Share

88 - Boleh Pulang

Sore ini, Raya mendengar jika dirinya sudah boleh pulang. Namun Raya tidak ingin kembali ke kediaman Prakarsa. Ia berniat untuk kabur ketika tidak ada siapapun di kamarnya.

Raya sangat sensitif akhir-akhir ini karena kehamilannya, selain itu, ada kejadian yang semakin mendorongnya ingin pergi menjauh. Raya tidak berpikir panjang, akal dan logikanya seolah lenyap oleh amarah sesaat.

Dia lupa akan bayinya, dia melupakan nasib kedua anaknya kelak jika tanpa suaminya. Untuk saar ini, yang Raya inginkan hanya menjauh dari Andro.

“Nona Muda, Anda mau kemana?” Tanya Jeta melihat Raya memasukkan beberapa kue ke dalam tas. “Nona Muda?”

“Diam, Jeta, aku akan pergi dari sini.

“Tidak. Hentikan Nona anda hanya akan memperburuk keadaan.”

“Lepaskan aku!”

“Nona Muda…” Jeta melepaskan tangannya. “Pikirkan anak-anak Anda, apa yang akan terjadi pada mereka kelak? Apa mereka akan hidup tanpa sosok Papanya? Apa anda tega melihat mereka terlantar. Harta memang bukan segalanya, Nona. Tapi setidaknya h
Qeqe Sunarya

maaf sedkit up nya ya kakak. cuma buat absen aja karena Author lelah sekali masih dalam keriuhan suasana lebaran... semoga besok bisa up lebih banyak...

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Luluk
Ihhh si Raya alayyy deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status