Share

2. Deron

Author: Hana Reeves.
last update Last Updated: 2025-02-27 14:38:02

Victoria masih tidak bisa menggerakkan badannya setelah Deron melepaskan pagutan bibir mereka.

Rasa syok membuat badannya kaku dan hanya bisa merasakan sensasi hangat pria itu di bibirnya.

Hingga setelah pria itu berbalik untuk melihat siapa yang datang, Victoria baru ikut menoleh dan menatap sosok wanita paruh baya yang berdiri di dekat pintu.

Victoria bersumpah dia melihat pria asing yang bernama Deron itu, sempat menyunggingkan senyum licik.

“Siapa kamu?! Apa yang kamu lakukan bersama anak saya?!” bentak wanita yang diperkirakan berusia sekitar lima puluhan itu sambil menunjuk ke arah Victoria yang masih sedikit gemetar antara ciuman panas dengan Deron dan bentakan wanita asing yang mengatakan pria di depannya adalah putranya.

Victoria hendak menjawab, tapi Deron sudah lebih dulu menggenggam tangannya dan meliriknya sekilas dengan pandangan meyakinkan.

“Mama tidak ada urusan dengan Victoria.”

Terdengar suara bariton itu sangat dalam dan dingin.

Victoria terkejut bagaimana Deron tahu namanya dan dirinya merutuki kebodohannya. Paspornya tadi ada di dalam tasnya dan sudah pasti jatuh saat dilemparkan sembarangan.

“Oh! Ternyata karena dia kamu nggak mau datang ke acara makan malam dengan Ursula?!”

Wanita yang dipanggil ‘mama’ itu menatap tajam ke arah Victoria dan gadis itu merasa keringatnya mengalir di garis punggungnya.

Victoria hendak membuka bibirnya, berusaha melerai kesalahpahaman itu. Namun, genggaman tangan Deron di telapak tangannya mengerat.

Gadis itu menatap wajah tampan Deron yang sekarang tampak dingin dengan perasaan bingung.

“Ya, tadinya, tapi sekarang aku akan datang." Deron berkata dengan tegas sebelum kemudian menarik Victoria untuk pergi dari sana. “Di ruangan VIP Versailles kan?”

“Deron!!” Perkataan Deron kembali menyulut emosi Elena. “Apa yang mau kamu lakukan?!"

“Menyelesaikan masalah Mama di depan dua keluarga besar!” jawab Deron lagi tanpa menoleh ke belakang.

Bahkan mengabaikan panggilan Mamanya yang kini ikut menyusul langkah mereka. Tatapannya tajam ke depan, sangat berbeda dengan yang tadi Victoria lihat di dalam kamar.

Meski tak ada orang, tangan pria itu tetap menggenggam tangan Victoria dan bahkan lebih erat lagi.

“D-deron? Sebenarnya apa yang mau kamu lakukan?!” Victoria berujar panik karena pria itu tiba-tiba membawanya ke dalam urusan keluarga.

“Aku tidak mau masuk ke dalam urusanmu, apalagi urusan keluargamu!”

Langkah kaki Victoria kesulitan mengikuti kecepatan langkah Deron. Perbedaan tinggi mereka membuat Victoria harus mengimbangi karena dia tahu, dia lebih pendek dua puluh senti dari Deron yang diperkirakan tingginya 188cm.

“Kalau begitu, lain kali jangan membuat orang lain salah paham dengan keberadaanmu.” Deron menjawab saat pintu lift tertutup.

Kemudian, pria itu melepas genggaman tangannya dan kembali memojokkan Victoria ke dinding.

“Menurutmu, dengan keberadaanmu di kamarku, mana yang lebih baik? Mengakui kamu sebagai kekasihku atau sebagai orang yang kusewa?”

Mata biru Deron seperti memiliki laser menembus mata hijau Victoria yang tampak panik.

“Jangan lupa, hotel ini memiliki CCTV dan siapa pun akan tahu kalau kamu masuk sendiri ke kamarku. Iyakan?” lanjut Deron lagi.

