Accueil / Romansa / Budak Nafsu Big Boss / Bab 34. job Leona gagal.

Share

Bab 34. job Leona gagal.

Auteur: Adira
last update Dernière mise à jour: 2024-06-26 18:25:50
Kesal bercampur emosi terus menggerogoti hati Leona. Hari ini memang hari yang menyebalkan bagi Leona, job gagal, dapat makian dari Antony.

Kalau hanya sekedar makian, buat Leona tak masalah, tapi kata-kata Antony yang menyakitkan, menganggap Leona wanita rendahan itu yang membuat hati Leona sakit sekali.

Leona bangkit dari pembaringannya, tiba-tiba terdengar suara pintu kamar di ketuk.

Leona berfikir yang datang temannya, entah itu Barbara atau pun Titin, Elsa atau siapa saja yang merupakan grup Leona.

Leona sebetulnya enggan untuk menemui mereka, ia ingin sendiri, tanpa di ganggu siapapun. Tapi Leona juga menginginkan teman curhat. Siapa tau diantara teman- temannya itu ada yang tau rumah tante Bety.

Bergegas Leona berlari kecil, menghampiri pintu kamar. Secepat kilat Leona menyambar gagang pintu kamar.

"Ngapain sih kalian mengganggu aja, aku ingin istira ..." belum sampai Leona meneruskan kata- katanya. Mata Leona seketika membulat sempurna mengetahui siapa yang dat
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 35 Anjani ke Bali.

    Anjani tersentak, mendengar ucapan Wijaya tentang Bali. Padahal Rita tak mengatakan apa-apa pada Anjani, kalau Wijaya hendak membawanya berlibur ke pulau dewata. Anjani ingat tentang amplop yang di berikan Rita sewaktu dirinya pamit mau berangkat, Amplop itu begitu tebal, sampai sekarang Anjani belum sempat membukanya berapa isi amplop itu. "Apa tuan bisa menghubungkan telpon sama tuan Antony?" tanya Anjani melepas tubuh Wijaya. Anjani seperti tak percaya omongannya Wijaya, pengalaman Anjani yang dulu sebagai pelajaran agar Anjani lebih hati-hati menghadapi laki-laki. Tanpa pikir panjang Wijaya meraih ponsel yang ada di atas nakas. untuk menghubungi Antony. "Halo tuan Antony, saya Wijaya yang di temani oleh anak buah Anda. Ini Anak buah anda mau bicara. Wijaya menyodorkan ponsel ke arah Anjani. Perlahan Anjani meraih ponsel Wijaya dan mendengarkan suara Antony bicara. "Ya Anjani aku sudah merestui permintaan tuan Wijaya, berangkatlah, pesanku kau harus layani tuan Wijaya sebai

    Dernière mise à jour : 2024-06-27
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 36 Antony merayu tante Bety.

    Bella mengangguk, teka teki hinggap di otak Bella, ia ingin segera mendengar pertanyaan dari Antony, namun Antony masih memberi jeda dengan memandang jemarinya yang memainkan bolpoint di atas meja. "Tentu kamu pernah mendapat cerita dari Anjani, apakah Anjani pernah menikah?" Bella mengernyitkan dahinya, sejenak ia berpikir kalau Anjani pernah cerita kalau dirinya belum pernah menikah. Hanya dia pernah menjadi pacar boss nya, yang katanya orang kaya. Tapi Bella bingung ia hendak mengatakan sejujurnya takut jika Anjani marah, sebab itu sebuah privasi. Dalam kebingungan Bella teringat tante Bety, tante Bety lah yang membawa Anjani ke Motel. "Tapi Tuan, Anjani tak pernah menceritakan tentang kehidupannya, yang ia ceritakan cuma dia berasal dari kampung, bukankah tante Bety lebih tau, Tuan tentang Anjanj." Antony manggut- manggut, ia paham kata-kata Bella, di samping itu ia juga tau Anjani orang yang sangat tertutup. Antony mempersilahkan Bella untuk melanjutkan aktivitasnya

    Dernière mise à jour : 2024-06-28
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 37. kepulangan Anjani.

