Share

Kado untuk Anak

Andra masih abai. Ia tak menggubris sindiran Axel. Tangan Andra justru kembali meraih cangkir tehnya lalu kali ini Andra memilih untuk menandaskan teh itu hingga tak bersisa.

“Kamu tahu? Kaca sekokoh apapun, tetap saja namanya kaca. Jika sudah retak, akan sulit memperbaikinya. Apalagi jika kaca itu hancur berkeping-keping. Mustahil untuk menyatukan serpihannya kembali menjadi utuh seperti semula. Begitu juga dengan hati seorang wanita. Kalau kamu sudah pernah menorehkan luka di hatinya, wanita akan membutuhkan waktu lama untuk bisa sembuh dari luka itu. Jadi menurutku sangat wajar jika Alana masih belum mau bicara denganmu,” jelas Axel.

Dan perkataannya membuat Andra termenung. Benaknya berpikir tentang benarnya ucapan Axel.

Mustahil hati Alana akan bisa sembuh dalam sekejap. Andra sudah banyak menorehkan luka di sana. 

Ya. Andra memang—brengsek!

Sadar jika malam sudah semakin larut, Andra menghembuskan napasnya kasar, lalu ia memilih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status