah kamu akan memberikan pelajaran dengan dua orang ular beludak itu? Jika memang iya, aku dengan senang hati melakukannya !”

Victoria tertawa kecil mendengar omelan sahabatnya. “Kamu tidak usah repot-repot, bestie. Aku tidak apa-apa. Justru aku bersyukur, kami belum menikah dan aku belum tidur bersama Roger. Jadi aku tidak merasa rugi kan?”

“Nah, itu baru bestieku! You’re strong girl! Kamu kuat, Tori! Hempaskan mereka berdua! Jangan kamu kasih panggung dan kesempatan lagi ! Pantas aku tidak pernah suka dengan dua kutu itu!” ucap Georgina berapi-api.

“Sudah George. Sekarang kamu touring dimana?” tanya Victoria mengalihkan omelan sahabatnya.

“Aku di Istanbul sekarang dan aku sangat suka disini karena anjing serta kucingnya bebas. Kamu tahu sendiri kan, aku tidak bisa memelihara hewan jika masih hobi touring begini?” jawab Georgina yang memang bekerja sebagai koresponden majalah otomotif.

“Oke George, aku ingin beristirahat setelah hari ini sangat melelahkan dan menjengkelkan.” ucap Victoria.

“Oke Tori. Selamat tidur dan jika kamu butuh aku, aku akan datang.”

“Thank you bestie.” Victoria mematikan ponselnya dan melanjutkan mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Setelah dirasa rambutnya sudah kering, gadis itu pun naik ke atas tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya. Victoria pun menarik selimutnya hingga sebatas dada.

Victoria mengira dirinya akan memikirkan soal Roger dan Marilyn sebelum tidur tapi dia salah. Tanpa diminta, dirinya terbayang bagaimana Deron menciumnya dengan penuh gairah dan sentuhannya, membuat tubuhnya menggelenyar. Victoria menggelengkan kepalanya. Ini hanya nafsu sesat. Tapi kenapa dia merasa rindu dengan Deron?

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ellyana Imutz
yakin deron u pasti dapetin Vicky nth Kpn nikmati aj proses ny...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    5. Ular Beludak

    Victoria terbangun menjelang pukul enam pagi dengan kondisi kepala pusing akibat pengaruh alkohol semalam dan semua perisrtiwa yang terjadi kemarin. Victoria mengangkat tangannya dan meletakkan diatas dahinya. Dirinya seperti merasakan mimpi tapi dia juga tahu jika ini bukan khayalannya. Ini nyata! Pemandangan Roger bergumul dengan Marilyn begitu liarnya dan kata-kata pedasnya saat melihat Victoria yang terluka. Bagaimana dia kembali ke kamar hotelnya dan minum alkohol begitu banyak. Victoria tidak ingat berapa gelas dia minum semalam. Dan bagaimana dia salah masuk kamar hingga bertemu dengan Deron. Pipi Victoria memerah saat mengingat bagaimana ciuman panas dan sentuhan Deron di tubuhnya. Mengingat itu saja, sudah membuat tubuhnya menggelenyar dan bergairah. Victoria menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan semuanya tentang Deron. Gadis itu pun bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Victoria hendak keluar dari kamar hotelnya dan

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    6. Dia Boss-ku?

    Victoria terkejut saat melihat ada dua orang pria disana yang mana satu adalah Deron sementara di belakangnya juga ada pria dengan wajah dingin. Victoria bisa melihat mata biru pucat pria asing itu seperti sebuah es dingin saat ini."Tu ... tuan Gonzaga ... Eh--maaf. Saya akan pergi." Marilyn hendak pergi ketika suara Deron menghentikannya."Jaga kelakuan kamu!" ucap Deron dengan nada dingin dan tidak bisa dibantah yang mampu membuat Marilyn pucat pasi. "Ba--baik tuan Gonzaga." Marilyn pun langsung bergegas pergi dari meja Victoria. Deron melihat Victoria yang sangat terkejut dan hanya tersenyum smirk. "So, nona MacAlpen. Apa yang kamu lakukan disini?"Victoria hanya bisa menganga. Deron adalah boss aku? Victoria berusaha mengembalikan wibawanya. "Selamat pagi, tuan Gonzaga. Saya adalah sekretaris baru anda. Perkenalkan, Victoria MacAlpen." Victoria mengangguk hormat.Deron hanya mengangguk angkuh. "Baiklah. Atur semua jadwalku. Sekretaris aku yang lama sudah meninggalkan datanya.