    Tante Bety tersenyum masam, ia tak butuh kata-kata Antony. yang tante Bety butuhkan Antony bisa memuaskan nafsunya yang termasuk luar biasa. "Aahh... !" Suara itu terdengar dari mulut tante Bety dengan nafas merancau tak beraturan. Sedikit erangan membuat libido Antony semakin memuncak. "Sungguh ... Ahhh ... Jang ... Jangan lepas Antony. Aku ingin cepat mendapat kan klimaks," Antony yang semula hanya ingin memberikan kepuasan tante Bety untuk meredakan kemarahannya, namun ternyata Antony begitu menikmatinya. Hingga menjelang mahgrib baru usai dalam permainan mereka. Niat Antony untuk menanyakan tentang Anjani terlupakan. Yang ada kenikmatan yang ia dapatkan berkali-kali dengan tante Bety. "Sayang, aku ingin kau temani malam ini. Bukankah selama ini aku yang terus datang ke Motel?" tanya manja tante Bety sembari menghempaskan tubuhnya ke pangkuan Antony. Tubuh syintal tante Bety membuat gerah Antony. Hingga rasa pegal mempengaruhi ke dua kaki Antony. "Sayang maaf, l

    Dernière mise à jour : 2024-06-29
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 38 Anjani pulang kampung.

    Anjani menaiki anak tangga, menuju ruang Antony. Ketukan jemari Anjani berkali kali tak mendapat jawaban dari Antony. Anjani kecewa, ia hendak membalikkan tubuhnya untuk kembali ke ruangannya. Baru saja lima langkah kakinya dari pintu, terdengar suara memanggil. "Anjani ...!" Anjani kenal dengan suara itu, itu suara Leona. Dengan cepat Anjani membalikkan tubuhnya. "Oh kamu Leona, apa kamu juga mencari Tuan Antony?"Leona tersenyum masam, "aku bukan mencari tuan Antony tapi tuan Antony lah yang menyuruh aku datang ke sini," ucap sinis Leona. Anjani mengangguk- angguk paham dan hanya menjawab singkat."Ooo ...!""Kalau kamu ada perlu apa, menemui tuan Antony?" Belum sampai Anjani menjawab terdengar suara sepatu menaiki anak tangga. Mereka saling memandang, ia tau kalau itu suara sepatu Antony. "Itu tuan Antony datang!" ujar Anjani pelan dengan mata mengarah ke tangga. "Harusnya kepentinganmu urungkan dulu, sebab aku hendak bersenang-senang dengan tuan Antony. Cepatlah meninggalk

    Dernière mise à jour : 2024-06-30
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 39 keluarga iri.

    Tiba-tiba tiba mata bu Ayu tertuju pada Irwan dan mobil mewah yang terparkir di halaman rumahnya. "Mmm ... Kamu, kamu sudah menikah?" tanya bu Ayu dengan pandangan kurang senang. Anjani bingung dengan perkataan ibunya. Ia mengernyitkan dahinya. "Menikah? Menikah dengan siapa?" Anjani baru sadar ketika melihat bu Ayu memandang Irwan. Anjani tersenyum dengan cepat ia memanggil Irwan. Dan memperkenalkan Irwan dengan ibunya. "Ini pak Irwan bu, sopir Anjani." Bu Ayu menyalami Irwan, namun ada sebersit pandangan bu Ayu tak percaya kalau itu sopir Anjani. Bu Ayu curiga, dan tidak percaya dengan pengakuan Anjani. Ia tau persis Anjani bekerja sebagai pembantu, secepat itu ia punya mobil dan bisa menggaji sopir, apalagi baru tiga tahun Anjani bekerja. "Masuklah, saya buatkan minuman dulu," ucap bu Ayu dengan menarik tangan Anjani untuk dibawanya masuk ke dalam. "Anjani, kamu harus terus terang sama ibu, itu suamimu kan?" suara ketus bu Ayu. Anjani bukannya kaget, tapi mal