Suaranya datar dan terkesan santai, tapi Victoria tahu ada maksud terselubung di dalam ucapannya.

Pria itu mengancamnya!

“Kamu mau menyebarkan apa yang terjadi hari ini?!” Victoria membelalak tak percaya. Tak disangka, ternyata Deron begitu kejam!

“Tergantung.”

Saat lift berdenting, Deron melepaskan kungkungannya dari Victoria dan berdiri menghadap pintu.

Deron kembali menggenggam tangan Victoria dan membawanya ke depan sebuah ruangan yang Victoria tebak sebagai ruangan pertemuan kedua keluarga itu.

Sebelum masuk, Deron berkata sembari merapikan anak rambut Victoria. “Karang saja sebuah cerita, nanti akan kusesuaikan.”

Victoria mengangguk sedikit cemas dan membiarkan tangannya kembali digenggam oleh Deron.

Di dalam ruangan, Victoria bisa merasakan semua orang menatap kedatangan mereka dengan sumringah. Namun, senyum itu langsung pudar saat melihat mereka yang saling terkait.

Victoria merasakan aura tidak menyenangkan terurai disana dan semua karena dirinya.

“Nyonya Evelyn! Apa maksudnya ini?” Seorang wanita paruh baya tiba-tiba menepuk meja dan menatap ke arah Victoria dengan tajam.

“Bukankah seharusnya malam ini menjadi malam perjodohan bagi Ursula dan Deron?”

Victoria menegang dan tanpa sadar menggenggam tangan Deron erat yang langsung dibalas dengan elusan di ibu jarinya diatas kulit tangannya yang entah mengapa menenangkan dirinya dan juga membuatnya bergairah. Victoria kembali fokus.

Melihat perilaku lembut yang langka itu, beberapa orang tercengang dan mulai berbisik-bisik tanpa melihat raut kelam wajah tiga orang di ruangan itu.

Keadaan baru mulai tenang saat wanita lanjut usia yang dipanggil ‘Nyonya Evelyn’ meletakkan gelasnya di atas meja. “Jelaskan apa maksudmu kali ini, Deron.”

Deron lantas mengangkat tangannya dan Victoria untuk menunjukkan cincin yang entah sejak kapan berada di sana jari manis Victoria.

“Aku ingin kalian semua mengenal calon istriku yang akan kunikahi di masa depan.” Deron mengucapkan bom ke semuanya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    3. Keributan

    Mendengar ucapan Deron, semua orang yang duduk di meja itu terperangah, terutama Ursula. Gadis yang duduk di tengah-tengah orang tuanya itu bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya dengan tatapan tidak terima.“Deron, sebaiknya kamu jangan bercanda di situasi seperti ini. Perjodohan kita sudah lama direncanakan dan kamu sama sekali tak punya kekasih!”Ursula berkata dengan percaya diri. Sebab, selama ini Elena memang selalu menegaskan kalau pria itu tak punya belahan hati. Ursula bahkan sudah mengamati sendiri kalau Deron sama sekali tak pernah kelihatan bersama wanita. Lalu, dari mana datangnya calon istri ini?!“Kamu berbicara seperti sangat mengenal dengan kehidupan pribadiku,” jawaban Deron membuat Ursula tersentak dan kesulitan untuk kembali berargumen. Bahkan Deron mengajak Victoria duduk dengan menarik kursi layaknya seorang gentleman dan gadis itu pun duduk. Deron menyusul duduk di sebelahnya dan menggenggam tangan Victoria lagi sembari menatap gadis itu dengan tatapan de

