Home / Rumah Tangga / Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda / Bab 26. Abel Istri Kamu, Saya Sahabat Kamu

Share

Bab 26. Abel Istri Kamu, Saya Sahabat Kamu

last update Last Updated: 2024-07-16 13:38:18

Isabella sudah tidak memiliki tanggungjawab setelah pasien tiba di rumah sakit jadi, dia tidak ikut ke ruangan pemeriksaan. Sebelum pergi, dia menyapa Satria yang berdiri di depan pintu. "Assalamualikum ... maaf, saya baru bisa menyapa kamu." Tangannya mengulur, meminta tangan kanan Satria.

Satria memberikan tangan kanannya untuk disun oleh Isabella, tetapi dalam keadaan tidak sadar karena tatapan dan pikirannya tertuju pada temannya yang sudah masuk ke dalam ruangan. "Bagaimana teman saya, apa bisa selamat?" Suaranya terdengar sangat khawatir.

"Insyaallah. Tadi teman-temannya sudah melakukan pertolongan pertama untuk menghentikan darah."

Satria memegangi pelipisnya, sedangkan Devan tidak bicara bahkan dia berdiri cukup jauh untuk memberi waktu pada pasangan suami dan istri ini. Satria memandangi Isabella. "Saya akan tetap di sini."

"Iya ...." Anggukan santun Isabella bersama suara lembutnya.

"Katakan saja papa dan mama. Saya di rumah sakit menunggu teman saya."

"Iya ...." Sikap
Desti Angraeni

Jangan lupa follow sosmedku di destiangraeni, ya!

| Like
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 27. Perawat Cantik

    "Nay." Satria meraih tangan Naura dan menggenggamnya bersama tatapan lembut. Namun, Naura segera melepaskan genggaman tangan Satria. Lalu berpamitan, "Saya tidak bisa keluar rumah lama-lama karena ini sudah setengah sembilan. Tidak enak juga sama sopir.""Besok kamu kuliah?" Satria tidak bisa menahan kepergian Naura walaupun dia sangat ingin bersamanya lebih lama."Iya." Naura bersikap datar, kemudian pergi. Saat ini Satria mendesah panjang. "Kenapa Tuhan tidak mempersatukan saya dengan Naura, padahal Tuhan yang sudah membiarkan kami saling mencintai?"Di sisi lain, Isabella sedang mengingat sikap Satria tadi. Dia tahu saat Naura berpapasan dengan mereka, tetapi Isabella pura-pura tidak melihat. "Apa Naura juga mencintai kamu, hingga kamu harus menjaga perasaan Naura?" Hari berganti, tetapi ternyata Satria sudah pulang hanya saja meringkuk di sofa di ruang tengah. Isabella menatap Satria sesaat, kemudian membangunkannya. "Kalau kamu tidur di sini, mungkin papa akan marah dan berpik

    Last Updated : 2024-07-16
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 28. Jangan Mendekati Isabella

    Isabella memeriksa pasien yang ada di sebelah kamar Dika hingga suaranya terdengar jelas oleh Dika. "Itu dia, perawat cantik yang saya maksud!" kekeh sumringahnya.Sekali mendengarkan saja, Satria juga tahu jika itu Isabella. 'Apa Dika suka Abel?' Matanya sedikit memicing, kemudian berpamitan, "Saya ke toilet dulu.""Eh, tunggu dong. Kamu tidak mau tahu perawat cantik itu?""Tidak. Saya sudah tidak tahan harus ke toilet." Suara datar Satria yang segera pergi meninggalkan Dika sebelum Isabella masuk.Benar saja. Isabella memeriksa Dika setelah dia pergi, tetapi Satria tidak benar-benar ke toilet, dia hanya berdiri di sisi pintu masuk ruang rawat. Maka, dia dapat mendengar sikap propesional Isabella sekalian kekeh bahagia Dika. "Ck!" Satria berdecak karena ternyata seseorang di luar sana mengagumi istrinya, dan yang paling tidak terduga, orang itu kawannya sendiri. Entah harus marah, kesal atau tidak p

    Last Updated : 2024-07-17
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 29. Rahimnya Menghangat