    Dernière mise à jour : 2024-07-01
  • Budak Nafsu Big Boss   Bsb 40, mobil mewah Anjani

    Anjani bingung hendak menjawab apa, sebetulnya ia tak ingin berbohong, tapi bagaimana lagi, sudah kepalang basah. Anjani ingat kata-kata Irwan, kalau Anjani harus mengatakan pada keluarga kalau mobil yang ia bawa adalah mobilnya sendiri. "Ya bulik, ya ingin membahagiakan ibuk sama adik- adik saja."Bulik Narti seperti tak percaya, Anjani bekerja hanya sebagai babu saja. Tapi secepat itu bisa membeli mobil semewah itu, sedangkan anak-anak bulik Narti dari tahun ke tahun kerja sebagai buruh pabrik tetap begitu-begitu saja kehidupannya. Padahal anak bulik Narti lulusan D3, yang satunya mengajar di sekolahan SD negri, namun belum diangkat menjadi PNS. Dan juga belum punya pacar. Rasa iri, dengki hinggap di pikiran bulik Narti. Ia ingin menyatakan apakah benar mobil itu milik Anjani. Bulik Narti berpikir keras, bagaimana ia dapat informasi kalau mobil itu milik Anjani. Bulik Narti baru ingat kalau dirinya datang ke rumah bu Ayu tadi, tidak diantar anak maupun suaminya, ia naik ojeg. Seb

    Dernière mise à jour : 2024-07-02
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 41 ke rumah Astuti.

    Bude Sumi terlihat bangga, dengan tersenyum ia mengatakan kalau Lily kelak akan di sekolahkan dokter."Oo ya Anjani, kamu tinggal di Jakarta mana? kapan-kapan aku tak mampir ke sana, jika ke rumah Elno adik Dany, sekarang kan ada di Tanggerang. "Mmm ...!" gumam Anjani sambil berpikir, Alamat mana yang harus ia katakan. "Mbak ... Mbak, sini!" suara Arini dari balik selambu pintu. Arini berdiri, "sebentar bude." Anjani segera meninggalkan bude Sumi dan bu Ayu. Dan melangkah masuk ke dalam menemui Arini. Dalam hati Anjani beruntung Arini adiknya memanggil, kalau tidak ia harus menjawab apa."Mbak kok lama banget sih, nanti Mall keburu tutup," ucap Arini kesal yang di timpali Irfan. "Mbak, ngapain ladenin bude Sumi, kalau mbak sengsara aja dia nggak mau ke sini. Toh nggak berguna." "Ya, tapi aku nggak enak mau meninggalkannya."Arini berdiri dengan cepat ia melangkah hendak menemui bude Sumi. "Biar aku saja yang bicara."Arini segera keluar menemui bude Sumi, ia tak menghiraukan

    Dernière mise à jour : 2024-07-03
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 42 Anjani ke dukun.

    Anjani menoleh ke arah suara itu. Anjani mengernyitkan keningnya, dengan sedikit mata berputar sambil mengingat-ingat. "Sebentar pak Irwan, aku hendak menemui temanku dulu." Anjani kembali menutup pintu mobil, dengan melangkah cepat, ia menghampiri wanita yang tersenyum mengarah pada dirinya. Mata Anjani membulat sempurna, spontanitas ia memanggil wanita itu. "Ratih ...?! Kamu Ratih kan?" Ratih mengangguk. Anjani langsung memeluknya. "Ya Allah Ratih? kamu ... Kamu.""Ya Mbak, aku sekarang subur." potong Ratih sembari tertawa ngakak. "Habis, di rumah makan tidur terus, nggak ada kegiatan." "Kamu kan masih di rumah orang tuamu kan? Nanti aku tak mampir ke rumahmu. Ini aku mau ke rumah teman dulu."Ratih tersenyum tipis, ia mengangguk. "Saya tunggu Mbak, silahkan lanjut aktifitas Mbak Anjani, ini aku juga mau belanja ke warung bude Sur."Anjani mengangguk pelan, matanya memandang langkah Ratih meninggalkan dirinya.Anjani meraba tubuhnya sendiri, ketakutan akan gemuk menghantui piki

    Dernière mise à jour : 2024-07-04

Latest chapter

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 79 tak nyaman.