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    4. Georgina

    Deron dan Victoria keluar dari ruang Versaille tanpa ada pembicaraan diantara mereka berdua. Gadis itu merasa dirinya sudah cukup banyak mendapatkan permasalahan dalam kurun waktu kurang dari 12 jam saja dan tidak mau menambahkan lagi. Deron melirik ke arah Victoria yang berjalan sambil menunduk dan tampak gadis itu sedang berpikir.“Victoria?”“Aku rasa tugas aku sebagai tameng kamu sudah selesai ya?” ucap Victoria sambil mendongakkan wajahnya ke Deron.“Apa maksudmu ?”“Tanggung jawabku sebagai pihak yang bersalah sudah selesai. Jadi kita berpisah sampai disini.”Mata Deron menyambar mata hijau Victoria. “Tidak semudah itu Victoria!”“Apa?”“Kamu tidak bisa pergi begitu saja! Kamu masih harus melanjutkan sandiwara ini!” Victoria mengerjap-ngerjapkan matanya. “Aku masih harus melanjutkan? Dengar, Tuan Deron, aku hanya melakukan apa yang anda minta tadi. Dan aku … aku rasa aku cukup baik menjadi kekasih dadakan kamu yang … hampir saja ketahuan karena kita belum ada persiapan apapun!

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    5. Ular Beludak

    Victoria terbangun menjelang pukul enam pagi dengan kondisi kepala pusing akibat pengaruh alkohol semalam dan semua perisrtiwa yang terjadi kemarin. Victoria mengangkat tangannya dan meletakkan diatas dahinya. Dirinya seperti merasakan mimpi tapi dia juga tahu jika ini bukan khayalannya. Ini nyata! Pemandangan Roger bergumul dengan Marilyn begitu liarnya dan kata-kata pedasnya saat melihat Victoria yang terluka. Bagaimana dia kembali ke kamar hotelnya dan minum alkohol begitu banyak. Victoria tidak ingat berapa gelas dia minum semalam. Dan bagaimana dia salah masuk kamar hingga bertemu dengan Deron. Pipi Victoria memerah saat mengingat bagaimana ciuman panas dan sentuhan Deron di tubuhnya. Mengingat itu saja, sudah membuat tubuhnya menggelenyar dan bergairah. Victoria menggelengkan kepalanya berusaha untuk menghilangkan semuanya tentang Deron. Gadis itu pun bangun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Victoria hendak keluar dari kamar hotelnya dan

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    6. Dia Boss-ku?

    Victoria terkejut saat melihat ada dua orang pria disana yang mana satu adalah Deron sementara di belakangnya juga ada pria dengan wajah dingin. Victoria bisa melihat mata biru pucat pria asing itu seperti sebuah es dingin saat ini."Tu ... tuan Gonzaga ... Eh--maaf. Saya akan pergi." Marilyn hendak pergi ketika suara Deron menghentikannya."Jaga kelakuan kamu!" ucap Deron dengan nada dingin dan tidak bisa dibantah yang mampu membuat Marilyn pucat pasi. "Ba--baik tuan Gonzaga." Marilyn pun langsung bergegas pergi dari meja Victoria. Deron melihat Victoria yang sangat terkejut dan hanya tersenyum smirk. "So, nona MacAlpen. Apa yang kamu lakukan disini?"Victoria hanya bisa menganga. Deron adalah boss aku? Victoria berusaha mengembalikan wibawanya. "Selamat pagi, tuan Gonzaga. Saya adalah sekretaris baru anda. Perkenalkan, Victoria MacAlpen." Victoria mengangguk hormat.Deron hanya mengangguk angkuh. "Baiklah. Atur semua jadwalku. Sekretaris aku yang lama sudah meninggalkan datanya.

