"Ray, tolong maafkan aku. Ini salahku, jangan marah lagi ya." Ririn berusaha membujuk Rayhan dengan apa yang ia bisa."Jika kamu bisa berubah dan tidak bersikap seperti itu lagi, aku akan memaafkanmu dan tidak akan memutuskan hubungan denganmu sampai kita lulus. Kamu harus buat aku cinta dengan kamu, bukan malah buat aku kesal. Paham?" Rayhan menyuruh Ririn duduk di sofa ruang tamu."Baiklah, aku akan coba. Tapi tolong, tolong jauhi Ayu. Aku tidak bisa tidak cemburu melihat kamu bersama dengan Ayu." Ririn menatap mata Rayhan dengan tatapan penuh harap."Baiklah, aku akan coba. Sekarang kamu pulanglah. Aku harus belajar untuk ujian besok. Dan mulai besok, kamu jangan datang lagi ke rumahku karena besok orang tuaku akan pulang." Rayhan mengusir Ririn pulang karena hendak melakukan sesuatu."Oke, aku pulang." Ririn akhirnya pulang dan Rayhan langsung menghubungi dokter psikiater yang baru saja ia temui 1 kali di rumah sakit untuk konsultasi."Dokter, cara pertama gagal. Saya sudah coba p
Ririn tercengang melotot tak percaya mendengar ucapan Rayhan. Kaki Ririn seolah lemas seketika"Ray, ini bukan aku. Aku bisa jelasin. Aku hanya bermain-main dan memberinya pelajaran saja. Aku tidak berniat mencelakainya. Aku minta maaf, Ray." Ririn berlutut di hadapan Rayhan seperti orang yang tidak memiliki harga diri demi mengemis cinta Rayhan."Penjelasan apa yang ingin kamu katakan? Kamu tau jika apa yang kamu lakukan tadi bisa membunuh seseorang walau dia bukan Ayu? Kamu sebut ini main-main dan pelajaran? Aku tidak menyangka jika kamu bisa sekejam dan seburuk ini. Aku tidak bisa memaafkan kamu kali ini. Sekarang juga kita putus. Kamu tidak perlu takut, aku tidak akan melaporkan kamu pada komite sekolah atau polisi. Tapi jika kamu berani menyakiti orang lain lagi, aku pastikan kamu akan mendekam di penjara. Aku akan mengawasi kamu," ujar Rayhan tegas."Ray, aku mohon, jangan. Aku bersumpah, aku tidak akan seperti itu lagi, Ray!" Ririn menangis histeris melihat tubuh Rayhan menghil
"Ah, aku keluar ya Yu. Cepat sehat, kamu istirahat yang banyak." Rayhan buru-buru keluar dari ruang UKS karena tahu kalau Ayu pasti malu saat ini.Setelah Rayhan keluar."Yu, sekarang kamu sama Rayhan sudah baikan?" Fani bertanya pada Ayu."Kami tidak pernah bermusuhan, Fan." Ayu tersenyum ke arah Fani dengan bibir yang masih pucat.Tak lama, Diana sampai di sekolah Ayu dan langsung disambut oleh pembina pramuka Ayu. Sebelum Diana melihat keadaan Ayu, pembina pramuka Ayu lebih dulu menjelaskan keadaan Ayu pada Diana.Dahi Diana mengerut mendengar penjelasan pembina pramuka Ayu seraya mengangguk."Jadi, setelah hari ini. Saya tidak akan ijinkan Ayu untuk ikut pramuka, Pak. Tolong jangan tersinggung, saya tidak ingin ada hal yang membahayakan Ayu lagi." Ketus Diana terus terang."Baiklah, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk kecelakaan yang terjadi hari ini. Kami akan usahakan agar hal semacam ini tidak terulang lagi.""Kalau Ayu sampai terluka, saya akan tuntut sekolah ini. Ha
Hari ini Diana dan Ayu sedikit kerepotan karena harus mengurus surat pindah sekolah untuk Ayu dan mendaftarkan Ayu ke sekolah baru yang bukan sekolah negeri namun sekolah swasta yang terkenal elit.High School Dharma Karya yang terletak di jalan Melawai, Jakarta adalah pilihan Ayu. Ayu berharap di sekolah barunya ini, Ayu akan mendapat cerita baru, teman baru dan juga pengalaman baru yang cukup baik.Besok Ayu sudah bisa masuk sekolah ke sekolah barunya dan hari ini Diana dan Ayu akan mengambil seragam sekolah Ayu dan membeli perlengkapan lainnya.Awalnya Ayu menolak untuk dibelikan alat sekolah yang baru karena merasa tidak enak jika harus merepotkan Diana terus menerus."Nyonya, tas dan sepatu saya masih baru dan bagus. Saya pakai itu saja," ujar Ayu menoleh ke arah Diana yang sedang fokus menyetir setelah Diana memberitahu Ayu kalau mereka akan beli perlengkapan sekolah Ayu."Tidak apa-apa, Ayu. Kamu harus pakai sepatu, baju dan tas baru ke sekolah kamu biar teman-teman kamu nyaman
