Share

Bab 27. Perawat Cantik

"Nay." Satria meraih tangan Naura dan menggenggamnya bersama tatapan lembut.

Namun, Naura segera melepaskan genggaman tangan Satria. Lalu berpamitan, "Saya tidak bisa keluar rumah lama-lama karena ini sudah setengah sembilan. Tidak enak juga sama sopir."

"Besok kamu kuliah?" Satria tidak bisa menahan kepergian Naura walaupun dia sangat ingin bersamanya lebih lama.

"Iya." Naura bersikap datar, kemudian pergi. Saat ini Satria mendesah panjang.

"Kenapa Tuhan tidak mempersatukan saya dengan Naura, padahal Tuhan yang sudah membiarkan kami saling mencintai?"

Di sisi lain, Isabella sedang mengingat sikap Satria tadi. Dia tahu saat Naura berpapasan dengan mereka, tetapi Isabella pura-pura tidak melihat. "Apa Naura juga mencintai kamu, hingga kamu harus menjaga perasaan Naura?"

Hari berganti, tetapi ternyata Satria sudah pulang hanya saja meringkuk di sofa di ruang tengah. Isabella menatap Satria sesaat, kemudian membangunkannya. "Kalau kamu tidur di sini, mungkin papa akan marah dan berpik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status