    Last Updated : 2025-02-27
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    7. Surat Perjanjian

    Victoria menatap Deron dengan perasaan campur aduk. Benar-benar bisa memanfaatkan situasi! Victoria merasa menyesal dia tidak membaca detail tentang kontrak pekerjaannya dimana ada pasal penalti jika melakukan pemutusan kontrak di tengah jalan. Apalagi dia baru dua jam disini! Victoria lebih memilih nama baiknya dan cukup tahu jika Deron bisa melakukan apa saja. Parahnya, pria ini bisa memblacklist dirinya di berbagai perusahaan sebagai orang yang tidak bisa bersikap profesional! "Apa yang anda tawarkan, tuan Gonzaga?" tanya Victoria pada akhirnya. Deron tersenyum yang entah dimata Victoria sebagai senyum licik penuh kemenangan. "Roberto!" Victoria melihat Roberto berjalan menuju ke meja dan mengambil sebuah map dari dalam tas kerjanya. Gadis itu tidak menyangka jika Deron sudah mempersiapkan semuanya. "Silahkan dibaca Nona MacAlpen," ucap Roberto sambil menyerahkan map ke Victoria. Gadis itu membaca poin-poin yang ada di surat perjanjian. Matanya melebar saat ada poin, harus berm

    Last Updated : 2025-02-28
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    8. Victoria Curhat

    Victoria berjalan dengan santainya menuju gedung apartemennya dengan memperhatikan sekelilingnya. Bukan untuk mengawasi orang-orang tapi menghapalkan tempat makan jika dia malas memasak. Victoria melihat ada sebuah toko roti dan teringat dia belum membeli baguette yang biasa dia toast dan diberikan campuran mayonaise, alpukat dan potongan udang rebus serta kepiting. Victoria tersenyum ke arah bakernya. Mereka saling mengobrol dan Victoria berjanji akan mengambil roti dari bakeri itu.Victoria berjalan keluar sambil membawa roti dan ke arah apartemennya tanpa tahu ada sebuah mobil sport hitam berhenti di seberang mengawasi dirinya. Victoria pun masuk ke dalam gedung apartemennya dan dua orang yang di dalam mobil itu hanya memperhatikan dari jauh."Rupanya itu gedung apartemen La Sole," gumam Deron.Roberto hanya mengangguk."Oke. Sudah tahu. Ayo pulang," perintah Deron membuat Roberto menjalankan kembali mobil miik boss yang juga sahabatnya.Deron adalah orang yang tertutup dan hanya s

    Last Updated : 2025-03-01
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    9. Roger

    "Apa maksud kamu?" tanya Roger saat dia berada dalam satu tempat tidur dengan Marilyn. "Anak udik kuno itu bekerja di satu perusahaan sama kamu?""Iya. Si bloon itu sekarang adalah sekretaris boss aku, Deron Gonzaga dan tadi, dia memisahkan aku dengan si kuno itu! Aku merasa kesal ! Bagaimana dia bisa menjadi sekretaris CEO mengingat dia sangat bodoh !" omel Marilyn dengan nada cemburu berat membuat Roger menoleh ke wanita yang memeluknya dengan tubuh polosnya. "Dia dulu bekerja sebagai sekretaris juga, sayang." "Tapi di perusahaan tidak jelas ! Bahkan aku dengar, perusahaannya juga nyaris bangkrut sekarang! Yang aku tidak habis pikir, bagaimana bisa dia diterima di TechPro? Mengingat otak dia sangat dangkal hingga aku bisa memanfaatkan dia!" "Apakah dia beruntung?" gumam Roger. "Tapi dia kemarin sangat terkejut melihat kita ... " Pria itu melirik licik ke Marilyn. "Bagaimana jika kita buat dia tidak betah berada perusahaan kamu, sayang ?" Marilyn terseyum licik. "Aku suka dengan

    Last Updated : 2025-03-03
  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    10. Gadis Menarik

    Victoria menatap wajah Roger dengan perasaan kesal luar biasa karena tidak hanya dia dipermainkan secara hati tapi juga dengan finansial dan itu sangat memukul egonya. Perasaannya yang tulus ke Roger, ternyata hanyalah harapan semu, sia-sia dan buang-buang waktu! Selama ini dia menunggu Roger menjadi sosok yang lebih serius dan mengambil level yang meningkat tapi ternyata ... tidak ada dalam agenda Roger yang jelas."Lebih baik kamu pergi, Roger!" usir Victoria.Roger tertawa. " Harusnya kamu yang pergi, anak kampung! Karena kamu tidak cocok disini dengan gaya pakaian kamu yang kuno dan tidak sophisticated ... Kamu memang cocoknya di Inggris yang muram bukan di Milan yang fashionable dan glamor." "Memang siapa kamu? Kok malah mengatur kehidupan aku? Kita sudah selesai Roger sejak kamu bergumul dengan liar macam binatang tidak punya aturan di atas tempat tidur kamu! Justru aku berterima kasih, karena kaku sekarang terbebas dari kamu jadi aku hanya memikirkan diri sendiri ... Seperti k