    "Nyonya?" ucap tante Rita lirih dengan memandang pak Sastro dan Anjani secara bergantian. "udah Mbak, ajak Ain kesini," sela Arini. "Ya Anjani, suruh suster Mery sama Ain ke sini?" ungkap bu Ayu. "Tapi Nyonya, Ain tak mau diajak suster ke sini, maunya sama Nyonya," sela Romi. Anjani mengangguk, dengan cepat Anjani melangkah keluar kantin. "Dia bangun tidur, jadi rewel," ungkap Arini yang dibarengi berdirinya Irfan hendak menyusul Anjani. "Sudah Ma, ayok silahkan makan dulu, biasa anak kecil rewel. Jangan di buat ribut." Bu Ayu berdiri menghampiri tante Rita dan pak Sastro untuk mengajak mengambil makanan terlebih dahulu.Tante Rita berdiri di ikuti pak Sastro untuk mengambil hidangan prasmanan yang sudah disajikan. Ia mendekati bu Ayu sambil berbisik. "Memang kerja suami Mbak Anjani itu apa sih Bu?" Bu Ayu tersenyum, "pengusaha jeng, kemarin bilang kalau suaminya punya perusahaan, tapi saya juga nggak tau persisnya bekerja apa, nikah saja saya nggak di kabari. Itu yang membuat

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 78 Anjani tak dianggap

    Hari yang indah untuk keluarga bu Ayu, dengan berakhirnya kelulusan Arini, Sarjana Ekonomi di sandang Arini. Ucapan selamat untuk Arini berdatangan, di loby gedung kampus tempat acara wisuda Arini. Anjani yang diam berdiri di dekat kerumunan teman-teman Arini, menatap adiknya yang tersirat aura kebahagiaan. Ia hanya bisa memandang kebahagiaan adiknya. Tanpa harus ikut dalam jepretan fto- fto yang akan di abadikan. Arini juga tampak cuek dengan Anjani, ia sibuk berfto-fto ria dengan teman- temannya. Bahkan dengan keluarga Galang calon suami Arini yang hari ini juga ikut moment wisuda Arini. Bu Ayu tampak tersenyum bangga, sesekali berbicara pada orang tua teman Arini dan orang tua Galang, yang kebetulan berdiri di dekat bu Ayu."Ayo ganti fto keluarga tante Rita," ucap Arini memanggil nama orang tua Galang dengan sebutan tante Rita. Entah pemandangan itu membuat Anjani bukannya bahagia, ia malah sedih. Sedikitpun tak tersentuh panggilan Arini pada dirinya, apa memang lupa atau mal

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 77 bu Ayu marah.

    Anjani ragu, ketika menginjakkan kakinya ke kampung halaman. Dan tentu keluarganya akan menanyakan siapa Airin. Sebegitu cepat Anjani mempunyai anak, dan kenapa menikah tanpa kabar- kabar keluarga di kampung. Namun Suster Mery yang sudah di gembleng lebih dahulu oleh Anjani tentang nama Anjani yang berganti Lolita, Anjani mengatakan kalau itu nama panggilan kesayangan Abilawa pada dirinya. Suster Mery menuruti apa yang dikatakan Anjani. Ia tak mau tau dengan hal itu. Yang di utamakan suster Mery bekerja dan bekerja. Seandainya bos nya meminta suster Mery harus melakukan ini itu, kalau demi kebaikan ya tentu menuruti. "Duh anak Mbak, cantik," ungkap Arini yang gemas dengan mentowel pipi Ain. "Ikut tante yok? Ajak Arini dengan menjulurkan tangannya ke arah Ain, yang tengah duduk di pangkuan bu Ayu dengan memainkan layar ponsel. Biasa anak jaman sekarang anteng bila di beri mainan ponsel. Tapi Anjani maupun suster Mery selalu membatasi, hanya jam tertentu Ain diperbolehkan main Pons

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 76 Grace di usir.