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    7. Surat Perjanjian

    Victoria menatap Deron dengan perasaan campur aduk. Benar-benar bisa memanfaatkan situasi! Victoria merasa menyesal dia tidak membaca detail tentang kontrak pekerjaannya dimana ada pasal penalti jika melakukan pemutusan kontrak di tengah jalan. Apalagi dia baru dua jam disini! Victoria lebih memilih nama baiknya dan cukup tahu jika Deron bisa melakukan apa saja. Parahnya, pria ini bisa memblacklist dirinya di berbagai perusahaan sebagai orang yang tidak bisa bersikap profesional! "Apa yang anda tawarkan, tuan Gonzaga?" tanya Victoria pada akhirnya. Deron tersenyum yang entah dimata Victoria sebagai senyum licik penuh kemenangan. "Roberto!" Victoria melihat Roberto berjalan menuju ke meja dan mengambil sebuah map dari dalam tas kerjanya. Gadis itu tidak menyangka jika Deron sudah mempersiapkan semuanya. "Silahkan dibaca Nona MacAlpen," ucap Roberto sambil menyerahkan map ke Victoria. Gadis itu membaca poin-poin yang ada di surat perjanjian. Matanya melebar saat ada poin, harus berm

    Last Updated : 2025-02-28
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    8. Victoria Curhat

    Victoria berjalan dengan santainya menuju gedung apartemennya dengan memperhatikan sekelilingnya. Bukan untuk mengawasi orang-orang tapi menghapalkan tempat makan jika dia malas memasak. Victoria melihat ada sebuah toko roti dan teringat dia belum membeli baguette yang biasa dia toast dan diberikan campuran mayonaise, alpukat dan potongan udang rebus serta kepiting. Victoria tersenyum ke arah bakernya. Mereka saling mengobrol dan Victoria berjanji akan mengambil roti dari bakeri itu.Victoria berjalan keluar sambil membawa roti dan ke arah apartemennya tanpa tahu ada sebuah mobil sport hitam berhenti di seberang mengawasi dirinya. Victoria pun masuk ke dalam gedung apartemennya dan dua orang yang di dalam mobil itu hanya memperhatikan dari jauh."Rupanya itu gedung apartemen La Sole," gumam Deron.Roberto hanya mengangguk."Oke. Sudah tahu. Ayo pulang," perintah Deron membuat Roberto menjalankan kembali mobil miik boss yang juga sahabatnya.Deron adalah orang yang tertutup dan hanya s

    Last Updated : 2025-03-01
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    9. Roger

    "Apa maksud kamu?" tanya Roger saat dia berada dalam satu tempat tidur dengan Marilyn. "Anak udik kuno itu bekerja di satu perusahaan sama kamu?""Iya. Si bloon itu sekarang adalah sekretaris boss aku, Deron Gonzaga dan tadi, dia memisahkan aku dengan si kuno itu! Aku merasa kesal ! Bagaimana dia bisa menjadi sekretaris CEO mengingat dia sangat bodoh !" omel Marilyn dengan nada cemburu berat membuat Roger menoleh ke wanita yang memeluknya dengan tubuh polosnya. "Dia dulu bekerja sebagai sekretaris juga, sayang." "Tapi di perusahaan tidak jelas ! Bahkan aku dengar, perusahaannya juga nyaris bangkrut sekarang! Yang aku tidak habis pikir, bagaimana bisa dia diterima di TechPro? Mengingat otak dia sangat dangkal hingga aku bisa memanfaatkan dia!" "Apakah dia beruntung?" gumam Roger. "Tapi dia kemarin sangat terkejut melihat kita ... " Pria itu melirik licik ke Marilyn. "Bagaimana jika kita buat dia tidak betah berada perusahaan kamu, sayang ?" Marilyn terseyum licik. "Aku suka dengan

    Last Updated : 2025-03-03
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    10. Gadis Menarik

    Victoria menatap wajah Roger dengan perasaan kesal luar biasa karena tidak hanya dia dipermainkan secara hati tapi juga dengan finansial dan itu sangat memukul egonya. Perasaannya yang tulus ke Roger, ternyata hanyalah harapan semu, sia-sia dan buang-buang waktu! Selama ini dia menunggu Roger menjadi sosok yang lebih serius dan mengambil level yang meningkat tapi ternyata ... tidak ada dalam agenda Roger yang jelas."Lebih baik kamu pergi, Roger!" usir Victoria.Roger tertawa. " Harusnya kamu yang pergi, anak kampung! Karena kamu tidak cocok disini dengan gaya pakaian kamu yang kuno dan tidak sophisticated ... Kamu memang cocoknya di Inggris yang muram bukan di Milan yang fashionable dan glamor." "Memang siapa kamu? Kok malah mengatur kehidupan aku? Kita sudah selesai Roger sejak kamu bergumul dengan liar macam binatang tidak punya aturan di atas tempat tidur kamu! Justru aku berterima kasih, karena kaku sekarang terbebas dari kamu jadi aku hanya memikirkan diri sendiri ... Seperti k

