Share

BAB 22

Author: Pryshilla
last update Last Updated: 2021-11-25 10:10:21

Helix lepas kendali, ia memukul pipi pria itu hingga bibirnya pun mengeluarkan darah. Suasa bahagia berubah menjadi kacau, Lenny sangat kebigungan. Receptionist segera memanggil petugas keamanan untuk melerai. Dengan perasaan yang teramat sakit, Helix bertanya siapa pria itu. Lenny pun tidak bisa mengelak lagi. Pria itu adalah Wijaya, kekasihnya selama satu tahun terakhir. Gilanya, Wijaya tahu tentang hubungan Helix bersama Lenny. Ini membuat Helix semakin panas dan geram. Setelah apa yang ia lakukan selama ini, begitu teganya Lenny padanya.

“Sepertinya tidak ada masa depan dalam hubungan kita, Hel” kata Lenny dengan lantang. Kalimat itu bagaikan pedang yang menghujam jantungnya. Sakit, ya inilah yang membuat Helix menjadi seperti sekarang ini.

Setelah sekian lama, Lenny kembali dan membangkitkan rasa sakit hati itu lagi. Helix semakin merasa benci pada Lenny setelah pertemuannya dengan Wailea. Helix merasa wanita itu seharusnya memiliki pendirian yang kuat akan pili

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 23

    “Sialan!” Helix mendaratkan pukulannya di pipi seorang pria dengan penuh emosi. “Siapa, lo?” tanya pria mabuk itu yang terlihat kesakitan dan memegang rahangnya. “Pergi, lo!” teriak Helix. “Makanya punya cewek itu dijaga, jangan dibiarkan ke tempat ini sendirian!” sahut pria mabuk itu sambil berteriak dan berlalu meninggalkan Helix. Tempat yang bising ini membuat mereka harus berteriak agar suaranya terdengar. Helix melihat Wailea yang sedang menopang kepalanya pada lengan yang bertumpu pada minibar. Apa sebenarnya yang terjadi pada Wailea. Mengapa dia nekat pergi ke club sendiri tanpa ada yang menemani. Namun, pakaiannya sangat rapi, tidak selayaknya wanita yang hendak menghabiskan malamnya di dalam sebuah kotak gelap, bising dan pengap asap rokok. Helix mencoba untuk membantu Wailea agar bisa berdiri, tetapi kakinya begitu lemas hingga tak mampu menopang tubuhnya sendiri. “Helix” kata Wailea saat wajahnya berhadapan dengan wajah Helix. Aroma

    Last Updated : 2021-11-26
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 24

    “Jadi ini rumah kamu, Hel?” tanya Wailea yang tersengal-sengal.“Nampaknya nada bicaramu mengandung penyesalan! Lalu kamu berharap ini rumah siapa? Rumah pria-pria yang tidak ada sopan santunnya semalam?” teriak Helix kesal. Wailea meliriknya lalu menghela nafas.“Kenapa kamu bisa tahu aku ada di sana?” tanya Wailea sambil menatap Helix sinis. Helix terlihat gugup dan menggaruk kepala. “GPS lagi?” sambung Wailea.“Kalau bukan karena GPS, aku mana mungkin tahu keberadaanmu. Bisa-bisa kamu sudah dibawa orang yang tidak bertanggung jawab. Kamu mabuk dan tidak sadar sama sekali. Bukannya berterima kasih, malah marah” sahut Helix kesal.“Ya sudah, aku mau ke kantor dulu” kata Wailea. Helix memegang wajah Wailea dengan kedua tangannya lalu mengarahkan kepada jam dinding yang menempel di ruang tamu. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul satu siang. Wailea menghela nafas yang sangat dalam.

    Last Updated : 2021-11-29
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 25

    “Jangan bilang kalau kamu yang mengganti pakaianku!!!” teriak Wailea. Helix mengayunkan tangannya menandakan jika memang bukan dia. Wailea merasa takut, ia segera berlari mendapatkan tas dan ponselnya, ia hendak kabur. Helix yang ikut panik mencoba menahan pintu agar Wailea tidak keluar dan salah paham. Helix mencoba menjelaskan pada Wailea tentang apa yang terjadi semalam. Helix mengatakan jika semalam ia sengaja meminta asisten rumah tangganya datang tengah malam hanya untuk membantunya mengurus Wailea. Menggantikan pakaian Wailea yang kotor dan basah akibat muntahnya semalam dan memberikan minyak untuk menghangatkan tubuhnya. Untung saja sang asisten tinggal tidak jauh dari rumah Helix, sehingga ia bisa segera datang dan membantu. Wailea yang masih merasa tidak nyaman belum bisa percaya akan ucapan Helix. Helix pun kembali meyakinkan Wailea dengan rekaman cctv yang ia punya. Terlihat bu Sri yang memang masuk ke dalam kamar, tidak lama setelah itu bu Sri kembali ke

