Share

93 - Ikutlah Denganku

Penulis: Qeqe Sunarya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-27 00:31:33
"Andro...." Bibir Raya bergetar merasakan ketakutan, amarah dan rasa sedih di saat bersamaan.

"Sayang, aku merindukanmu."

"Jangan mendekat," ucap Raya membuat jarak diantara dia dan Andro dengan tangan terangkat. "Jangan mendekatiku."

"Sayang, biarkan aku jelaskan. Biarkan aku mendekat."

"Tidak, jangan mendekat, pulanglah."

Raya berbalik hendak menutup pintu, tapi Andro menahannya dengan tangan. "Sayang, aku mohon biarkan aku bicara, menjelaskan semuanya."

"Tidak ada lagi yang perlu kau jelaskan. Pergi!" Raya terus mencoba mendorong pintu agar tertutup, sayangnya tenaga Andro jauh lebih kuat. Dia berhasil membuka hingga membuat Raya hampir jatuh, beruntung Andro menahan pinggang istrinya.

Kejadian itu membuat Raya semakin histeris.

"Pergi! Jangan sentuh aku!" Teriakan Raya kini bersamaan dengan tangisan. "Pergi!"

Tangan Andro menahan kedua tangan istrinya agar tidak menjauh. "Beri aku kesempatan, beri aku kesempatan. Aku mencintaimu, Raya. Kau, dan anak anak kita. Aku mohon tenanglah,
Qeqe Sunarya

Jangan lupa vote dan komen ya kakak.

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Kantong Kohok
tolong perbaiki seperti kemaren"
goodnovel comment avatar
Kantong Kohok
rudet ahk 1x 24 jam cuma satu bf sekarang
goodnovel comment avatar
Nikken Haner Jr
Alahh baper an kali raya nya, perasaan kmren enak2 aja karakter ny, malah kek gini. Masalah kecil gitu doang dibaperin kek nikah saling cinta aja awalnya, kan nikahnya awalny juga terpaksa
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   94 - Kenyataannya

    Raya memandang kosong pada televisi yang menayangkan film kartun di apartemennya, bagian tubuhnya tidak bergerak kecuali kelopak matanya saja untuk berkedip. Sudah seperti mayat hidup.Untuk ketukan pintu saja, Raya enggan membukanya. Sampai Radit sendiri masuk dan melihat keadaan Raya yang masih sama seperti sebelumnya.Radit yang baru saja membeli makanan, menyimpannya di meja depan Raya. Perlahan dia mengguncang bahu perempuan itu sampai akhirnya Raya tersadar."Kak Radit?" Tanya dia dengan suara parau dan wajah terlihat jelas baru saja menangis."Makan dulu, ini sudah sore.""Baik, Kak."Raya turun untuk duduk di karpet, dia membuka styrofoam itu, melihat ada nasi kuning dengan ayam suwir kesukaannya.Radit melihat banyak barang Raya yang masih berserakan di mana mana, belum masuk ke koper."Ingin aku bantu memasukan ini, Raya?"Raya yang sedang makan hanya mengangguk pelan, membuat Radit segera membantu membereskannya."Raya, suamimu adalah Andromeda Prakarsa, dia bisa melakukan a

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   95 - Malu Bertemu

    "Kau mau pergi atau tidak?" Tanya Prabu dengan kesal. "Taksi Online nya hanya akan ada disana selama sepuluh menit."Dan saat itulah pintu tertutup seketika di hadapan Prabu, membuat pria itu mengerutkan keningnya penuh pertanyaan. "Apa dia bodoh?"Tidak lama kemudian Raya keluar dengan jaket yang dia kenakan. "Minggir, kau menghalangi."Prabu menatap tidak percaya kepergian wanita itu, apalagi pintu apartemen belum tertutup rapat. Prabu berdecak. Dia menutup pintu apartemen Raya."Siapa kau?"Prabu berbalik, menatap seorang pria dan remaja wanita yang mendekat.Radit tahu siapa pria itu, dia adik sepupu Andro. "Mau apa kau kemari?""Bukan urusanmu," ucap Prabu hendak melangkah, sampai dia ingat wajah Radit. "Kau.... Kau pria yang menolak posisi dekan fakultas hukum?""Kau salah orang.""Baik, terserah.”Setelah kepergian Prabu, Radit bergegas masuk ke apartemen yang ditempati Raya. Dia mencari sosok itu. "Raya? Raya?""Raya.....," ucap Mega mengejek di ambang pintu, dia yang masih sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   96 - Buka Pabrik

