Share

99 - Ingin Repot

Penulis: Qeqe Sunarya
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-04 23:13:10
“Saya permisi dulu, Nyonya.”

“Baiklah, Terima kasih.”

Senam telah usai, pelatih senam Oma meninggalkan Oma dan Jeta di apartemen milik Andro. Mereka akan beristirahat dan makan siang disini.

“Astaga, aku lelah. Aku malas sekali pulang.”

“Oma, besok biar Raya saja yang kerumah. Tidak perlu Oma yang kemari.”

“Sudahlah, kau kan sedang hamil. Biar Oma saja yang kemari,” ucap Oma dengan agak cekikikan.

Oma seolah menyembunyikan niat terselubung.

“Ria, kau sudah dapat pesan dari Andro?”

“Pesan? Belum Raya lihat di ponsel, Oma.”

“Kalau begitu lihat sana dulu~” ucap Oma dengan nada menggoda, membuat Raya sedikit bertanya-tanya ada apa dengan Oma, karena sikapnya yang dirasa agak lain.

Raya pun meminta ijin untuk naik ke lantai dua, dimana ponselnya sedang di isi daya dikamar dan sekalina berganti baju.

“Jeta, bagaimana, apa strategi ku bagus?”

Jeta mengacungkan dua jempolnya. “Sip!”

“Mantul, Jeta.” Oma ikut mengacungkan jempolnya.

Semua ini dilakukan Oma semata untuk mendapatkan
Qeqe Sunarya

Jangan lupa vote dan komen ya... maaf author masih capek sekali setelah silaturahmi lebaran ke luar kota

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Wulan Dari
update LG thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   100 - Gaun Untuk Oma

    Saat di tempat tidur, ponsel Andro berbunyi, Raya mengangkatnya atas perintah Andro. “Halo, Oma?” “Oh, Ria. Beritahu Andro jika persiapan pesta sudah 90%.” “A… apa? Secepat itu, Oma?” “Kenapa? Kau tidak percaya pada Oma, hah?” “Bukan seperti itu,” ucap Raya kebingungan. “Sudahlah, beritahu saja Andro seperti itu, oke?” “Baik, Oma.” “Oma akan mengirim dokumennya pada email Andro.” “Iya, Oma.” “Selamat malam, Ria.” “Malam, Oma.” Raya menutup telepon dan mendekat ada suaminya. “Oma bilang persiapan pesta sudah 90%, dia mengirim dokumennya di emailmu.” “Apa? Secepat itu?” Andro segera membuka emailnya di laptop dan mendapatkan dokumen berbahasa korea. Andro pun segera menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan ketika semua tulisan itu sudah berubah menjadi tulisan bahasa Indonesia… “Ini sama seperti sebelumnya, apa yang beda?” Gumam andro. Sampai di bagian paling bawah, Andro akhirnya melihat perbedaannya, dia melihat tambahan yang sebelumnya tidak ada bertuliskan, Cat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-05
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   101 - Bermain Dengan Anakku

    Andro menjatuhkan diri lebih dulu di tempat tidur, lalu menarik selimutnya. Sementara Raya yang mematikan lampu setelahnya juga naik ke atas tempat tidur. Masuk ke dalam selimut. Seharian ini semuanya cukup bisa dikendalikan meski menyisakan lelah dalam badan. “Ayo tidur, aku lelah.” Andro menarik tangan Raya. Tidak mengomentari apapun. “Mendekatlah!” Raya menggeser tubuhnya, sampai menempel. Dia bersandar di dada Andro, sampai laki-laki itu bisa mencium kepalanya. “ Kau bersenang-senang hari ini?” Memebelai kepala Raya yang bersandar di dadanya. “Hemm.” Andro menarik telinga Raya mendengar jawaban istrinya. “Apa?” Raya bertanya sambil menyentuh jemari Andro agar melepaskan telinganya. “Sakit tahu,” begitu katanya lirih. “Jawab dengan benar kalau aku tanya.” “Maaf.” Raya mengerucutkan bibirnya. “Kami pergi ke spa, makan dan jalan-jalan sebentar tadi.” “Spa?” Ekspresi Andro seperti tidak mengerti tempat apa itu. “Iya, tempat pijat seluruh badan itu lho…” Raya menjawab sambil mempe