    Anjani punya masukan lagi dari bibi Narti sebagai bahan bukti kalau Grace benar- benar memasukkan Faizal ke dalam kamar. Anjani harus mempertahankan kebenaran. Urusan Abilawa membeliksn mobil Grace itu urusan lain. Bagaimanapun Grace adalah anak sambung. Tapi Anjani juga tak mau Abilawa di peras hartanya oleh manusia manusia picik seperti Istri-istri Abilawa. Ia hanya butuh harta Abilawa tapi tak mencintainya. Bahkan Anjani juga mendengar cerita dari bibi Narti, kalau Lidya atau Dewi sering memasukkan laki laki lain di rumahnya jika Abilawa sedang luar kota. Cerita itu didapat bibi Narti dari teman kampungnya yang bekerja sebagai pembantu di rumah Lidya. Tapi untuk masalah itu, Anjani tak mau mengurusinya, itu pribadi mereka.***Tiga hari Anjani belajar di kantor Abilawa, ia begitu bersemangat. Niat untuk belajar ada dan tak sedikitpun mempunyai keinginan menguasai perusahaan apabila Anjani sudah pinter. Ilmu buat Anjani segala-galanya, dan tiba waktunya Anjani harus libur sementar

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 75 Kebohongan Grace.

    Anjani panik, berjalan kesana kemari, mencari keberadaan Denis. Namun ia tak menemukan Denis ada di ruangan. Perlahan Anjani melangkah mendekati kamar Grace. Ia ingin tau apakah laki- laki bernama Faizal ada di dalam kamar Grace. Kalau memang ada di kamar Grace, bagaimana jika terjadi sesuatu. Mereka bukan suami istri, Grace masih status pelajar dan sudah dewasa, dikamar berdua lain jenis apa yang bakal dilakukan kalau bukan hal semacam itu. Anjani berdiri diam di depan pintu kamar Grace, ia mengangkat tangannya, dan menempelkan ke pintu kamar Grace, hendak mengetuk, namun tiba- tiba niatnya terhenti, ia takut jika Grace benar-benar ada di kamar berduaan dengan Faizal. "Ma ...!" suara dari belakang mengagetkan Anjani. Anjani menoleh ke belakang dengan gugup ia menyapa. "Ohh ... Papa ... Anu eh, aku ingin menemui Grace tapi takut mengganggu sebab baru saja dia pulang sekolah. Tanpa basa-basi Abilawa langsung mendekati pintu kamar Grace. Melihat hal itu Anjani bingung ia hendak me

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 74. Grace bersama laki- laki.

    Anjani diam menatap Grace yang bertingkah tak sopan. Tanpa bicara sedikitpun Anjani nemunguti dua lembar uang di lantai. Ia tak ambil pusing dengan ejekan Grace. "Uhh, ternyata di ambil juga tuh uang, dasar kere, kampungan." Grace meninggal kan Anjani yang menyayangkan uang dua ratus ribu fi buang begitu saja, ingat jaman masih di kampung uang segitu begitu banyak. Jangankan uang dua ratus ribu. Uang seribu saja susah untuk mendapatkannya. Anjani membiarkan Grace meninggalkan dirinya, namun dalam hati Anjani tak tega juga, ia berpikir bagaimana nanti kalau Grace di luar tak punya uang. Ia diam sejenak sembari berpikir bagaimana mendapatkan uang untuk Grace, ia harus keluar dulu ke ATM. Anjani kembali masuk kamar, mengambil dompet yang berisi ATM. Ia melangkah keluar hendak menyuruh Romi mengantar ke depan. Bari saja kaki. Anjani menginginjakkan ruang tamu. Ia melihat Grace duduk di ruang tamu dengan seorang laki-laki. Yang usianya lebih tua dari Grace. Anjani menghentikan langk

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 73 Sikap Grace.