    Isabella memeluk perut Satria sepanjang perjalanan, tetapi dia tidak tega melihat Satria terkena hujan apalagi tadi pagi suaminya demam. "Kita menepi saja, hujan masih deras ...." Isabella meninggikan suaranya supaya terdengar oleh Satria yang memakai helm full face.Satria mendengar suara Isabella, tetapi mengabaikannya karena pakaiannya sudah basah jadi lebih baik segera pulang. Maka setibanya di rumah, Satria mandi air hangat dan segera memakai pakaian hangat.Bukan hanya Satria yang grasah-grusuh mempedulikan tubuhnya karena Isabella segera menyodorkan air hangat dan sup. "Habiskan ini agar kamu tidak kedinginan ...." Suara lembutnya, tetapi Isabella belum mengganti pakaian basahnya karena menunggu Satria keluar dari kamar mandi, sekalian menuju dapur untuk menjamu suaminya.Satria tidak mengatakan apapun walau dia segera menerima jamuan dari istrinya, pun Isabella menyediakan obat yang sama seperti

    Last Updated : 2024-07-17
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 30. Hanya Membebani Keluarga

    Pagi ini, Isabella kembali ke rumah sakit begitupun Satria karena dia harus menjenguk Dika, tetapi sebelum tiba di ruang rawat tanpa sengaja dia mendengar ayah kawannya sedang mengatakan hal tidak pantas. "Kamu selalu menyusahkan. Kapan kamu akan berhenti menjadi anak motor dan mulai menjadi anak baik dan berprestasi yang bisa papa banggakan pada semua orang! Apa kamu masih buta, lihat mama sakit-sakitan karena kamu!"Satria hanya mampu terpaku di balik dinding karena kehidupannya dengan kawan-kawannya tidak berbeda. Lalu, dia kembali mendengar hal yang akan sangat menyakiti Dika."Kamu dilahirkan sebelum papa dan mama menikah. Kamu anak kami, tapi saat itu kehadiran kamu tidak diinginkan. Apa karena dosa kami di masa lalu akhirnya kami harus dibuat kesulitan oleh kelakuan kamu!"Tidak lama setelah mengucapkan kalimat menyakitkan itu, Satria melihat wajah ayahnya Dika setelah pria itu keluar dari ruangan. Pria itu

    Last Updated : 2024-07-17
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 31. Tuan Muda Satria

    Devan menghubungi Satria, maka saat ini dia mendengar hal mengejutkan yang terjadi pada Satria. Lalu, menawarkan dirinya untuk menjemput kawan-kawan geng di perbatasan kota. Sementara, Satria masih merasa malu karena kejadian tadi. Hanya segelintir orang yang percaya jika pria berjas hitam dan berdasi adalah penagih cicilan motor, jadi masih banyak orang yang sengaja memanggilnya tuan muda walaupun panggilan itu disisipkan dalam candaan. Naura menyaksikan raut wajah Satria yang terlihat tidak nyaman, tapi jika harus diungkapkan Satria memang cocok dengan panggilan itu karena entah sampai mana kekayaan Haris. Pria itu sangat kaya, tetapi keluarga Haris hidup membaur tanpa memperlihatkan seberapa banyak kekayaannya. Sama halnya dengan keluarga Naura. Materi telah usai, Satria segera menyusul Naura yang sudah meninggalkan kelas lebih dulu. "Nay, pulang sama siapa?" "Dijemput sopir. Kenapa?" Sikap datar Naura. "Tidak apa. Cuma bertanya." Senyuman kecil Satria, kemudian berawajah kecu

    Last Updated : 2024-07-18
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 32. Apa Kalian Saling Mencintai?

    Isabella menghampiri Satria, dia membawa dua gelas teh hangat. "Tadi, mama sempat meminta tolong pada saya untuk membantu kamu belajar," kekeh kecilnya.Satria memandang datar. "Jurusan yang kita ambil beda.""Iya. Tapi saya juga sering mempelajari banyak hal yang berbeda dengan jurusan yang saya ambil saat kuliah." "Tidak usah." Suara Satria selalu datar."Kalau perlu bantuan jangan sungkan," kekeh Isabella lagi tanpa bermaksud menjatuhkan harga diri Satria. Jika Satria membutuhkannya, dia akan membantu dengan tulus. Hanya seperti itu. Satria membuang asap rokoknya ke udara, kemudian menatap Isabella. "Kamu memakai alat kontrasepsi sesuai aturan?" Isabella mengerjap kecil karena pembahasan Satria kini. "Iya ...." "Jangan sampai hamil. Saya tidak bisa jadi ayah!" ucap dingin Satria. Kalimat ini mengandung banyak makna dalam. Satria seorang brandalan dan tidak berprestasi, dia juga menjadi beban orangtuanya, lalu kisah cintanya yang rumit dan banyak lagi hal-hal yang membuatnya tid

    Last Updated : 2024-07-18
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 33. Saya Minta Maaf ....