    Last Updated : 2021-11-30
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 26

    Saat Wailea mengambil kotak itu dan berjalan hendak memasuki kamar, terdengar suara pintu depan yang sedang dibuka. Bu Sri akhirnya sampai di rumah. Wailea segera berlari mendapatkan bu Sri. Ia mengucapkan banyak terima kasih dan menyampaikan permintaan maaf pada bu Sri karena telah merepotkannya semalam. Bu Sri yang baik dan ramah hanya tersenyum dan tertawa kecil. Wajar saja jika Helix merasa dekat dengan bu Sri, Wailea yang baru mengenalnya pun merasakan kehangatan seorang ibu.Saat melihat bu Sri, Wailea jadi teringat akan Weni. Entah ia harus marah dan menyalahkan ibunya tentang apa yang terjadi pada dirinya ini atau malah harus tetap berjuang demi kebahagiaan sang ibu. Ini sungguh menyiksa batin Wailea. Hatinya berkecamuk setiap kali mengingat nasib dirinya saat ini.Wailea menatap Helix yang sedang asik berbincang dengan bu Sri lalu berkata dalam hatinya, ijinkan aku bahagia hari ini saja sebelum kembali ke rumah yang penuh air mata dan luka. Setelah puas

    Last Updated : 2021-12-01
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 27

    Pada lukisan pertama, terlihat seorang pria sedang berjalan kaki sambil memegang secarik kertas dengan tulisan berwarna hitam. Jauh diujung jalan ada terlihat bulan dan matahari, bagian kiri adalah siang dan kanan malam. Makna yang ditulis oleh sang pelukis adalah, pria tersebut telah melakukan perjalanan yang cukup panjang tanpa arah tujuan. Melewati siang dan malam. Mencatat setiap tempat dan wilayah, hanya untuk mendapatkan satu hal yang ia cari. Wailea kini berjalan kearah lukisan yang kedua. Lukisan tersebut memperlihatkan seorang pria muda sedang memetik sebuah bunga mawar berwana merah ditangan kanannya dan sebuah patahan hati di tangan kirinya. Wajah pria itu sedang merintih kesakitan akibat duri mawar yang tertancap di kulitnya. Makna dari lukisan ini adalah disaat pria muda itu menemukan bunga mawar yang ia cari selama ini, ia pun harus terluka akibat duri pada mawar tersebut. Inilah yang membuat hatinya patah dan hancur. Wailea menghayati makna dari lukisan ini da

    Last Updated : 2021-12-02
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 28

    Helix dan Wailea terpaksa menghentikan percakapan mereka yang begitu serius karena banyaknya orang yang mulai mendekati mereka dan bertanya pertanyaan yang hampir sama. “Apakah Rose di dalam lukisan adalah wanita disamping anda pak?” tanya salah seorang dari kerumunan itu. Ada juga yang bertanya “Kalian sungguh serasi, apakah kalian sepasang kekasih?” Wajah Wailea memerah saat mendengar pertanyaan yang sungguh diluar bayangannya. Namun, Helix malah terlihat cukup tenang menghadapi setiap pertanyaan dari para tamu. Wailea gugup, ia takut kalau Helix akan menjawab sesuatu yang berakibat fatal nantinya. “Wanita di dalam lukisan itu memang Rose yang ada di samping saya. Dia bukanlah kekasih saya, melainkan rekan kerja” kata Helix sambil tersenyum menatap Wailea. Wailea pun tersenyum walau masih terasa sangat gugup. Kira-kira satu jam lebih telah berlalu. Helix dan Wailea pun meninggalkan galeri dan memasuki mobil. Saat mereka sudah memasang sabuk pengaman, Wailea

    Last Updated : 2021-12-03
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 29