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-07
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   102 - Orang Tua Keren

    Tubuh Raya bergetar saat dirinya mendapatkan ciuman dalam dan sentuhan di perut telanjangnya oleh tangan kekar Andro. Perlahan, Andro membaringkan Raya di kasur. Dia menindih istrinya dengan menjadikan siku sebagai penyangga agar tidak mengenai perut istrinya secara langsung. “Sayang…” “Ini tida adil.” “Apa?” Andr menghentikan aktivitas tangannya. “Tidak adil,” gumam Raya pelan. “Bajumu masih lengkap.” Suara Raya terlalu pelan hingg hampir tak terdengar. Untung saja dalam mode memangsa seperti ini, semua indra dalam diri Andro menguat. “Kau ingin melihat tubuhku tanpa pakaian?” “Bu, bukan begitu.” “Aku yakin begitu,” ucap Andro mulai membuka pakaiannya satu persatu. Lalu kembali menciumi Raya yang sudah polos seutuhnya. Andro menyentuh, mengusap dan menciumi tubh Raya dengan penuh kelembutan. Membuat Raya yang sudah melupakan sensasi itu kembali merasakannya Raya memalingkan wajahnya ketika Andro mulai melucuti boxernya sambil menciumi lehernya. Raya bernafas tidak beraturan

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-09
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   103 - Rencana Celine I

    “Hans, bagaimana soal persediaan makanan, sepertinya yang datang sangat ramai. Kalian sudah mengantisipasi ini kan?” Andro sendiri tidak bisa memperkirakan berapa jumlah orang yang datang pada hari ini. “Semua sudah siap Tuan Muda. Ada sekitar 40 titik pembagian makanan dan minuman di sepanjang jalan yang kita lewati tadi.Satuan pengamanan dan relawan sudah mengantisipasi semuanya. “Baguslah, pastikan tidak ada yang pulang dengan perut lapar setelah acara peresmian selesai.” Andro memandang keramaian di luar sana. “Baik Tuan Muda.” AHri ini, acara yang lebih dulu dilaksanakan adalah peresmian Taman Biru, baru dilanjutkan ke acara yang lebih privat, Yaitu ulang tahun pernikahan Andro dan Raya yang diadakan dalam gedung serba guna dalam area Taman Biru tersebut. Mobil sebentar lagi tiba di area parkir. “Satu lagi, beri bonus lebih pada seksi kebersihan tempat ini nanti. Aku ingin malam ini juga mereka selesai mengurusi sampah-sampah disini. Karena besok aku akan mengajak Raya ku un

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-10
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   104 - Rencana Celine II

    Kedatangan Andro membuat acara dihentikan untuk sementara. “Selamat datang kepada tamu kehormatan kita semua, Tuan Andromeda Prakarsa. Terimakasih sudah meluangkan waktu berharganya untuk datang dalam peresmian. Kami disini dengang bangga mewakili seluruh warga kota sangat berterimakasih, karena mendapatkan hadiah luar biasa berupa Taman Kota yang indah ini ‘Taman Biru’.” Tepuk tangan meriah dari semua pengunjung yang memperhatikan sambutan. “Taman Biru adalah sebuah dedikasi Prakarsa Mega Group kepada masyarakat. Sebagai wujud kesuksesan dan dukungan masyarakat untuk Prakarsa Mega Group dalam setiap lini usahanya. Mari kita beri tepuk tangan dan ucapan terimakasih untuk semua dedikasi Prakarsa Mega Group. Silahkan maju ke podium Tuan Andromeda Prakarsa.” Tepuk tangan meriah. Sorot kamera mengikuti setiap langkah Andro. Dia meninggalkan kursinya, berjalan dengan penuh pesona naik ke atas podium. Sementara di kursinya, Celine gemetar memegang tangannya sendiri. Kenapa namanya sama se