    Isabella tidak tahu jika saat Satria mengelus pipi Naura, gadis itu segera menepis tangan nakal Satria. Gadis ini kesal karena seolah Satria menganggapnya murahan. "Kita bukan pasangan menikah. Kenapa kamu menyentuh saya!" Jadi, Naura segera pergi. Namun, Satria tidak mengejar walaupun hal ini memperumit kisah cinta dan semua masalahnya. Maka dari itu Satria memutuskan pergi ke parkiran untuk meninggalkan kampus.Isabella kembali berjalan menuju klinik, lalu saat inilah dia berpapasan dengan Naura. Gadis ini sedang bersedih karena memikirkan hubungan rahasia suaminya dan Naura, tetapi dia tetap menyapa hangat, "Hi, Naura. Kamu masih kuliah ...."Namun, sikap hangat Isabella membuat Naura tidak bisa menahan penyesalannya. Dia segera memeluk Isabella. "Saya minta maaf kalau saya punya salah sama kamu ...." Suaranya bergetar sendu hingga membuat Isabella berpikir jika permintaan maaf Naura adalah karena hubungan gelapnya dengan Satria."Jangan mengulangi kesalahan ...." Suaranya tidak t

    Last Updated : 2024-07-18
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 34. Perhatian Isabella direbut Oleh Dika

    [Saya menunggu di depan.] Chat Satria pada Isabella. Maka, saat ini Isabella segera berpamitan pada Dika. "Saya sudah membantu kamu makan dan meminum obat. Untuk selanjutnya, jika kamu membutuhkan bantuan panggil saja teman saya. Ada banyak perawat yang bisa membantu kamu ....""Tidak lembur?" Dika tersenyum lebar saat berharap Isabella menemaninya lebih lama lagi."Tidak, jadwal kerja saya sudah habis." Suara santun dan hangat Isabella."Besok kamu datang lagi, kan?" Selalu pertanyaan ini yang tidak pernah dilewatkan Dika. "Insyaallah ...." Dika mendesah seperti kemarin karena akhirnya dia harus melepaskan Isabella. Jadi, beberapa menit kemudian Isabella muncul di hadapan Satria. "Sudah jam lima lewat dua puluh menit. Kamu lembur?" Tatapan Satria memicing curiga walaupun suaranya biasa saja."Tidak. Tadi saya membantu teman kamu makan dan minum obat karena sepertinya tidak ada keluarga yang menjenguknya," jujur Isabella, tetapi membuat Satria mengerjap."Apa Dika yang bicara?" "D

    Last Updated : 2024-07-19

Latest chapter

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 150. Ending

    Hari demi hari berganti, ucapan Satria bukan hanya bualan karena dia membuktikannya lewat sikap yang tulus walaupun Haris tidak melihatnya secara langsung karena pasangan suami dan istri ini tinggal terpisah dengan pria itu.Setiap malam, Satria menemani Isabella menyusui Attar, dia juga sering membantu mengganti popok atau pakaian basah Attar.Satria melakukannya diiringi senyuman lembut, tutur kata senada, serta belaian penuh kasih sayang pada Attar dan Isabella.Kini, usia Attar sudah dua minggu. “Nanti kita adakan acara potong rambut sama aqiqah. Saya sudah coba bicara sama Mama, tapi belum secara langsung,” ucap lembut Satria pada Isabella.Namun, bagaimanapun sikap Satria, nyatanya Isabella tetap bersikap datar. “Iya.”“Saya sudah menabung, semoga cukup buat acara besar.” Kini Satria terkekeh. Kemudian menyodorkan uang belanja sekalian uang susu dan pempers pada Isabella. “Kalau uangnya nggak sampai minggu depan, jangan sungkan minta lagi ya, Sayang.” Tatapannya sangat lembut.“

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 149. Satria Berjanji Akan Menjadi Suami Sekaligus Ayah

    Ini adalah malam pertama Isabella dan Satria tidur bersama bayi mereka. Bayi merah itu terlentang di tengah-tengah pasangan suami istri ini. Tidak henti Satria menatapnya diiringi senyuman.Isabella menyadarinya, tetapi dia masih bersikap dingin dan datar. “Saya akan tidur, lagian Attar tidur. Ini kesempatan saya untuk ikut tidur.”“Ya, Sayang. Kamu tidur saja, biar nanti aku yang menjaga Attar.”Isabella tidak pernah meminta, tetapi tidak mungkin menolak perhatian Satria pada bayi mereka.Jadi saat Attar menangis tengah malam, Satria yang menjaga dan mengasuh. Dia juga menghangatkan asi yang sudah tersedia di dalam botol. Tidak lupa menyuruh Isabella kembali tidur setelah sempat terbangun karena tangisan Attar.Hingga saat pagi hari Satria terlambat bangun, tetapi Isabella membiarkan suaminya tanpa peduli aktivitas apa yang menanti Satria.Satria tersentak saat melihat jam dinding. “Hah, serius sudah jam sembilan!”“Ya,” jawab datar Isabella.“Harusnya saya kuliah pagi. Sekarang saya