    Last Updated : 2025-03-05
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    11. Memilih Gaun

    Mobil milik Deron akhirnya tiba di sebuah restauran ekslusif yang berada tepat di seberang butik Morr. Victoria baru tahu soal ini jadi tidak heran jika tadi Deron bilang untuk datang ke butik saat dia membicarakan soal bisnis dengan Alessandro Moretti. Ketiganya pun turun dan pelayan mengantarkan mereka ke sebuah ruangan VIP. Victoria bisa melihat seorang pria sudah menunggu mereka disana dan menurutnya, Alessandro Moretti adalah pria Italia yang matang dan sangat seksi. Victoria tidak heran jika banyak wanita yang akan suka rela melemparkan tubuhnya ke pria itu. Dia sepertinya sangat panas di tempat tidur - batin Victoria. Dibandingkan Roger, mantannya itu tidak ada apa-apanya! "Alessandro ...." Deron tersenyum ke arah pria tinggi besar itu. "Deron ... Apa kabar?" senyum Alessandro sambil bersalaman dengan Deron. "Kamu ingat Roberto, asistenku dan ini sekretaris aku yang baru, Victoria MacAlpen." Deron memperkenalkan mereka semua dan Alessandro menyalami mereka satu p

    Last Updated : 2025-03-06
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    12. Make Over

    Victoria melihat dirinya di depan cermin dan melihat dirinya tampak berbeda. Kulitnya yang putih pucat khas gadis Inggris dengan gaun off shoulder warna hitam, ditambah dengan rambut merahnya yang mencolok, membuat dirinya semakin terpancar kecantikan alaminya. Aku sangat berbeda jika pakai gaun ini - batin Victoria. Deron berdiri dan menghampiri Victoria. Pria itu berdiri di belakang gadis itu. "Rambut kamu tinggal disanggul Perancis dan wajah kamu diberi makeup sedikit saja, aku yakin, kamu akan membuat semua pria menoleh dua kali," ucap Deron. Pipi Victoria sedikit menghangat. "Saya ... tidak cantik." Deron berbisik di sisi telinganya. "Oh yeah, kamu sangat cantik." Victoria merasa bulu kuduknya berdiri saat Deron berbisik dan mengingatkan saat mereka bersama di kamar hotel. Entah mengapa dirinya masih saja terpengaruh dengan Deron. Apa karena kontrak itu? Yang membuat dirinya menjadi kekasih sementara pria itu hingga mempengaruhi dirinya? "Sa .. saya akan mengg

    Last Updated : 2025-03-07

Latest chapter

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    41. Bersama Evelyn Gonzaga

    Victoria hanya mendelik mendengar ucapan tanpa filter Georgina yang tampaknya bodo amat yang penting dia sudah mengatakan apa yang ada di benaknya. Deron hanya tersenyum simpul melihat dua sahabat itu namun dia tidak marah karena tahu itu hanya gurauan garing. "Oke, aku rasa aku harus pulang. Sampai besok,sayang." Deron mencium bibir Victoria lembut. "Bye Georgie." "Bye Deron. Drive safe." Deron pun masuk ke dalam lift dan melambaikan tangannya ke Victoria dan Georgina yang membalasnya. Pintu lift itu pun tertutup. Victoria menoleh ke arah Georgina. "Really, tidur bersama?" "Hanya menyarankan." Georgina mengedikkan bahunya.Victoria menggelengkan kepalanya. "Selamat malam George.""Selamat malam Tori."***Victoria tampak cantik dengan blazer dan celana panjang musim panasnya bewarna pink pucat dan tank top hitam serta sepatu datarnya yang senada dengan bajunya plus tas tangan juga dengan warna pink. Gadis itu membuka pintu saat mendengar bel apartemennya dan tersenyum saat meli

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    40. Curhat dan Kecurigaan

