Share

200. Rasa Takut

**

Carissa memandang nyalang ponselnya yang masih menyala dengan nama pemanggil private number tertera di layarnya. Kesal, sungguh. Perempuan itu akhirnya memutuskan untuk tidak akan takut lagi kali ini. Ia sungguh ingin tahu apa alasan Aldric melakukan semua itu kepadanya. Maka, Rissa memutuskan mengangkat panggilan teleponnya saja.

"Apa lagi maumu?" Ia menyalak segera setelah ponsel menempel pada telinganya. "Apa belum puas juga bikin aku nyaris mati?"

"Rissa, Sayang, terimakasih sudah mengangkat teleponnya."

"Apa maumu, sial!"

"Aku merindukanmu."

Diiringi decak keras, Rissa sudah akan mematikan sambungan teleponnya. Namun terlebih dahulu, lelaki di seberang sana itu kembali berucap. "Maaf, aku kemarin harus hapus kembali pesan yang aku kirim dari sini. Aku nggak mau kalau suamimu ribut lagi."

"Dasar maniak!" Carissa mendesis penuh ancaman. "Kamu bisa mengganggu siapapun di muka bumi ini selain aku, Aldric!"

"Tapi aku maunya kamu."

"Bangsat!"

"Ah, kamu nggak cocok ngomong kasar begi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status