    Last Updated : 2025-03-05

Latest chapter

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    28. Semakin Menjadi

    Deron menikmati acara minum kopinya bersama dengan Victoria di ruang tengah apartemen gadis itu. Victoria menatap Deron yang tampak relaks bersamanya tapi tidak di perusahaan dan gadis itu tahu kalau Deron hanya seperti itu kepadanya. Terlepas dia hanya sekedar kekasih kontrak pria itu, tapi Victoria merasa mulai nyaman dengan bossnya yang berbeda sikapnya."Victoria ....""Ya Deron.""Minggu depan kita ada acara di perusahaan dan aku rasa kedua orang tuaku tidak akan datang karena mereka masih marah denganku." Victoria mengangguk maklum apalagi Deron terang-terangan menentang Elena soal perjodohannya dengan Ursula."Kamu tahu, ibuku membawa wanita itu ke acara menonton acara teater di Singapura, seolah menunjukkan bahwa si Ursula akan menjadi menantu Gonzaga suatu hari nanti. Benar-benar deh! Siapa juga yang mau menikah dengan gadis manja itu!" omel Deron."Bagaimana kamu tahu?" tanya Victoria."Roberto yang melihat liputannya dan stasiun tv Singapura memperlihatkan wawancara denga

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    27. Tetanggaku

    Deron keluar dari apartemennya dan menuju apartemen milik Victoria. Tak lama gadis itu membuka pintunya dan tersenyum melihat Deron di depannya."Ada apa Deron?" tanya Victoria."Boleh aku masuk?" balas Deron."Silahkan." Victoria masuk terlebih dahulu dan Deron mengikutinya dari belakang sambil menutup pintunya. Tiba-tiba pria itu memeluk Victoria dari belakang dan mencium pipi gadis itu. Victoria menoleh ke arah Deron yang menatapnya lembut."Ini bukan karena kontrak itu kan?" bisik Victoria."Kamu kan sudah menjadi kekasihku jadi, aku harus banyak latihan di luar perusahaan." jawab Deron santai. Victoria tersenyum. "Aku ... Jujur aku tidak tahu kenapa aku bisa terpengaruh dengan sikap kamu seperti ini.""Karena Victoria sayang, kamu harus mengikuti apa yang ada di kontrak.. Sekarang, aku lapar. Kamu ada makanan apa?"***"Tangan kamu tidak apa-apa?" tanya Deron ke Victoria yang sedang menyendokkan salad ke piringnya."Tidak apa-apa. Aku sudah beri salep agar tidak memar." Victori

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    26. Marilyn

    Roger tiba di apartemen bersamanya dengan Marilyn. Wajah pria itu tampak kesal karena rencananya untuk menekan Victoria gagal karena kehadiran Deron Gonzaga. Marilyn yang melihat kekasihnya datang dengan wajah kesal, tahu jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya. "Kamu baik-baik saja sayang?" tanya Marilyn. "Tidak ! Kamu tahu, anak udik itu berani melawan aku dan saat aku sudah hendak menekannya, eh boss kamu keluar dari apartemen sebelah anak udik !" omel Roger. "Boss aku? Deron Gonzaga? Apa yang dia lakukan di gedung apartemen anak itu?" tanya Marilyn bingung. "Mana aku tahu ! Yang aku dengar, dia sepertinya sedang mencari unit apartment baru untuk dijual kembali." "Jangan-jangan ... Deron Gonzaga hendak membeli gedung apartemen itu dan mengusir anak udik dengan menaikkan biaya sewanya?" gumam Marilyn. "Apa kamu tidak berpikir jika Deron tertarik dengan anak udik itu?" Roger menatap Marilyn. "Deron? Ke anak udik itu? Apa yang dilihatnya? Paling dia ha