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 148. Attar Amir Aqil

    Suana hening sangat lama, hingga Satria kembali bicara. “Apa kamu tetap akan melanjutkan perceraian, apa kamu akan mengubah keputusan kamu?”Isabella menjawab santun, “Saya yang harus menanyakan itu pada kamu.”“Kalau saya tetap melanjutkan?”“Saya juga ....” Hati Isabella seakan sudah kebal pada rasa sakit. Bahkan yang ini. “Kalau kamu memilih berpisah, sebelumnya kamu harus beri nama anak kita.” Ini adalah permintaan sederhana Isabella, tetapi diwajibkan pada Satria.Satria memandangi Isabella karena tatapan istrinya seolah tanpa keraguan walaupun mereka bercerai.Satria kembali menunduk, tetapi tidak melepaskan tangan Isabella. Lalu berkata lirih, “Naura pergi. Dia mencampakan saya. Apalagi yang harus saya lakukan karena andai berpisah sama kamu, saya tidak yakin Naura akan bersama saya ....”Isabella menjawab datar, “Itu urusan kamu. Jangan menjadikan saya cadangan karena kamu gagal mendapatkan Naura!”Satria kembali memandangi wajah Isabella. Kini, dalam tatapan Isabella terdapat

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 147. Hasil Test DNA

    Satria masuk ke kamar rawat, jadi dia bertemu dengan orangtuanya dan orangtua Isabella yang sedang berkumpul.Semua orang menyambut kedatangan Satria dengan hangat, termasuk Isabella. Mia segera menggiring putranya menuju tempat mereka duduk berkumpul. “Alhamdulillah kamu sudah datang ....” Senyumannya menunjukan kebahagiaan, tetapi hatinya sangat kesal pada Satria setelah mengetahui sikap buruknya pada Isabella dan bayi mereka yang belum diberi nama.Tanpa persetujuan Isabella, Mia segera meraih amplop cokelat yang berisi laporan hasil test DNA hingga gadis ini terkejut.Namun, ternyata Mia menyampaikannya sangat bijak di hadapan suaminya, anaknya dan kedua mertuanya. “Ini hasil test DNA anak kalian. Dokter yang memberikannya karena Isabella seorang perawat walaupun bukan di rumah sakit ini, jadi Abel memiliki hak istimewa, yaitu mendapatkan test DNA tanpa perlu meminta.”Mia

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 146. Hari ini Saya Akan Menceraikan Abel!

    Isabella hanya menatap sendu pada langit-langit. “Bukan perpisahan yang Abel mau karena sebelum itu Satria harus tahu jika selama ini saya mengandung anaknya ....”Pun, hatinya semakin lebur saat memikirkan bayi mereka. “Sabar ya, Sayang ... pasti akhirnya Papa kamu akan menerima kamu ....”Bayi mungil itu berada di dalam box yang sangat hangat, wajahnya sangat polos dan murni.Namun, ternyata hari ini Satria tidak datang ke rumah sakit dan dia juga tidak terlihat di rumah. Maka Haris sangat murka.Saat ini, hanya Mia yang menemai Isabella hingga ketukan pintu memecah keheningan dan membuat wanita ini bersemangat. “Pasti itu Satria! Mama buka dulu ya, pintunya.” Mia segera meletakan pisau di atas piring saat buah yang dikupasnya belum selesai.Isabella hanya memandangi punggung Mia yang semakin mendekati pintu, tetapi dia tidak yakin itu Satria. “Kalau itu Satria, harusnya tidak usah mengetuk pintu.”Mia tersenyum bahagia saat membukakan pintu, tetapi senyumannya perlahan redup karena

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 145. Tinggalkan Satria!

