Share

Bab 43. Anjani balik ke Jakarta.

Antony menatap tajam Anjani. Ia seperti tak percaya jika yang ada di depannya Anjani, di mata Antony, Anjani sangatlah beda. Ia semakin cantik dan bersinar.

"Kau sudah pulang Anjani, kenapa kamu tidak memberi kabar dulu?"

Anjani diam sejenak, melangkah mendekati meja Antony. "Maf Tuan, bukankah pak Irwan sudah menghubungi Tuan?"

Anjani meletakkan kardus berisi rempeyek di atas meja kerja Antony. "Maaf, ini oleh-oleh dari kampung, semoga Tuan menyukai," lanjut Anjani.

Antony terdiam hanya memandang kardus yang diletakkan Anjani di atas meja tanpa menyentuh. Antony hanya berpikir kalau jajan kampung ya seperti itu, yang ia tau menjijikan dan neg ingin muntah jika Antony memakannya.

Antony menggeleng, tanda Irwan sengaja tak memberi tau Antony, tapi bagi Antony tak masalah yang penting Anjani sudah balik ke Jakarta.

"Ooo ... Ya sudah cepat kembali dan lihat jadwal kamu. Terima kasih sudah bawa oleh-oleh."

Anjani mengangguk, serta membalikkan tubuhnya hendak keluar, namun tiba-ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status