    “Bahkan orang lain lebih perduli, daripada suamiku sendiri” kata Wailea membalas sindiran Rezo. Rezo bangkit berdiri dan berjalan mendekati Wailea. “Setelah kamu tahu tentang aku dan Ketty, kapan kamu akan menceraikanku?” tanya Rezo masih dengan tatapannya yang menyeramkan. “Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikanmu!” jawab Wailea tegas. Mereka pun berdebat cukup hebat. Rezo mengingatkan Wailea mengapa ia menikahinya. Semua semata-mata agar ia tetap bisa mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Wailea pun tidak mau kalah, ia menyalahkan Rezo dalam keadaan ini karena tidak pernah memberitahunya jika kekasih yang Rezo miliki adalah Ketty, adik tirinya sendiri. Mungkin jika saat itu Wailea tahu, ia akan dengan tegas menolak perjodohan itu. Namun, akibat Ruben yang terlanjur sudah tidak suka terhadap Ketty, membuat Rezo tak memiliki keberanian mengungkapkan kebenarannya. “Aku mohon, Lea. Apa kamu tega, bayi di dalam perut Ketty lahir ta

    Last Updated : 2021-12-06
  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 30

    Setelah hubungan terlarangnya diketahui oleh Weni, Faldy pun memutuskan untuk meninggalkan Weni dan Wailea. Ia lebih memilih untuk tinggal bersama Papinka. Akibat sikap buruk Papinka ini, membuat ayahnya mengalami serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia. Tetapi bukannya menyesal, Papinka malah senang karena mendapatkan hak waris seutuhnya atas segala sesuatu yang ayahnya miliki. Faldy dan Papinka pun hidup bersama dengan dipenuhi harta kekayanan yang melimpah. Baru kira-kira dua minggu bersama, Faldy melihat ada yang aneh pada Papinka. Ia pun bertanya pada Papinka mengapa perutnya membuncit. Papinka pun tidak bisa mengelak lagi. Ia mengakui jika dirinya sedang mengandung anak dari mantan kekasihnya. Faldy terkejut dan menjadi marah, ia merasa ditipu oleh Papinka. Faldy pun meminta agar Papinka meminta pertanggung jawaban dari mantan kekasihnya itu. Tetapi Papinka tidak mau, dia menjelaskan pada Faldy jika dialah yang mengakhiri hubungannya dengan Fero. Walaupun ia tahu

    Last Updated : 2021-12-07

Latest chapter

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 92

    Dengan situasi ini membuat Helix yakin untuk menceritakan semuanya. Helix pun mulai menceritakan awal mula dirinya bertemu dengan Wailea. Melihat Wailea kala itu membuatnya berani untuk jatuh cinta lagi usai tersakiti oleh mantannya itu. Helix pun menceritakan usahanya untuk mencari Wailea bertahun-tahun lamanya, hingga akhirnya bisa bertemu Wailea namun ternyata dia sudah berstatus istri orang. Helix mengatakan jika dia melihat kejanggalan antara Rezo dan Wailea, ditambah beberapa kejadian aneh yang menimpa Wailea, inilah yang membuatnya berkomitmen untuk tetap menjaga Wailea hingga saatnya nanti Rezo bisa menjadi orang yang Wailea paling andalkan, saat itulah Helix akan menjauhi Wailea. Mendengar semua perjuangan dan usaha Helix untuk melindungi Wailea membuat Ruben tak mampu berkata-kata. Dia menyesal telah memukul Helix tanpa tahu ternyata orang yang dia pukul adalah orang yang selama ini menjaga menantunya. Lixy pun sangat terharu mendengar perjuangan anaknya. Begitu tulus dan s

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 91

    Lea menjelaskan dengan sangat tulus jika awalnya dia berfikir jika Rezo dan dirinya akan sama-sama belajar mencintai, semua ini sebelum Wailea tahu jika ternyata Rezo masih memiliki hubungan dengan masa lalunya yang belum pernah berakhir. Sampai akhirnya disaat dia tahu, dia memutuskan untuk tetap bertahan demi kebahagiaan ibu dan juga ayah mertuanya. Wailea tetap berusaha untuk mempertahankan pernikahannya yang sebenarnya mustahil. Mendengar semua penjelasan Wailea ini seolah menyanyat hati Ruben dan juga Weni yang masih mendengarkan percakapan mereka dari kejauhan. Ruben dan Weni pun lemas dan merasa menjadi orang tua yang sangat buruk."Papa jangan sedih lagi ya. Semua ini hasil dari keputusan Lea yang harus Lea terima. Namun pada akhirnya Lea datang kesini itu memang karena batas kemampuan hati Lea sudah diujung. Ini juga keputusan yang Lea ambil. Papa jangan merasa bersalah, karena semua ini bukan salah papa atau siapapun." Wailea mencoba menenangkan Ruben.------Pagi hari yang

