Share

Bab 72. kedatangan Grace.

Klik

Tangan Denis menekan tombol listrik, ruangan yang gelap berubah terang.

"Maaf Nyonya, saya tinggal dulu," pamit Danis dengan membungkukkan tubuhnya tanda hormat.

Anjani menganggukkan kepala. Dan beralih pandangan ke ekspresi Grace yang sepertinya jijik dan tak suka.

Grace menggeleng-gelengkan kepala.

"Tak seindah kamarku di rumah, ini mah gudang!"

"Graceee ...!" suara keras Lidya memperingatkan agar Grace tak banyak bicara.

"Ini kamar sudah di bersihkan, dan semua ini kehendak tuan Abilawa, tuan Abilawa memberikan yang terbaik untuk Nona Grace," ungkap Anjani. "Maaf saya harus pergi, melihat Ain anak saya." Anjani membalikkan tubuhnya serta keluar dari kamar.

Namun Anjani tidaklah meninggalkan ruangan. Ia sembunyi di dekat dinding, ingin mendengarkan apa rencana Lidya dan Grace.

Dugaan Anjani tak meleset, Lidya merencanakan sesuatu, Anjani mendengar jelas percakapan Lidya dan Grace.

Dengan cepat Anjani mengeluarkan ponselnya dan merekam semua percakapan Mereka.

"Diamlah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status