    Raya menangis dalam pelukan Andro, dia sesenggukan sampai air mata dan ingusnya menempel di mantel Andro."Hiks... hiks... hiks....""Sudah, jangan menangis. Ayo kita pulang, dengan siapa kau datang, Sayang?"Andro mencoba menangkup pipi Raya, dia membereskan rambut kekasihnya yang menghalangi pandangan. Membuat beberapa helai rambut ikut terbasahi oleh air mata."Dengan siapa kau datang, Sayang?""De.... Dengan taksi online."‘Prabu sialan,' umpat Andro dalam hati. "Sudah, kita pulang ya."Raya mengangguk."Mau aku gendong?"Raya kembali mengangguk membuat Andro segera menggendongnya, Raya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Andro sambil menangis kembali."Sudah jangan menangis."Keduanya kini sudah dalam mobil, Raya masih berada di pangkuan Andro.Hans mengemudikan mobil tanpa menggangu kesenangan dan pertemuan majikannya."Jangan menangis lagi, nanti anak anak kita malah ikut menangis."Mengingat itu malah membuat Raya semakin menangis, dia ingat bagaimana dirinya yang kejam. hil

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   97 - Mangunjungi Anakku

    Oma berdecak melihat Andro yang tidak kunjung berhenti menggoda Raya dengan mengingatkan kesalahannya, membuat Raya menangis lalu memeluk Andro erat.Oma jengah melihatnya, dia segera mendekati Raya begitu ada kesempatan."Ria, Ria," panggil Oma sambil berbisik saat Raya memasukan piring ke dalam mesin pencuci piring."Iya, Oma?""Oma ingin bicara, ayo ke balkon," ucap Oma menarik tangan Raya pelan.Saat itu Andro sedang bermain game di ruang tamu sambil memakai kudapan setelah makan malam."Duduk di sini," ucap Oma pada kursi di balkon luas."Ada apa, Oma?""Dengar, Ria. Oma suka dirimu yang apa adanya.""Maksudnya, Oma?""Tidak perlu merasa bersalah dengan Andro, dia sudah memaafkanmu. Jangan terbawa perasaan, injak semua yang mereka katakan. Oma lebih suka kau yang bersikap bodo amat, sifat itulah yang menjadi bentengmu."Raya diam memikirkan apa yang dikatakan Oma. "Tapi Raya sudah membuat Andro kesal, Raya membuat Andro marah dan Raya mengusir Andro. Raya membuat Andro kecewa, itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   98 - Pesta Ulangtahun Pernikahan

    "Diam di rumah, jangan ke mana mana atau berkeliaran tanpa izinku."Raya mengangguk saat memakaikan dasi pada Andro. Setelah selesai dia turun dari papan kursi kecil yang diinjaknya, itulah yang membuatnya bisa menggapai leher Andro."Iya.""Handphone jelekmu sudah dibuang?""Sudah."Andro terkekeh, dia memberikan ciuman di pipi Raya sebelum membuka salah satu laci di walk in closet dan mengeluarkan ponsel yang dibelinya kemarin. Berwarna merah jambu dengan motif berlian. "Pakai ini.""Nomornya?""Sudah di atur di sana."Raya mengangguk paham, dia menengadah tatkala Andro melingkarkan tangan di pinggangnya. "Ada rapat mendadak, jadi aku mungkin akan pulang malam. Tentang pemeriksaan dan pernikahan kita, bisa kita bicarakan besok. Bagaimana?"Raya mengangguk."Pernikahannya tepat di hari ulang tahunmu, seharusnya ini kejutan, tapi aku lebih suka sekarang."Raya hanya diam saat merasakan tangan Andro mengusap wajahnya. "Diam di rumah, jangan ke mana mana.""Aku mengerti.""Beri aku ciuma