Tokk ... Tokk ... Tokk ...Ayu mengetuk pintu kamar Nyonya Kelly seraya memanggil-manggil nama Nonya Kelly, "Nyonya, sudah waktunya sarapan. Makanan sudah disajikan."Tak lama setelah Ayu mengetuk pintu, pintu kamar Nyonya Kelly terbuka."Duluan saja, Ayu. Loh, seragam sekolah kamu kok ganti?" Nyonya Kelly tampak bingung dan penasaran dengan seragam sekolah yang Ayu kenakan."Iya, Nyonya. Hari ini saya pindah ke sekolah baru. Saya ke ruang makan duluan ya, Nyonya." Ayu juga terlihat bingung menatap gaya pakaian Nyonya Kelly yang tampak berubah dan berbeda dari biasanya.Nyonya Kelly tidak biasa berdandan saat berada di rumah namun pagi ini Nyonya Kelly terlihat sedikit berdandan menyesuaikan gaya busana yang ia pakai.Di ruang makan.Semua mata menatap aneh ke arah Nyonya Kelly tanpa terkecuali hingga membuat Michel dan Diana penasaran."Ma, Mama mau pergi hari ini? Kemana?" Michel bertanya terus terang pada Nyonya Kelly."Iya, Michel. Mama sama Vanessa mau pergi," jawab Nyonya Kelly
"Ih iya, Ayu. Kamu uda punya pacar? Kalau belum, kita punya kenalan loh cowok ganteng, tajir lagi. Kalau kita sih, uda pada punya pacar," sela teman Ayu yang lain."Ah, aku uda. Tapi dia masih sekolah di sekolah yang lama," jawab Ayu berbohong karena tidak ingin dikenalkan dengan pria lain."Oh ya? Orang tuanya pengusaha apa, Yu?" Sahut yang lain yang membuat Ayu kaget, bingung dan merinding."Aku tidak tau jelasnya apa. Tapi sepertinya mereka punya bisnis kecil gitu." Jawab Ayu malu-malu."Oh, lumayan sih. Ganteng gak, Yu? Mana, lihat dong fotonya, nanti kami akan kasih tunjuk kamu pacar kami." "Hmm, lain kali ya. Nanti aku tunjukin kalau aku sudah bisa hafal nama kalian," ujar Ayu lagi menyelamatkan diri."Baiklah, tapi lihat di sana yang sedang main basket itu. Yang paling tinggi dan ganteng itu pacarku, Yu. Gimana menurut kamu? Orang tuanya itu komite loh di sekolah kita." Salah satu teman Ayu yang lain berkomentar.Di meja tempat Ayu makan ada 4 orang termasuk Ayu. Mereka masing
Dengan semangat jiwa muda, Nyonya Kelly masuk ke dalam restauran dan mengedarkan pandangan mencari pria yang ingin dia temui sejak pagi tadi. Tanpa Nyonya Kelly tau jika di dalam restauran yang sama, Michel sedang makan bersama dengan pria yang ingin Nyonya Kelly temui.Tanpa rasa curiga Nyonya Kelly duduk di salah satu meja kosong di dalam restauran tersebut dan melirik jam tangannya. Saat ini waktu menunjukkan pukul 2 kurang 10 menit dan itu artinya Nyonya Kelly masih harus menunggu pria yang ingin Nyonya Kelly temui.Di ruang VIP dalam restauran."Bagaimana kabar istri dan anak anda, Pak Dodit?" Michel bertanya pada Dodit setelah urusan bisnis mereka selesai."Saat ini baik-baik saja, Pak Michel. Tapi sepertinya saya akan menceraikan istri saya karena saat ini saya sedang menyukai wanita lain. Tapi kalau istri saya bisa menerima wanita saya ini, maka kami tidak akan bercerai.""Wah, anda luar biasa. Sangat hebat, di usia yang sekarang pun anda terlihat masih muda dan bugar. Bahkan
Hai semuanya. Maaf kalau belakangan ini author update-nya hanya 1-2 bab aja karena sejujurnya author lagi sibuk sama pekerjaan di dunia nyata. Dan... Author mau minta tolong nih ke readers semuanya, kalau boleh, agar novel pertama author ini bisa kembali bisa terpajang di beranda aplikasi, dimohon para readers untuk memberikan dukungan melalui review dan juga gem.Untuk para readers yang masih stay baca novel Author sampai hari ini, terimakasih banyak. Author juga menerima kritik dan saran dari readers semuanya. Kalau pengen ngobrol secara personal ke author, boleh follow I* author di @puterirezky69Dan rencananya, akhir bulan nanti, author akan mengadakan event giveaway ya.Happy reading semuanya, semoga suka sama ceritanya ya❣️