    "Aku tidak tahu kamu begitu paham soal elektronik seperti ini," ucap Georgina sambil mengajak Roberto makan malam di apartemennya karena merasa sepi makan sendirian, sementara Victoria sedang diajak makan malam dengan Deron. "Bisakah kamu ceritakan siapa dirimu?""Apa maksud kamu?" balas Roberto sambil memakan fish and chipsnya.NoteFish and Chips adalah makanan pesan-bawa yang paling terkenal yang berasal dari Britania Raya. Makanan ini terdiri dari ikan (secara tradisional cod) ditepungi dengan tepung roti dan dimakan bersama kentang goreng yang dipotong panjang.Fish and chips populer di Britania dan jajahannya pada abad ke sembilan belas, seperti Australia dan Selandia Baru serta Kanada. Fish and chips juga populer di beberapa bagian di Amerika Serikat sebelah utara (New England dan Barat Laut Pasifik).Fish and chips adalah makanan populer di kalangan kelas pekerja di Britania Raya sebagai hasil dari cepatnya perkembangan penangkapan ikan dengan pukat di Laut Utara, diiringi pem

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    39. Roberto Shock

    Roberto terkejut saat Georgina menempelkan bibirnya ke bibir milik pria itu. Roberto tidak menyangka kalau gadis itu seberani itu dengannya. Ciuman dari Georgina memang tidak dia balas karena Roberto masih merasa harus mencerna semuanya. Sungguh, Roberto merasa bibir Georgina sangat manis dan satisfying. Setelah lima belas detik kemudian, Roberto mendorong tubuh Georgina hingga pagutan itu terlepas. "Miss Heathfield!" "Ada apa Roberto? Apakah ... kamu tidak suka?" goda Georgina genit."Ini bukan yang seharusnya terjadi ...." Roberto mengusap rambutnya. "Kita anggap tidak ada apapun yang terjadi sekitar ... tiga puluh detik lalu!""Awww, Roberto, ayolah kita have fun sedikit dan menikmati hidup karena hidup itu hanya sekali!" senyum Georgina. Roberto melirik ke arah meja kopi dan terdapat satu gelas berisikan whisky yang hanya separo disana. Roberto menggelengkan kepalanya tidak menduga gadis cantik ini benar-benar khas Inggris yang suka minum. For God's sake .... Ini baru jam satu

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    38. Georgina Pindah Apartemen

    Victoria menerima ciuman lembut dari Deron ketika mereka mendengar suara pintu ruang VIP dibuka. Keduanya melepaskan pagutannya dan melihat Georgina dan Roberto datang dengan wajah berseri. Georgina sih yang sebenarnya memiliki wajah berseri-seri sementara Roberto tetap dengan wajah dinginnya. "Apakah kalian bersenang-senang di bawah?" tanya Deron. "Aku yang senang, kulkas Milan ini hanya berdiri kaku macam ... kulkas !" jawab Georgina sambil menoleh ke arah Roberto yang tetap dingin tanpa ekspresi. "Ya, Roberto memang dingin begitu sih," senyum Victoria."Kalau boleh nih Deron, aku pinjam asistenmu minggu depan, boleh?" Georgina memajukan tubuhnya ke Deron tanpa takut."Ada apa kamu mau pinjam Roberto?" tanya Deron bingung."Mau aku bawa ke Imola."Deron dan Victoria menatap Georgina dengan tatapan tidak percaya. "Ke Imola?"Georgina mengagguk penuh semangat. "Aku ingin memperlihatkan sisi lain dari Imola. Aku tahu kalian sudah biasa melihat perlombaan formula satu disana tapi bel

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    37. Georgina dan Roberto

    Georgina mengajak Roberto untuk turun ke lantai satu, arena dansa, berbaur dengan banyak orang yang memang ingin melepaskan euforianya dengan melakukan emosinya dengan menari. Selain itu, tidak sedikit yang mencari pasangan meskipun hanya one nigth stand. Roberto hanya diam saja saat dirinya ditarik oleh gadis berambut hitam pendek dengan mata biru indah yang membuat dirinya seperti seorang penyihir di cerita-cerita fantasy Medieval dan membuatnya memilih tidak menolak. Bukankah menyeramkan jika membuat seorang penyihir marah. "Whoah, ini sangat berbeda dibandingkan saat aku pertama kali kemari," ucap Georgina sambil melihat interior Milano club yang tampak sophisticated. "Kita hendak apa, nona Heathfield?" tanya Roberto. "Berdansa tentu saja, Roberto ! Dan tolong, panggil aku Georgie atau G, jangan nama belakang aku. Rasanya seperti hendak memesan kamar hotel untuk traveling," kekeh Georgina. Roberto menatap wajah cantik Georgina. "Kenapa anda suka dipanggil Georgie?" "Ag