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 90

    "Aku minta maaf sebesar-besarnya padamu Weni. Aku pun menyesali apa yang telah dilakukan Rezo." kata Ruben memohon maaf kepada Weni. Ruben memang sungguh menyesali untuk itu. Semuanya ini membuatnya merasa gagal menjadi seorang ayah, ayah mertua dan juga seorang sahabat bagi Weni."Bukan hanya dijaman dulu ya, Ben. Bahkan setelah berpuluh-puluh tahun pun kamu masih hebat dalam menyakiti perasaan orang" kata Lixy dengan sangat ketus. Perkataan ini membuat semua terheran dan bingung, apakah maksudnya?"Aku minta maaf untuk apapun yang kulakukan dahulu padamu Lixy dan apapun yang terjadi kini pada kamu Weni. Hanya itu yang bisa kuucapkan, tidak ada yang bisa kukatakan lagi selain maaf" kata Ruben dengan penyesalan yang mendalam.Keheningan terasa begitu mengcekam saat ini. Situasi sulit dan pelik yang bahkan tiada satupun bisa mengubahnya. Kebingungan dan pertanyaan yang semakin banyak terus menghantui masing-masing pribadi. Tetapi Weni sadar jika dia adalah sebagai tuan rumah yang sehar

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 89

    Senja yang indah, dihiasi dengan suara burung yang saling bersahutan. Weni dan Lixy terlihat sibuk sedari tadi setelah mereka sampai di rumah. Wailea yang sudah mendapatkan penanganan dari rumah sakit pun kini sedang beristirahat di dalam kamar Weni.Hari mulai gelap, Wailea pun terbangun dan beranjak dari kasur menuju ruang tamu. Terlihat Weni dan Lixy yang sedang asik menata makanan diatas meja. Wailea berjalan perlahan dan menggapai Weni. Dia memeluknya begitu erat dari belakang. Weni tersenyum dan menghentikan aktifitasnya itu.Setelah puas, Wailea pun melepaskan pelukannya dan Weni berbalik menghadap Wailea. "Apakah tidurmu nyenyak, nak?" tanya Weni sembari mengusap lembut pipi Wailea. Lixy hanya tersenyum melihat keromantisan antara ibu dan anak di depannya itu sambil terus menata piring pada posisi meja masing-masing."Lea pikir Lea hanya bermimpi sedang berada di rumah mama" sahut Wailea melow."Kamu tidak bermimpi nak. Sekarang kamu duduk dan kita makan ya. Kamu tunggu disini

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 88

    Pertemuan Weni dan Lixy bermula dari ketidaksengajaan. Setelah bertahun-tahun tahun lamanya mereka tidak saling tahu kabar masing-masing, akhirnya takdir mempertemukan mereka berdua.Kira-kira satu bulan yang lalu, ketika itu Weni sedang berbelanja kebutuhan rumah tangga di salah satu toko grosir terbesar di daerah rumahnya itu. Dari kejauhan Weni merasa tidak asing saat melihat wanita yang jaraknya sekitar lima meter di depannya itu, yang tengah memegang botol minuman soda sambil terlihat mencari-cari harga pada rak di depannya. Dengan segera Weni mendorong kereta belanjanya mendekati wanita yang dia curigai adalah Lixy. Saat dia sampai tepat di samping wanita itu, suara gemetar terdengar saat dia memanggil nama sang wanita "Lixyyy!!" Disaat itu juga Lixy terkejut bak mendapat undian kemenangan. Tangisan yang tidak bisa terbendung lagi disaat mereka memeluk satu sama lain. Suasana dipenuhi keharuan dan tangisan bahagia. Pertemanan yang sudah cukup lama dan akrab ini sudah tercipta da

