Share

Bab 39. Kita Tidak Berjina!

"Kalau kurang pesan lagi saja," ucap lembut Satria karena ini tempat umum jadi tidak mungkin memperlihatkan sikap dinginnya.

"Satu mangkok sudah cukup, kasihan mama kalau nanti kita tidak makan malam," kekeh Isabella.

"Ya." Satria tersenyum kecil, tetapi cukup teduh walaupun ini hanya akting.

Langit menggelap seiring dengan adzan magrib, Isabella menikmatinya karena Tuhan masih memberinya umur dan kesempatan memperbaiki diri serta memperbaiki ibadahnya walaupun setiap hari dia harus terlambat beribadah karena perjalan.

Satria memperhatikan wajah sejuk Isabella dan sedikit banyak dia juga tahu jika Isabella tidak memiliki banyak masalah dan mungkin satu-satunya masalah Isabella hanya karena dirinya yang selalu menyukai Naura tanpa memikirkan posisi Isabella yang juga tidak ingin menikah dengannya.

"Mau jus?" Tawaran Satria yang ini cukup tulus karena sedang menyadari kesalahannya pada Isabella.

"Sudah disediakan teh hangat sih ..., tapi pasti jus juga enak," kekeh Isabella.

"Pesa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status