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-11
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   105 - Rencana Hans

    Di kamar president suite room. Andro menendang kaki Hans keras. Laki-laki itu hanya meringis sedikit. Menahan agar dia tetap berdiri di posisinya. “ Kau mau mati ya?! Kenapa membiarkan Celine datang di acara peresmian? Sudah ku bilang, undang dia di pesta nanti saja.” Andro lalu mencengkram jas yang di pakai Hans. Mendorongnya sampai dia terjerembab ke belakang. “Kau tidak mungkin tidak tahu kalau dia akan datang bukan?” Ini sudah sekian lama dari sejak terakhir kalinya dia berteriak pada Hans, baru kali ini dia kecewa drngan pekerjaan Hans. “Maafkan saya Tuan Muda.” Hans bangun dari posisinya yang terduduk, lalu menuju sofa. Menepuk sofa dengan lengannya. “Silahkan duduk dulu, Tuan, biar saya ambilkan minum. Anda mau minum apa?” Andro hanya mendesah. Tapi dia tetap duduk di sofa yang baru saja di tepuk oleh Hans. Sedangkan Hans meninggalkannya, membuka kulkas. Mengambil sebotol air dingin. Dia membuka tutup botolnya kemudian menyerahkannya pada Andro. ‘Silahkan Tuan Muda.” Andro du

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   106 - Kecemburuan

    Malam sudah semakin larut ketika mobil memasuki gerbang utama. Hanya ada beberapa penjaga yang bertugas malam yang terlihat masih bersiaga di posisi jaga mereka masing-masing. Sisanya sudah masuk ke dalam kamar mereka. Meluruskan kaki dan punggung setelah seharian bekerja keras. Mengumpulkan kembali ceceran tenaga untuk dipakai besok kembali. Perputaran rutinitas harian yang tiada habisnya.Sesampainya kendaraan di dekat pintu utama. Hans ikut masuk mengikuti Andro, dia ingin melihat dan memastikan sendiri. Bagaimana suasana hati Raya saat ini. Setelah acara pesta peringatan hari pernikahan mereka yang berjalan lancar meski denga Raya yang hanya diam seribu bahasa lalu memilih pulang lebih dulu bersama Oma dan Jeta."Apa semua sudah masuk ke kamar?" Andro duduk di sofa menyapu ruangan yang sepi. Bahkan Pak Sam sudah mematikan beberapa lampu di sudut ruangan yang sudah tidak mungkin dilewati orang lagi.Pak Sam bangun setelah meletakan sandal di samping kaki Andro. Mulai memberikan inf

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-13
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   107 - Salah Kata

    Seharusnya adegan romantis itu selalu melibatkan dua pihak di dalamnya. Tapi sepertinya kali ini tidak. Raya yang diam seperti batu. Namun bagi Andro ini adalah reaksi paling romantis yang ditunjukan istrinya sepanjang perjalanannya menikah. Kali ini, dia mulai bisa meraba sedalam apa hati istrinya. Menemukan ruang kecil yang menyimpan namanya di sana. Setelah merasa senang sendiri dan puas dengan apa yang dia lakukan, Andro menyandarkan dagunya di bahu Raya. Menciumi bahu itu lembut. "Kata Pak Sam kamu tidak menonton sampai selesai acara peresmian tadi. Kenapa? Kau bahkan tidak melihatku naik podium kan?" Tidak! Untuk apa aku melihatmu dan Celine bersama. "Kenapa?" Andro menyusuri leher Raya dengan tangannya, saat istrinya masih menunjukan protes dengan membisu. "Lehermu kecil sekali ya. Kalau aku mencekikmu kau bisa mati tidak ya." Tergelak sendiri. Kurang ajar, dia sedang mengancamku sambil tertawa kan. "Tadi aku kurang enak badan, jadi aku naik ke kamar untuk istirahat." Me

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-14

Bab terbaru

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status