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    25. Georgina Dan Interview

    Georgina bergegas menghampiri Radhi Blair yang sedang bersiap untuk kembali ke Paddock nya. Gadis itu tampak antusias mengejar pembalap F1 dari tim. Scuderia Ferrari. "Mr Blair !" panggil Georgina. "Apakah anda masih mengenali saya?" Radhi menoleh dan tersenyum ke arah gadis berambut pendek itu. "Halo, Georgie," sapa pria itu ramah. "Ah, Mr Blair masih ingat !" seru Georgina senang. "Apakah saya boleh mewawancarai anda usai balapan nanti? Secara pribadi ?" "Tentu saja. Biar nanti aku buatkan jadwal dengan asistenku." "Apakah Mrs Blair ada?" tanya Georgina yang tahu, istri Radhi selalu ikut ke acara balapan jika memang waktunya tepat. "Tentu saja Charlotte ikut. Apa kamu juga sekalian untuk mewawancarai istriku?" balas Radhi. "Jika memang diijinkan," jawab Georgina dengan mata birunya yang berbinar. "Tentu saja." Georgina memekik senang karena Radhi memberikan ijin mewawancarai pasangan itu. "Terima kasih Mr Blair !" Radhi tersenyum. "Sama-sama. Now, If you e

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    24. Tetangga Baru Aku?

    Mata hijau Victoria terbelalak saat melihat siapa yang meminta Roger melepaskan cengkramannya. Gadis itu tidak menyangka jika bossnya sendiri, keluar dari apartemen di sebelahnya yang mana dia tahu unit itu kosong! Bagaimana bisa Deron Gonzaga berada disana sementara dia memiliki penthouse di daerah elite Milan? "Oh, jadi boss kamu tinggal di sebelah kamu?" ejek Roger. "Dia sudah bosan jadi orang kaya?" "Tuan Gonzaga? Apa yang anda lakukan disini?" tanya Victoria bingung. "Apa .... " "Melihat-lihat unit yang hendak aku beli dan sewakan lagi." Deron menatap tajam ke arah Roger. "Lepaskan tanganmu dari nona MacAlpen!" "Ini urusan aku dengan Vicky ! Bukan urusan kamu!" Deron berjalan mendekati Roger. "Ini menjadi urusan aku karena kamu menyakiti sekretaris aku !" "Apakah ... kamu menyukai cewek udik ini, tuan Gonzaga? Selera anda ternyata rendah ya?" ejek Roger. Deron memasang wajah dingin. "Lepaskan tanganmu!" ulangnya dengan nada lebih dingin dari sebelumnya. "At

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    23. Roger Mengancam Victoria

    Deron terbangun dengan sedikit disorientasi karena berada di tempat yang berbeda dari kamarnya. Deron baru sadar kalau dia berada di apartemen baru yang dia sewa sebelumnya. Deron lalu bangun dan berjalan menuju dapur untuk membuat kopi serta sarapan cereal. Deron memang tidak terlalu suka membuat sarapan yang ribet. Kopi jadi dan Deron menuangkan ke dalam mugnya. Deron lalu menuju ke arah balkon dan membuka pintu gesernya. Udara segar pun masuk ke dalam ruangan apartemennya yang termasuk kecil ukurannya dibandingkan dengan penthouse miliknya. Deron menyesap kopinya dan menikmati pemandangan kota Milan dari atas unit apartmentnya. Pria itu menoleh ke arah unit apartment Victoria dengan berharap gadis itu akan keluar di balkon namun harapannya sia-sia karena tidak ada tanda-tanda sekertarisnya akan muncul. Pria itu memilih untuk masuk ke dalam apartemen nya dan membersihkan diri. *** Hotel dekat Imola Sirkuit Georgina terbangun dari tidurnya dan terkejut karena jam di smartwa