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 87

    Suasana mencekam terjadi di kantor polisi. Satu demi satu pertanyaan berikan oleh pihak kepolisian dengan tujuan agar setidaknya mendapat titik terang dalam kasus ini. Helix menjelaskan dengan sangat lugas kejadian yang dia tahu berdasarkan info yang dia dapatkan dari Luna. Ditengah ketegangan, ponsel Helix terus bergetar tanpa henti. Dua puluh dua kali panggilan tak terjawab dari sang ibunda yang membuatnya tak nyaman sedari tadi.Setelah akhirnya menyelesaikan proses bersama dengan pihak kepolisian, Ruben dan Helix kembali ke parkiran. Saat memasuki mobil, Helix sambil membuka notif ponselnya dan melihat puluhan panggilan tak terjawab itu lalu disambung dengan membuka pesan suara dari sang ibu."Heelllllllll, kenapa sih gak angkat-angkat, mama mau cerita looh" teriak sang ibu kesal. Dengan tenang Helix langsung menghubungi sang ibu. "Halo ma, ada apa?""Mama sudah kirimkan alamat mama saat ini, kamu harus datang segera ya" kata sang ibu bersemangat."Mama sakit? Mama kenapa?" tany

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 86

    Setelah dua jam menunggu dan berbincang-bincang dengan Luna, Helix semakin gelisah karena Wailea tidak juga kembali. Helix pun bertanya pada Luna "apa Wailea ada cerita tentang rencananya?""Mbak Wailea bilang jika dirinya ingin pergi ke rumah ibunya" jawab Luna. Helix segera mengambil ponsel di saku celana dan kemudian membuka aplikasi tiket pesawat. Dilihatnya memang ada jadwal penerbangan satu jam lalu menuju Sumatra. Jika benar demikian, berarti Wailea sudah berada di dalam pesawat saat ini. Satu sisi Helix merasa lega karena Wailea mengambil keputusan yang tepat, tetapi disisi lain kekhawatiran hatinya masih tetap menyelimuti, karena Wailea harus berpergian seorang diri dengan keadaan yang tidak baik-baik saja.Karena yakin jika Wailea memang sudah di dalam pesawat, Helix pun bergegas pergi dari rumah Luna menuju kantor. Dia ingin bertemu dengan Robin sembari menunggu kabar dari Wailea. Dia berharap Wailea akan menghubunginya ketika sampai di Sumatra.Ketika sampai di kantor, He

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 85

    "Saya rasa istri bapak takut saat mendengar suara anda, makanya dia pergi dari sini tanpa membawa barang" ujar Luna saat Helix hendak menduduki kursi plastik merah di teras rumah Luna. Helix terheran, mengapa bisa wanita di hadapannya itu berfikir jika dia adalah suami dari Wailea. Helix pun bertanya-tanya siapakah wanita ini, karena baru pertama kalinya dia melihat Luna. "Saya ini resepsionis hotel di Bali yang berhasil anda buat kehilangan pekerjaan. Pantas saja anda tega kepada orang lain, kepada istri anda sendiri saja anda teganya bukan main" sahut Luna kesal. Helix semakin bingung dibuatnya. "Dari tadi saya perhatikan ucapan anda melantur tidak ada arahnya. Kenapa anda pikir saya ini suami Wailea?" tanya Helix penasaran. "Kalau anda bukan suaminya, lalu kenapa foto anda ada di dompetnya?" tegas Luna. Helix terdiam dan berfikir. "Saya tidak sengaja melihat foto anda di dompet mbak Wailea. Foto 3x4 sih, tapi sangat jelas kalau itu foto anda" lanjut Luna. Ingin rasanya Helix

  • Bukan Jodoh Tapi Takdir   BAB 84

    Setelah selesai diobati, Wailea berjalan menuju toko disebelah klinik. Dia membeli sebuah topi dan masker. Tujuannya agar perban dikepala tidak terlihat dan wajahnya pun tidak terlihat karena ditutupi masker. Setelah itu kembali Wailea mencari taksi dan melanjutkan perjalanannya menuju bandara. Seolah sudah di lancarkan jalannya, disaat Wailea sampai dia pun langsung mendapatkan penerbangan tepat pada waktunya. Dia segera mengurus tiket dan lain sebagainya. Beberapa jam kemudian Wailea telah tiba di Sumatra. Tak sabar rasa hati ingin bertemu sang ibu dan memeluknya erat. Dia sudah membayangkan untuk menceritakan semua yang telah dialaminya selama ini. Setelah menggunakan kendaraan umum, Wailea pun sampai di halaman rumah sang ibu. Tangisan tak mampu lagi ditahan olehnya, dia segera berlari menuju pintu utama. Tooookkk... Tokk... Tokkk.. Suara ketukan pintu yang sangat lembut. Seseorang dari dalam rumah membukakan pintu. Wailea terkejut saat melihat seseorang yang tidak dia kenal be

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status