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    36. Kulkas Milan

    Georgina menatap Roberto dengan wajah kesal karena pria satu ini macam tidak bisa diajak untuk bergurau. Gadis itu hanya berjalan dengan mendongakkan wajahnya membuat dirinya seperti putri Inggris yang angkuh. Roberto hanya menatap dingin ke arah Georgina dan memilih untuk tidak berkomentar. Mereka pun masuk ke dalam mobil SUV mewah milik Deron dengan Roberto sebagai sopirnya. Deron duduk di belakang bersama dengan Victoria sementara Georgina di depan bersama Roberto. "Kita sudah pesan tempat VIP di club Milano dan yang jelas semuanya aman." Deron memeluk pinggang Victoria saat berada di dalam mobil dan duduk berdekatan. "Bukankah itu klub yang sangat sulit ditembus? Apalagi kalau tidak ada koneksi yang berpengaruh ?" tanya Georgina saat mobil mewah menuju jalan raya. "Bagaimana kamu tahu?" tanya Victoria. "Tori, aku kan tukang petualang dan sebelum kamu kemari ... Aku sudah kesini duluan dan kalau tidak ada Charles McGregor saat itu, aku tidak bisa masuk ke club itu!" jawab

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    35. Georgina dan Roberto

    Roberto dan Victoria menemui investor yang cukup potensial untuk menjadi partner TechPro. Roberto bisa melihat kemampuan persuasif Victoria, membuat para investor semakin tertarik untuk berinvestasi ke perusahaan keluarga Gonzaga. Roberto tidak menyangka jika di balik sikap polos dan naif Victoria, ternyata memiliki kemampuan bernegosiasi dengan klien potensial. Roberto sangat kagum dengan kemampuan Victoria yang selama ini tidak terlihat. Setelah mendapatkan deal dan mereka akan bertemu lagi di gedung TechPro. Mereka saling bersalaman dan kemudian, Roberto keluar bersama dengan Victoria. "Good job, nona Victoria," puji Roberto. "Terima kasih tuan Roberto. Terima kasih tadi tidak memanggil dengan panggilan yang biasanya," senyum Victoria sambil masuk ke dalam mobil. "Dan anda tidak memanggil saya dengan tuan Roberto seperti biasanya." Roberto pun duduk di kursi pengemudi. Victoria mengangguk. Suara ponselnya berbunyi dan gadis itu menerima. "Hai, Georgie." Roberto meliri

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    34. Salah Sangka

    Georgina merasa gabut setelah Victoria pergi bekerja dan dirinya mulai memeriksa kembali semua draft tulisannya yang sudah dia buat sebelumnya. Bagi Georgina, typo atau kesalahan apapun, tidak bisa dia tolerir karena akan membuat pembaca merasa tidak nyaman apalagi dia menulis dengan dua bahasa, Inggris dan Italia. Georgina memasang headphonenya dan mulai bekerja memeriksa semua artikelnya yang masih berada di draft. Setelah dirasa sudah bagus semua, Georgina pun mengirimkan ke editornya dan menunggu feedback darinya, baru setelahnya artikel itu dimuat di halaman web otomotif itu. Biasanya tidak terlalu lama karena editornya macam zombie yang nyaris tidak pernah tidur karena tidak hanya artikel darinya saja yang dipegang tapi dia juga punya penulis lain yang berada di Amerika dan Jepang. Georgina memang memegang area Eropa karena dia sangat mengenal negara-negara di Eropa, hasil solo travelingnya selama ini.Tak lama, email dari editornya pun masuk. "Good job Georgie. Akan aku muat se

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    33. Georgina Di Apartemen Victoria

    Georgina memarkiran motornya di area parkir gedung apartemen Victoria dan melepaskan helmnya. Gadis itu lalu membawa tas ransel dan duffle bag nya yang diikat di belakang, kemudian berjalan menuju lift apartemen. Victoria memang sudah memberikan kode pintu apartemennya karena hari ini, dia sudah masuk kerja sementara Georgina datang menjelang makan siang. Journalis dan pecinta petualangan itu pun tiba di lantai tempat unit apartemen Victoria berada. Georgina pun memasukkan kode pintu unit Victoria dan tersenyum karena apartemen itu sangat khas Victoria. Rapi, minimalis tapi tetap ada kesan girly disana. Georgina melihat ada memo diatas meja konsul dan membacanya. 'Ada makanan di kulkas tinggal kamu panaskan saja, Bestie. Minuman juga ada, bir dingin favorit kamu ada di kulkas juga. Jangan khawatir, kamu tidak akan kelaparan disini. Love Tori'.Georgina tertawa kecil karena tahu sahabatnya sangat memperhatikan kesenangan dirinya temasuk minuman favoritnya. Gadis itu lalu membuka kulk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status