    Satria berjuang demi menghentikan kepergian Naura, tapi sudah terlambat karena Naura sudah berjalan hendak masuk ke dalam pesawat. Namun, Satria juga melihat Devan yang berjalan di belalang Naura. Devan sempat melirik dan menyadari kehadiran Satria, tetapi dia memilih abai dan berpura-pura tidak melihatnya. Saat ini kepala Satria dipenuhi pertanyaan. "Kenapa Naura bersama Devan?" Sekaligus, dia harus rela saat hatinya sakit dan hancur karena harus menyaksikan kepergian Naura. "Nay ...." Rintih Satria. Naura menoleh karena panggilan lemah Satria membuat dadanya berdebar, tetapi sayangnya keberadaan Satria terhalangi oleh lalu lalang. Naura menundukan wajahnya sangat sendu. "Pasti cuma perasaan karena tidak mungkin Satria mencegah saya pergi ...."Maka, akhirnya Naura terbang keluar negeri meninggalkan semua kenangannya bersama Satria. Pun, Satria harus menyaksikan hari-harinya dengan Naura berakhir dan mungkin tidak akan pernah terulang.Satria termenung cukup lama di bandara ka

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 144. Nay, Jangan Pergi!

    “Satria bilang kamu bersedia bercerai setelah melahirkan. Saya mohon, jangan lakukan itu ....” Naura tidak enggan mengatakan hal ini karena jika benar dia penyebabnya, gadis ini tidak ingin menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Satria dan Isabella.Namun, saat ini Isabella hanya memandang kosong ke arah Naura. ‘Semalam dan tadi pagi Satria sangat perhatian. Jadi Satria punya maksud terselubung. Apa Satria ingin membahagiakan saya sebelum perceraian?’“Abel. Saya mohon ... jangan pernah bercerai dengan Satria.” Naura mengulang kalimatnya bahkan lebih tatapannya lebih dalam.Saat ini Isabella tersadar, lalu tersenyum kecil. “Ini rumah tangga saya dan Satria.” Isabella menjawab dengan bijak, tetapi berhasil menyentil Naura.Naura mendesah. “Saya memang tidak punya hak apapun, dan tidak sepantasnya saya mencampuri rumah tangga kamu dan Satria. Tapi ... kalau alasan kamu bersedia bercerai karena saya, saya akan merasa sangat bersalah. Jadi tolong jangan bercerai, karena walaupun kalian b

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 143. Kepalsuan

    Pagi ini Satria menuntun Isabella hingga tiba di ruang makan. Mia sudah di sana, maka salah satu telapak tangannya dipakai menutup mulutnya yang menganga.“Pagi, Ma ....” Satria menyapa ibunya dengan hangat tanpa melepaskan telapak tangan Isabella. Laki-laki ini memperlakukan istrinya dengan lembut, dia juga yang menggeser kursi hingga Isabella duduk nyaman.Mia membalas sapa Satria dengan suasana hati berjuta bahagia karena ini adalah pagi yang sangat indah. “Pagi, Sayang ....”“Kok Mama sendiri? Mana Papa?” Bukan hanya hangat dan perhatian pada Isabella, tetapi Satria melakukannya pada ibunya juga.“Papa masih di halaman. Sebentar lagi nyusul,” kekeh Mia. Perubahan Satria membuatnya linglung karena terlalu mendadak, tetapi sangat disyukuri.“Satria panggil Papa dulu deh, Mama di sini saja sama Abel.”“Iya, Sayang ....” Mia tidak bisa berhenti tersenyum atas perubahan baik Satria.Saat Satria berlalu, Mia segera bertanya pada Isabella untuk menjawab penasarannya, “Apa yang terjadi pa

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 142. Membahagiakan Kamu Sampai Hari Perceraian!

    Malam ini Satria menjamah Isabella. Ini adalah pertama kalinya setelah beberapa bulan istrinya diabaikan. Saat ini Isabella melayani suaminya dengan baik, tetapi tidak berharap Satria berubah menjadi lebih baik karena dirasa tidak seinstan itu atau tidak mungkin.Setelah memuaskan nafsunya, Satria berkata jahat saat mereka masih berada di bawah selimut yang sama, “Saya kira anak itu sudah tidak ada!”Isabella segera menegur, “Jangan asal bicara!”Satria tidak merespon karena segera meninggalkan kamar, tapi rupanya Haris masih berada di ruang tengah. Maka pria ini segera mengatakan isi hatinya saat bertemu putranya, “Apa yang kamu dapatkan setelah meninggalkan anak dan istri kamu selama dua bulan?” Wajahnya datar.Satria tahu ayahnya tidak mungkin menyambut hangat kepulangannya. “Satria butuh waktu sendiri.”“Lalu, apa hikmah yang kamu dapat?”Sejenak, Satria tidak bisa mengatakan apapun. “Mendinginkan kepala.”“Abel adalah istri salihah. Kamu harus tahu jika selama kamu menghilang, Ab

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status