Chapter: BAB 89Senja yang indah, dihiasi dengan suara burung yang saling bersahutan. Weni dan Lixy terlihat sibuk sedari tadi setelah mereka sampai di rumah. Wailea yang sudah mendapatkan penanganan dari rumah sakit pun kini sedang beristirahat di dalam kamar Weni.Hari mulai gelap, Wailea pun terbangun dan beranjak dari kasur menuju ruang tamu. Terlihat Weni dan Lixy yang sedang asik menata makanan diatas meja. Wailea berjalan perlahan dan menggapai Weni. Dia memeluknya begitu erat dari belakang. Weni tersenyum dan menghentikan aktifitasnya itu.Setelah puas, Wailea pun melepaskan pelukannya dan Weni berbalik menghadap Wailea. "Apakah tidurmu nyenyak, nak?" tanya Weni sembari mengusap lembut pipi Wailea. Lixy hanya tersenyum melihat keromantisan antara ibu dan anak di depannya itu sambil terus menata piring pada posisi meja masing-masing."Lea pikir Lea hanya bermimpi sedang berada di rumah mama" sahut Wailea melow."Kamu tidak bermimpi nak. Sekarang kamu duduk dan kita makan ya. Kamu tunggu disini
Terakhir Diperbarui: 2025-02-17
Chapter: BAB 88Pertemuan Weni dan Lixy bermula dari ketidaksengajaan. Setelah bertahun-tahun tahun lamanya mereka tidak saling tahu kabar masing-masing, akhirnya takdir mempertemukan mereka berdua.Kira-kira satu bulan yang lalu, ketika itu Weni sedang berbelanja kebutuhan rumah tangga di salah satu toko grosir terbesar di daerah rumahnya itu. Dari kejauhan Weni merasa tidak asing saat melihat wanita yang jaraknya sekitar lima meter di depannya itu, yang tengah memegang botol minuman soda sambil terlihat mencari-cari harga pada rak di depannya. Dengan segera Weni mendorong kereta belanjanya mendekati wanita yang dia curigai adalah Lixy. Saat dia sampai tepat di samping wanita itu, suara gemetar terdengar saat dia memanggil nama sang wanita "Lixyyy!!" Disaat itu juga Lixy terkejut bak mendapat undian kemenangan. Tangisan yang tidak bisa terbendung lagi disaat mereka memeluk satu sama lain. Suasana dipenuhi keharuan dan tangisan bahagia. Pertemanan yang sudah cukup lama dan akrab ini sudah tercipta da
Terakhir Diperbarui: 2025-02-15
Chapter: BAB 87Suasana mencekam terjadi di kantor polisi. Satu demi satu pertanyaan berikan oleh pihak kepolisian dengan tujuan agar setidaknya mendapat titik terang dalam kasus ini. Helix menjelaskan dengan sangat lugas kejadian yang dia tahu berdasarkan info yang dia dapatkan dari Luna. Ditengah ketegangan, ponsel Helix terus bergetar tanpa henti. Dua puluh dua kali panggilan tak terjawab dari sang ibunda yang membuatnya tak nyaman sedari tadi.Setelah akhirnya menyelesaikan proses bersama dengan pihak kepolisian, Ruben dan Helix kembali ke parkiran. Saat memasuki mobil, Helix sambil membuka notif ponselnya dan melihat puluhan panggilan tak terjawab itu lalu disambung dengan membuka pesan suara dari sang ibu."Heelllllllll, kenapa sih gak angkat-angkat, mama mau cerita looh" teriak sang ibu kesal. Dengan tenang Helix langsung menghubungi sang ibu. "Halo ma, ada apa?""Mama sudah kirimkan alamat mama saat ini, kamu harus datang segera ya" kata sang ibu bersemangat."Mama sakit? Mama kenapa?" tany
Terakhir Diperbarui: 2025-02-05
Chapter: BAB 86Setelah dua jam menunggu dan berbincang-bincang dengan Luna, Helix semakin gelisah karena Wailea tidak juga kembali. Helix pun bertanya pada Luna "apa Wailea ada cerita tentang rencananya?""Mbak Wailea bilang jika dirinya ingin pergi ke rumah ibunya" jawab Luna. Helix segera mengambil ponsel di saku celana dan kemudian membuka aplikasi tiket pesawat. Dilihatnya memang ada jadwal penerbangan satu jam lalu menuju Sumatra. Jika benar demikian, berarti Wailea sudah berada di dalam pesawat saat ini. Satu sisi Helix merasa lega karena Wailea mengambil keputusan yang tepat, tetapi disisi lain kekhawatiran hatinya masih tetap menyelimuti, karena Wailea harus berpergian seorang diri dengan keadaan yang tidak baik-baik saja.Karena yakin jika Wailea memang sudah di dalam pesawat, Helix pun bergegas pergi dari rumah Luna menuju kantor. Dia ingin bertemu dengan Robin sembari menunggu kabar dari Wailea. Dia berharap Wailea akan menghubunginya ketika sampai di Sumatra.Ketika sampai di kantor, He
Terakhir Diperbarui: 2025-01-29
Chapter: BAB 85"Saya rasa istri bapak takut saat mendengar suara anda, makanya dia pergi dari sini tanpa membawa barang" ujar Luna saat Helix hendak menduduki kursi plastik merah di teras rumah Luna. Helix terheran, mengapa bisa wanita di hadapannya itu berfikir jika dia adalah suami dari Wailea. Helix pun bertanya-tanya siapakah wanita ini, karena baru pertama kalinya dia melihat Luna. "Saya ini resepsionis hotel di Bali yang berhasil anda buat kehilangan pekerjaan. Pantas saja anda tega kepada orang lain, kepada istri anda sendiri saja anda teganya bukan main" sahut Luna kesal. Helix semakin bingung dibuatnya. "Dari tadi saya perhatikan ucapan anda melantur tidak ada arahnya. Kenapa anda pikir saya ini suami Wailea?" tanya Helix penasaran. "Kalau anda bukan suaminya, lalu kenapa foto anda ada di dompetnya?" tegas Luna. Helix terdiam dan berfikir. "Saya tidak sengaja melihat foto anda di dompet mbak Wailea. Foto 3x4 sih, tapi sangat jelas kalau itu foto anda" lanjut Luna. Ingin rasanya Helix
Terakhir Diperbarui: 2022-08-16
Chapter: BAB 84Setelah selesai diobati, Wailea berjalan menuju toko disebelah klinik. Dia membeli sebuah topi dan masker. Tujuannya agar perban dikepala tidak terlihat dan wajahnya pun tidak terlihat karena ditutupi masker. Setelah itu kembali Wailea mencari taksi dan melanjutkan perjalanannya menuju bandara. Seolah sudah di lancarkan jalannya, disaat Wailea sampai dia pun langsung mendapatkan penerbangan tepat pada waktunya. Dia segera mengurus tiket dan lain sebagainya. Beberapa jam kemudian Wailea telah tiba di Sumatra. Tak sabar rasa hati ingin bertemu sang ibu dan memeluknya erat. Dia sudah membayangkan untuk menceritakan semua yang telah dialaminya selama ini. Setelah menggunakan kendaraan umum, Wailea pun sampai di halaman rumah sang ibu. Tangisan tak mampu lagi ditahan olehnya, dia segera berlari menuju pintu utama. Tooookkk... Tokk... Tokkk.. Suara ketukan pintu yang sangat lembut. Seseorang dari dalam rumah membukakan pintu. Wailea terkejut saat melihat seseorang yang tidak dia kenal be
Terakhir Diperbarui: 2022-08-11