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    22. Tetangga

    Victoria menikmati acara berendamnya di kamar mandi. Harum bom sabun, menyeruak di dalam ruangan itu dan Victoria merasa beruntung mendapatkan apartemen yang ada bathub nya meskipun tidak terlalu besar tapi cukup untuk dirinya jika membutuhkan relaks. Victoria memejamkan matanya dan meresapi harumnya sabun. "Ah nikmatnya ...." Victoria mengambil segelas anggur merah dan menyesapnya pelan. "Satu gelas saja, Vic. Habis ini kamu tidur dan besok bangun siang."Victora menghabiskan anggurnya dan keluar dari bathub lalu menggosok giginya. Gadis itu membilas tubuhnya dan memakai bathrobe handuknya lalu keluar dari kamar mandi. Victoria mengeringkan tubuhnya dan memakai gaun tidurnya. Victoria melakukan rutinitas sebelum tidur dengan membersihkan wajahnya dan setelahnya, dia pun naik ke atas tempat tidur. Setelah berdoa, Victoria pun menarik selimut dan tak lama, dia pun terlelap.Tanpa Victoria tahu, ada seseorang yang datang ke apartemen yang ada di sebelahnya. Pria itu hanya menghela nafa

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    21. BESTie

    "Aku tidak terima Roger, darling. Dia sudah memukul hidung aku !" adu Marilyn setelah Roger pulang dari perjalanan dinas dari Perugia. "Dia harus kita tegasi, Sayang. Aku juga tidak suka melihat kamu terluka hanya karena anak udik itu mendapatkan backing dari Bossnya !" Roger teringat saat dirinya ribut dengan Victoria dan Deron datang bersama dengan pengawalnya yang sama-sama berwajah dingin. "Sepertinya Deron tidak mau kehilangan sekretaris lagi dan Victoria cukup ngeyel untuk dibully oleh ku sekarang ini," lanjut Marilyn. "Kamu tahu dimana apartemen mantanku itu?" tanya Roger. Marilyn menyipitkan matanya. "Apakah kamu hendak mengulang cerita lama?" "Tidak sayang. Aku kan sudah ada kamu ... Aku hanya kesana untuk memberikan peringatan agar dia tetap menjadi anak yang mudah kamu tindas!" seringai Roger. Marilyn tersenyum. "Jadi kamu hendak menghancurkan mentalnya lagi?" Roger mengangguk. "Akan aku hancurkan mentalnya !" Marilyn mencium bibir Roger panas. "Aku s

  • Bukan Sekedar Kekasih Kontrak Sang CEO    20. Kebencian

    Marilyn merasa dirinya dipermalukan oleh Deron tapi dia harus menahan diri karena dirinya belum mendapatkan penawaran pekerjaan yang gajinya lebih tinggi dari TechPro. Lagipula, disini dia ada Victoria yang bisa dia kerjain setiap saat asal tidak ketahuan oleh Deron Gonzaga. Marilyn hanya memasang wajah datar saat para manajer lainnya mencibir ke arahnya dan dia yakin pasti banyakorang yang menyukuri dirinya dalam situasi negatif. Marilyn memilih menunggu semua orang keluar dari ruang meeting dan Marilyn baru berjalan kelaur bersama dengan sekretarisnya."Apakah kamu akan melawan, M?" tanya sekretarisnya."Tidak ,,, untuk saat ini," jawab Marilyn dingin. Marilyn melihat saat Deron berjalan bersama Roberto dan dirinya tersenyum culas, "Aku akan membuat semuanya terbalik. Aku akan buat Big Boss akan berpaling padaku.""M, kamu sudah bekerja disini hampir tiga tahun dan selama itu Deron Gonzaga juga tidak melirik kamu," kekeh sekretarisnya.Marilyn melirik judes ke sekretarisnya. "Terka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status