    Dalam hati Anjani tertawa melihat kelakuan Lidya dan Grace. Ia membiarkan kecurigaan itu berlanjut, justru Anjani hendak membuat Lidya dan Grace semakin curiga, dan mengira dirinya ada hubungan khusus dengan Denis. Hari-hari pun di gunakan Anjani semakin dekat dengan Denis. Siang itu sengaja kepulangan Grace dari sekolah yang di jemput oleh Romi sang sopir. Grace keluar dari mobil tampak marah. Grace masuk rumah dengan wajah tak bersahabat ketika melintasi duduk Anjani dan Denis di ruang tamu. Ia berlalu begitu saja tanpa menyapa Anjani. Anjani memandang Denis, menarik ujung matanya ke atas. Sepertinya menanyakan kelakuan Grace dalam bahasa isyarat. Denis hanya menggelengkan kepala, dan mengatakan agar Anjani tidak ikut campur urusan pribadi Grace. "Masuk lah ke dalam Nyonya Loli, biarkan nona Grace." Anjani berdiri, tapi dirinya tak merasa enak jika membiarkan keadaan Grace. Nanti bakal di salahkan, tanpa persetujuan Denis Anjani melangkah menuju kamar Grace. Tok, tok, tok ..

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 72. kedatangan Grace.

    Klik Tangan Denis menekan tombol listrik, ruangan yang gelap berubah terang. "Maaf Nyonya, saya tinggal dulu," pamit Danis dengan membungkukkan tubuhnya tanda hormat. Anjani menganggukkan kepala. Dan beralih pandangan ke ekspresi Grace yang sepertinya jijik dan tak suka. Grace menggeleng-gelengkan kepala. "Tak seindah kamarku di rumah, ini mah gudang!""Graceee ...!" suara keras Lidya memperingatkan agar Grace tak banyak bicara. "Ini kamar sudah di bersihkan, dan semua ini kehendak tuan Abilawa, tuan Abilawa memberikan yang terbaik untuk Nona Grace," ungkap Anjani. "Maaf saya harus pergi, melihat Ain anak saya." Anjani membalikkan tubuhnya serta keluar dari kamar. Namun Anjani tidaklah meninggalkan ruangan. Ia sembunyi di dekat dinding, ingin mendengarkan apa rencana Lidya dan Grace.Dugaan Anjani tak meleset, Lidya merencanakan sesuatu, Anjani mendengar jelas percakapan Lidya dan Grace. Dengan cepat Anjani mengeluarkan ponselnya dan merekam semua percakapan Mereka. "Diamlah

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 71 Grace tinggal di rumah Anjani.

    Pikiran Anjani terus terbayang Grace yang akan tinggal satu atap dengannya, dan kata-kata bibi Narti tadi siang yang membeberkan tentang kelakuan Grace. Hingga menjelang pagi mata Anjani tak bisa terpejam. Dentangan jam di sudut ruang kamar Anjani sudah menunjukkan angka empat pagi, Anjani beranjak dari tempat tidurnya. Tampak Airin yang tidur disebalahnya tampak pulas, entah sudah dia malam Anjani menginginkan tidur sama Airin yang biasanya Airin tidur di kamarnya sendiri, kadang Anjani yang pindah tempat ke kamar Airin. Anjani tau semua itu ia lakukan karena Abilawa tentu berada di kamarnya sendiri, jika tidak tentu berada di rumah salah satu istrinya. Anjani melangkah ke kamar mandi, hendak menunaikan kewajiban sebagai umat muslim. Apalagi sudah terdengar azan shubuh dari kejauhan. Anjani masih duduk tepekur di atas sajadah dengan tangan menengadah ke atas, ia merasa bersyukur dalam keadaan bagaimanapun masih ingat akan Tuhannya. Walau Allah memberikan pekerjaan sebagai wani

DMCA.com Protection Status