Share

Dukungan dari Nita

Bisa-bisa Rehan marah padanya.

“Iya, Ma? Mama naik apa ke sini? Naik ojeg ya? Makanya kehujanan?” tanya Rehan yang juga penasaran.  Tangan Rehan menyentuh baju Alana yang basah.

Alana mengangguk patah-patah, sambil bibirnya memaksakan untuk tersenyum.

“Engh, iya. Mama naik ojeg. Makanya baju Mama basah,” sahut Alana berdusta.

Winarti menatap dengan khawatir. “Ya sudah. Ibu siapkan dulu air hangat buat kamu ya. Kamu harus mandi air hangat, Alana.  Kalau tidak, nanti kamu bisa sakit,” ucap Winarti hendak membalikan badannya untuk beranjak ke dapur. 

Tapi segera dicegah oleh Alana.

“Tidak usah, Bu. Aku bisa mandi dengan air dingin saja.”

“Tidak boleh. Kamu habis hujan-hujanan.  Kamu bisa masuk angin kalau mandi air dingin lagi,” tegas Winarti. Ia sangat memerhatikan kesehatan Alana. Lebih lagi Winarti cemas pada kehamilan Alana.

Seharusnya Alana tidak bekerja hingga m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status