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   99 - Ingin Repot

    “Saya permisi dulu, Nyonya.” “Baiklah, Terima kasih.” Senam telah usai, pelatih senam Oma meninggalkan Oma dan Jeta di apartemen milik Andro. Mereka akan beristirahat dan makan siang disini. “Astaga, aku lelah. Aku malas sekali pulang.” “Oma, besok biar Raya saja yang kerumah. Tidak perlu Oma yang kemari.” “Sudahlah, kau kan sedang hamil. Biar Oma saja yang kemari,” ucap Oma dengan agak cekikikan. Oma seolah menyembunyikan niat terselubung. “Ria, kau sudah dapat pesan dari Andro?” “Pesan? Belum Raya lihat di ponsel, Oma.” “Kalau begitu lihat sana dulu~” ucap Oma dengan nada menggoda, membuat Raya sedikit bertanya-tanya ada apa dengan Oma, karena sikapnya yang dirasa agak lain. Raya pun meminta ijin untuk naik ke lantai dua, dimana ponselnya sedang di isi daya dikamar dan sekalina berganti baju. “Jeta, bagaimana, apa strategi ku bagus?” Jeta mengacungkan dua jempolnya. “Sip!” “Mantul, Jeta.” Oma ikut mengacungkan jempolnya. Semua ini dilakukan Oma semata untuk mendapatkan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-04
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   100 - Gaun Untuk Oma

    Saat di tempat tidur, ponsel Andro berbunyi, Raya mengangkatnya atas perintah Andro. “Halo, Oma?” “Oh, Ria. Beritahu Andro jika persiapan pesta sudah 90%.” “A… apa? Secepat itu, Oma?” “Kenapa? Kau tidak percaya pada Oma, hah?” “Bukan seperti itu,” ucap Raya kebingungan. “Sudahlah, beritahu saja Andro seperti itu, oke?” “Baik, Oma.” “Oma akan mengirim dokumennya pada email Andro.” “Iya, Oma.” “Selamat malam, Ria.” “Malam, Oma.” Raya menutup telepon dan mendekat ada suaminya. “Oma bilang persiapan pesta sudah 90%, dia mengirim dokumennya di emailmu.” “Apa? Secepat itu?” Andro segera membuka emailnya di laptop dan mendapatkan dokumen berbahasa korea. Andro pun segera menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan ketika semua tulisan itu sudah berubah menjadi tulisan bahasa Indonesia… “Ini sama seperti sebelumnya, apa yang beda?” Gumam andro. Sampai di bagian paling bawah, Andro akhirnya melihat perbedaannya, dia melihat tambahan yang sebelumnya tidak ada bertuliskan, Cat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   101 - Bermain Dengan Anakku

    Andro menjatuhkan diri lebih dulu di tempat tidur, lalu menarik selimutnya. Sementara Raya yang mematikan lampu setelahnya juga naik ke atas tempat tidur. Masuk ke dalam selimut. Seharian ini semuanya cukup bisa dikendalikan meski menyisakan lelah dalam badan. “Ayo tidur, aku lelah.” Andro menarik tangan Raya. Tidak mengomentari apapun. “Mendekatlah!” Raya menggeser tubuhnya, sampai menempel. Dia bersandar di dada Andro, sampai laki-laki itu bisa mencium kepalanya. “ Kau bersenang-senang hari ini?” Memebelai kepala Raya yang bersandar di dadanya. “Hemm.” Andro menarik telinga Raya mendengar jawaban istrinya. “Apa?” Raya bertanya sambil menyentuh jemari Andro agar melepaskan telinganya. “Sakit tahu,” begitu katanya lirih. “Jawab dengan benar kalau aku tanya.” “Maaf.” Raya mengerucutkan bibirnya. “Kami pergi ke spa, makan dan jalan-jalan sebentar tadi.” “Spa?” Ekspresi Andro seperti tidak mengerti tempat apa itu. “Iya, tempat pijat seluruh badan itu lho…” Raya menjawab sambil mempe

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07

Bab terbaru

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status